Jumat, 30 November 2012

John Piper: Allah Berkuasa Atas Jerat Rohani Iblis (2)

Tetapi jika Allah memilih untuk mengatasi pemberontakan kita dan hambatan iblis, maka tidak ada yang dapat mencegahNya. Dan jika Allah mengatasi dia dan kita, maka kita bertobat dan kuasa iblis dipatahkan.

Inilah kata 2 Timotius 2:24-26: "Sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali karena terlepas dari jerat iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya".

Kejahatan dan penderitaan di dunia ini lebih hebat dari setiap kita. Tetapi kejahatan dan penderitaan itu bukanlah yang terhebat. Allah lah yang terhebat. Iblis, pecinta berat kejahatan dan penderitaan juga tidak berdaulat. Allah lah yang berdaulat.

(dari buku "Penderitaan dan Kedaulatan Allah")

John Piper: Allah Berkuasa Atas Jerat Rohani Iblis (1)

Iblis memperbudak manusia dalam dua cara. Cara yang pertama ialah dnegan kesengsaraan dan penderitaan, yang membuat kita berpikir bahwa tidak ada Allah yang layak dipercaya. Cara yang kedua ialah dengan kesenangan dan kemakmuran yang membuat kita berpikir bahwa kita sudah memiliki semua yang ktia perlukan sehingga Allah tidak lagi relevan.

Agar kita bebas dari jerat ini kita harus bertobat. Kita harus mengakui bahwa Allah itu baik. Kita harus mengakui bahwa kesenangan dan kemakmuran hidup tidak sebanding dengan nilai Allah. Tetapi Iblis benci pertobatan, dan melakukan apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Itu adalah jeratnya.

(dari buku "Penderitaan dan Kedaulatan Allah")

Kamis, 29 November 2012

Doktrin-Praktis

Dalam Alkitab, khususnya surat-surat Paulus, kita akan menemukan pola lain yaitu doktrin-praktis. Misalnya, Roma 1-11 membicarakan doktrin dosa, doktrin keselamatan, doktrin pengudusan, doktrin pemilihan lalu Roma 12-16 membicarakan hal-hal praktis. Roma 12:1 dimulai dengan kata sambung "karena itu". "Itu" dalam konteks dekat bisa berarti Roma 11:36: segala sesuatu dari Allah, oleh Allah dan bagi Allah, karena itu kita harus hidup bagi Tuhan. Tetapi dalam konteks jauh, "itu" berarti 11 pasal sebelumnya yang menjadi dasar bagi kita melakukan semua aplikasi.

Pola yang sama juga terjadi dalam Efesus. Efesus 1-3 membicarakan doktrin, lalu 3 pasal selanjutnya membicarakan hal praktis. Contoh lain adalah 1 Korintus 15 yang membicarakan doktrin kebangkitan sepanjang 57 ayat. Ayat terakhir dimulai dengan kata sambung "karena itu". Karena Kristus telah bangkit maka segala jerih payah kita dalam Tuhan tidak akan sia-sia. Karena itu, marilah kita giat bagi Allah (ayat 58).

Indikatif-Imperatif

Di dalam Alkitab, terdapat satu pola yaitu indikatif (pernyataan atau keadaan) sebagai dasar bagi imperatif (perintah). Misalnya, "kuduslah kamu (imperatif) sebab Aku kudus (indikatif)". Contoh lain lagi adalah  "sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar (indikatif): karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (imperatif)" (1 Kor. 6:19).

Saudara bisa temukan lebih banyak lagi pola indikatif-imperatif di Alkitab. Tetapi satu pola paling penting dari semua ini adalah apa yang telah Allah kerjakan dalam hidup kita (indikatif) menjadi dasar kita menjalankan perintah (imperatif) Allah. Jangan lupa kita sudah dicipta dan ditebus oleh Allah. Marilah kita hidup bagi Allah.

Rabu, 28 November 2012

Katekismus Westminster: Kristus: Allah-Manusia.

Pertanyaan 22: Bagaimanakah Kristus, dalam keberadaanNya sebagai Anak Allah, dapat menjelma menjadi manusia?

Jawaban: Kristus, Anak Allah, menjelma menjadi manusia dengan mengambil bagi diriNya suatu tubuh sejati*, serta suatu jiwa sejati^, yang diperanakkan oleh kuasa Roh Kudus, melalui rahim anak dara Maria serta dilahirkan olehnya~, namun tanpa dosa`.

________________________________
Ayat-ayat:

* Karena anak-anak itu adalah anak-anak darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka (Ibr. 2:14).

^ Lalu kataNya kepada mereka: "HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya" (Mat. 26:38).

~ Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus (Luk. 1:31). Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau (Luk. 1:35).

` Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa (Ibr. 7:26).

Katekismus Westminster: Penebus Umat Pilihan

Pertanyaan 21: Siapakah yang menjadi Penebus bagi umat pilihan Allah?

Jawaban: Satu-satunya Penebus bagi umat pilihan Allah adalah Tuhan Yesus Kristus*, yang, dalam keberadaanNya sebagai Anak Allah Yang Kekal, telah menjelma menjadi manusia^, sedemikian sehingga menjadi, Allah dan manusia dalam dua natur yang berbeda, dan dalam satu pribadi~, selamanya`.


_________________________________
Ayat-ayat:

* Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus (1 Tim. 2:5).

^ Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita (Yoh. 1:14).

~ Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaanNya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya (Rm 9:5).

` Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamatNya tidak dapat beralih kepada orang lain (Ibr. 7:24).

Selasa, 27 November 2012

Penuhilah...

Berdoalah minta...

Tuhan, penuhilah hatiku...

dengan...

diri-Mu...

kemuliaanMu...

kesucianMu...

kasihMu...

firmanMu...

hatiMu...

visiMu...

Kosongkan...


















(kosongkan hatimu dari motivasi yang tidak benar....)

Senin, 26 November 2012

Pdt. Stephen Tong: Bahaya Mid-Life Crisis (2)

Waktu mengalami puber kedua, ia mulai sadar dengan satu tanda alam bahwa ia bukan lagi orang muda. Kalau itu sudah menyadarkan dia bahwa dia menuju suatu masa yang paling akhir dan tidak mempunyai saing dengan anak muda, di situ muncul bahaya karena kecemasan padanya. Dan ia akan mau menguasai suaminya secara ketat agar tidak lepas. Tetapi itu justru mendatangkan problema.

Saya tidak akan memperdalam pembahasan ini, karena ini adalah lingkup bahasan yang sangat besar. Kita memerlukan cinta dan kuasa Tuhan untuk memelihara kebahagiaan keluarga kita. Sebagai manusia, tidak ada satu orang pun yang bisa melepaskan diri dari pada godaan-godaan pencobaan, namun satu hal yang menjadi dasar dan kompas yang sangat penting ialah: takut akan Allah.

Berbahagialah mereka yang takut akan Allah karena di situ Tuhan akan memberikan kekuatan yang lebih dari pada kekuatan pendidikan, moral dan agama apapun, karena Allah sendiri berpusat dan bertahta dan memberikan kompashidup pada orang itu. Di dalam keadaan bagaimanapun ia akan mengetahui, bahwa ia adalah milik Tuhan, segala krisis bisa ia selesaikan bersama Tuhan, dan tangannya akan memegang tangan Tuhan dengan baik sehingga ia melewati kesulitan-kesulitan dan mengatasi segala pencobaan yang berusaha merusak keluarganya.

(dari buku "Keluarga Bahagia").

Pdt. Stephen Tong: Bahaya Mid-Life Crisis (1)

Jangan lupa bahwa setiap orang setelah menikah lama sekitar sepuluh sampai dua puluh tahun, masuk ke dalam masa yang disebut sebagai Mid-Life Crisis (Krisis Usia Pertengahan). Yang dimaksud dengan Mid-Life Crisis yaitu: pada saat pria sudah memasuki usia empatpuluhan, sudah mempunyai kestabilan yang dulunya belum ia capai. Dan dia mempunyai kematangan dan pengalaman hidup sehingga ia sudah lebih mahir dari masa remaja. Kalau dulu ia hidup di alam mimpi, sekarang dia mulai menyadari realita dan dia memerlukan perjuangan yang sungguh-sungguh. (Hal ini tidak berlaku secara pribadi untuk semua orang, tetapi lebih merupakan data mayoritas).

Mid-Life Crisis mengakibatkan pria menjadi bosan dengan segala sesuatu. Ia ingin mempunyai rumah yang lebih baru, segala perabot, suasana kantor, pengalaman baru, dan usaha baru. Banyak pria pada usia empat puluhan mulai memikirkan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan yang selama ini dikerjakannya, dan mulai mau berjuang sendiri. Tidak mau lagi menjadi pegawai.

Mid-Life Crisis jika menuju kepada kephidupan seks dan pernikahan, akan menjadi fakta yang paling kejam yang dialami oleh wanita. Apalagi bagi wanita yang juga mengalami Mid-Life Crisis kalau ia mengalami puber kedua.

(dari buku "Keluarga Bahagia")

Minggu, 25 November 2012

Robert M McCheyne: Dari Siapa Kebangunan Datang? (4)

Wahai orang berdosa, anda berkata, "tak ada harapan bagiku". Tetapi masih ada harapan, asal anda mau menerimanya. Mazmur 68:19 berkata, "Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak".

Apakah anda seorang pemberontak? Pergi dan katakan hal itu kepadaNya. Bila anda bersedia dibenarkan olehNya, membiarkan hati pemberontak itu diubah, pergi dan mintalah kepadaNya dan Ia memberikan air hidup kepada anda.

Amsal 1:23 berkata, "berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu". Pergi dan katakan padaNya, anda seorang yang tak berpengalaman, seorang pencemooh.

Mintalah agar Ia melakukan seperti yang dijanjikanNya dalam Yehezkiel 34:26: "Aku akan menjadikan mereka dan semua yang disekitar gunungKu menjadi berkat; Aku akan menurunkan hujan pada waktunya; itu adalah hujan yang membawa berkat".

Nah, anda memang tidak bisa berkata bahwa anda berada di bukit Sion, tetapi anda bisa berkata bahwa anda berada di tempat-tempat sekitar bukit ini. Berserulah, "Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali?"

