Kamis, 28 Februari 2013

Memberi dan Mengasihi

"Anda dapat memberi tanpa mengasihi, namun Anda tak dapat mengasihi tanpa memberi".

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya, tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal". (Yoh. 3:16).

(dari buku "Kisah-Kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Wanita")

Ibu Teresa dan Kasih

"Ketika Ibu Teresa menerima Hadiah Nobelnya, ia ditanya, 'Apa yang dapat kami lakukan untuk memajukan perdamaian dunia?' Ia menjawab, 'Pulanglah dan kasihilah keluarga kalian'".

"Keluarga", kata ibu Teresa, "adalah tempat untuk belajar akan Yesus. Tuhan telah mengirimkan keluarga - dalam kesatuan sebagai suami dan istri dan anak-anak - untuk menjadi kasihNya".

"Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu  pada loh hatimu" (Ams. 3:3)

(dari "Kisah-Kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Wanita")

Rabu, 27 Februari 2013

Francis Thompson: Anjing Pemburu dari Surga

Francis Thompson (1859-1907), seorang Penulis Puisi terkenal dari Inggris. Ia menghabiskan masa kecil yang sepi dan tanpa kasih sayang, dan berkali-kali gagal dalam usahanya menjadi seorang pendeta Katolik Roma, dokter (seperti ayahnya), dan prajurit. Ia berakhir tersesat di jalanan London, pernah kecanduan opium, sampai sepasang keluarga yang mengenal Kristus, menemukan kejeniusannya berpuisi dan menolongnya baik secara kerohanian maupun mencari kesempatan baginya untuk berpuisi. Keluarga ini dipakai Tuhan untuk mempublikasikan buku puisi pertamanya pada 1893.

Berikut ini kesaksian pertobatan Francis Thompson yang ditulis dalam bentuk puisi dalam terjemahan bebas:

Kujauhi Dia, sepanjang malam dan selama siang;

Kujauhi Dia, sepanjang rentang tahun-tahun;

Kujauhi Dia, dengan cara yang rumit

Dalam pikiranku sendiri; dan di tengah air mata

Ku bersembunyi dariNya, dan di bawah gelak tawa,

Harapan akan pandangan yang tinggi kukejar;

Dan berbalik tiba-tiba,

Tenggelam dalam bayang-bayang raksasa ketakutan

Dari sana Kaki yang kuat mengkuti, mengejar

Tetapi dengan pengejaran yang tidak tergesa-gesa,

Dan langkah yang tenang,

Kecepatan penuh pertimbangan, keagungan segera,

memukul - dan sebuah Suara memukul,

Lebih segera dari pada Kaki -

'semua hal yang mengkhianati kamu,

hai kamu yang mengkhianati AKU'.


[Thompson melihat Tuhan seperti Anjing Pemburu yang mengejar domba yang hilang. Keselamatan adalah anugerah Tuhan].

(Kesaksian Thompson juga ditambahkan dari Wikipedia selain bahan utamanya dari John Stott, "Mengapa Saya Seorang Kristen"

Agustinus dari Hippo: Pertobatan dari Nafsu Seksual

[Sebagaimana kita tahu, bapa Gereja Agustinus (354-430) hidup bertahun-tahun dalam hubungan seksual di luar pernikahan dengan kekasihnya. Berikut ini kesaksian pribadinya]

Awan nafsu seksual lumpur kedagingan memenuhi udara. Dorongan tidak menentu dari masa pubertas membingungkan dan menutupi hatiku hingga tidak dapat membedakan antara cinta yang tulus dan nafsu kegelapan. Kebingungan di antara dua hal itu bergejolak dalam diriku. Hal itu menawan kelemahan masa mudaku, menelanku dalam bahaya keinginan yang menenggelamkan diriku dalam pusaran perilaku tidak bermoral...

Saat saya mengatakan ini dan meratap dalam pergumulan pahit dalam hatiku, tiba-tiba saya mendengar sebuah suara dari rumah tetangga berulang-ulang sepertinya suara anak laki-laki atau perempuan (saya tidak tahu), berkata dan mengulanginya berkali-kali, "ambil dan bacalah, ambil dan bacalah...". Saya menghapus air mata dan berdiri. Saya menerjemahkan hal itu hanya sebagai suatu perintah ilahi pada saya untuk membuka buku [Alkitab] dan membaca bab pertama yang akan saya temui... Maka saya bergegas kembali ke tempat di mana Alypius [teman Agustinus yang bersamanya] duduk. Di sana saya meletakkan buku Kisah Para Rasul ketika saya bangun. Saya menjangkaunya, membukanya dan dalam keheningan membaca kalimat pertama yang tertangkap oleh mata saya: "Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya" (Roma 13:13-14). Saya juga tidak berkehendak merasa perlu untuk membaca lebih lanjut. Saat itu juga, dengan kata terakhir dari kalimat ini, seperti ada cahaya yang melepaskan dari segala keraguan masuk membanjiri hatiku. Semua bayang-bayang keraguan lenyap.

[Agustinus menganggap pengalamannya adalah hanya karena anugerah Allah, yaitu karunia cuma-cuma dari Allah dan bukan karena hasil usaha manusia. Ia menyatakan Allah telah menghidupkan seluruh panca indera spiritualnya - mendengar, melihat, mencium, merasa, dan menyentuh]:

Engkau [Tuhan] memanggil dan berteriak keras dan memecahkan ketulianku. Engkau bersinar dan memancar, Engkau mengusir kebutaanku. Engkau wangi, dan aku menarik nafasku dan sekarang ingin mencium lebih lagi wangiMu. Aku merasakan Engkau, dan saya tidak merasakan hal lain selain lapar dan haus akan Engkau. Engkau menyentuhku, dan saya dibakar untuk memperoleh kedamaian yang adalah kepunyaan Engkau.

(dari buku Confessions yang dicuplik oleh John Stott, dalam "Mengapa Saya Seorang Kristen")

Selasa, 26 Februari 2013

Tuhan Sepenuh Hati!

Tuhan...

tidak pernah...

memberi...

apapun...

separuh hati...

Tuhan selalu...

memberi...

dengan...

sungguh-sungguh...

sepenuh hati...

dan...

yang terbaik...

Janganlah...

kita...

separuh hati...

dalam...

meresponi...

berkat Tuhan...

Tuhan Setia!

Tuhan setia...

meski...

kita tidak...

setia...

Tuhan berjanji...

kita adalah...

milikNya...

hidup...

atau...

mati...

Janganlah...

kita...

mengkhianati...

kesetiaan Tuhan...

Senin, 25 Februari 2013

Pdt. Stephen Tong: Suprarasional vs Kontrarasional

Pertanyaan: Bagaimana membedakan hal yang suprarasional dengan yang kontrarasional?

Jawaban:
Jika saya mengatakan bahwa saya memiliki ban bulat yang persegi, itu adalah hal yang kontrarasional. Bulat yang persegi adalah hal yang melawan rasio. Ayah melahirkan anak juga adalah hal yang kontra rasional, karena ia pria.

Tetapi jika Allah itu Tritunggal, adalah hal yang suprarasional karena mengerti Allah memang sulit, tetapi bukan tidak mungkin. Hal-hal yang suprarasional adalah hal-hal yang melampaui kemampuan rasio, sehingga fungsi rasio berhenti untuk dapat menyetujui atau tidak menyetujuinya, karena di luar wilayah rasio. Hal-hal kontrarasional adalah hal yang berada di bawah wilayah rasio, sehingga rasio segera dapat mengatakan "tidak", karena hal itu, memang tidak benar.

Jikalau kita terlalu berani mengatakan apa yang kita tidak mengerti sebagai kontra rasional, maka kita telah mendewakan rasio. Tetapi jika kita terlalu mudah menyetujui hal-hal yang kontrarasional, kita akan jatuh kepada takhayul.

Pdt. Stephen Tong: Mujizat dan Rasio

Pertanyaan: Apakah mujizat merupakan sesuatu yang rasional?
Jawaban: Mujizat seolah-olah tidak dapat dianalisis oleh rasio. Tetapi mengerti Allah yang menciptakan alam semesta lebih tinggi dari pada alam semesta dan semua hukumnya, itu adalah hal yang rasional dan tidak melawan rasio. Sehingga mujizat bukan kontra rasional, tetapi suprarasional. Saya tidak mengerti bagaimana Tuhan Yesus dapat membagi lima roti untuk lima ribu orang, tetapi sebagai anak Tuhan, saya mengerti hal itu bukan tidak logis, tetapi melampaui logika saya. Di situlah logikanya.

Pertanyaan: Ketika seseorang sakit yang menurut dokter sudah tidak dapat sembuh, ternyata setelah didoakan menjadi sembuh. Bukankah di sini iman bertentangan dengan rasio?
Jawaban: Tuhan yang lebih besar dari pada dokter telah menyembuhkan dia. Itu sangat rasional. Dokter tidak mahakuasa, itu rasional. Tuhan lebih besar dari pada dokter yang terbatas, itupun rasional. Tuhan mampu menyembuhkan yang sakit lebih dari pada kemampuan dokter manapun, itupun rasional. Jadi tetap rasional. Saya harap saudara jangan sembarangan mempertentangkan rasio dengan iman.

(dari Tanya Jawab dalam buku "Iman, Rasio dan Kebenaran")

Minggu, 24 Februari 2013

John Owen: Kemuliaan Kasih Kristus (2)

Bila sekarang ini kita merenungkan tentang kemuliaan kasih Kristus, maka kita akan menemukan kasih Allah Bapa di dalam natur IlahiNya. Tetapi bukannya itu saja, ketika Ia mengungkapkan kasihNya, Ia pun sedang berada dalam natur seorang manusia. Kasih di dalam dua natur tersebut begitu berbeda, namun datang dari satu Pribadi yakni Yesus Kristus. TindakanNya mengambil natur manusia merupakan suatu perwujudan dari kasih yang tak terkatakan namun ini merupakan tindakan yang semata-mata bersumberkan pada natur IlahiNya. Sebaliknya, kematianNya di kayu salib merupakan tindakan yang bersumberkan pada natur manusiawiNya saja. Namun demikian, keduanya adalah benar-benar tindakanNya sebagaimana yang kita baca dalam 1 Yohanes 3:16: "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita".

Saya ingin menganjurkan agar saudara secara terus menerus mempersiapkan pikiran saudara bagi hal-hal sorgawi, dengan secara serius merenungkan tentang kemuliaan kasih Kristus. Hal ini tidak dapat dilakukan jika pikiran kita penuh dengan hal-hal duniawi. Jangan hendaknya kita berpuas diri hanya dengan memiliki suatu pemikiran umum tentang kasih Kristus, tetapi berusahalah merenungkannya secara lebih terperinci:

Pertama, coba perhatikan. Siapakah sebenarnya yang memiliki kasih tersebut: kasih tersebut adalah kasih Anak Allah, yang adalah juga Anak Manusia. Sebagaimana Ia unik, demikian pula kasihNya unik.

