Kamis, 31 Oktober 2013

3 Alasan Tidak Boleh Putus Asa

Ada 3 alasan mengapa orang yang percaya kepada Tuhan Yesus tidak seharusnya putus asa.

Pertama, hidup kita berada dalam tangan Allah yang berdaulat bukan dalam tangan manusia yang terbatas. Kalau hidup kita berada dalam tangan manusia yang terbatas dan banyak kekurangan, sangat wajar bila kita putus asa. Manusia memang terbukti tidak mampu menangani banyak persoalan dan menyelesaikan banyak kebuntuan. Tetapi sejatinya hidup kita berada dalam tangan Allah yang berdaulat dan berkuasa. Tuhan pasti punya jalan keluar yang memuliakan Tuhan, membangun manusia dan dilaksanakan sesuai dengan cara dan waktu Tuhan.

Kedua, kita belum tahu ujung akhir dari persoalan ini sebenarnya apa. Kita belum tahu apa yang sebenarnya dikehendaki Allah dengan peristiwa-peristiwa ini. Titik hari ini bukanlah akhir. Tugas kita adalah hidup sungguh-sungguh menyenangkan Tuhan dan mengejar kesucian. Sisanya, termasuk hal-hal yang kita tidak pahami, kita serahkan kepada Tuhan. Sumur, rumah Potifar dan penjara bukan ujung akhir hidup Yusuf. Sebagaimana kita sudah ketahui dari Alkitab, ujung akhirnya adalah ia bisa dipakai Tuhan untuk melaksanakan rencana Tuhan menyelamatkan umat Israel secara fisik selama masa kelaparan hebat melanda dunia.

Ketiga, jangan kita lupa bahwa Tuhan berjanji untuk tidak membuang umatNya (1 Sam. 12:22). Bukan saja tidak membuang tetapi Tuhan menyertai dan membimbing umatNya. Roh Kudus melatih kita menuju keserupaan dengan Kristus. Mari kita minta kekuatan Tuhan seperti Daud mengalami penyertaan Tuhan dalam segala keadaan termasuk lembah kekelaman.

3 Sikap Menghadapi Kegagalan

Pada waktu orang yang percaya kepada Kristus berada dalam titik nadir kehidupan, saat yang paling gagal dan paling sulit, ingatlah 3 hal ini:

Pertama, merendahkan diri. Yang paling gawat adalah sudah jatuh dalam dosa, tetapi masih merasa diri hebat dan meninggikan diri, bahkan mencuri kemuliaan Tuhan. Semua ini adalah kekejian di mata Tuhan.

Kedua, mengakui dosa dan bertobat. Mengakui saja bahwa itu adalah ketidakbenaran dan jangan membela diri, jangan mencari alasan atau menuduh orang lain. Akuilah saja dosa-dosa di hadapan Tuhan. Setelah itu, minta kekuatan untuk bertobat.

Ketiga, memohon pengampunan dan belas kasihan Tuhan. Kalau kita tidak datang kepada Tuhan yang mencipta dan menebus kita, kepada siapa lagi kita harus dan kita bisa datang? Marilah kita datang kepada sumber segala rahmat. Mintalah pengampunanNya dan harapkan belas kasihanNya.

Tuhan memberi kekuatan...

Rabu, 30 Oktober 2013

J. I Packer: Menghormati Keagungan Tuhan (2)

Demikian juga Kristus, gembala yang baik, tidak pernah kehilangan jejak domba-dombaNya. Merupakan satu kesalahan dan sikap kurang hormat untuk menuduh bahwa Allah melupakan atau mengabaikan atau kehilangan minat terhadap keadaan dan kebutuhan umatNya sendiri. Jika Anda pernah memiliki pemikiran bahwa Allah telah meninggalkan Anda dalam keadaan kekeringan dan tak berdaya, [mintalah] kasih karunia untuk membuat Anda merasa malu. Sikap pesimis dan tidak percaya semacam itu sangat merendahkan Allah dan Juruselamat kita yang besar.

Ketiga, "Tidakkah kau tahu dan tidakkah kau dengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu" (Yes. 40:28). Pertanyaan ini menegur kelambanan kita dalam mempercayai keagungan Allah. Allah membuat kita merasa malu atas sikap kita yang tidak percaya. Apa masalahnya? Ia bertanya. Apakah kamu membayangkan bahwa Aku, Sang Pencipta, telah menjadi tua dan kelelahan? Tidak adakah seseorang yang pernah memberitahukan kebenaran tentang Aku?