(dari buku "Tujuh Permata Sukacita")

Robert M McCheyne: Dari Siapa Kebangunan Datang? (3)

Anak-anak Tuhan harus memohon kepadaNya. Tunjuklah janji itu dan memohonlah. "Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air tetapi tidak ada... tetapi Aku, TUHAN, akan menjawb mereka" (Yes. 41:17).

Katakan padaNya bahwa Anda miskin dan sengsara. Bentangkan kebutuhan anda di hadapanNya. Bawalah kekosongan anda kepada kepenuhanNya. Ia memiliki semua persediaan yang tiada habis-habisnya bagi semua kebutuhan anda, tepat pada saat anda membutuhkannya.

(dari buku "Tujuh Permata Sukacita").

Sabtu, 24 November 2012

Sejarah Lagu: Indahlah Yesus

Lagu ini adalah lagu indah yang menceritakan keindahan Kristus. Notnya: 1-1 1| 2 7 1 -| 3 - 3 3| 4 2 3 -|. Salah satu terjemahan berbunyi: "Tuhanku Yesus, Raja alam raya. Allah dan manusia. Kau ku kasihi. Kau Junjunganku, bahagiaku yang baka".

Ada seorang penyair Katolik di negeri Jerman (namanya tidak diketahui) yang mengarang enam bait puisi tentang keindahan Tuhan Yesus. Naskah karangan itu ditulis pada tahun 1662 dan diterbitkan pada tahun 1677. Dua ratus tahun kemudian ada seorang dirigen orkes istana di Jerman dan di Belanda, bernama Christian Ernst Grah (1723-1803) yang mengarang sebuah melodi (1776). Entah bagaimana, karangan hasil karya penyair Katolik dan melodi hasil karya musikus istana itu terpadau menjadi satu dan menggema di hati rakyat jelata di daerah perbatasan Polandia dan Jerman Timur.

Rayat di daerah perbatasan itu merupakan keturunan kaum pengungsi. Pada abad 17, nenek moyang mereka mengalami penganiayaan dand iusir dari tempat tinggalnya. Maka dari itu, mereka mengungsi jauh ke suatu daerah perbatasan yagn agak terpencil, jauh dari pihak musuh. Di sana mereka hidup bersahaja sebagai petani, penenun kain dan tukang sepatu.

Pada suatu hari pada musim panas 1836, seorang sastrawan Jerman mengunjungi kawannya di daerah perbatasan yang terpencil itu. Menjelang senja, ia mendengar para petani setempat sedang menyanyi sambil memotong rumput untuk makanan ternak. Lagu-lagu mereka sederhana, namun sangat merdu.

Lagu ini diterjemahkan dan dipopulerkan ke seluruh dunia oleh musikus Amerika Richard S. Willis (1819-1900). Begitu indahnya lagu ini, Franz Lizst, komponis terkenal, pernah memakai melodinya dalam salah satu karangannya.


Sejarah Lagu: Suci, Suci, Suci

Lagu ini begitu populer di kalangan Kristen. Teks depannya: Suci, suci, suci, Allah Mahakuasa (Notnya: 1 1 3 3 | 5 - 5 - | )

Lagu ini ditulis oleh Uskup Reginald Heber, Uskup Gereja Inggris di India. Menurut tradisi Gereja Inggris, delapan minggu setelah hari Paskah adalah hari Minggu Tritunggal. Untuk merayakan hari Tritunggal itulah Uskup Heber mengarang lagu ini. Dalam pikirannya terbentang Wahyu 4 [suatu penglihatan tentang tahta Allah]. Wahyu 4:8 berbunyi: "Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.""

Pada masa Heber, gereja Inggris hanya menyanyikan Mazmur. Tetapi ia sendiri mencoba membuat pembaruan dengan menulis lagu-lagu Hymn. Ia berhasil mengarang 57 lagu.

Heber adalah seorang utusan Injil yang setia di India. Pada musim panas 1826, Heber meninggalkan keluarganya di Bombay dan menjalani pelayanan meletihkan di Sri Langka dan India Selatan. Pada saat kelelahan dan panas terik itu, ia berendam di sebuah kolam air dingin. Tidak berapa lama, pelayan menemukannya sudah dipanggil Tuhan dalam usia 43 tahun.


Jumat, 23 November 2012

Denis Green: Kitab Kidung Agung (2)

Tujuan Kitab Ini:

Kalau sifat-dasar kitab Kidung Agung adalah puisi dengan hal cinta kasih manusia sebagai tema pokoknya maka tujuannya adalah untuk menunjukkan kebaikan dan keindahan segala aspek cinta kasih yagn sejati antara laki-laki dan perempuan. Dengan hikmatNya sendiri, Allah melihat keperluan untuk pemasukkan dalam Kitab Suci sebuah kitab istimewa tentang subyek yang cukup penting itu.

Hal cinta kasih menderita kesalahgunaan dalam setiap generasi, maka melalui kitab Kidung Agung ini dapat dilihat usaha Tuhan untuk memperbaiki keadaan yang sudah mengalami kemerosotan yang besar - yaitu kesucian hubungan perkawinan - cinta antara suami dan istri sesuai dengan ketetapan Tuhan (Kej. 2:22-26; Mat. 19:3-6).

Bahkan melalui gambaran-gambaran yang terdapat dalam kitab ini tentang tubuh perempuan dan laki-laki, tercerminlah ajaran Alkitab tetnang hal penciptaan yaitu bahwa segala yang diciptakan Tuhan adalah "amat baik" khususnya di sini tubuh manusia yang diciptakan Tuhan agar dapat dinikmati dalam hubungan pernikahan.

(dari buku "Pembimbing pada Pengenalan Perjanjian Lama")

Denis Green: Kitab Kidung Agung (1)

Penulis dan Waktu Penulisan:

Soal menentukan penulis kitab ini berhubungan erat dengan soal menentukan tujuan dan macam kesusasteraannya. Pendapat tradisional mendukung Salomo sebagai penulis, berdasarkan fakta bahwa nama raja itu disebutkan enam kali (1:1, 5; 3:7, 9, 11; 8:11), dia boleh dikatakan ahli dalam bidang cinta kasih (1 Raj 11:1-3) dan dia terkenal sebagai orang yang pandai mengarang nyanyian (1 Raj 4:32).

Akan tetapi judul kitab ini (1:1) dapat mempunyai arti "ditulis oleh Salomo" atau "tentang Salomo". Lagipula kalau tafsiran kitab ini yang berdasarkan tiga peran utama (seorang gadis, Raja Salomo, seorang gembala - lihat penjelasan di bawah) diterima, dengan otomatis Salomo tidak dapat diterima sebagai penulis, sebab tafsiran tersebut memberi nama jelek kepada raja itu, dan pasti dia tidak akan menulis demikian tentang dirinya sendiri.

Ada tradisi Yahudi yang mendukung raja Hizkia sebagai penulis. Lain lagi, ada pendapat yang memandang kitab ini sebagai suatu kumpulan puisi yang belum tentu ditulis semuanya oleh satu orang. Kata-kata bahasa Ibrani yang baru dimulai dipakai sesudah zaman Salomo menunjukkan kemungkinan bahwa pengarangan kitab ini terjadi beberapa waktu sesudah Salomo atau paling tidak penyusunannya yang terakhir terjadi pada zaman kemudian. Akan tetapi soal penulisan dan waktunya sebenarnya tidak mempengaruhi kegunaan atau kehargaan kitab ini.

(dari buku "Pembimbing pada Pengenalan Perjanjian Lama")

Kamis, 22 November 2012

Sinclair Ferguson: Penganiayaan

Orang Kristen mengalami aniaya demi kebenaran, oleh karena kesetiaan mereka kepada Kristus. Kesetiaan sejati kepadaNya akan menimbulkan pertentangan di dalam hati mereka yang hanya berpura-pura melakukannya. Kesetiaan akan membangkitkan kesadaran mereka dan hanya akan meninggalkan dua kemungkinan yaitu sungguh-sungguh mengikut  Kristus atau justru sungguh-sungguh membungkamNya. Satu-satunya cara yang sering mereka gunakan untuk membungkam Kristus adalah dengean membungkam hambaNya, dan penganiayaan dalam segala bentuknya itulah yang akan menjadi akibatnya.

Kita telah melihat sebelumnya bahwa Injil membuahkan suatu gaya hidup yang bercirikan kebenaran. Dalam prakteknya, ini akan berarti adanya integritas yang mutlak baik di rumah, di tempat kerja, maupun di waktu senggang. Tetapi, integritas tersebut sekaligus menjadi suatu tantangan moral untuk dapat menjadi tidak tertarik lagi kepada dunia, dan tantangan ini bukannya menjadi lebih kecil pada zaman kita hidup ini.

Melakukan sesuatu yang dilakukan semua orang bukan hanya akan mengacaukan hati nurani dunia ini yang memang sudah tumpul itu. Terlebih lagi hal itu akan menimbulkan kejengkelan serta menyebabkan perasaan muak dan bahkan juga kemarahan hebat.

Kita menjadi pengikut dari sang Juruselamat yang tersalib. Dengan demikian, kita tidak perlu merasa heran bila harus menghadapi nyala api siksaan (1 Pet. 4:12). Sebaliknya kita hendaknya belajar bersukacita sebab kita telah dianggap layak untuk menderita bagi nama Kristus (Kis. 5:41).

(dari buku "Khotbah di Bukit")

Sinclair Ferguson: Membawa Damai

Yesus tidak sekedar sedang berbicara mengenai penghentian permusuhan di antara bangsa-bangsa. Dia berbicara mengenai penghentian permusuhan antara manusia dengan Allah. Misi pendamaian semacam inilah yang dilakukannya di dunia.

Implikasi logis dari perkataan Tuhan Yesus tentang para pembawa damai tersebut merupakan suatu pemikiran yang muncul kembali dalam PB: yaitu bahwa penginjilan bukanlah merupakan suatu pilihan - suatu hal yang diharapkan dapat diminati orang. Penginjilan (dalam bentuk apapun) merupakan bagian utuh dari suatu proses menjadi orang Kristen.

Mereka yang membawa damai disebut anak-anak Allah. Karena semua orang Kristen adalah anak Allah maka semua orang Kirstne diharapkan turut berbagian dalam membawa damai kepada orang lain. Itu berarti: hanya bila kita bertanggung jawab ats hidup dan ucapan bibir kita, kita dapat berperan serta dalam mengubahkan orang lain.