Kedua, pikirkan tentang hikmat, kebaikan, dan anugerah yang dinyatakan melalui tindakan-tindakan kekalNya yang bersumber pada natur IlahiNya, dan pikirkan pula tentang kasih sayangNya yang bersumberkan pada natur manusiaNya, di dalam semua hal yang dilakukanNya serta dialamiNya demi kita (lih. Ef. 3:9; Ibr. 2:14, 15; Why. 1:5).

Ketiga, sesungguhnyalah kita patut memperoleh kebencian, namun ternyata Alkitab menyatakan "Inilah kasih itu: bukan kita yang telah mengasihi Allah tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita" (1 Yoh. 4:10). Kasih Kristus tidak menjadi berkurang, walaupun keberadaan kita secara rohani sama sekali tidak menarik.

Keempat, kuasa yang bersumberkan pada kasih sedemikian di dalam hidup kita akan memampukan kita untuk berbuah bagi kemuliaanNya. Selain itu kita dapat merenungkan pengajaran Kitab Suci yang mencatat tetnang manisnya kasih Kristus. Jangan merasa puas hanya dengan memiliki ide yang benar tentang kasih Kristus tetapi kecaplah dalam hati saudara betapa pemurahnya Allah itu (lih. Kid. 2:2-5). Kristus adalah makanan bagi jiwa kita. Tidak ada makanan rohani yang lebih bernilai dibandingkan dengan kasihNya kepada kita, yang seharusnya senantiasa kita rindukan.

(dari buku "Kemuliaan Kristus")

John Owen: Kemuliaan Kasih Kristus (1)

Ada banyak ayat dalam Alkitab yang menunjuk pada kasih Kristus. Misalnya yang berbunyi seperti berikut, "Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku" (Gal. 2:20); "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita" (1 Yoh. 3:16). "Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darahNya" (Why. 1:5). Bagian dari kemuliaan Allah yang memberi paling banyak pengharapan adalah kasihNya.

Kristus menjadi seorang Pengantara adalah pertama-tama karena kasih Allah yang memilih untuk menyelamatkan sejumlah besar orang melalui curahan darah Kristus. Dan mereka disucikan oleh Roh Kudus (lihat 2 Tes. 2:13; Ef. 1:4-9). Karena Allah adalah kasih maka setiap komunikasi yang dilakukanNya dengan umatNya pastilah berada di dalam kasih (1 Yoh. 4:8,9,16). Tak ada sesuatu hal pun dalam diri mereka yang dapat menjadikan Allah mengasihi mereka. Setiap hal baik yang mungkin ada dalam diri setiap manusia semata-mata merupakan hasil dari adanya kasih Allah yang besar (lih. Efe. 1:4). Kasih Allah merupakan suatu sumber kekal bagi gereja dalam menerima hidupnya melalui kasih Kristus.

Marilah kita sekarang merenungkan kasih Allah Anak yang penuh  dengan kemurahan. Meski kita memiliki natur yang berdosa, namun kita masih memiliki kemungkinan untuk dipulihkan.. Tindakan Allah memilih kita merupakan caraNya dalam mewujudkan kasih serta kebaikan IlahiNya. Kristus memilih darah serta daging manusia dan bukannya natur para malaikat (Ibr. 2:14-16). Dengan sukacita yang besar Ia menantikan terwujudnya keselamatan bagi umat manusia yang akan juga membawa kemuliaan bagi Allah itu.

Kerelaan serta sukacitaNya dalam mengambil natur manusia sama sekali tidak surut meski Ia mengetahui besarNya kesukaran yang bakal dihadapiNya. Demi menyelamatkan kita, Ia akan terus melangkah walaupun hatiNya sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Semuanya itu tidaklah mampu menghalangiNya. Kasih dan kemurahanNya melimpah ruah bagaikan aliran air di sungai yang deras. Ia menyatakan, "sungguh Aku datang... Aku suka melakukan kehendakMu ya Allah" (Mz 40:7-8). Demikianlah sebuah tubuh telah dipersiapkan bagiNya untuk menyatakan anugerah yang tak ternilai dan kasih yang tak terhingga yang telah diberikanNya bagi umat manusia.

bersambung...

(dari buku "Kemuliaan Kristus")

Sabtu, 23 Februari 2013

Ayat-Ayat: Mazmur 126: Pengharapan di Tengah Penderitaan

Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi (1).

Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" (2)

TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita (3).

Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di tanah Negeb! (4)

Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak-sorai (5).

Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya (6).

Ayat-Ayat: Mazmur 125: Aman dalam Lindungan Tuhan

Nyanyian ziarah. Orang-orang yang percaya pada Tuhan adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya (1).

Yerusalem, gunung-gunung sekelilingnya; demikianlah Tuhan sekeliling umatNya, dari sekarang sampai selama-lamanya (2).

Tongkat kerajaan orang fasik tidak akan tinggal tetap di atas tanah yang diundikan kepada orang-orang benar, supaya orang-orang benar tidak mengulurkan tangannya kepada kejahatan (3).

Lakukanlah kebaikan, ya TUHAN, kepada orang-orang baik dan kepada orang-orang yang tulus hati; (4)

Tetapi orang-orang yang menyimpang ke jalan yang berbelit-belit, kiranya TUHAN mengenyahkan mereka bersama-sama orang-orang yang melakukan kejahatan. Damai sejahtera atas Israel (5).

Jumat, 22 Februari 2013

Penginjilan dan Peperangan Rohani

Penginjilan yang sejati yakni memberitakan Injil sejati, yaitu Tuhan Yesus sebagai Allah sejati, manusia sejati, di mana Ia rela mati di salib menanggung dosa dan hukuman manusia dan bangkit pada hari ketiga, mengalahkan maut. Lalu kemudian memanggil manusia menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Penginjilan seperti ini menyenangkan Tuhan. Tuhan senang karena namaNya diberitakan, isi hatiNya disampaikan. Bahwa Tuhan mencintai orang Niniwe yang Yunus benci (Yun. 4:10-11) dan penginjilan adalah salah satu ekspresi kita mengerti cinta Tuhan bagi manusia berdosa.

Tetapi, penginjilan tidak menyenangkan setan karena penginjilan sejati merupakan usaha merebut anggota tim setan keluar dari gelap kepada terang. Jangankan setan. Gembala Sidang yang anggotanya pindah ke ajaran yang lebih baik dan benar saja ia tidak senang. Setan tidak senang karena anggotanya yang dibawa keluar dari gelap ke terang, akan kemudian dipakai Tuhan untuk menyerang setan kembali.

Karena itu, setan berusaha menghentikan penginjilan melalui tiga cara: penganiayaan, perpecahan dan kejatuhan dalam dosa. Penganiayaan dilakukan supaya orang Kristen takut menginjili. Kalau gereja pecah, penginjilan tidak bisa dilakukan karena energi dipakai untuk menangani perpecahan. Kalau kejatuhan dalam dosa terjadi, apalagi pada pemimpin, maka gereja menjadi lesu, dan tidak ada kekuatan untuk menginjili. Apalagi menghadapi cemoohan dari orang yang belum percaya.

Karena itu, dalam setiap penginjilan:

Pertama, jangan membanggakan hasil penginjilan, baik jumlah maupun pertobatannya karena semua itu adalah pekerjaan Allah. Jangan mencuri kemuliaan Tuhan sebab Tuhan jijik kepada orang yang mencuri kemuliaan Tuhan.

Kedua, mari merendahkan diri dan minta belas kasihan Tuhan setiap hari.

Ketiga, jangan lupa banyak berdoa dan bersandar kepada Tuhan karena di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Keempat, berjaga-jaga agar setan tidak beroleh keuntungan dalam apapun juga.

Kelima, jaga kesehatian agar pekerjaan Tuhan terus berjalan.

Mari terus minta belas kasihan Tuhan.

Jangan Menghakimi Apa Yang Tidak Jelas

Jangan menghakimi apa yang tidak jelas.

Jangan menghakimi apa yang kita belum tahu.

Jangan memakai kecurigaan kita yang sempit untuk menghakimi orang lain.

Jangan membicarakan kecurigaan kita kepada orang lain sehingga dipakai setan untuk merusak pekerjaan Tuhan.

Tuhan Yesus pun menegur agar kita jangan suka menghakimi, jangan suka mencari-cari kesalahan orang lain (Mat. 7:1-5). Kita sendiri banyak kekurangan.

Mari kita belajar seperti 3 orang ini di Alkitab:

Pertama, Maria belajar menyimpan setiap hal, yang enak atau tidak enak, dalam hatinya dan merenungkannya (Luk. 2:19, 51). Mari kita belajar merenungkan dan menggumulkan setiap hal dalam keheningan.

Kedua, Yefta belajar membawa setiap perkara kepada Tuhan (Hak. 11:11). Mari kita belajar membawa segala perkara dalam doa.

Ketiga, Paulus menanggung segala perkara dalam anugerah dan kekuatan Tuhan (Flp. 4:13). Mari kita belajar menjalani dan menanggung segala perkara.


Kamis, 21 Februari 2013

Alasan Tidak Mau Berbuat Dosa

Seringkali orang percaya tidak mau berbuat dosa karena takut murka Allah. Hal ini benar dan Alkitab menyatakan dengan jelas akan hal ini.

Meskipun demikian, kita terutama tidak mau berbuat dosa adalah karena takut melukai hati Tuhan. Kita takut melawan Allah Pencipta dan Penebus kita sehingga kita tidak berani berbuat apa yang Ia benci.

Kalau kita takut berbuat dosa hanya karena takut murka Allah, kita sedang berfokus kepada diri kita sendiri. Tetapi bila kita takut berbuat dosa karena takut menyakiti hati Tuhan, berarti kita berfokus kepada Tuhan.

2 Elemen Pertobatan

Mazmur 51:3-4: "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setiaMu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmatMu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!"

1 Yohanes 1:9: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan".

Dalam kutipan ayat ini jelas bahwa di dalam pertobatan yang sejati terdapat dua elemen. Pertama adalah pengampunan Tuhan akan dosa. Pada waktu seorang anak Tuhan jatuh dalam dosa, ia minta pengampunan Tuhan.

Tetapi pergumulannya tidak boleh berhenti di sini. Pergumulan yang tidak kalah penting adalah meminta kekuatan Tuhan untuk bertobat. Tanpa pertobatan sejati, pengampunan Allah akan dijadikan murahan dan barang mainan.

Rabu, 20 Februari 2013

Katekismus Westminster: Kristus Sebagai Nabi

Pertanyaan 24: Bagaimana cara Kristus melaksanakan tugasNya sebagai seorang nabi?

Jawaban: Kristus melaksanakan tugasNya sebagai seorang nabi, dengan cara menyingkapkan bagi kita^, melalui firman serta Roh KudusNya*, rencana keselamatan yang dari Allah~.

_________________________________
Ayat-ayat:

^ Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah, tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakanNya (Yoh. 1:18).

* Kami berkata-kata tentang karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh (1 Kor. 2:13).

~ Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus (2 Tim. 3:15).

Katekismus Westminster: Tiga Jabatan Kristus

Pertanyaan 23: Tugas apakah yang dilaksanakan Kristus sebagai Penebus kita?

Jawaban: Kristus sebagai Penebus kita, melaksanakan tugas seorang nabi^, imam*, raja~, baik dalam keadaan hina maupun mulia.