Teguran ini pantas diterima sebagian besar dari kita. Betapa lamban kita mempercayai Allah sebagai Allah yang berdaulat, Mahatahu dan Mahakuasa! Betapa kecilnya kita merendahkan keagungan Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita! Kita perlu "menanti-nantikan Tuhan" saat merenungkan kebesaranNya, sampai menemukan kekuatan kita diperbaharui melalui penulisan hal-hal ini dalam hati kita.

(dari buku "Mengenal Allah")

J. I Packer: Menghormati Keagungan Tuhan (1)

Sekarang, izinkan Yesaya [pasal 40] menerapkan doktrin Alkitab tentang kebesaran Allah kepada kita, dengan mengajukan tiga pertanyaan yang ia katakan dengan nama Allah kepada orang Israel yang sedang kecewa dan putus asa.

Pertama, "Dengan siapakah hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti Dia? Firman Yang Mahakudus" (Yes. 40:25). Pertanyaan ini menegur pikiran yang salah tentang Allah. Pemikiranmu tentang Allah terlalu manusiawi" kata Luther kepada Erasmus. Di sinilah kita seringkali tersesat. Pemikiran kita tentang Allah tidak cukup besar. Kita tidak dapat melihat hikmat dan kuasaNya yang tidak terbatas melalui kenyataan. Karena kita sendiri terbatas dan lemah, kita membayangkan bahwa pada titik tertentu Allah juga demikian, dan kita merasa sulit untuk mempercayai bahwa Ia tidak seperti itu. Kita mengira Allah terlalu kecil seperti halnya kita. Luruskan kesalahan itu, firman Allah; belajarlah mengakui keagungan Allah dan Juruselamat yang tidak tertandingi.

Kedua, "Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" (Yes. 40:27). Pertanyaan ini menegur pemikiran yang salah tentang diri kita. Allah tidak pernah meninggalkan kita seperti halnya Ia tidak meninggalkan Ayub. Ia tidak pernah meninggalkan seorangpun yang Ia kasihi.

bersambung...

(dari buku "Mengenal Allah" [Yogyakarta: Andi])

Selasa, 29 Oktober 2013

Konfirmasi Tuhan (2)

Konfirmasi Tuhan dapat terjadi melalui berbagai cara. Di dalam pelayanan penginjilan di daerah-daerah yang sulit, kerap kali Tuhan menyertai pelayanan tersebut dengan mujizat untuk meneguhkan berita Injil (Ibr. 2:4). Tetapi yang lebih penting adalah konfirmasi Tuhan melalui penyertaan kuasa Tuhan sehingga orang-orang yang diinjili terbuka hati untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. 

Ketika hamba-hamba Tuhan dan orang percaya sejati dihina oleh manusia, kerap kali Tuhan mengkonfirmasi mereka dengan membongkar kebobrokan manusia yang menghina mereka sehingga masyarakat menjadi tahu siapa yang benar dan siapa yang tidak benar. Konfirmasi Tuhan juga dapat terjadi melalui Tuhan menjatuhkan hukuman kepada orang-orang yang menghina pekerja dan pekerjaan Tuhan. Ada bentuk lain lagi yakni Tuhan mengkonfirmasi hamba-hamba Tuhan melalui menambah jumlah orang yang menjadi percaya dalam pemberitaan Injil mereka. 

Tujuan akhir dari konfirmasi Tuhan sebenarnya bukanlah memuliakan hamba-hamba Tuhan tetapi memuliakan Tuhan sendiri. Pada waktu manusia menghina hamba-hamba Tuhan, mereka sebenarnya sedang menghina Tuhan. Banyak hamba Tuhan yang ketika dihina tidak membela diri, tidak mengancam dan tidak mencaci maki. Mereka mengambil jalan seperti Kristus (1 Ptr. 2) dan menyerahkan kepada Allah yang adil. Pada waktunya Tuhan, Tuhan mengkonfirmasi pelayanan hamba-hambaNya yang setia. Tuhan ditinggikan karena konfirmasi itu. 

Konfirmasi Tuhan (1)

Konfirmasi Tuhan merupakan ciri khas identitas dan kekuatan pelayanan hamba-hamba Tuhan dalam Alkitab dan dalam sejarah. Mereka diragukan oleh komunitas sendiri dan dihina oleh dunia. Meski demikian, Tuhan yang memanggil mereka tidak tinggal diam. Tuhan mengkonfirmasi mereka dengan cara dan waktu Tuhan.

Pada waktu Nuh membuat bahtera, banyak orang yang tidak percaya. Terbukti yang mengikutinya hanya 7 orang. Tetapi kemudian Tuhan mengkonfirmasi pemberitaan Nuh melalui air bah. Ketika Lot mengajak menantunya untuk keluar dari Sodom, mereka bukan saja tidak mau malah menertawakannya. Tuhan mengkonfirmasi Lot melalui peristiwa api belerang dari langit. Konfirmasi Tuhan dalam Alkitab yang paling jelas adalah ketika Elia "bertarung" melawan nabi-nabi Baal. Tuhan menyatakan bahwa Elia adalah hambaNya melalui cara api dari langit membakar habis korban persembahan sampai-sampai air di parit juga dijilat api.