Damai adalah juri yang membunyikan peluitnya bagi setiap pelanggaran. Allah telah memanggil kita untuk datang kepada damai. Oleh sebab itu, damai, harmoni, dan keberadaan suatu persekutuan yang indah hendaknya mendapatkan prioritas. Kita selayaknya menomorduakan hal-hal lain (keinginan, kedudukan ataupun hawa nafsu kita) demi adanya shalom di dalam persekutuan kita.

(dari buku "Khotbah di Bukit").

Rabu, 21 November 2012

Anthony Hoekema: Sejarah = Wujud Rencana Allah (2)

Karena itu, meskipun benar bahwa Allah menyatakan diriNya di dalam Alkitab, yang tidak lain adalah firmanNya, kita tidak boleh lupa bahwa Ia menyatakan diriNya, terutama di dalam peristiwa-peristiwa sejarah sebagaimana telah dicatat di dalam Alkitab. Pewahyuan, dengan kata lain, muncul melalui tindakan maupun kata-kata. Sebuah tindakan perlu ditafsirkan sebelum beritanya dipahami. Itu sebabnya, Allah mewahyukan diriNya melalui keduanya, "tindakan" dan "kata-kata" - melalui tindakan-tindakanNya yang nyata sebagaimana dijelaskan di dalam kata-kataNya.

Dengan demikian, sebagai contoh, hanya peristiwa keluaran sebagaimana dijelaskan oleh para penulis PL yang merupakan pewahyuan dari kuasa penebusan dan kasih Allah Israel yang dalam rangka memenuhi janji dan menjawab doa bangsa Israel, telah melepaskan umatNya dan perbudakan di Mesir.

Sejauh ini kita hanya memfokuskan diri pada "sejarah suci" di mana kita melihat bahwa sejarah di dalam kategori ini merupakan pernyataan diri Allah dan segala rencanaNya. Namun demikian, oleh karena "sejarah merupakan kunci bagi makna di dalam sejarah secara keseluruhan (karena merupakan inti penggambaran relasi antara Allah dan manusia), dan karena semua sejarah ada di bawah penguasaan dan pengarahan Allah, kita dapat berkata bahwa seluruh sejarah merupakan pewahyuan Allah.

Hal ini tidak berarti bahwa sejarah dan beritanya dapat dipahami dengan secara jelas. Kebenaran seringkali terselubung, dan sebaliknya kesalahan merajalela. Sementara sejarah terus bergulir, seringkali sulit bagi kita untuk sungguh-sungguh mengerti apa yang hendak Allah katakan kepada kita melalui berbagai peristiwa yang terjadi.

Sejauh ini, cukup bagi kita untuk selalu mengingat bahwa sejarah - khususnya sejarah penebusan - menyatakan diri Allah dan segala rencanaNya.

(dari buku "Alkitab dan Akhir Zaman")

Anthony Hoekema: Sejarah = Wujud Rencana Allah (1)

Allah sedang menyingkapkan rencanaNya di dalam sejarah. Paham ini tampak nyata terutama di dalam apa yang disebut sebagai "sejarah suci" atau "sejarah kudus". Yang dimaksud dengan "sejarah suci" adalah sejarah penebusan, yaitu penebusan Allah atas umatNya melalui Yesus Kristus. Penebusan yang berakar di dalam janji, tipologi, dan perayaan-perayaan di dalam PL telah tergenapi di dalam kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus; akan mencapai penggenapan akhirnya di dalam langit dan bumi yang baru, yang masih akan digenapi pada masa akan datang.

Dengan kata lain, penebusan memiliki dimensi sejarah. Penebusan melibatkan sejarah umat manusia, sejarah sebuah bangsa (Israel), sejarah satu Pribadi (Yesus dari Nazaret) dan sejarah sebuah gerakan (permulaan dan tahun-tahun awal gereja). Sejarah-sejarah tersebut merupakan pernyataan diri Allah: sejarah-sejarah itu menyingkapkan rencana penebusanNya atas umat manusia.

Segala peristiwa di dalam "sejarah suci" ini disingkapkan oleh Allah sebelum Alkitab tersusun secara lengkap. Seseorang bahkan dapat berkata bahwa Allah menyatakan diriNya kepada manusia terutama melalui peristiwa-peristiwa sejarah - peristiwa-peristiwa seperti keluaran, menyeberangi sungai Yordan, kembali dari pembuangan, kelahiran Yesus Kristus, dan pencurahan Roh Kudus.

Namun demikian, sebagaimana ditegaskan oleh George Ladd, "Peristiwa-peristiwa ini... tidak dengan sendirinya dapat dipahami. Mereka membutuhkan firman Allah untuk menafsirkan sifat pewahyuan dari tindakan-tindakan Allah tersebut".

(dari buku "Alkitab dan Akhir Zaman").

Selasa, 20 November 2012

Pisau...

Para nabi sejati...

Para pengkhotbah kebangunan...

Seperti pisau...

Yang mencungkil...

Boroknya gereja...

Memang sakit...

Tapi sembuh...

Berani...

Musa berani...

Karena...

Memandang wajah Tuhan...

Daud berani...

Karena disertai Tuhan...



Senin, 19 November 2012

Janji Ingat Salib Kristus Tiap Hari...

Marilah kita...

Belajar merenungkan...

Belajar mengingat...

Salib Tuhan Yesus...

Setiap hari...

Karena...

Di atas kayu salib itu...

Ia rela mati...

bagi kita...

Ia rela...

Diperlakukan seperti binatang...

Supaya kita jadi manusia...

Yang berkenan kepada Allah...

Dan...

Bersekutu dengan Allah...

Janjilah...

Paling tidak...

Satu kali satu hari...

Kita pergi...

Ke Golgota...

Tuhan Masih Mau Pakai Yang Tidak Layak...

Tiada yang lebih indah...

Dari pada menyadari...

Bahwa...

Kita yang tidak layak ini...

Tuhan masih mau pakai...

Semua itu...

Adalah...

Belas kasihan Tuhan...

Minggu, 18 November 2012

Pdt. Stephen Tong: Panggilan Hamba Tuhan (2)

Kedua, panggilan Allah bisa diketahui hambaNya. Seorang hamba Allah bisa mengetahui panggilan Allah dengan jelas, sehingga ia mempunyai kekuatan untuk menghadapi tantangan dunia dan mempunyai keberanian menantang zaman. Paulus berkata, "sampai hari ini aku tidak mengkhianati visi yang dari sorga itu".

Ketiga, panggilan Allah dapat dikonfirmasi oleh gerejaNya. Ketika seseorang mengaku menerima panggilan Tuhan, orang kudus dan gereja dapat mengetahui dan mengkonfirmasi panggilanNya melalui kesaksian hidupnya, semangat dan beban pelayanannya, serta buah pengabdiannya, kebenaran  yang diberitakannya.

Keempat, panggilan Allah ditandai karunia dan penyertaan Allah. Allah senantiasa memperlengkapi hamba yang dipilihNya dengan karunia-karunia pelayanan. Namun ini merupakan suatu proses bertumbuh dimana orng-orang yang dipanggil itu perlu mencari dan mengujinya sehingga ia semakin mengerti dengan jelas bidang pelayanan dan kerja yang Tuhan ingin kerjakan. Jika kita melayani dengan motivasi suci dan memuliakan Tuhan, maka Roh Kudus akan bersaksi bersama dengan orang yang taat kepadaNya (Kis. 5:32).

Pdt. Stephen Tong: Panggilan Hamba Tuhan (1)

Menjadi seorang pelayan Injil bukanlah berdasarkan kemauan diri, bukan berdasarkan daya tarik profesi pelayanan; bukan pula berdasarkan panggilan manusia, melainkan berdasarkan rencana Allah dan panggilanNya bagi bagi pribadi-pribadi yang telah ditetapkanNya. Dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, kita melihat prinsip yang sama. Para nabi dan para rasul semua mempunyai kejelasan panggilan Tuhan. Hanya mereka yang memiliki panggilan Tuhan dengan jelas tidak mudah putus asa dan tidak mau berkompromi kepada kesulitan atau takluk kepada musuh Injil.

Tuhan berkata, "Aku tidak pernah menyesali kasih karunia dan panggilanNya" (Rm 11:29). Mari kita berpegang kepada panggilanNya yang memberi kekuatan kepada kita untuk menyelesaikan pelayanan kita, karena Dia adalah Tuhan yang tidak berubah. Panggilan Allah selalu tiba kepada seseorang dengan cara yang berbeda. Hal ini adalah berdasarkan kekayaan hikmat dan pengetahuan Allah yang tidak terbatas akan kebutuhan setiap orang yang sangat berbeda.

Pertama, panggilan Allah berdasarkan rencana kekalNya. Paulus berkata, "Tuhanlah yang telah memanggil aku sejak di dalam rahim ibu". Allah yang merencanakan dan melaksanakan panggilan itu sebelum manusia mengetahui, mendengar dan mentaatiNya. Tugas seorang Kristen adalah sungguh-sungguh mencari kehendak Allah dengan kerendahan hati serta penuh ketaatan sampai pimpinan Tuhan dinyatakan kepada mereka.

Sabtu, 17 November 2012

William Carey: Ketetapan Hati Untuk Misi (2)


Ketujuh, memelihara dan membangun berbagai perkumpulan yang mungkin diselenggarakan.

Kedelapan, mengusahakan karunia spiritual mereka, selalu menekankan kewajiban misioner mereka, sebab orang India sendirilah yang dapat memenangkan bangsa India bagi Kristus.

Kesembilan, terus melanjutkan usaha penerjamahan Alkitab.

Kesepuluh, senantiasa memelihara kehidupan rohani pribadi masing-masing.

Kesebelas, mempersembahkan diri kita tanpa batas dengan prinsip “tidak memperhitungkan bahkan pakaian yang sedang kita pakai”.

William Carey: Ketetapan Hati Untuk Misi (1)


Pertama, menetapkan nilai tak terhingga bagi jiwa. 

Kedua, mempelajari berbagai jebakan yang menawan pikiran manusia.

Ketiga, menghindarkan segala sesuatu yang dapat memperparah kesalahpahaman masyarakat India terhadap Injil.