____________________________________
Ayat-Ayat:

^ Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antar saudara-saudaramu, asma seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakan kepadamu (Kis. 3:22).

* Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek (Ibr. 5:6).

~ Akulah yang telah melantik RajaKu di Sion, gunungKu yang kudus. (Mzm. 2:6).

Selasa, 19 Februari 2013

Ayat-Ayat: "Janganlah" dalam Surat Roma (2)


Rom_12:21  Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Rom_13:8  Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.

Rom_13:14  Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

Rom_14:3  Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.

Rom_14:13  Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!

Rom_14:15  Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia.

Rom_14:16  Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah.

Rom_14:20  Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!

Ayat-Ayat: "Janganlah" dalam Surat Roma (1)


Rom_6:13  Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

Rom_11:18  janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.

Rom_11:20  Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!

Rom_12:2  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Rom_12:3  Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.

Rom_12:11  Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Rom_12:16  Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!

Rom_12:17  Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

Rom_12:19  Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

Senin, 18 Februari 2013

Robert M McCheyne: Kuasailah Dirimu, Jadilah Tenang!

"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu, kuasailah dirimu dan jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa" (1 Pet. 4:7).

Pertama, kuasailah dirimu. Jangan biarkan hal apapun membuat kantuk mata yang menatap kenyataan yang kekal. Jangan biarkan hal apapun memikat hati yang telah diserahkan kepada Kristus. Jangan terlalu memikirkan hal-hal duniawi.

Tetaplah tenang di dalam kesedihan dunia ini. Menangislah seolah-olah kamu tidak menangis. Dunia ini bagaikan lembah air mata. Namun orang percaya harus tenang dan tidak larut dalam kesedihan. Jangan menangis untuk orang yang meninggal di dalam Tuhan. Mereka tidak hilang tetapi mendahului kita. Ketika matahari itu terbenam, bukan berarti matahari itu lenyap, melainkan pergi menyinari belahan bumi yang lain. Jangan menangis untuk orang yang mati di luar Tuhan. Ketika Harun kehilangan dua putranya, Harun berdiam diri. Jangan penderitaan atau kerugian jasmani. Jangan menggerutu, tetaplah tenang. Jika kamu ada di dalam Kristus, sengsara yang dialami saat ini hanya bersifat sementara. Satu hari di dalam pesta perjamuanNya, akan membuat kamu melupakan kemiskinanmu dan tidak lagi mengingat kesusahanmu.

Lepaskanlah dirimu dari kesenangan dunia ini. Tetaplah tenang. Kamu akan bersukacita di dalam Tuhan untuk selama-lamanya. Janganlah terlalu terikat pada kesenangan dunia ini. Jika sekiranya kamu begitu asyik menikmati hal-hal duniawi ampai hal itu menghilangkan kesukaanmu untuk berdoa atau membaca Firman Tuhan, atau membuatmu gentar ketika mendengar seruan, "Lihatlah Mempelai Laki-Laki telah tiba!" hatimu telah "sarat" oleh perkara duniawi. Kamu sedang mempergunakan dunia ini dengan tidak semestinya.

Kedua, jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa. Apakah kamu melihat penyebab Yesus mencurahkan darahNya, bangsa Israel yang lari dari hadapan lawan-lawannya, pohon yang ditanam Allah menjadi layu, banyak orang yang tidak lagi mau berjalan bersama Yesus, Efesus telah kehilangan kasihnya yang mula-mula,  Laodikia yang menjadi suam-suam kuku, para hamba Tuhan yang menjadi tawar hati pada masa kesesakan, Yunus yang lari dari Tuhan, tangan Musa yang menjadi penat, dan Amalek yang menang atas Israel? "Jadilah tenang (dan berjaga-jagalah), supaya kamu dapat berdoa".

(dari buku "Berjaga-Jaga dalam Doa")

Robert M McCheyne: Kesudahan Semuanya Sudah Dekat!

"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu, kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa" (1 Pet. 4:7).

Perhatikanlah posisi di mana seseorang yang percaya berada. Dia dapat melihat kesudahan segala sesuatu. Dia berada di atas menara pengawas, jauh mengatasi segala kebisingan, dan perkara-perkara dunia jahat yang sekarang ini. Hal-hal yang bersifat sementara ada di bawah kakinya, yang abadi terbentang di hadapannya. Gambaran tentang orang percaya yang terdapat di dalam Firman Tuhan ialah "sebab kami tidak  memperhatikan yang kelihatan melainkan yang tak kelihatan karena yang kelihatan adalah sementara sedangkan yang tidak kelihatan adalah kekal" (2 Kor. 4:18).

Pertimbangkanlah betapa singkatnya waktu hidup kita. Dari waktu kita lahir sampai kita mati hanya beberapa langkah. "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap" (Mzm 90). Separuh manusia meninggal sebelum mencapai umur dua puluh tahun. Bahkan ketika manusia bisa hidup beratus-ratus tahun, itu pun dianggap hanya sehasta saja - sekejap saja jika dibandingkan dengan kekekalan. Metusalah hidup selama 969 tahun dan dia meninggal. "Hari-hariku berlalu lebih cepat dari torak". "Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada seorang pelari, lenyap tanpa melihat bahagia, meluncur lewat laksana perahu dari pandan, seperti rajawali yang menyambar mangsanya".

Waktu bagi keberlangsungan dunia ini sangat pendek. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Hanya sedikit lagi sebelum hari-hari kasih karunia Tuhan akan berakhir. Kegiatan khotbah dan doa akan segera berakhir. Matahari hari Sabat yang terakhir segera akan terbenam. "RohKu tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia. Dengan segera para hamba Tuhan akan berhenti bergumul dengan dunia yang tidak mempercayai Tuhan. Sedikit lagi dan segera jumlah orang-orang yang percaya akan menjadi genap. Dengan segera langit akan terbuka di atas kepala kita dan Kristus akan datang.

(dari buku "Berjaga-Jaga dalam Doa").

Minggu, 17 Februari 2013

Ayat-Ayat: Belas Kasihan Tuhan (2)

Hosea 11:5-11:

Mereka harus kembali ke tanah Mesir, dan Asyur akan menjadi raja mereka, sebab mereka menolak untuk bertobat. (5)

Pedang akan mengamuk di kota-kota mereka, akan memusnahkan palang-palang pintu mereka dan akan memakan mereka  di benteng-benteng mereka. (6)

UmatKu betah dalam membelakangi Aku; mereka memanggil kepada Baal dan berhenti meninggikan namaKu. (7)

Masakan Aku membiarkan engkau hai Efraim, menyerahkan engkau hai Israel? Masakan Aku membiarkan engkau seperti Adma, membuat engkau seperti Zeboim? Hatiku berbalik dalam diriKu, belas kasihanKu bangkit serentak. (8)

Aku tidak akan melaksanakan murkaKu yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan. (9)

Mereka akan mengikuti TUHAN, dan Ia akan mengaum seperti singa. Sungguh, Ia akan mengaum, maka anak-anak akan datang dengan gemetar dari barat, (10)

seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah Asyur, lalu Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka, demikianlah firman TUHAN. (11)

Ayat-Ayat: Belas Kasihan Tuhan (1)

Berikut ini gambaran belas kasihan Tuhan dalam Hakim-Hakim 10:6-16:

Orang Israel itu melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; mereka beribadah kepada para Baal dan para Asytoret, kepada para allah orang Aram, para allah orang Sidon, para allah orang Moab, para allah bani Amon  dan para allah orang Filistin, tetapi TUHAN ditinggalkan mereka dan kepada Dia mereka tidak beribadah (6).

Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel, dan Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Filistin dan bani Amon (7).

Dalam tahun itu juga orang Israel ditindas dan diinjak mereka, delapan belas tahun lamanya mereka memperlakukan demikian semua orang Israel yang diseberang sungai Yordan dan di tanah orang Amori yang di Gilead (8).

Dan bani Amon pun menyeberang sungai Yordan untuk berperang melawan suku Yehuda, suku Benyamin dan keturunan Efraim, sehingga orang Israel sangat terdesak (9).

Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, katanya: "Kami telah berbuat dosa terhadap Engkau, sebab kami telah meninggalkan Allah kami lalu beribadah kepada para Baal" (10).

Tetapi firman TUHAN kepada orang Israel: "Bukankah Aku yang telah menyelamatkan kamu dari tangan orang Mesir, orang Amori, bani Amon, orang Filistin, orang Sidon, suku Amalek, dan suku Maon yang menindas kamu, ketika kamu berseru kepadaKu? Tetapi kamu telah meninggalkan Aku dan beribadah kepada allah lain; sebab itu Aku tidak akan menyelamatkan kamu lagi. Pergi sajalah berseru kepada para allah yang telah kamu pilih itu; biarlah mereka yang menyelamatkan kamu pada waktu kamu terdesak" (11-14).

Kata orang Israel kepada TUHAN: "Kami telah berbuat dosa. Lakukanlah segala yang baik di mataMu. Hanya tolonglah kiranya kami sekarang ini!" (15).

Dan mereka menjauhkan para allah asing dari tengah-tengah merkea, lalu mereka beribadah kepada TUHAN. MAKA TUHAN TIDAK DAPAT LAGI MENAHAN HATINYA MELIHAT KESUKARAN MEREKA (16).

[setelah itu TUHAN membangkitkan Yefta untuk berperang melawan bani Amon dan mengalahkannya].

Sabtu, 16 Februari 2013

Konfirmasi Tuhan Yesus sebagai Anak Allah (2)

Di dalam Injil, Allah Bapa 2 kali mengonfirmasi Tuhan Yesus sebagai AnakNya.

Konfirmasi pertama adalah konfirmasi eksternal yang didengar oleh banyak orang pada waktu Baptisan. Konfirmasi ini adalah konfirmasi pelayanan . Hal ini nyata dalam Lukas 3:22: "Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung Merpati ke atasnya. Dan terdengarlah suara dari langit: Engkaulah AnakKu yang Ku kasihi, kepadaMu lah Aku berkenan".

Konfirmasi kedua adalah konfirmasi internal yang didengar oleh 3 murid paling dekat: Petrus, Yohanes dan Yakobus. Konteksnya adalah setelah Petrus mengakui Tuhan Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang mahatinggi, Tuhan Yesus mulai memberitakan bahwa Ia akan disalibkan. Bagi orang Yahudi yang menerima konsep bahwa Mesias bersifat militer atau politik, tidak bisa menerima berita Mesias akan disalibkan. Matius 16:22: "Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau". "Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis, engkau suatu batu sandungan bagiku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia" (Mat. 16:23).

Setelah itu, ketika Tuhan Yesus di atas gunung bersama 3 murid terdekat itu, Bapa berkata "Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata, turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari awan itu, terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Ku kasihi, kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia"" (Mat. 17:5). Bapa berkata kepada murid-murid: "Dengarkanlah Dia" karena mereka tidak mau mentaati Kristus. Konfirmasi ini adalah konfirmasi penyaliban.