Keempat, memanfaatkan setiap peluang untuk menjadikan orang lain lebih baik.

Kelima, memberitakan “Kristus yang tersalib itu” sebagai sarana utama pertobatan.

Keenam, menghargai dan memperlakukan bangsa India sebagai sesama yang sederajat. 

Jumat, 16 November 2012

Ayat-Ayat: 1 Raja-Raja 8:22-66: Pentahbisan Bait Suci (2)


22  Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit,

23  lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;

24  Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu Daud, ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang Kaufirmankan dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini.

25  Maka sekarang, ya TUHAN, Allah Israel, peliharalah apa yang Kaujanjikan kepada hamba-Mu Daud, ayahku, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus di hadapan-Ku dan tetap akan duduk di atas takhta kerajaan Israel, asal anak-anakmu tetap hidup di hadapan-Ku sama seperti engkau hidup di hadapan-Ku.

26  Maka sekarang, ya Allah Israel, biarlah kiranya menjadi nyata keteguhan janji yang telah Kauucapkan kepada hamba-Mu Daud, ayahku.

27  Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini.

28  Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini!

29  Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.

30  Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini; bahwa Engkau juga yang mendengarnya di tempat kediaman-Mu di sorga; dan apabila Engkau mendengarnya, maka Engkau akan mengampuni.

31  Jika seseorang telah berdosa kepada temannya, lalu diwajibkan mengangkat sumpah dengan mengutuk dirinya, dan dia datang bersumpah ke depan mezbah-Mu di dalam rumah ini,

32  maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga dan bertindak serta mengadili hamba-hamba-Mu, yakni menyatakan bersalah orang yang bersalah dengan menanggungkan perbuatannya kepada orang itu sendiri, tetapi menyatakan benar orang yang benar dengan memberi pembalasan kepadanya yang sesuai dengan kebenarannya.

33  Apabila umat-Mu Israel terpukul kalah oleh musuhnya karena mereka berdosa kepada-Mu, kemudian mereka berbalik kepada-Mu dan mengakui nama-Mu, dan mereka berdoa dan memohon kepada-Mu di rumah ini,

34  maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga dan mengampuni dosa umat-Mu Israel dan mengembalikan mereka ke tanah yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka.

35  Apabila langit tertutup, sehingga tidak ada hujan, sebab mereka berdosa kepada-Mu, lalu mereka berdoa di tempat ini dan mengakui nama-Mu dan mereka berbalik dari dosanya, sebab Engkau telah menindas mereka,

36  maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga dan mengampuni dosa hamba-hamba-Mu, umat-Mu Israel, --karena Engkaulah yang menunjukkan kepada mereka jalan yang baik yang harus mereka ikuti--dan Engkau kiranya memberikan hujan kepada tanah-Mu yang telah Kauberikan kepada umat-Mu menjadi milik pusaka.

37  Apabila di negeri ini ada kelaparan, apabila ada penyakit sampar, hama dan penyakit gandum, belalang, atau belalang pelahap, apabila musuh menyesakkan mereka di salah satu kota mereka, apabila ada tulah atau penyakit apapun,

38  lalu seseorang atau segenap umat-Mu Israel ini memanjatkan doa dan permohonan di rumah ini dengan menadahkan tangannya--karena mereka masing-masing mengenal apa yang merisaukan hatinya sendiri--

39  maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, dan Engkau kiranya mengampuni, bertindak, dan membalaskan kepada setiap orang sesuai dengan segala kelakuannya, karena engkau mengenal hatinya--sebab Engkau sajalah yang mengenal hati semua anak manusia, --

40  supaya mereka takut akan Engkau selama mereka hidup di atas tanah yang telah Kauberikan kepada nenek moyang kami.

41  Juga apabila seorang asing, yang tidak termasuk umat-Mu Israel, datang dari negeri jauh oleh karena nama-Mu, --

42  sebab orang akan mendengar tentang nama-Mu yang besar dan tentang tangan-Mu yang kuat dan lengan-Mu yang teracung--dan ia datang berdoa di rumah ini,

43  maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, dan Engkau kiranya bertindak sesuai dengan segala yang diserukan kepada-Mu oleh orang asing itu, supaya segala bangsa di bumi mengenal nama-Mu, sehingga mereka takut akan Engkau sama seperti umat-Mu Israel dan sehingga mereka tahu, bahwa nama-Mu telah diserukan atas rumah yang telah kudirikan ini.

44  Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuhnya, ke arah manapun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada TUHAN dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,

45  maka Engkau kiranya mendengarkan di sorga doa dan permohonan mereka dan Engkau kiranya memberikan keadilan kepada mereka.

46  Apabila mereka berdosa kepada-Mu--karena tidak ada manusia yang tidak berdosa--dan Engkau murka kepada mereka dan menyerahkan mereka kepada musuh, sehingga mereka diangkut tertawan ke negeri musuh yang jauh atau yang dekat,

47  dan apabila mereka sadar kembali dalam hatinya di negeri tempat mereka tertawan, dan mereka berbalik, dan memohon kepada-Mu di negeri orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, dengan berkata: Kami telah berdosa, bersalah, dan berbuat fasik,

48  apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri musuh yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,

49  maka Engkau kiranya mendengarkan di sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, kepada doa dan permohonan mereka dan Engkau kiranya memberikan keadilan kepada mereka.

50  Engkau kiranya mengampuni umat-Mu yang telah berdosa kepada-Mu, mengampuni segala pelanggaran yang dilakukan mereka kepada-Mu, dan kiranya Engkau membuat mereka menjadi kesayangan orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, sehingga orang-orang itu menyayangi mereka,

51  sebab mereka itu umat-Mu dan milik kepunyaan-Mu yang telah Kaubawa keluar dari Mesir dari tengah-tengah dapur peleburan besi.

52  Hendaklah mata-Mu terbuka terhadap permohonan hamba-Mu dan terhadap permohonan umat-Mu Israel dan hendaklah Engkau mendengarkan mereka seberapa kali mereka berseru kepada-Mu.

53  Sebab Engkaulah yang memisahkan mereka bagi-Mu menjadi milik kepunyaan-Mu dari antara segala bangsa di bumi, seperti yang telah Kaufirmankan dengan perantaraan Musa, hamba-Mu, pada waktu Engkau membawa nenek moyang kami keluar dari Mesir, ya Tuhan ALLAH!"

54  Ketika Salomo selesai memanjatkan segala doa dan permohonan itu kepada TUHAN, bangkitlah ia dari depan mezbah TUHAN setelah berlutut dengan menadahkan tangannya ke langit.

55  Maka berdirilah ia dan memberkati segenap jemaah Israel dengan suara nyaring, katanya:

56  "Terpujilah TUHAN yang memberikan tempat perhentian kepada umat-Nya Israel tepat seperti yang difirmankan-Nya; dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satupun yang tidak dipenuhi.

57  Kiranya TUHAN, Allah kita, menyertai kita sebagaimana Ia telah menyertai nenek moyang kita, janganlah Ia meninggalkan kita dan janganlah Ia membuangkan kita,

58  tetapi hendaklah dicondongkan-Nya hati kita kepada-Nya untuk hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, dan untuk tetap mengikuti segala perintah-Nya dan ketetapan-Nya dan peraturan-Nya yang telah diperintahkan-Nya kepada nenek moyang kita.

59  Hendaklah perkataan yang telah kupohonkan tadi di hadapan TUHAN, dekat pada TUHAN, Allah kita, siang dan malam, supaya Ia memberikan keadilan kepada hamba-Nya dan kepada umat-Nya Israel menurut yang perlu pada setiap hari,

60  supaya segala bangsa di bumi tahu, bahwa Tuhanlah Allah, dan tidak ada yang lain,

61  dan hendaklah kamu berpaut kepada TUHAN, Allah kita, dengan sepenuh hatimu dan dengan hidup menurut segala ketetapan-Nya dan dengan tetap mengikuti segala perintah-Nya seperti pada hari ini."

62  Lalu raja bersama-sama segenap Israel mempersembahkan korban sembelihan di hadapan TUHAN.

63  Sebagai korban keselamatannya kepada TUHAN Salomo mempersembahkan dua puluh dua ribu ekor lembu sapi dan seratus dua puluh ribu ekor kambing domba. Demikianlah raja dan segenap Israel mentahbiskan rumah TUHAN itu.

64  Pada hari itu juga raja menguduskan pertengahan pelataran yang di depan rumah TUHAN, sebab di situlah ia mempersembahkan korban bakaran, korban sajian dan segala lemak korban keselamatan, sebab mezbah tembaga yang di hadapan TUHAN itu terlalu kecil untuk memuat korban bakaran dan korban sajian dan segala lemak korban keselamatan itu.

65  Lalu Salomo mengadakan perayaan pada waktu itu juga, di hadapan TUHAN, Allah kita, selama tujuh hari, bersama-sama dengan seluruh Israel, suatu jemaah yang besar, dari jalan masuk ke Hamat sampai sungai Mesir.

66  Pada hari yang kedelapan disuruhnya bangsa itu pergi, maka mereka memohon berkat untuk raja, lalu pulang ke kemah mereka sambil bersukacita dan bergembira atas segala kebaikan yang telah dilakukan TUHAN kepada Daud, hamba-Nya, dan kepada orang Israel, umat-Nya.

Ayat-Ayat: 1 Raja-Raja 8:1-21: Pentahbisan Bait Suci (1)


1  Pada waktu itu raja Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota Daud, yaitu Sion.

2  Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan raja Salomo semua orang Israel.

3  Setelah semua tua-tua Israel datang, maka imam-imam mengangkat tabut itu.

4  Mereka mengangkut tabut TUHAN dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.

5  Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.

6  Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub;

7  sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas.

8  Kayu-kayu pengusung itu demikian panjangnya, sehingga ujungnya kelihatan dari tempat kudus, yang di depan ruang belakang itu, tetapi tidak kelihatan dari luar; dan di situlah tempatnya sampai hari ini.

9  Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan TUHAN dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir.

10  Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,

11  sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.