Konfirmasi Tuhan Yesus sebagai Anak Allah (1)

Pada waktu Tuhan Yesus akan menggenapkan kehendak Allah di dunia, terdapat 6 konfirmasi dari 6 pihak yang ada di dalam dunia. Semuanya secara logika bermuara dan berpuncak pada konfirmasi Bapa: Tuhan Yesus adalah Anak Allah yang Mahatinggi. Petrus kemudian mengakui hal ini dalam Matius 16. Dalam semua konfirmasi ini, konfirmasi Bapa dan Roh Kudus lah yang paling penting.

Pertama, dari Yohanes Pembaptis, mewakili manusia. Yohanes berkata, "Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku, lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasutNya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api" (Mat. 3:11). Yohanes pun merendahkan diri dan merasa diri tidak layak.

Kedua, dari alam semesta yang diwakili oleh "pecahnya" langit. Markus 1:10 menyatakan "langit terkoyak" (Yunani: skisma). Tuhan melakukan suatu fenomena supranatural pada alam: langit terkoyak.

Ketiga, dari Allah Bapa. "Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: Inilah AnakKu yang Ku kasihi, kepadaNya-lah Aku berkenan" (Mat. 3:17).

Keempat, Roh Kudus seperti burung merpati (bukan burung merpati tetapi 'seperti').

Kelima, setan dipaksa takluk setelah tidak mampu dan kalah dalam mencobai Tuhan Yesus.

Keenam, malaikat. Matius 4:11: "Lalu iblis meninggalkan Dia dan lihatlah malaikat-malaikat datang melayani Yesus". Malaikatpun digerakkan untuk melayani Kristus.

Jumat, 15 Februari 2013

John Piper: Allah Mengasihi KemuliaanNya (2)

Mengapa Allah mengumbar bangsa Israel yang suka memberontak itu di padang gurun, sebelum akhirnya membawa mereka masuk ke tanah perjanjian? "Aku bertindak karena namaKu, supaya itu tidak dinajiskan di antara bangsa-bangsa" (Yeh. 20:14). Mengapa Ia tidak membinasakan bangsa Israel ketika mereka menolak Dia untuk menjadi Raja atas mereka dan justru ingin menjadi seperti bangsa-bangsa lain (1 Sam. 8:4-6)? "Tuhan tidak akan membuang umatNya, sebab namaNya yang besar" (1 Sam. 12:22). Kasih Allah akan kemuliaan namaNya sendiri bagaikan mata air sumber karunia sekaligus gunung batu tempat perlindungan kita.

Mengapa Allah melepaskan bangsa Israel dari tawanan bangsa Babilonia? Daniel berdoa: "Ya Allah kami... sinarilah tempat kudusMu yang telah musnah ini dengan wajahMu, demi Tuhan sendiri" (Dan. 9:1&). Mengapa Allah Bapa mengirim Allah Putra yang berinkarnasi itu kepada bangsa Israel? "Untuk mengokohkan janji yang telah diberikanNya kepada nenek moyang kita, dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memuliakan Allah karena rahmatNya" (Rm 15:8-9).

Mengapa Allah Putra menjemput ajalNya sendiri? "... untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah namaMu" (Yoh. 12:27-28). Kristus mati demi memuliakan Allah Bapa dan demi menanggung semua kutukan oleh jasaNya. Satu-satunya pengharapan kita adalah bahwa kematian Kristus memuaskan tuntutan keadilan Allah untuk menerima pujian yang layak dari ciptaanNya (Rm 3:24-26). Saudaraku, Allah mengasihi kemuliaanNya! Ia dengan kedaulatanNya yang mutlak dan kekal itu telah berketetapan untuk menyatakan kemuliaanNya dan melestarikan kebesaran namaNya.

Rasul Paulus menyatakan dalam 2 Timotius 2:13 bahwa, "jika kita tidak setia, Ia tetap setia", bukan berarti kita diselamatkan sekalipun tidak setia. Sebab ayat sebelumnya menyatakan, "jika kita menyangkal Dia, Ia pun akan menyangkal kita". Yang lebih tepat adalah ketika ayat tersebut menyatakan, "Dia tetap setia" itu berarti Dia tidak dapat menyangkal diriNya. Komitmen Allah yang paling mendasar adalah kepada diriNya sendiri.

Kita telah beratus-ratus kali berkata kepada jemaat kita, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 1 Korintus 10:31. Namun sudahkah kita memberi dasar bagi mereka untuk perintah ini? Allah mengasihi kemuliaanNya. Ia mengasihi itu dengan komitmen, hasrat, dan energi yang tak terbatas. Dan Roh Allah terbakar oleh kasih ini. Itu sebabnya anak-anak Allah mengasihi kemuliaan Allah; mereka dipimpin oleh Roh Allah yang membakar ini (Rm 8:14).

Mari kita dengan lantang dan berani memproklamirkan apa yang paling dikasihi Allah. Yakni kemuliaan Allah. Mari kita membentengi diri kita dari arus keberpusatan kepada manusia yang mengepung kita. "Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari embusan nafas. Dan sebagai apakah ia dianggap?" Fondasi, sarana, tujuan, dari kasih agape Allah bagi para pendosa adalah kasihNya yang lebih utama, lebih mendalam, dan ultimat itu kepada kemuliaanNya sendiri. Maka, saudaraku, beritakanlah jemaat anda dasar mulia dari berita Injil ini, yakni bahwa Allah mengasihi kemuliaanNya.

(dari buku "Brothers, We Are Not Professional")

John Piper: Allah Mengasihi KemuliaanNya (1)

Mengapa perasaan takjub pada keberpusatan Allah kepada Allah merupakan hal yang penting? Karena banyak orang bersedia berpusat kepada Allah sejauh mereka merasa Allah berpusat kepada manusia. Ini adalah sebuah bahaya terselubung. Kita mungkin beranggapan bahwa kita sedang memusatkan hidup kita kepada Allah, jika kita telah berupaya menjadikanNya sebuah sarana bagi harga diri kita. Demi melawan fenomena berbahaya ini, saudaraku, saya menghimbau anda untuk merenungkan implikasi dari doktrin bahwa Allah mengasihi kemuliaanNya lebih dari pada Ia mengasihi kita dan bahwa ini adalah fondasi dari kasihNya kepada kita.

"Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih daripada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?" (Yes. 2:22). "Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan?" (Mzm 146:3). "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri" (Yer. 17:5). "Sesungguhnya bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca... Segala bangsa seperti tidak ada di hadapanNya, mereka dianggapNya hampa dan sia-sia saja" (Yes. 40:15, 17).

Komitmen ultimat Allah adalah kepada diriNya sendiri dan bukan kepada diri kita. Dan di sinilah terletak jaminan kita. Allah mengasihi kemuliaanNya melebihi segala sesuatu. Allah menggenapi karya keselamatanNya demi diriNya sendiri. Ia membenarkan umat yang dipanggilNya dalam namaNya, demi supaya Ia boleh dipermuliakan.

"Oleh karena itu, katakanlah kepada kaum Israel (dan kepada segenap jemaat Allah): beginilah firman Tuhan Allah: bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena namaKu yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang. Aku akan menguduskan namaKu yang besar...dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan" (Yeh. 36:22-23, 32).

Ini bukanlah sebuah nada sumbang dalam rangkaian simfoni sejarah penebusan. Ini merupakan sebuah rancangan kekal dari Sang Komponis yang Maha berdaulat. Mengapa Allah di dalam kasihNya telah menetukan dari semula (predestine) agar kita menjadi anak-anakNya? Supaya terpujilah kasih karuniaNya yang mulia (Ef. 1:6, 12, 14). Mengapa Allah menciptakan sekumpulan umat bagi diriNya? "Kuciptakan untuk kemuliaanKu" (Yes. 43:7). Mengapa Ia membentuk dari satu gumpalan yang sama, suatu benda untuk dipakai bagi kemuliaan dan suatu benda lain untuk dipakai bagi kebinasaan? Untuk menunjukkan murkaNya dan menyatakan kuasaNya dan menyatakan kejayaan kemuliaanNya atas benda-benda belas kasihanNya (Rm 9:22-23). Mengapa Allah membangkitkan Firaun dan mengeraskan hatinya dan mengeluarkan bangsa Israel dari tanah Mesir dengan lenganNya yang berkuasa? Agar kemuliaanNya yang mengatasi Firaun makin nyata terpancar (Kel. 14:4) adn agar namaNya dimasyurkan di seluruh bumi (Kel. 9:16).

Bersambung...

(dari buku "Brothers, We Are Not Professionals")

Kamis, 14 Februari 2013

Anthony Hoekema: Menolak Konsep Waktu Melingkar (2)

Itu sebabnya orang-orang Yunani kuno tidak dapat memahami sejarah sebagai suatu yang bertujuan atau mengarah pada sebuah sasaran tertentu. Bagi orang-orang Yunani, waktu dan sejarah tidak lain adalah perwujudan tak sempurna dari yang ideal yang tak pernah tampak. Bagi mereka pula waktu dan sejarah merupakan dimensi yang darinya mereka rindu untuk dibebaskan. Pengertian sejarah semacam ini, sebagaimana ditunjukkan oleh Oscar Cullman, sudah tentu mempengaruhi pengertian seseorang tentang keselamatan:

"oleh karena di dalam pemikiran Yunani, waktu tidak dimengerti sebagai sebuah garis yang bergerak dari titik awal menuju titik akhir, melainkan sebagai sebuah lingkaran, di mana segala sesuatu kembali terulang, maka fakta bahwa manusia terikat oleh waktu harus diterima sebagai sebuah perbudakan. Atau sebagai sebuah kutukan. Tak heran bila pemikiran filsafat Yunani banyak bergumul dengan problem waktu. Tak heran pula bila orang-orang Yunani yang merindukan keselamatan menetapkan sebagai sasaran mereka pembebasan dari lingkaran kekal tersebut atau dengan kata lain dari waktu sendiri. Bagi orang-orang Yunani, konsep bahwa keselamatan harus berlangsung melalui tindakan ilahi, di dalam sejarah adalah hal yang mustahil. Keselamatan di dalam Helenisme adalah fakta bahwa kita dipindahkan dari keberadaan kita di dunia ini, yaitu keberadaan yang terikat oleh lingkaran waktu, di dalam wilayah yang melampaui waktu, yang telah dan selalu tersedia".

Pandangan Yunani kuno tentang sejarah jelas bertentangan dengan konsep Kristen, yang memandang sejarah sebagai sebuah penggenapan rencana Allah dan yang bergerak ke arah sebuah sasaran. Bagi para penulis Alkitab, sejarah bukanlah sekedar perputaran peristiwa yang berulang terus menerus tanpa makna melainkan sebuah wadah di mana Allah mewujudkan segala rencanaNya atas manusia dan dunia. Ide bahwa sejarah bergerak ke arah tujuan-tujuan ilahi yang telah ditetapkan sebelumnya, dan bahwa masa depan sepatutnya dipahami sebagai pemenuhan janji yang telah dinyatakan pada masa lampau adalah sumbangsih yang unik dari para nabi Israel.