12  Pada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman.

13  Sekarang, aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya."

14  Kemudian berpalinglah raja lalu memberkati seluruh jemaah Israel, sedang segenap jemaah Israel berdiri.

15  Ia berkata: "Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang telah menyelesaikan dengan tangan-Nya apa yang difirmankan-Nya dengan mulut-Nya kepada Daud, ayahku, demikian:

16  Sejak Aku membawa umat-Ku Israel keluar dari Mesir, tidak ada kota yang Kupilih di antara segala suku Israel untuk mendirikan rumah di sana sebagai tempat kediaman nama-Ku, tetapi Aku telah memilih Daud untuk berkuasa atas umat-Ku Israel."

17  Lalu raja melanjutkan: "Ketika Daud, ayahku bermaksud mendirikan rumah untuk nama TUHAN, Allah Israel,

18  berfirmanlah TUHAN kepadanya: Engkau bermaksud mendirikan rumah untuk nama-Ku, dan maksudmu itu memanglah baik;

19  hanya, bukanlah engkau yang akan mendirikan rumah itu, melainkan anak kandungmu yang akan lahir kelak, dialah yang akan mendirikan rumah itu untuk nama-Ku.

20  Jadi TUHAN telah menepati janji yang telah diucapkan-Nya; aku telah bangkit menggantikan Daud, ayahku, dan telah duduk di atas takhta kerajaan Israel, seperti yang difirmankan TUHAN: aku telah mendirikan rumah ini untuk nama TUHAN, Allah Israel,

21  dan telah menyediakan di sana tempat untuk tabut, yang memuat perjanjian yang telah diadakan TUHAN dengan nenek moyang kita, ketika mereka dibawa-Nya keluar dari tanah Mesir."

Kamis, 15 November 2012

Gereja Berfokus Kepada Tuhan Bukan Gedung!

Banyak pendeta dan majelis bermimpi mempunyai gedung yang besar, yang hebat sambil melupakan hal-hal esensial dari gereja.

Gedung diperlukan sebagai sarana penunjang untuk mencapai visi. Memang tanpa gedung yang memadai, banyak kegiatan menjadi terhambat. Alangkah baiknya jika sebuah gereja mempunyai gedung sendiri yang mencukupi kebutuhan pembinaan dan pelayanan di dalamnya.

Meskipun demikian, gereja tidak boleh kehilangan fokus. Jangan dengan adanya gedung, para pendeta dan majelis mulai mencuri kemuliaan Tuhan dengan gedung yang megah. Akibatnya, Tuhan "kapok" sehingga tidak mau memakai gereja itu dan kaki diannya dicabut (baca Wahyu 2:1 dst tentang gereja Efesus). Kaki dian justru dipindahkan ke gereja yang tidak mempunyai gedung yang hidup bergantung kepada Tuhan dan memuliakan Tuhan.

Banyak gereja, sebelum ada gedung banyak berdoa dan bergantung kepada Tuhan. Setelah ada gedung, mulai malas berdoa dan tidak lagi bergantung kepada Tuhan. Sebelum ada gedung, giat berdoa supaya Tuhan menyediakan gedung baru. Jadi bisa-bisa Tuhan dimanipulasi hanya untuk ada gedung.

Banyak pendeta dan majelis sibuk dengan pemeliharaan gedung gereja yang baru sehingga tidak lagi sibuk memberitakan Injil dan tidak lagi sibuk mencari jiwa.

Yang paling bahaya adalah di dalam gedung yang besar, Tuhan tidak lagi hadir, isi hatiNya tidak disampaikan dan ajaran yang benar tidak lagi diberitakan.

Hal-hal inilah yang harus diwaspadai.

Apakah Target Gereja?

Gereja adalah tubuh Kristus, mempelai wanita, yaitu persekutuan orang-orang kudus yang dipanggil keluar dari perbudakan dosa untuk beribadah kepada Allah. Gereja yang disucikan kemudian kembali ke dunia untuk memanggil dunia kembali kepada Tuhan.

Gereja mempunyai target yaitu memperlengkapi orang-orang suci bagi pekerjaan Allah, bagi kemuliaan Allah. Karena itu target dari gereja adalah menghasilkan orang bagi Allah. Gereja tidak boleh mempunyai target gedung karena gereja bukan kontraktor. Gereja tidak boleh bermimpi soal mobil karena gereja bukan pabrik mobil, juga bukan perusahaan jasa angkutan. Gereja jangan bermimpi soal uang persembahan yang banyak karena gereja bukan bank.

Gereja bermimpi, berjuang dan berdoa agar orang-orang di dalamnya diperlengkapi untuk memuliakan Allah dalam hidup mereka. Mobil, gedung dan lain-lain adalah sarana penunjang untuk mencapai visi. Target dari gereja adalah menghasilkan orang-orang yang serupa dengan Kristus dan berani bersaksi di tengah-tengah dunia.

Mari kita doakan agar gereja-gereja boleh kembali kepada jalan yang benar.

Rabu, 14 November 2012

Katekismus Westminster: Penebus Umat Pilihan

Pertanyaan 21: Siapakah yang menjadi Penebus bagi Umat Pilihan Allah?

Jawaban: satu-satunya Penebus bagi umat pilihan Allah adalah Tuhan Yesus Kristus*, yang, dalam keberadaanNya sebagai Anak Allah Yang kekal, telah menjelma menjadi manusia^, sedemikian hingga menjadi, Allah dan manusia dalam dua natur yang berbeda dan dalam satu pribadi~ selama-lamanya#.

________________________
* Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus (1 Tim. 2:5).

^ Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita (Yoh. 1:14).

~ Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur yang menurunkan Mesias dalam keadaanNya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin! (Rm 9:5).

# Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamatNya tidak dapat beralih kepada orang lain (Ibr. 7:24).

Katekismus Westminster: Pemilihan Manusia

Pertanyaan 20: Apakah Allah membiarkan semua manusia binasa di dalam dosa serta penderitaan?

Jawaban: Allah telah - semata-mata dengan itikad baikNya - sejak dari kekekalan, memilih sebagian orang untuk hidup kekal*, untuk memasuki perjanjian anugerahNya, untuk melepaskan mereka dari dosa serta penderitaan, dan untuk membawa mereka ke dalam karya penyelamatan Sang Penebus^.

___________________________
* Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan (Efe. 1:4).

^ Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat, kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-Kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya (Rm 3:21, 22).

Selasa, 13 November 2012

Sebuah doa...

Tuhan...

Tolong kami agar tidak merasa diri layak...
dan tidak mencuri kemuliaan Tuhan...

Perlihatkanlah kemuliaanMu kepada kami...

Beri kekuatan agar kami mengejar kekudusan...
agar kami memandang kemuliaanMu...

Bersihkan hati kami...
agar kami memandang kemuliaanMu...
dalam firman dan pekerjaanMu...

Ya Tuhan...

Kami rindu dipakai oleh Engkau...

Meski kami sadar kami tidak layak...

Jika kami tidak dipakai oleh Engkau...

Apakah arti hidup kami...

Nyatakanlah kesucianMu ya Tuhan...

Sebab tanpa kesucianMu...

Kami tidak dapat hidup...

Inside Out...

Alkitab mengajarkan...

Dari hati, terpancarlah kehidupan... 

Karena itu...

Ibadah sejati...

Bukan soal ritual...

Tapi hati yang menghormati Tuhan...

Persembahan sejati...

Bukan soal jumlah...

Tapi hati yang mengasihi Tuhan...

Cinta sejati...

Bukan soal mawar...

Tapi hati yang berkorban...

Hidup kekristenan sejati...

Terpancar dari hati yang suci... 

Senin, 12 November 2012

Pdt. Stephen Tong: Saudarapun Mungkin Menang! (2)

Ketiga, bersandar pada firman. Yesus tidak pernah dikalahkan setan karena Dia terus berpegang dan bersandar pada firman. Setiap kali dicobai Yesus tidak menjawab dengan semua teori dunia atau teori filsuf-filsuf yang terkenal. Yesus mengalahkan semua pencobaan hanya dengan satu cara yaitu kembali kepada firman Allah.

Yesus mengerti firman secara komprehensif, secara total dan tuntas, bukan secara berkeping-keping atau fragmental. Belajar dan mengerti firman Tuhan secara komprehensif menjadi tuntutan mutlak bagi anak-anak Allah untuk bisa melawan godaan setan.

Keempat, bersandar hanya pada kesetiaan Allah. Yesus menang karena Ia setia hanya kepada Tuhan dan tidak bercabang hati. Yang dikehendaki hanyalah menyenangkan Dia. Tuhan menuntut kita untuk hidup hanya menyenangkan hati Allah, tidak ada yang lain.

(dari buku "Ujian, Pencobaan dan Kemenangan").

Pdt. Stephen Tong: Saudarapun Mungkin Menang! (1)

Kita bisa memenangan ujian dan pencobaan dengan mengikuti jejak kaki Tuhan Yesus. Untuk ini kita perlu melihat empat prinsip dari Yesus.

Pertama, bersandar pada pimpinan Roh Kudus. saudara bisa menang atas pencobaan jika saudara tidak bersandar pada diri saudara sendiri. Kita perlu terus sadar dan terus hidup di dalam pimpinan Roh Kudus. Jika saudara bersandar pada diri sendiri, maka saudara masuk ke dalam jerat setan, karena setan paling suka manusia hidup bersandar pada diri sendiri, dan hidup seperti itu adalah hidup yang paling sulit.

Kedua, bersandar pada status asli manusia. Kita bisa memenangkan ujian dan pencobaan dengan cara memelihara status asli kita sebagai manusia. Kita tidak boleh bergeser dari status kita sebagai manusia. Setan mau saudara ikut seperti dia, jatuh ke atas, sehngga saudara akan meninggalkan status saudara sebagai manusia dan mau menjadi anak Allah dengan hak istimewa. saudara kemudian dijatuhkan sehingga saudara akan lebih mencintai dunia materi ketimbang kedudukan saudara sendiri sebagai manusia.

Tuhan Yesus menang karena Dia terus memelihara status manusia. Status manusia yang Yesus tegakkan kembali adalah pertama, manusia tidak boleh mencobai Allah, manusia harus bebakti kepada Allah. Kedua, manusia harus bersandar pada firman Allah bukan pada materi, pada sukap urgensi dan pancingan dunia ini. Ketiga, manusia harus taat mutlak kepada Allah. Inilah tugas manusia di dalam berespon kepada hak dan otoritas Allah.