(dari buku Alkitab dan Akhir Zaman)

Anthony Hoekema: Menolak Konsep Waktu Melingkar (1)

Orang-orang Yunani memiliki pandangan tentang sejarah secara melingkar (cyclical), artinya, segala yang terjadi akan terjadi kembali, demikian seterusnya, sehingga apa yang terjadi pada hari ini, suatu saat akan terulang kembali. Berdasarkan paham semacam ini,sudah tentu merupakan hal yang mustahil untuk mendapati makna sejati di dalam sejarah. Seseorang memang tetap dapat memiliki tujuan pribadi dalam hidup ini, namun karena sejarah terus berulang, maka sulit bagi kita untuk membayangkan bahwa sejarah itu sendiri bergerak menuju sebuah sasaran yang pasti.

John Marsh menyingkapkan kepada kita sebuah analissi yang mendalam terhadap pandangan Yunani tentang sejarah: "berangkat dari sifat kosmologi mereka, barangkali merupakan hal yang mustahil bagi orang-orang Yunani untuk mengembangkan sebuah konsep waktu selain paham melingkar tentang sejarah. Sebuah zaman keemasan di dalam dunia, suatu saat akan muncul kembali dan segala peristiwa akan kembali terulang. Jika pandangan semacam ini benar, maka sebuah peristiwa historis akan kehilangan nilainya dengan sendirinya. Apa yang saya lakukan sekarang telah saya lakukan dalam kehidupan sebelumnya, dan saya akan lakukan lagi di masa yang akan datang. Akibatnya, tanggung jawab dan ketetapan sama sekali tidak bermakna demikian pula arti yang sesungguhnya dari sejarah, yang mana hanya merupakan perputaran alamiah belaka. Terlebih lagi, jika segala yang terjadi hanya merupakan pengulangan peristiwa maka tidak ada makna penting di dalam perputaran itu sendiri. Tidak ada suatu apaun yang dicapai pada dirinya sendiri. Perputaran itu juga tidak memberikan kontribusi apa pun di luar dirinya sendiri. Peristiwa sejarah, dengan demikian, kehilangan maknanya sendiri".

bersambung...

(dari buku "Alkitab dan Akhir Zaman")

Rabu, 13 Februari 2013

Pokok Doa: Manusia Yang Perlu Injil (3)

Rasul Paulus berkata: "Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh [terjemahan asli: sebab aku tidak beroleh malu] dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani, sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'orang benar akan hidup oleh iman'" (Roma 1:16-17).

Berdoalah bagi orang yang merasa dirinya baik dan sudah berbuat baik agar Roh Kudus menginsyafkan dosanya dan sadar bahwa semua kebaikan manusia di hadapan Allah hanyalah kain kotor dan kembali kepada Kristus.

Berdoalah bagi orang yang dijerat oleh iri hati, kebencian dan dendam kesumat yang membara sehingga mereka sadar bahwa mereka pun selayaknya dibenci dan didendami, dan dengan kuasa darah Yesus yang mengampuni, boleh mengampuni orang lain.

Berdoalah bagi orang yang mencari Allah agar melalui Injil, Roh Kudus menyadarkan bahwa yang hilang adalah manusia bukan Allah sehingga tidak mungkin manusia mencari Allah. Tuhan Yesus berkata dalam Lukas 19:10: "Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang".

Berdoalah bagi orang yang cinta uang agar Tuhan menyadarkan bahwa uang bukan segala-galanya. Uang tidak bisa menyelesaikan banyak persoalan. Uang tidak bisa membeli hidup kekal, damai sejahtera, sukacita sejati. Uang juga tidak bisa dipakai untuk melepaskan orang dari kecanduan dosa. Hanya darah Yesus yang berkuasa melepaskan manusia dari jerat dosa.

Berdoalah bagi orang yang tidak mau mengakui adanya Allah agar Roh Kudus melembutkan hatinya sehingga mengakui Allah sebagai PenciptaNya yang dikenal melalui Tuhan Yesus.

Berdoalah bagi orang yang menyembah ciptaan, yang menyembah manusia, menyembah binatang, menyembah pohon dan batu agar mereka boleh dibawa kembali kepada Allah Tritunggal sebagai Allah Sejati dan Pencipta alam semesta. Biarlah melalui Kristus, manusia kembali kepada Allah.

Berdoalah bagi orang yang kecewa dalam hidupnya, putus asa, tidak ada arti hidup, gelisah, bingung agar Roh Kudus memimpin mereka kembali kepada Kristus yang adalah Damai Sejahtera itu sendiri (Efe 2:14) yang sanggup memberi mereka tujuan hidup dan ketenangan. Paulus berkata, "bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan" (Flp 1:21).

Berdoalah bagi orang-orang di sekitar saudara supaya mereka diselamatkan dan percaya kepada Tuhan Yesus.

Pokok Doa: Manusia Yang Perlu Injil (2)

Berdoa agar banyak orang diberi kesempatan untuk mendengar Injil dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Injil sejati adalah Injil Allah yaitu "Injil itu telah dijanjikanNya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi dalam Kitab-Kitab Suci [ada di dalam Alkitab], tentang AnakNya yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud [Yesus sebagai Manusia Sejati yang menderita dan mati di salib], dan menurut Roh Kekudusan dinyatakan oleh kebangkitanNya dari antara orang mati [Yesus sebagai Allah Sejati yang bangkit], bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus, Tuhan kita" (Roma 1:2-4).

Berdoalah bagi orang-orang kaya agar mereka tidak bersandar kepada kekayaan mereka yang sebentar lagi lenyap, tetapi dibukakan hatinya untuk melihat kemuliaan Kristus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Demikian pula mereka sadar bahwa manusia hidup bukan dari uang, meski perlu uang tetapi dari firman Allah dan Kristus.

Berdoalah bagi orang-orang dari kalangan bawah seperti pengemis, pemulung, pengamen, para buruh agar mereka bertemu dengan Kristus melalui Firman Tuhan, dan menemukan pengharapan sejati yang kekal di dalam Kristus.

Berdoalah bagi para artis dan atlit yang untuk sementara di atas angin dalam popularitas dan kekayaan agar mereka sadar kesementaraan hidup dan percaya Tuhan Yesus sebagai Allah kekal yang berkuasa memberi hidup kekal.

Berdoa bagi para mahasiswa, dosen, peneliti, ilmuwan yang berada di kota-kota besar di berbagai belahan dunia, agar Roh Kudus membuka hati mereka untuk kembali kepada Pencipta seluruh alam semesta yang demikian teratur, dan Roh Kudus menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.

Berdoa bagi para siswa agar mereka diberi kesempatan untuk melihat secara rohani bahwa hari depan hanya di dalam tangan Kristus yang berkuasa mencipta, memelihara dan menebus.

Berdoa bagi para pejabat agar mereka bertobat dan tidak mengejar dunia serta segala keinginannya sebab dunia dan hawa nafsunya sedang lenyap tetapi orang yang melakukan kehendak Allah bertahan selama-lamanya. Hanya melalui Kristus orang bisa melakukan kehendak Allah yang sejati.

Berdoalah bagi umat manusia agar mereka menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat.

Selasa, 12 Februari 2013

Pokok Doa: Manusia Yang Perlu Injil (1)

Berdoalah bagi begitu banyak manusia yang memerlukan Injil agar mereka mendapat kesempatan mendengar Injil, Roh Kudus bekerja membuka hati mereka sehingga mereka boleh menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Berdoa bagi orang-orang yang memakai kuasa gelap, para dukun, paranormal.

Berdoa bagi orang-orang yang terjerat dalam dosa rokok, alkohol dan narkoba.

Berdoa bagi orang-orang yang terjerat dalam perjudian.

Berdoa bagi orang-orang yang terjerat dalam dosa seksual.

Berdoa bagi orang-orang yang mencopet-mencuri-merampok-menodong.

Berdoa bagi orang-orang yang suka akan kekerasan, para preman, dll.

Berdoa bagi orang-orang yang dipenjarakan.

Berdoa bagi para teroris.

Berdoa bagi para koruptor.

Berdoa bagi orang-orang yang menganiaya orang percaya.

Berdoa bagi para penipu/ pemalsu.

dan lain-lain.

Mengapa Tuhan Mencintai Manusia?

Mazmur 8:4-5: "Jika aku melihat langitMu buatan jariMu, bulan dan bintang-bintang yang Kau tempatkan, apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya, apakah anak manusia sehingga Engkau mengindahkanNya?"

Yunus 4:10-11: Lalu Allah berfirman, "Engkau [Yunus] sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun engkau tidak berjerih payah, dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. Bagaimana tidak Aku sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri dengan ternaknya yang banyak?"

Pertama, karena Tuhan lah yang menciptakan manusia, Tuhan lah yang berjerih payah sehingga manusia boleh ada di dalam dunia. Manusia adalah harta milik Tuhan. Bayangkan, kita tidak mungkin memperlakukan mobil Presiden dengan sembarangan, bukan? Demikian pula, Tuhan akan bersedih bila melihat manusia yang Ia cipta dengan tanganNya sendiri hidup tidak beres dan melawan Tuhan.

Kedua, Tuhan menciptakan manusia sebagai gambar, rupaNya sendiri. Demikian juga, di Indonesia, pembakaran foto Presiden dapat dikenakan pasal penghinaan. Tuhan menciptakan manusia sebagai gambar Allah agar dapat mencerminkan karakter dan sifat Tuhan serta dapat mewakili Tuhan guna mengelola alam bagi kemuliaan Tuhan. Namun, setelah manusia jatuh dalam dosa, manusia sudah bertindak tidak seperti gambar Allah lagi, bahkan hidup seperti binatang.

Ketiga, Tuhan bahkan mengirimkan Anak TunggalNya untuk datang, berinkarnasi sebagai manusia guna mati di kayu salib dan bangkit, memberi penebusan dan hidup kekal bagi manusia. Manusia memperoleh anugerah Tuhan yang begitu besar sehingga Tuhan Yesus rela berkorban demikian rupa.

Tuhan mengasihi orang Niniwe yang dibenci oleh Yunus. Dan Tuhan sudah menyatakan isi hatinya seperti di atas.

Bila Tuhan begitu mengasihi manusia, apakah kita mempunyai belas kasihan bagi manusia? Pada waktu kita dilukai, hendaklah kita tidak membalas dendam tetapi minta kekuatan Tuhan untuk mengampuni, berbelas kasihan, mendoakan dan menginjili mereka. Terhadap orang-orang jahat, marilah kita belajar berbelas kasihan kepada mereka dan mendoakan serta menginjili mereka.

Senin, 11 Februari 2013

Pdt. Stephen Tong: Waktu & Murka Allah

Musa menuliskan kalimat-kalimat penting dalam Mazmur 90:11, "Siapakah yang mengenal kekuatan murkaMu dan takut kepada gemasMu?" Maksudnya siapa yang benar-benar sadar akan kemarahan Tuhan? Di dalam Mazmur 2:11-12 kita membaca "... sebab mudah sekali murkaNya menyala". Ini bukan berarti Tuhan mudah sekali (cepat) marah. Terjemahan yang lebih akurat, "ciumlah Anak itu, karena cepat sekali (sebentar lagi) Dia sudah akan marah". Maksudnya, kemarahanNya sudah dekat sekali; sebentar lagi akan dinyatakan.

Kalau Tuhan sudah marah, tak ada seorangpun yang tahan berdiri di hadapanNya. Kalau Tuhan masih sabar, bukan berarti Dia memperbolehkan kita berbuat dosa terus menerus; bukan berarti Dia berkompromi atau setuju dengan perbuatan jahat yang kita lakukan. Tetapi itu hanya memberikan kesempatan supaya bertobat. Di dalam teologi Reformed, ini termasuk dalam anugerah umum. Anugerah umum Tuhan mencakup juga toleransiNya kepada orang yang berbuat dosa. Maksudnya, kesabaran Tuhan menunggu manusia bertobat. Tuhan tidak mudah marah, namun tidak berarti Tuhan tidak akan marah. Tuhan yang suci dan adil pasti akan menghukum setiap perbuatan dosa.

Musa menulis, "siapakah yang mengenal kekuatan murkaMu dan takut kepada gemasMu?" Sangat disayangkan jika banyak gereja dan pemimpin gereja pada mas akini tidak suka membicarakan atau mengkhotbahkan tentang kemarahan Tuhan. Mereka lebih suka membicarakan tentang cinta Tuhan. Kalau kita memberitakan Tuhan cinta adanya, ini tidak salah.

Tetapi kalau kita tidak menyeimbangkan pemberitaan tentang cinta Tuhan dengan murka Tuhan, kita belum menjadi hamba Tuhan yang setia. Jikalau orang-orang datang ke gereja hanya karena tertarik mendengar cinta dan berkat Tuhan, tanpa mengerti bahwa Allah adalah suci dan akan menghakimi dunia, iman mereka tidak akan bertumbuh dengan baik. Biarlah kita menjadi orang yang mengerti akan kesucian, kehormatan dan kemuliaan Tuhan, serta takut akan Dia. Marilah kita berjalan dalam rencana Tuhan, karena kita tahu bahwa Dia adalah Tuhan yang suci dan adil, yang akan menghukum dosa.

(dari buku "Waktu dan Hikmat")

Pdt. Stephen Tong: Masa Hidup Manusia

Pada masa tuanya Musa menuliskan syair yang dapat kita baca di dalam Mazmur 90 ini, "masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan" (ayat 10). Hidup manusia penuh dengan penderitaan dan keluhan. Ini bukan suatu konsep yang pesimis atau negatif. Kita harus mengetahui segala kesulitan yang ada tetapi dengan iman kita menyatakan kemenangan di dalam segala kesulitan itu. Kita tidak boleh menjadi orang pesimis yang tidak berpengharapan.

Secara pesimis kita harus melihat bahwa kesulitan memang ada, tetapi secara optimis kita juga harus melihat bahwa kita berpengharapan di dalam iman kepercayaan kita. Maksudnya kita harus dapat melihat segala kemungkinan keadaan yang paling jelek, tetapi setelah itu kiat harus berani bertindak dengan iman menghadapi dan menyelesaikan segala kesulitan itu.

Inilah iman yang sejati, yang dinamis dan memberikan pengharapan serta kemenangan kepada manusia. Sejarah umat manusia telah ditulis oleh orang-orang melankolik yang luar biasa pintar sekali, sebab mereka sudah melihat atau memikirkan segala kesulitan sebelum mengalaminya. Tetapi, setelah melihat segala kesulitan lalu kehilangan pengharapan, celaka sekali.

Mengapa Musa menulis syair dengan kalimat seperti demikian? Karena Musa menyaksikan sendiri orang-orang yang dipimpinnya keluar dari tanah Mesir satu per satu mati dihukum oleh Tuhan karena dosa dan ketidaktaatan mereka, dan kebanyakan mereka yang mati itu berumur 70 sampai 80 tahun. Mengapa Musa sendiri berumur 120 tahun? Karena Tuhan ingin memberikan tugas khusus kepadanya. Mus adalah orang pertama yang menerima Wahyu Allah untuk menuliskan kelima kitab yang pertama dalam Kitab Suci. Dia menerima Wahyu dan mengetahui bahwa dunia ini dicipta oleh Tuhan dan segala rencana Allah di dalam sejarah. Musa mengetahui bahwa hidup manusia penuh dengan penderitaan dan keluhan.

(dari buku "Waktu dan Hikmat")

Minggu, 10 Februari 2013

Philip Graham Ryken: Kekudusan Kristus (2)

Apa yang terjadi, tentunya adalah mereka menangkap banyak ikan sehngga jala mereka mulai sobek, dan kapal mereka mulai tenggelam. Ketika Petrus melihat ini, ia melakukan sesuatu yang aneh. Ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: Tuhan, pergilah daripadaku, karena aku ini seorang berdosa (ayat 8). Hal yang aneh adalah karena Yesus tidak mengatakan sesuatupun tentang dosa Petrus. Tetapi ketika seorang tukang kayu menunjukkan kepada penjala ikan bagaimana menjala ikan, Dia pasti lebih dari seorang tukang kayu. Petrus menyadari jarak yang jauh terbentang antara Dia dan Yesus. Itulah jarak antara manusia yang cemar dan Allah yang kudus.

Seperti Yesaya, ketika Petrus dihancurkan oleh kekudusan Yesus Kristus, ia bertobat dari dosa-dosanya. Ia dipulihkan berdasarkan darah pengorbanan yang Yesus serahkan untuk dosa-dosa di kayu salib. Yesus mengadakan pengorbanan darah yang mengangkut kesalahan Petrus dan menebus dosa-dosanya. Kemudian, setelah Petrus diutus kembali dan mulai memberitakan mengenai Yesus, ia menggunakan sebutan yang disukai Yesaya untuk Dia - Yang Mahakudus (Kis. 3:14).

Setiap orang berdosa yang ingin benar dengan Allah yang kudus harus melakukan hal yang sama. Anda harus bertemu Yesus Kristus yang kudus, kudus, kudus. Anda harus melihat kehancuran anda dan bertobat dari dosa-dosa anda. Anda harus dipulihkan dengan Allah melalui kematian dari Kristus di kayu salib. Hanay demikian anda ada gunanya bagi pelayanan Allah.

(dari buku "Mengenal Allah melalui Kisah-Kisah dalam Alkitab")

Philip Graham Ryken: Kekudusan Kristus (1)

Kisah Yesaya di tahta kudus Allah sorgawi adalah cerita dari setiap orang yang datang kepada Yesus Kristus. Benar, pertama-tama karena Yesaya datang sendiri kepada Kristus.

Injil Yohanes mengajarkan bahwa Yesaya melihat kemuliaan Kristus dan telah berkata-kata mengenai Dia (Yoh. 12:41). Ini berarti bahwa Yesaya menubuatkan mengenai Yesus secara umum. Tetapi pernyataan Yohanes segera datang setelah kutipan dari Yesaya 6, perikop di mana Yesaya melihat Tuhan Yang Mahatinggi dan ditinggikan. Hal yang ia lihat pada kesempatan itu adalah kemuliaan Allah. Jadi, ketika Yohanes mengatakan bahwa Yesaya melihat kemuliaan Yesus, ia menghubungkannya dengan kisah dari Yesaya di ruang tahta Allah. Yesaya melihat Tuhan Kristus.

Setiap orang yang ingin datang kepada Allah harus datang dengan cara seperti Yesaya - melalui Yesus Kristus. Yesus adalah guru walaupun Ia adalah Guru Besar. Ia bukan ahli jiwa yang terkemuka, walaupun Ia tahu apa yang membuat Anda berdetak. Ia bukan tawanan politik, walaupun Dia tahu memulai sebuah revolusi. Ia bukan teman anda walaupun Ia akan menjadi sahabat anda. Yesus bukan satupun dari budaya paska modern yang mencoba membentuk Dia. Ia adalah Allah yang mahakudus. Ia adalah Allah sendiri dan manusia sempurna. Dalam Dia tidak ada dosa. Untuk melihat Yesus seperti adanya adalah melihat betapa mulia Dia.

Makin banyak anda melihat Yesus - dalam segala kekudusanNya - makin anda menyadari betapa tidak kudusnya anda. Ini tidak hanya pengalaman Yesaya, juga pengalaman Petrus. Satu saat Petrus keluar untuk menjala sepanjang malam tetapi tak menangkap apa-apa. Yesus mengatakan padanya, tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan (Lukas 5:4). Aneh sekali usulan itu, khususnya bagi penjala ikan. Petrus dengan berat hati mengatakan, "baiklah, Yesus. Aku akan menebarkan jala juga. Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (ayat 5).

bersambung...

(dari buku "Mengenal Allah melalui Kisah-Kisah dalam Alkitab")

Sabtu, 09 Februari 2013

Ayat-Ayat: 2 Tawarikh 26: Berkat & Kejatuhan Uzia (2)


26:12  Kepala-kepala puak pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa itu seluruhnya berjumlah dua ribu enam ratus orang.

26:13  Di bawah pimpinan mereka terdapat satu balatentara, terdiri dari tiga ratus tujuh ribu lima ratus orang yang gagah perkasa dalam berperang, untuk membantu raja dalam menghadapi musuh.

26:14  Uzia memperlengkapi seluruh tentara itu dengan perisai, tombak, ketopong, baju zirah, busur dan batu umban.

26:15  Ia membuat juga di Yerusalem alat-alat perang, ciptaan seorang ahli, yang dapat menembakkan anak panah dan batu besar, untuk ditempatkan di atas menara-menara dan penjuru-penjuru. Nama raja itu termasyhur sampai ke negeri-negeri yang jauh, karena ia ditolong dengan ajaib sehingga menjadi kuat.

26:16  Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan. 

26:17  Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;

26:18  mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."

26:19  Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.

26:20  Imam kepala Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya.

26:21  Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.

26:22  Selebihnya dari riwayat Uzia, dari awal sampai akhir, ditulis oleh nabi Yesaya bin Amos.

26:23  Kemudian Uzia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di ladang dekat pekuburan raja-raja, karena ia berpenyakit kusta, kata orang. Maka Yotam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Ayat-Ayat: 2 Tawarikh 26: Berkat & Kejatuhan Uzia (1)


26:1  Segenap bangsa Yehuda mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia.

26:2  Ia memperkuat Elot dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya.

26:3  Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem.

26:4  Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya.

26:5  Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.

26:6  Maka majulah ia berperang melawan orang-orang Filistin dan membongkar tembok Gat, Yabne dan Asdod, lalu mendirikan kota-kota di sekitar Asdod dan di lain-lain wilayah orang Filistin.

26:7  Allah menolongnya terhadap orang Filistin, dan terhadap orang Arab yang tinggal di Gur-Baal, dan terhadap orang Meunim.

26:8  Orang-orang Amon membayar upeti kepada Uzia. Namanya termasyhur sampai ke Mesir, karena kekuatannya yang besar.

26:9  Uzia mendirikan menara di Yerusalem di atas Pintu Gerbang Sudut di atas Pintu Gerbang Lebak dan di atas Penjuru, serta mengokohkannya.