(dari buku "Ujian, Pencobaan dan Kemenangan")

Minggu, 11 November 2012

Pdt. Stephen Tong: Persamaan Ujian & Pencobaan

Mengapa mengalami penyakit? Mengapa harus mengalami kesulitan yang berat? Itu karena Saudara sedang berada di dalam ujian dan pencobaan. Saudara sedang berada di dalam proses. Ketika Tuhan sedang menguji saudara, pada saat yang sama setan sedang menggunakan kesulitan yang saudara alami untuk mencobai saudara. Dengan ini kita mengerti bahwa ujian dan pencobaan bisa terjadi pada peristiwa yang sama.

Itu bukan berarti Allah bersekongkol dengan setan untuk menganiaya saudara. Tetapi ketika Allah menguji Saudara, Ia memperkenankan setan mencobai saudara untuk membuktikan bahwa kekuatan yang Ia berikan kepada saudara lebih besar daripada semua cobaan yang dikerjakan oleh setan. Bedanya nanti terlihat melalui apakah seseorang taat sepenuhnya seperti Ayub, atau ia setengah taat seperti isteri Ayub. Ayub dengan tegas mengatakan, "Allah yang memberi, Allah yang mengambil: terpujilah Allah selama-lamanya" (Ayb 1:21).

(dari buku "Ujian, Pencobaan dan Kemenangan")

Pdt. Stephen Tong: Perbedaan Ujian & Pencobaan

Pertama, perbedaan sumber: ujian dari Allah, pencobaan dari setan.

Kedua, perbedaan motivasi: ujian bermaksud baik, mau mendekatkan kita kepada Tuhan agar kita hidup dalam kesucian. Pencobaan bermaksud jelek, mau membuat kita meninggalkan Tuhan dan hidup dalam dosa dan kenajisan.

Ketiga, perbedaan tujuan, ujian bertujuan untuk mengonfirmasikan kita masuk ke dalam kesempurnaan yang sudah mahir. Pencobaan bertujuan memisahkan kita dari Allah, menjadikan kita memihak kepada setan dan memberontak kepada Tuhan.

Keempat, perbedaan fenomena: ujian dimulai dengan segala kepahitan, kesengsaraan, penderitaan dan diakhiri dengan kemanisan, kebahagiaan, kemenangan, dan keindahan rohani. Pencobaan dimulai dengan keindahan, kecantikan, kenikmatan, dan berakhir dengan segala kepahitan, penyesalan dan kerusakan.

(dari buku "Ujian, Pencobaan dan Kemenangan").

Sabtu, 10 November 2012

Roh Kudus vs Roh Jahat

Apakah perbedaan pekerjaan Roh Kudus dan roh jahat atau setan?

Pertama, dalam Yohanes 14-16 kita jelas bahwa Roh Kudus bekerja untuk menginsyafkan orang dari dosa, kebenaran dan murka Allah. Orang menjadi sadar hal-hal yang melawan Tuhan, takut kepada Allah dan kembali kepada kebenaran. Sedangkan setan kalau bekerja orang menjadi lupa bahwa ia sudah menikah sehingga ia berselingkuh. Setan kalau bekerja, orang menjadi tidak sadar sehingga ia berbuat dosa. Setan kalau merasuki orang maka orang menjadi tidak sadar. Salah satu pekerjaan setan dalam gereja adalah setan merasuki orang tertentu tetapi oleh pendeta atau orang Kristen hal itu diklaim sebagai pekerjaan Roh Kudus. Setan berhasil menipu orang percaya untuk menyatakan pekerjaannya sebagai pekerjaan Roh Kudus.

Kedua, Roh Kudus bekerja untuk memuliakan Kristus sedangkan setan bekerja untuk memuliakan manusia. Setan bekerja supaya pendeta dipermuliakan, supaya orang kaya dipuja-puji meski hidupnya tidak beres dan supaya artis disembah-sembah meskipun suka kawin-cerai. Roh Kudus bekerja supaya Kristus dimuliakan. Roh Kudus bekerja supaya setiap orang taat kepada Kristus. Roh Kudus bekerja supaya setiap orang mengatakan "Kristus harus makin besar dan aku harus makin kecil" (Yoh. 3:30). Roh Kudus bila bekerja maka orang memberitakan nama Yesus dengan menggelegar.

Ketiga, Roh Kudus bekerja maka orang hidup kudus. Setan bekerja maka orang bergelimang dalam dosa. Namanya saja "Roh Kudus". maka sudah pasti bila Ia bekerja, kekudusan akan datang. Orang akan menjadi jijik kepada dosa dan melarikan diri dari dosa seperti Yusuf. Sedangkan setan kalau bekerja, orang menjadi tidak sadar dan terus-menerus berbuat dosa.

Keempat, dalam Kisah Para Rasul, ada satu ciri orang yang penuh Roh Kudus yaitu berani memberitakan firman Tuhan. Roh Kudus kalau bekerja, orang berani memberitakan firman Tuhan, berani memberitakan Injil, berani melakukan kehendak Allah. Sedangkan setan kalau bekerja, manusia lebih berani berbuat dosa dari pada kehendak Allah.

Kelima, bila Roh Kudus bekerja, orang akan mencintai firman. Sebab Ia-lah yang menurunkan Alkitab sebagai firman Allah. Bila Roh Kudus bekerja, orang menjadi suka membaca, merenungkan, menghafal dan melakukan firman Tuhan. Setan berusaha bekerja agar orang percaya malas membaca Alkitab.

Allah Tidak Suka Ibadah Yang Kacau!

Allah dengan jelas menyatakan tidak menghendaki ibadah yang kacau melainkan ibadah yang teratur atau tertib. Ibadah yang kacau adalah ibadah di mana setiap orang melakukan apa yang ia pandang benar, apa yang ia suka. Dengan demikian, dalam ibadah tersebut, sebenarnya ia sedang menghina Tuhan, bukan sedang menyembah Tuhan.

Pertama, Allah Tritunggal bukanlah Allah yang kacau melainkan satu Allah dalam tiga pribadi yang harmonis, yang indah. Kita melihat adanya pembagian tugas. Misalnya Bapa mencipta, Anak menebus, Roh Kudus mewahyukan. Tetapi dalam penciptaan, Bapa, Anak dan Roh Kudus bersama-sama terlibat. Contoh lain, berdoa kepada Bapa, dalam nama Yesus oleh kekuatan Roh Kudus. Adanya pembagian tugas merupakan contoh bahwa Allah adalah Allah yang teratur.

Kedua, Allah melaksanakan karya-karyanya dalam keteraturan. Kita bisa melihat penciptaan yang demikian teratur. Setelah manusia jatuh dalam dosa saja, keteraturan alam semesta masih terlihat. Misalnya Tata Surya di mana planet-planet mengelilingi matahari dengan aturan-aturan tertentu seperti berputar dalam lintasan elips. Lihat juga tubuh manusia yang simetris (sebelah kiri dan kanan seimbang) dan proporsional (besarnya kepala sesuai dengan tubuh).

Ketiga, Allah memberikan aturan bagi hidup manusia. Setelah orang Israel bebas dari perbudakan Mesir maka Allah mengatur hubungan mereka dengan Tuhan dan hubungan dengan sesama.

Keempat, Allah memberikan aturan dalam ibadah dalam Hukum Taurat yang demikian ketat. Hal ini membuktikan, Allah tidak menghendaki ibadah yang kacau.

Kelima, dalam gereja Perjanjian Baru, Allah menyatakan itu dengan jelas bahwa Ia tidak menghendaki kekacauan melainkan ibadah yang sopan dan tertib. 1 Korintus 14:33: "sebab Allah tidak menghendaki kekacauan tetapi damai sejahtera". Juga dalam 1 Korintus 14:40: "Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur".

Jadi, ibadah yang kacau bukan sedang menyembah Tuhan malah sedang menghina Tuhan.

Jumat, 09 November 2012

W S Lasor (dkk): Siapakah Nabi Yesaya? (2)

Jelaslah Yesaya merasakan panggilan Ilahi membebankan suatu tugas khusus ke atas bahunya (Yes. 6:8-10). Sekalipun ketika ia melihat Tuhan ia merasa tidak layak dan menggambarkan dirinya sebagai "seorang yang najis bibir" (Yes. 6:5), namun ia percaya bahwa Allah telah menguduskannya sebagai persiapan untuk pekerjaannya (Yes. 6:7). Tugasnya sulit dan ia merasa takjub karena sifat dan jangkauannya (Yes. 6:11-13).

Nama yang ia berikan untuk anak-anaknya - Syear Yasyub: 'orang-orang yang tertinggal' dan khususnya nama anak bungsunya Mahser-Syalal Hasy Bas, 'cepat rusak, cepat jadi mangsa' - merupakan petunjuk bagi misinya. Seperti yang akan kita lihat, nama-nama ini sangat erat hubungannya dengan pesan yang diberikan kepada Yesaya pada saat ia dipanggil (Yes. 6:11-13).

Menurut 2 Tawarikh 26:22, Yesaya bin Amos menuliskan riwayat Uzia. Ini memberi kesan bahwa ia menjabat sebagai penulis atau pemelihara catatan sejarah resmi dari raja itu. Kitab Yesaya menunjukkan bahwa Yesaya dengan mudah bergerak dalam lingkungan para pejabat dan dekat kepada raja-raja (Yes. 7:3; 8:2; 36:1-38:8, 21-22 = 2 Raj 18:3-20:19). Kedudukan seperti itu memberi penjelasan yang memuaskan tentang cara bagaimana Yesaya mendapat pengetahuannya tentang masalah-masalah politik dunia pada zamannya.

(dari buku "Pengantar Perjanjian Lama")

W S Lasor (dkk): Siapakah Nabi Yesaya? (1)

Yesaya bin Amos (ayahnya memang bukan nabi Amos) adalah seorang Yehuda, mungkin ornag Yerusalem, yang memulai pelayanannya pada tahun wafatnya Uzia (740 SM; bnd 6:1) sampai pemerintahan raja Yotam, Ahas dan Hizkia (tentunya sampai tahun 701 SM), dan menurut tradisi yang hanya sedikit didukung oleh nubuat-nubuat dalam kitabnya, malah sampai pemerintahan Manasye (696-642).

Ada juga tradisi yang menyebutkan bahwa Yesaya adalah saudara sepupu Uzia dan keponakan Amazia (Talmud Megillah ps 10b), dilahirkan di dekat Yerusalem. Para ahli modern menyebut tradisi ini 'terkaan belaka' (Eisfeld 1965: hlm. 305). Dalam kenyataan Yesaya boleh mendekati raja (Yes. 7:3) dan imam (Yes. 8:2) tanpa halangan atau kesulitan apapun dan hal ini mendukung tradisi tersebut.

Ia menikah dengan seorang nabiah yang melahirkan dua orang putra (Yes. 7:3; 8:3). Menurut tradisi Yahudi, anak kedua dilahirkan dari perkawinan kedua dengan seorang dara (Yes 7:14; TB: "seorang perempuan muda"). Ada juga tradisi lain dalam kitab 'Kenaikan Yesaya' yang menyatakan bahwa Yesaya mati syahid dengan digergaji pada masa pemerintahan Manasye (mungkin tradisi ini mendasari Ibr. 11:37). jadi pelayanan Yesaya mencakup sekurang-kurangnya 40 tahun (740-701) dan mungkin lebih, karena Hizkia baru wafat pada tahun 687 SM. Walaupun Manasye sudah memerintah bersama dengan ayahnya, namun sangat diragukan bahwa ia akan membunuh Yesaya sementara Hizkia masih hidup.

(dari buku "Pengantar Perjanjian Lama")

Kamis, 08 November 2012

Ayat-Ayat: Berjaga-Jagalah (2)

Kis 20:31  Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.

1 Kor 16:13  Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! 

Efe 6:18  dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, 

Kol 4:2  Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. 

1Tes 5:6  Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. 

1Tes 5:10  yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia. 

Ibr 13:17  Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. 

1Pet 5:8  Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. 

Ayat-Ayat: Berjaga-Jagalah (1)

Mat 16:6  Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." 

Mat 24:42-43  Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 

Mat 26:38  lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." 

Mat 26:40-41  Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." 

Mar 13:37  Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!" 

Luk 12:15  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." 

Luk 12:37  Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. 

Luk 21:36  Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia." 

Rabu, 07 November 2012

Louis Berkhof: Gambar Rupa Allah (4)

Ada satu elemen lain yang biasanya juga dimasukkan dalam gambar dan rupa Allah yaitu kerohanian. Allah adalah Roh maka wajar jika kita beranggapan bahwa elemen kerohanian ada juga dalam diri manusia sebagai gambar dan rupa Allah. Keadaan seperti inipun juga diindikasikan dalam kisah penciptaan: "Allah menghembuskan ke dalam lubang hidungnya, nafas hidup; dan manusia menjadi makhluk yang hidup" (Kej. 2:7). "Nafas hidup" adalah prinsip dasar kehidupan, dan "makhluk hidup" adalah keberadaan dasar manusia.

Jiwa dilekatkan dan dimasukkan ke dalam tubuh tetapi jika memang diperlukan dapat juga hidup tanpa tubuh. Berdasarkan pendapat ini, dapat kita katakan bahwa manusia adalah makhluk spiritual, sebagaimana terkandung dalam gambar dan rupa Allah. Dalam kaitan dengan hal ini kemudian timbul satu pertanyaan, apakah tubuh manusia juga membentuk satu bagian dari gambar dan rupa Allah itu. Tampaknya memang jawaban atas pertanyaan ini adalah "ya".

Alkitab mengatakan bahwa manusia - bukan sekedar jiwa manusia - diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dan manusia, "makhluk yang hidup" itu tidaklah lengkap tanpa tubuh. Lebih jauh lagi Alkitab menyebut pembunuhan sebagai penghancuran atas tubuh "Mat. 10:28) dan juga penghancuran atas gambar dan rupa Allah (Kej. 9:6). Kita tidak perlu mencari gambar dan rupa Allah dalam substansi material dari tubuh; gambar dan rupa Allah itu lebih ditemukan dalam tubuh sebagai alat yang cocok untuk ekspresi diri jiwa tersebut. Bahkan juga tubuh ditetapkan untuk menjadi dalam akhir suatu tubuh rohaniah, yaitu suatu tubuh yagn sepenuhnya diatur oleh roh, suatu alat yang sempurna bagi jiwa.

Louis Berkhof: Gambar Rupa Allah (3)

Akan tetapi gambar dan rupa Allah tidak hanya terbatas pada pengetahuan, kebenaran dan kesucian asli yang hilang dalam dosa, tetapi juga mencakup elemen-elemen yang menjadi milik natur konstitusional manusia. Elemen-elemen itu menjadi milik manusia sebagai manusia, seperti misalnya kekuatan intelektual, perasaan natural dan kebebasan moral. Karena diciptakan menurut gambar dan rupa Allah maka manusia memiliki natur rasional dan moral yang tidak hilang oleh dosa dan yang tidak mungkin hilang tanpa berhenti sebagai manusia.

Bagian dari gambar dan rupa Allah ini memang tercemari oleh dosa, tetapi masih tetap tinggal dalam diri manusia bahkan juga setelah kejatuhannya dalam dosa. Kita perhatikan bahwa manusia setelah kejatuhannya dalam dosa, tanpa kita perhatikan keadaan spiritualnya, masih tetap disebut sebagai gambar dan rupa Allah dalam Kej. 9:6; 1 Kor. 11:7; Yak. 3:9.

Kejahatan pembunuhan adalah suatu kesalahan besar karena si pembunuh menyerang gambar dan rupa Allah. Berdasarkan ayat-ayat ini kita tidak boleh berkata bahwa manusia sepenuhnya kehilangan gambar dan rupa Allah.

Selasa, 06 November 2012

Kehadiran Allah Lebih Penting

Dalam ibadah, dalam gereja...

Kehadiran Allah lebih penting dari kehadiran hamba Tuhan...

Kehadiran Allah lebih penting dari kehadiran orang kaya...

Kehadiran Allah lebih penting dari kehadiran para pelayan...

Kehadiran Allah lebih penting dari kehadiran jemaat...

Kehadiran Allah lebih penting dari kehadiran artis/ pemusik...

Kehadiran Allah lebih penting dari kehadiran musik-musik...

Kehadiran Allah bahkan jauh lebih penting dari kehadiran makanan jasmani...

supaya...

orang datang bukan karena hamba Tuhan...

orang datang bukan karena orang kaya...

orang datang bukan karena para pelayan...

orang datang bukan karena jemaat...

orang datang bukan karena artis/ pemusik...

orang datang bukan karena musik...

orang datang bukan karena makanan...

tetapi...

orang datang karena Allah hadir...

hendak menyampaikan isi hatiNya...

melalui firman Tuhan...

di dalam Alkitab... 

Siap Dipakai Tuhan

Para Rasul dan Nabi di Alkitab...

Hamba-hamba Tuhan dalam sejarah gereja...

mempersiapkan diri senantiasa...

untuk dipakai oleh Tuhan...

Begitu Tuhan mau pakai...

mereka telah siap dipakai...

siap rohaninya...

siap hatinya...

siap karakternya...

meski mereka merasa diri...

tidak layak...

Senin, 05 November 2012

Pdt. Stephen Tong: Buah Roh Kudus: Penguasaan Diri

Satu oknum yang sudah menunggangi oknum lain itu memiliki bahaya yang sama seperti orang yang dirasuk oleh setan. Tetapi Alkitab tidak pernah memakai istilah 'merasuk' untuk Roh Kudus. Oknum Roh Kudus berada pada manusia dengan istilah pimpinan, gerakan, pencerahan, iluminasi, urapan, atau pembersihan. Ketika seseorang dirasuk setan, ia akan kehilangan kejernihan pikiran, emosi stabil dan kemauan yang pasif. Tetapi penguasaan diri berarti Roh Kudus memimpin sehingga kita bisa digerakkan, dicerahkan dan diurapiNya. Ini berarti suatu hal yang paling tinggi.

Bagaimana mencapai penguasaan diri? Dengan kuasa Roh Kudus, bukan dengan kekuatan diri sendiri. Barang siapa menguasai diri, dia akan bisa menguasai dunia. Salah satu kekuatan paling besar adalah bisa mengendalikan kuda liar dalam hati kita dan memelihara diri untuk terus melakukan kehendak Tuhan.

(dari buku "Hidup Kristen Yang Berbuah")

Pdt. Stephen Tong: Buah Roh Kudus: Kesetiaan & Kelemahlembutan

Kesetiaan bukanlah ketaatan kepada sesuatu yang tidak ada dasarnya. Kesetiaan adalah satu kesungguhan untuk tetap jujur dan terus menerus bertanggung jawab di hadapan kebenaran dan berpegang pada kebenaran. Orang setia seperti ini adalah orang yang sangat tinggi wataknya. Selalu konsisten. Istilah faith, fide, iman, pistis, memiliki arti yang sama yaitu kesetiaan kepada yang asli, atau kesetiaan kepada yang harus kita patuhi. Kesetiaan dimanifestasikan dengan melaksanakan apa yang sudah dijanjikan.

Orang Jepang adalah orang yang paling lembut. Seharusnya mereka yang hidupnya paling harmonis. Tetapi banyak orang Jepang yang mati bunuh diri. Orang Jepang yang sakit jiwa juga banyak. Kelembutan hasil kebudayaan tidak dapat disejajarkan dengan buah Roh Kudus. Kalau Roh Kudus memimpin kita kepada sikap yang keras mak sikap keras kitapun tetap merupakan kelembutan. Kelembutan juga dapat dimaksudkan dengan hal lahiriah tetapi bukan kompromi. Yesus lembut tetapi tidak lembah. Waktu kita berdosa, kita lemah tetapi tidak lembut.

Hidup yang lembut berarti hidup yang taat yang bisa diolah oleh Tuhan. Waktu kita bersedia taat kepada pimpinan Roh Kudus, itu berarti lembut. Lemah brarti tidak mempunyai kekuatan tapi lembut berarti mempunyai kekuatan utuk menaklukkan diri kepada pimpinan Tuhan. Kelembutan berlawanan dengan kelemahan.