26:10  Ia mendirikan juga menara-menara di padang gurun dan menggali banyak sumur, karena banyak ternaknya, baik di Dataran Rendah maupun di Dataran Tinggi. Juga ia mempunyai petani-petani dan penjaga-penjaga kebun anggur, di gunung-gunung dan di tanah yang subur, karena ia suka pada pertanian.

26:11  Selain itu Uzia mempunyai tentara yang sanggup berperang, yang maju berperang dalam laskar-laskar menurut jumlah anak buah yang dicatat oleh panitera Yeiel dan penata usaha Maaseya, di bawah pimpinan Hananya, salah seorang panglima raja.

Jumat, 08 Februari 2013

W S Lasor (dkk): Teologi Kitab Zefanya (2)

Seperti Yesaya, Zefanya telah menyaksikan kebesaran Allah dan telah diubah oleh kebesaran itu. Ia melihat bahwa Allah tidak dapat membiarkan kesombongan dan harapan satu-satunya bagi umat itu terletak dalam pengakuan akan kelemahan mereka. Kesombongan berakar dalam sifat manusia, termasuk juga Yehuda (Zef. 2:3), Amon, Moab (Zef. 2:10) dan Niniwe. Niniwe dijadikancontoh keangkuhan yang membual "Hanya ada aku dan tidak ada yang lain" (ay 15). Pemberontakan seperti itu, yaitu pernyataan ketidaktergantungan secara spiritual kepada Allah, adalah dosa yang paling parah. Mereka yang terlepas dari murka Allah adalah orang-orang yang rendah hati "mencari perlindungan pada nama TUHAN" (Zef 3:12).

Dengan menggambarkan Tuhan memegang obor di tanganNya yang menggeledah Yerusalem dan menemukan "orang-orang yang telah mengental seperti anggur di atas endapannya", Zefanya memberi peringatan keras tentang bahaya rasa puas diri (Zef 1:12-13). Para warga kota yang bersikap masa bodoh ini begitu lamban dan tidak berjiwa, bagaikan anggur yang telah mengendap (lihat Yer. 48:11-12).

Tidak ada apapun (apakah itu bahaya yang mengancam mereka sendiri atau teman-teman mereka) yang dapat menggerakkan mereka dari kehidupan merkea yang santai. Mereka menolak untuk mengembangkan rencana Allah dan menghentikan korupsi sehinga mereka menerima juga hukuman yang diperuntukkan bagi para pemberontak yang lebih aktif: "maksud-maksud yang besar dari Allah dan manusia tidak terkalahkan oleh serangan Iblis yang hebat, tetapi oleh beribu-ribu orang kecil yang lamban, bergerak perlahan-lahan dan acuh tak acuh. Maksud-maksud Allah tidak pernah gagal karena diserang, melainkan karena tidak dihiraukan" (Smith 1956, 4; hal. 573).

(dari buku "Pengantar Perjanjian Lama 2")

W S Lasor (dkk): Teologi Kitab Zefanya (1)

Zefanya merinci garis besar pemberitaan Amos tentang hari Tuhan (bnd Am 5:18-20) dan memperlihatkan sungguh-sungguh "Hari itu kegelapan, bukan terang" (ay 18; lihat juga Yes 2:9-22). Dengan memakai metafora yang unik, hari itu disamakan dengan perjamuan di mana orang-orang yang berharap menjadi tamu berbalik menjadi korban (Zef 1:7-8; bnd cerita tentang Ishak, Kej. 22:7). Maksudnya jelas. Orang Yehuda mengira Allah akan membela mereka di depan bangsa-bangsa lain. Tetapi Allah tetap bertujuan membela dan membenarkan keadilanNya secara universal (Zef 1:18; 2:4-15), walaupun tujuan itu membawa penderitaan kepada Yehuda, para tetangga dan para musuh mereka.

Sebagai penafsir Perjanjian Allah, Zefanya melihat bahwa hukuman Allah terhadap Yehuda memang keras, namun bukanlah akhir dari segalanya. Dengan memulihkan sisa umat itu, kasih Allah dalam perjanjianNya akan menang. Pemulihan ini merupakan segi positif dan kreatif dari penghukuman; tanpa itu sisa Israel yang dimurnikan tidak dapat muncul. Hukuman Allah berarti kehancuran bagi yang jahat dan pembenaran bagi yang benar  yang karena dimurnikan oleh penderitaan dapat melayaniNya lebih murni. Mengikuti Amos 3:12; Yesaya 4:2-3 dan Mikha 5:7-8, Zefanya melihat sisa Yehuda akan berkuasa atas musuh-musuh Allah (Zef. 2:7), melayani Allah dengan rendah hati, jujur dan tulus (Zef 3:12-13) dan merupakan pasukan yang berjaya karena percaya kepada Tuhan (ayat 17), bukan karena keunggulan militer.

bersambung...

(dari buku "Pengantar Perjanjian Lama 2")

Kamis, 07 Februari 2013

Denis Green: Teologi Kitab Nahum

Pertama, Allah dilukiskan oleh Nahum sebagai "Allah yang cemburu dan pembalas" (1:2) dan murka-Nya dibangkitkan oleh kefasikan. Allah panjang sabar terhadap manusia tetapi kalau amarah-Nya sudah bangkit Dia menghukum secara bulat (1:3). Walaupun manusia menganggap diri berdaya dan membuat rencana untuk melawan Tuhan Dia akan melenyapkan mereka sama sekali (1:9-11). Namun demikian Tuhan menunjukkan kebaikan-Nya terhadap orang yang percaya kepadaNya (1:7-8a).

Kedua, dosa. Secara khusus Nahum mencela dosa kekerasan militer yang kejam, yang sering dilakukan oleh orang Asyur (3:1-3). Dosa itu mengakibatkan banyak pembunuhan, penghapusan bangsa dan banyak kekejaman lainnya. Hal-hal demikian sangat dibenci Tuhan (2:11-13; 3:5).

Ketiga, pengharapan. Kepada bangsanya sendiri, Nahum memberitakan bahwa walaupun mereka sudah banyak menderita, akhirnya orang Yehuda akan menang lagi pada waktu Tuhan menghukum musuh-musuh mereka (2:2). Maka sebagai ucapan syukur atas janji itu, Nahum memanggil orang Yehuda untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban ibadah mereka dengan setia (1:15).

(dari buku "Pembimbing kepada Pengenalan Perjanjian Lama")

Denis Green: Teologi Kitab Ratapan

Kitab Ratapan melukiskan pergumulan dan reaksi-reaksi orang-orang Yahudi, teristimewa penulis sendiri, terhadap penderitaan dan hukuman mereka. Mereka mengadakan penyelidikan terhadap diri sendiri serta berusaha untuk menemukan arti dari malapetakan yang baru terjadi itu (3:39-42), kemudian semua pergumulan serta kesimpulan mereka dicurahkan kepada Tuhan dalam doa. Mereka menemukan suatu kesadaran bahwa Allah-lah yang adil dan mereka layak untuk dihukum karena mereka telah berdosa terhadap Tuhan (1:17-18). Perasaan salah sangat nyata dalam kitab ini (1:5; 4:13).

Akan tetapi disamping kesadaran akan kesalahan mereka, orang Yahudi itu juga belum sampai kepada keputusasaan, oleh karena mereka masih mengharap akan pertolongan dan pemulihan oleh tangan Tuhan. Pengharapan itu mereka dasarkan atas kepercayaan bahwa Tuhan tetap setia pada janji-janjiNya untuk selama-lamaNya (3:19-38). Dengan pandangan seorang nabi, penulis dapat melihat bahwa hukuman Tuhan bersifat disiplin dan didikan yang dimaksudkan untuk mendorong umatNya supaya kembali kepadaNya (3:25-33). Maka penulis berdoa agar Tuhan sungguh-sungguh melaksanakan tujuan demikian di tengah-tengah umatNya yang perlu diperbaharui (5:19-22).

Kita pun juga harus mempelajari cara-cara Tuhan dalam mendidik anak-anakNya. Kalau kita berdosa kita harus bersedia untuk dihukum - tetapi dengan tidak lupa bahwa hukuman itu dimaksudkan untuk mendorong kita agar kembali kepada jalan yang benar dan berkenan di hadapan Tuhan.

(dari buku "Pembimbing pada Pengenalan Perjanjian Lama")

Rabu, 06 Februari 2013

J. Oswald Sanders: Memadamkan Roh

"Janganlah padamkan Roh" (1 Tes. 5:19). Dari awal sampai akhir Alkitab, Roh berkali-kali dinyatakan dengan lambang api. Istilah "memadamkan" memberi arti seperti memadamkan api (lih Mat. 12:20; Mrk 9:48). Jadi, memadamkan Roh artinya mematikan nyala api Ilahi dari Roh di dalam hati kita. Pengertian ini sangat pas sebab Roh itu dinamai Roh yang mengadili dan yang membakar (Yes. 4:4). Dan dengan nyata Dia memperlihatkan kehadiranNya pada hari Pentakosta dalam bentuk lidah-lidah seperti lidah api (Kis. 2:3). Berkenaan dengan ini, rupanya hal memadamkan Roh berkaitan dengan pekerjaan umum Roh di dalam sidang jemaat Allah dan lebih dipertalikan dengan pengabdian dari pada dengan hidup.

Telah dinubuatkan "Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api" (Luk. 3:16). Jadi, kepada kita diberikan tanggung jawab yang berat dan penting yaitu menjaga api surgawi jangan padam karena perbuatan kita. Perwujudan Roh di dalam gereja atau di dalam perseorangan baik dalam nyanyi puji-pujian atau dalam doa dan renungan tidak boleh dipadamkan.

Kita dapat memadamkan pekerjaanNya di dalam kita jika kita tidak mentaati panggilanNya untuk mengabdi atau bersaksi atau kalau kita menolak memasuki pintu yang dibukakan Allah bagi kita. Menyesuaikan diri dengan kehidupan duniawi, melakukan yang salah, mengeraskan hati terhadap orang lain, membanggakan golongan sendiri, mementingkan diri sendiri, percaya akan usaha sendiri, semuanya itu membawa akibat yang sama buruknya. JIka cara-cara duniawei menggantikan cara-cara rohani, jika pujian dari manusia lebih disukai dari pada pujian dari Allah; jika pengabdian ktia berdasarkan usaha sendiri dan bukan di bawah bimbingan Roh Kudus maka api Roh pun menjadi padam.

(dari buku "Roh Kudus Penolong Kita")

J. Oswald Sanders: Mendukakan Roh

Ungkapan "mendukakan Roh" terdapat hanya sekali dalam Alkitab (Ef. 4:30). Fakta bahwa kita dapat mendukakan Roh Kudus yang pemurah itu dengan dosa kita, seharusnya mendorong kita jangan berbuat dosa. Tetapi tidak semua orang Kristen menginsafi kepedihan duka yang ditanggung Roh karena dosa-dosa mereka. Bukankah hal ini harusnya membuat kita peka terhadap dosa agar jangan sampai kita mendukakanNya, mengecewakanNya dan menyakitiNya?