Pohon yang banyak berbuah mempunyai carang yang turun. Pohon yang berbuah sedikit mempunyai cara yang naik. Begitu banyak orang kelihatan bagus dan tinggi tetapi belum berbuah. Jika suatu ranting sudah berbuah, dengan sendirinya ranting itu akan menunduk.

(dari buku "Hidup Kristen Yang Berbuah")

Minggu, 04 November 2012

Robert M McCheyne: Dari Siapa Kebangunan Rohani Datang? (2)

Kedua, Tuhan memiliki kepenuhan Roh Kudus yang diberikan kepadaNya. Allah Bapa telah mempercayakan seluruh karya penebusan ke tangan Yesus, dan oleh karenanya, Roh Kudus itu diberikan kepadaNya. "Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diriNya sendiri demikian juga diberikanNya Anak mempunyai hidup dalam diriNya sendiri".

Dia sendirilah yang membuat semua anakNya tetap hidup hari demi hari. Dialah Sumber air hidup, dan anak-anakNya berbarign di tepi air yang tenang, serta minum dari air hidup yang kekal setiap saat. Dialah yang berdaulat mencurahkan Roh itu ke atas mereka yang belum pernah mengenalNya. "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem". Sesungguhnyalah seluruh karya ini, mulai dari awal sampai akhir, adalah kepunyaanNya.

Setiap sarana akan sia-sia sampai Ia mencurahkan Roh itu (Yes. 32:13). "Tanah bangsaku yang ditumbuhi semak duri dan putri malu" sampai Roh dari atas dicurahkan kepada kita dari atas. Kita bisa saja berkhotbah di depan umum, dari rumah ke rumah; kita bisa saja mengajar kaum muda dan memperingatkan kaum lanjut usia tetapi semuanya akan sia-sia.

Sampai Roh dicurahkan kepada kita dari atas, hanya semak duri dan putri malu yang akan tumbuh. Kebun anggur kita akan mirip dengan kebun pemalas. Kita membutuhkan Kristus yang menghidupkan kita agar Ia turun tangan seperti sediakala, agar Ia mencurahkan Roh dengan limpah.

Robert M McCheyne: Dari Siapa Kebangunan Rohani Datang? (1)

Allah sendirilah yang harus menghidupkan kita kembali. Ini bukan pekerjaan manusia. Bila Anda mengandalkan manusia untuk melakukannya, maka Anda hanya akan mendapatkan kutukan seperti yang tertulis dalam Yeremia 17:5, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri".

Pertama, Tuhan memegang semua sarana di tanganNya. Anak Manusia memegang tujuh bintang di tangan kananNya. Bintang-bintang ini melambangkan para hamba Tuhan. Ia mengangkat atau menurunkan mereka sesuai kehendakNya. Ia memberikan seluruh terangNya kepada mereka dan Ia juga bisa mengambilnya kembali. Tuhan mengangkat mereka tinggi-tinggi agar bersinar dengan terang, atau menyembunyikan mereka di dalam genggamanNya, sesuai dengan yang dianggap baik olehNya.

Adakalanya Ia membiarkan mereka bersinar di salah satu bagian negara, adakalanya di bagian lain. Mereka hanya bersinar bagiNya. Bintang yang menjauh dariNya adalah bintang yang menyimpang dari peredarannya, dan Kristus akan membuangnya ke dalam kegelapan selama-lamanya. Kita harus berdoa kepada Kristus agar para hambaNya bersinar di atas kita.

Sabtu, 03 November 2012

Ayat-Ayat: 1 Tesalonika 2: Tentang Pelayanan


Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat. (2)

Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya. (3)

Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita. (4)

Karena kami tidak pernah bermulut manis--hal itu kamu ketahui--dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi--Allah adalah saksi-- juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. (5-6)

Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya. Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi. (7-8)

Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu. (9)

Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu, yang percaya. (10)

Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang, dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. (11-12)

Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh demikian--sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya. (13)

Ayat-Ayat: 1 Tesalonika 1: Tentang Injil & Firman Tuhan


Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu. (5)

Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. (6,7)

Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu. (8)

Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar, dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang. (9-10)

Jumat, 02 November 2012

Sinclair Ferguson: Kesucian Hati

Berhati suci berarti tidak membiarkan sesuatupun menghalangi pandangan kita terhadap Kristus.

Dia adalah Tuhan dan Juruselamat yang agung, tetapi pandangan kita terhadap hal-hal yang agung dapat sama sekali dikaburkan bilamana hal-hal yang remeh berada pada jarak yang terlalu dekat dengan mata kita. Jadi, masalahnya bukanlah terletak pada seberapa pentingnya sesuatu hal itu pada dirinya sendiri, tetapi seberapa dekat kita mengarahkan pandangan kita terhadapnya.

Kita telah melihat bahwa dunia ini tidak memiliki sesuatu apapun yang dapat dibandingkan dengan Yesus Kristus dan semua yang Ia tawarkan kepada kita. Tetapi, bila kita terlalu erat memegang dunia ini dan semua yang ada di dalamnya, kita tidak akan lagi dapat melihat Kristus dan kemuliaanNya dengan jelas. Nilai dunia ini telah berkembang jauh melebihi kelayakannya. Mula-mula kita berkompromi, lalu tersandung, sebelum akhirnya terjatuh.

Pengajaran Yesus ini memperlengkapi kita dengan suatu pertanyaan sederhana untuk menguji ketahanan kekristenan kita. Seberapa jelas kita telah melihat Allah beserta seluruh kemuliaanNya? Apakah kita telah melihatnya sejelas yang seharusnya? Ataukah sebaliknya. Dia terlihat begitu samar dan sulit dijangkau? Apakah kita memelihara ketajaman penglihatan kita terhadapNya dengan cara berserah penuh kepadaNya? Sudahkah kita berhati suci?

(dari buku "Khotbah di Bukit")

Sinclair Ferguson: Kemurahan

Sikap murah hati seharusnya menjadi konsekuensi logis dari sikap menerima Kristus dan menikmati anugerah Allah. Jika kita tidak bersikap murah hati, berarti kita belum menerima kemurahan Kristus, dan karenanya juga tidak layak untuk berharap akan mendapat kemurahan pada hari penghakiman kelak.

Ilustrasi terbaik dari arti kemurahan hati terdapat dalam perumpamaan orang Samaria yang murah hati (Luk. 10:30-37). Pada akhir perumpamaanNya, Tuhan Yesus bertanya kepada orang banyak yang mendengarkanNya, yang manakah dari antara ketiga orang yang lewat tersebut (seorang imam, seorang lewi dan seorang Samaria) yang menjadi sesama bagi orang yang telah dirampok itu. Seorang ahli Taurat menjawab, "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya" (Luk. 10:37). Ilustrasi tentang orang Samaria tersebut menunjukkan makna dari istilah kemurahan hati.

Ketiadaan sifat murah hati ini menjadi tanda bagi orang yang mengkhianati Tuhan Yesus. Yudas tepat seperti yang digambarkan dalam Amsal 21:13: "Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban kalau ia sendiri berseru-seru". Yudah tidak murah hati, ia juga tidak mendapatkan kemurahan hati.

Menunjukkan kemurahan kepada orang yang lemah dan miskin meurpakan batu ujian sekaligus bukti sah dari suatu perubahan yang nyata menuju Kristus. Tanpa kemurahan kita bukanlah milik Kristus dan Ia akan berkata kepada kita (tidak berduli apa yang telah kita capai), "Aku tidak pernah mengenal kamu, Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan" (Mat. 7:23).

(dari buku "Khotbah di Bukit")

Kamis, 01 November 2012

Pokok Doa: Sekolah Kristen

Mari kita mendoakan untuk sekolah-sekolah Kristen di berbagai tempat.

Berdoalah agar Tuhan memakai para hamba Tuhan dan guru untuk membimbing anak-anak kepada Kristus.

Berdoalah agar kerohanian diutamakan dan pembimbingan karakter dilakukan.

Berdoalah agar sekolah Kristen bukan ladang bisnis untuk mengeruk keuntungan sambil mengorbankan kerohanian para siswa.

Berdoalah agar Tuhan mencukupkan kebutuhan sekolah dan guru yang kurang mampu.

Berdoalah agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik.

Berdoalah agar Tuhan memelihara kesucian setiap siswa.

Berdoalah agar setiap siswa tidak mengikuti pergaulan yang tidak benar.

Berdoalah agar para hamba Tuhan dan guru dengan hati yang takut kepada Tuhan dan mencintai setiap siswa, mempersiapkan setiap bahan dengan sungguh-sungguh.

Berdoalah agar setiap pelajaran dapat dikembangkan oleh para siswa dengan baik untuk mempersiapkan hari depan bagi Allah.

Pokok Doa: KKR/ KPIN

Mari kita mendoakan Kebaktian Kebangunan Rohani atau Kebaktian Pembaruan Iman Nasional yang dipimpin oleh hamba-hamba Tuhan yang setia kepada Injil dan Salib Kristus.

Berdoalah agar Nama Tuhan ditinggikan dan diberitakan dengan menggelegar melalui KKR tersebut.

Berdoalah agar Tuhan hadir dan isi hati Tuhan dinyatakan.

Berdoalah agar kesucian Allah dinyatakan dan pertobatan yang sejati terjadi.

Berdoalah agar hamba Tuhan diurapi Tuhan dengan kuasa Roh Kudus.

Berdoalah agar setiap penatalayan disucikan dan dipakai oleh Tuhan.

Berdoalah agar setiap orang yang mendengar informasi acara tersebut bersedia untuk hadir dalam KKR tersebut.

Berdoalah agar setiap orang yang akan hadir, mengajak rekan-rekan mereka.

Berdoalah agar Tuhan bekerja dalam hati pendengar sehingga firman Tuhan merubah dan menggerakkan mereka.

Berdoalah agar banyak orang yang menerima Tuhan Yesus dan meninggalkan dosa.

Berdoalah agar banyak pemuda-pemudi yang menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan.

Berdoalah agar cuaca dan keamanan dipelihara oleh Tuhan.

Berdoalah agar Tuhan memelihara transportasi setiap peserta dan panitia ke tempat KKR.

Berdoalah agar setiap alat dan perlengkapan dipakai oleh Tuhan.

Berdoalah agar panitia bisa sehati, hidup kudus dan sepenuh hati melayani.

Berdoalah agar panitia bertumbuh melalui pelayanan ini.