"Mendukakan" adalah kata yang menyatakan kasih. Seseorang dapat membuat musuhnya marah tetapi tidak dapat mendukakannya. Kata mendukakan dan membuat marah sangat berbeda satu sama lain. Hanya orang yang menaruh kasih yagn dapat didukakan. Makin dalam kasihnya itu, makin besar duka yang dirasakan akibat kelalaian atau dosa orang yang dikasihi itu. Betapa pemurah dan sabarnya Roh itu dalam tindakanNya kepada kita yang telah mendukakan Dia, karena telah begitu banyak dosa yang kita lakukan.

Kita mendukakan Dia jika kita menyangkal kehadiranNya. Banyak orang Kristen hidup seakan-akan tidak ada Roh Kudus. Dari Minggu sampai Sabtu malam mereka tidak menghargai keberadaan tamu mereka yang dari sorga itu. Siapa sih yang senang bila disangkal?

Selain itu, kita mendukakan Roh jika kita melanggar perintahNya. Tujuan Roh adalah membuat kita segambar dengan Kristus. Maka apa saja yang kita perbuat dengan sengaja menyimpang dari hidup seperti hidup Kristus, mendukakan Roh.

(dari buku "Roh Kudus Penolong Kita")

Selasa, 05 Februari 2013

Kasih yang Mendengarkan

"Tugas Pertama Kasih adalah Mendengarkan".

"Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar..." (Yak. 1:19).

(dari buku "Kisah-Kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Ayah")

Mengikat Anak dengan Kelembutan

"Lebih baik mengikat anak-anak anda kepada anda dengan rasa hormat, dan dengan kelembutan, dari pada dengan ketakutan".

"...kemurahanMu membuat aku besar" (Mzm 18:36)

(dari buku "Kisah-Kisah Rohan Pembangkit Semangat untuk Ayah")

Senin, 04 Februari 2013

Ayat-Ayat: Menghina Tuhan


1 Sam 2:30  Sebab itu--demikianlah firman TUHAN, Allah Israel--sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang--demikianlah firman TUHAN--:Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.

2 Sam 12:9  Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.

2 Taw 36:16  Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.

Ams 14:2  Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia.

Mal 1:6  Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"

Ayat-Ayat: Menimbulkan Sakit Hati Tuhan


Ul 9:18  Sesudah itu aku sujud di hadapan TUHAN, empat puluh hari empat puluh malam lamanya, seperti yang pertama kali--roti tidak kumakan dan air tidak kuminum--karena segala dosa yang telah kamu perbuat, yakni kamu melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Nya.

Ul 32:16  Mereka membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian,


1 Raj 14:9  Sebab engkau telah melakukan perbuatan jahat lebih dari semua orang yang mendahului engkau dan telah membuat bagimu allah lain dan patung-patung tuangan, sehingga engkau menimbulkan sakit hati-Ku, bahkan engkau telah membelakangi Aku.

1 Raj 16:2  "Oleh karena engkau telah Kutinggikan dari debu dan Kuangkat menjadi raja atas umat-Ku Israel, tetapi engkau telah hidup seperti Yerobeam dan telah menyuruh umat-Ku Israel berdosa, sehingga mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan dosa mereka,

1 Raj 16:33  Sesudah itu Ahab membuat patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.

2 Raj 17:17  Tambahan pula mereka mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api dan melakukan tenung dan telaah dan memperbudak diri dengan melakukan yang jahat di mata TUHAN, sehingga mereka menimbulkan sakit hati-Nya.

2 Raj 21:15  oleh karena mereka telah melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan dengan demikian mereka menimbulkan sakit hati-Ku, mulai dari hari nenek moyang mereka keluar dari Mesir sampai hari ini."

2 Raj 22:17  karena mereka meninggalkan Aku dan membakar korban kepada allah lain dengan maksud menimbulkan sakit hati-Ku dengan segala pekerjaan tangan mereka; sebab itu kehangatan murka-Ku akan bernyala-nyala terhadap tempat ini dengan tidak padam-padam.

2 Raj 23:19  Juga segala kuil di bukit-bukit pengorbanan yang di kota-kota Samaria yang dibuat oleh raja-raja Israel untuk menimbulkan sakit hati TUHAN, dijauhkan oleh Yosia dan dalam hal ini ia bertindak tepat seperti tindakannya di Betel.

2 Raj 23:26  Tetapi TUHAN tidak beralih dari murka-Nya yang sangat bernyala-nyala itu yang telah bangkit terhadap Yehuda oleh karena segala sakit hati-Nya yang ditimbulkan Manasye.

Mzm 85::5 Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami.

Yer 32:30  Sebab orang Israel dan orang Yehuda hanyalah melakukan yang jahat di mata-Ku sejak masa mudanya; sungguh, orang Israel hanya menimbulkan sakit hati-Ku dengan perbuatan tangan mereka, demikianlah firman TUHAN.

Yeh 36:21  Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus yang dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang.

Hos 12:15  Efraim telah menimbulkan sakit hati-Nya secara pahit, maka Tuhannya akan membiarkan hutang darahnya menimpa dia, dan akan membalas celanya kepadanya.

Minggu, 03 Februari 2013

John Sung: 3 Langkah Mengasihi Kristus

3 Langkah Mengasihi Kristus (3 Steps to Loving Christ):

Pertama, mengerti kasih Tuhan (understanding the Love of the Lord).

Kedua, mengalami kasih Tuhan (experiencing the Love of the Lord).

Ketiga, dipenuhi oleh kasih Tuhan (being filled with the Love of the Lord).

(dari buku "The Journal Once Lost")

John Sung: Bergantung Kepada Tuhan

Bila kita bergantung kepada Tuhan...

Tidak ada hal yang membuat engkau takut...

Tidak ada beban yang terlalu berat untuk dipikul...

Tidak ada situasi yang begitu buruk di mana engkau tidak dapat bernyanyi...

Tidak ada cara hidup lama yang tidak dapat dibuang...

Tidak ada situasi yang muncul yang tidak memberikan kebaikan...

Tidak ada kemenangan bila tidak ada anugerah...

Tidak ada kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh Allah...

Tidak ada yang dapat memisahkan engkau dari kasih Allah...

Tidak ada anugerah yang tidak dihasilkan oleh Darah Yesus...

Tidak ada kelimpahan rohani yang tidak dapat dinikmati dalam Kristus...

(dari buku "The Journal Once Lost")

Sabtu, 02 Februari 2013

Sinclair Ferguson: Pengenalan Akan Allah (2)

Pengenalan akan Allah merupakan pusat bagi semua pengertian yang benar dalam hidup kekristenan kita. Seseorang mungkin dapat menjadi Kristen dan tetap tidak mengerti akan banyak hal di dunia ini. Tetapi adalah mustahil bagi seseorang untuk menjadi Kristen tanpa mengetahui apa-apa tentang Allah. Pada puncaknya, Amsal 9:10 mengatakan, "Mengenal Yang Mahakudus aalah pengertian". Meski hari ini kita telah berhasil membuat terobosan ilmu pengetahuan, akan tetapi pengenalan kita akan Allah mungkin begitu sedikit hari ini. Itulah sebabnya masa kita ini begitu diwarnai oleh kelangkaan pengertian, apresiasi, dan pengertian yang sempit akan waktu.

Alkitab berulang kali mengajarkan bahwa pengenalan akan Allah merupakan pencegahan yang ampuh terhadap dosa. Yesaya membagikan hal ini ketika ia meratapi bangsa Israel dan pemberontakannya. Ia mengatakan, "Lembu mengenal pemiliknya tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya tetapi umatKu tidak memahaminya" (Yes. 1:3). Akar penyebab dari kemerosotan rohaniah mereka ialah kurangnya pengenalan akan Allah.

Ketika seseorang mengenal Allah dan bertumbuh dalam hubungan yang akrab denganNya, maka hidupnya akan ditandai dengan integritas dan ia akan dapat dipercaya. Apa yang ada dibibirnya akan sama dengan apa yang ada di hatinya. Singkatnya, hidupnya akan kudus. Tetapi zaman ini terlalu takut terhadap kekudusan. Bahkan gereja pun mulai takut terhadap kekudusan. Dan hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan kita. Mengapa? Karena 'kadar' pengenalan kita akanNya begitu kurang dari yang semestinya. Bila kita sungguh mengenal Dia, maka itu akan secara otomatis tercermin dalam kehidupan kita.

(dari buku "Hati Yang Dipersembahkan Kepada Allah")

Sinclair Ferguson: Pengenalan Akan Allah (1)

Pengenalan akan Allah adalah pusat dari keselamatan kita dan dari semua pengalaman kerohanian kita yang benar. Kita diciptakan untuk mengenal Allah. Dalam Alkitab, pengenalan akan Allah hampir setara dengan keselamatan itu sendiri. Yesus sendiri berkata bahwa hidup yang kekal atau keselamatan berarti pengenalan akan Allah: "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yoh. 17:3).

Menjadi seorang Kristen bukanlah pengalaman tanpa otak, tetapi mencakup pula hikmat dan pengertian. Menjadi seorang Kristen berarti sebuah hubungan yagn begitu dekat dan intim dengan Allah Pencipta Langit dan Bumi.

Yang melatarbelakangi perkataan Yesus di atas ialah janji yang sudah diberikan oleh Allah beberapa abad sebelumnya. Hal ini dapat kita lihat dari Yeremia 24:7 yang berbunyi, "Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN". Dan penggenapan dari apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh janji itu dapat kita lihat pada bagian selanjutnya dari kitab Yeremia, "tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan "Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku" (Yer. 31:34).

Nabi Yesaya juga berkata kepada kita bahwa pengenalan akan Allah akan menandai pemerintahan sang Penebus yang dijanjikan, Yesus Kristus. "sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya" (Yes. 11:9). Alangkah indahnya! Ini semua meringkaskan apa yang Alkitab mau katakan mengenai maksud kedatangan Yesus: 'memungkinkan kita untuk mengenal Allah'.

(dari buku "Hati Yang Dipersembahkan Kepada Allah")

Jumat, 01 Februari 2013

Ayat-ayat: Peringatan dari Surat 1 Petrus! (2)


1Pe 2:18  Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.

1Pe 2:19  Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

1Pe 2:20  Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

1Pe 2:21  Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

1Pe 2:22  Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.

1Pe 2:23  Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

1Pe 2:24  Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

1Pe 2:25  Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.


1Pe 4:1  Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,

1Pe 4:2  supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

1Pe 4:3  Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.

1Pe 4:4  Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.

1Pe 4:5  Tetapi mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

1Pe 4:7  Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

1Pe 4:8  Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

1Pe 4:9  Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.

1Pe 4:10  Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.

1Pe 4:11  Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

1Pe 4:14  Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

1Pe 4:15  Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.

1Pe 4:16  Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.

1Pe 4:17  Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?

1Pe 4:18  Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?

1Pe 4:19  Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.

Ayat-Ayat: Peringatan dari Surat 1 Petrus! (1)


1Pe 1:13  Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.

1Pe 1:14  Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,

1Pe 1:15  tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,

1Pe 1:16  sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

1Pe 1:17  Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.

1Pe 1:18  Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

1Pe 1:19  melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

1Pe 2:12  Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. 

1Pe 2:13  Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, 

1Pe 2:14  maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. 

1Pe 2:15  Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh. 

1Pe 2:16  Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. 

1Pe 2:17  Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!