Hamba-hamba Tuhan di Alkitab yang sejati tidak pernah mencari dukungan, persetujuan dan konfirmasi manusia. Mereka bersandar kepada konfirmasi Tuhan. Meski mereka dihina oleh manusia tetapi Tuhan akan membuktikan bahwa mereka adalah hamba Tuhan sejati yang sungguh-sungguh dipanggil oleh Tuhan.

Senin, 28 Oktober 2013

Sikap Esau Yang Berbahaya

Kejadian 25:
25:29  Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
25:30  Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
25:31  Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
25:32  Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
25:33  Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
25:34  Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Esau makan dan minum lalu berdiri dan pergi. Ini adalah ekspresi begitu dinginnya ia ketika berbuat dosa. Seolah-olah tidak ada gangguan hati nurani. Dalam tradisi timur, anak yang makan dan minum lalu berdiri dan pergi adalah anak yang kurang ajar karena piringnya tidak diambil dan ditaruh di dapur.

Esau memandang ringan beberapa unsur: kehidupan, hak kesulungan, dosa dan hadirat Allah. Ia tidak menghormati Allah.

Perhatikan Amsal 14:16: "Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman." Esau berbuat dosa dan merasa aman.

Marilah kita memikirkan perasaan dan hati Tuhan dalam segala hal...

Kalimat Esau Yang Berbahaya

Kejadian 25:
25:29  Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
25:30  Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
25:31  Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
25:32  Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
25:33  Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
25:34  Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Esau berkata: "sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?" Dalam kalimat ini, Esau bukan hanya menghina hak kesulungan tetapi juga menghina kehidupan yang dianugerahkan oleh Tuhan. Hak kesulungan dalam Perjanjian Lama bukan hanya soal lahir sulung tetapi bahwa Tuhan memberi prioritas secara rohani dalam keluarga. Semua ini, termasuk kehidupan, dihina oleh Esau.

Kalau kalimat ini dibalik: "Sebentar lagi aku akan mati; aku ingin hidup sepenuh hati bagi Tuhan" maka menjadi suatu komitmen luar biasa. Tetapi bukan komitmen kepada Tuhan, sebaliknya kalimat ini dipakai oleh Esau sebagai dasar komitmen bagi dosa. Inilah bahayanya kalimat Esau.

Biarlah kita tidak memandang rendah kehidupan yang dianugerahkan Tuhan dengan hidup sembarangan. Pemborosan hidup adalah ketika hidup tidak dipakai untuk Tuhan tetapi untuk perkara-perkara yang binasa.

Minggu, 27 Oktober 2013

Ayat-Ayat: Kuatkanlah... (2)

2Taw_15:7  Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!"

2Taw_32:7  "Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Janganlah takut dan terkejut terhadap raja Asyur serta seluruh laskar yang menyertainya, karena yang menyertai kita lebih banyak dari pada yang menyertai dia.

Ezr_10:4  Bangkitlah, karena hal itu adalah tugasmu. Kami akan mendampingi engkau. Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!"

Ayb_4:3  Sesungguhnya, engkau telah mengajar banyak orang, dan tangan yang lemah telah engkau kuatkan;

Maz_27:14  Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

Maz_31:24  (31-25) Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!

Yes_35:3  Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah.

Yes_35:4  Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"

Hag_2:4  (2-5) Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,

Zak_8:9  Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Kuatkanlah hatimu, hai orang-orang yang selama ini telah mendengar firman ini, yang diucapkan para nabi, sejak dasar rumah TUHAN semesta alam diletakkan, untuk mendirikan Bait Suci itu.

Zak_8:13  Dan kalau dahulu kamu telah menjadi kutuk di antara bangsa-bangsa, hai kaum Yehuda dan kaum Israel, maka sekarang Aku akan menyelamatkan kamu, sehingga kamu menjadi berkat. Janganlah takut, kuatkanlah hatimu!"

Mar_10:49  Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau."

Luk_22:32  tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."

Yoh_16:33  Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

Kis_23:11  Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."

Kol_1:11  dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar,

1Ti_1:18  Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni.

Ibr_12:12  Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;

Why_3:2  Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.

Ayat-Ayat: Kuatkanlah... (1)

Ul_3:28  Dan berilah perintah kepada Yosua, kuatkan dan teguhkanlah hatinya, sebab dialah yang akan menyeberang di depan bangsa ini dan dialah yang akan memimpin mereka sampai mereka memiliki negeri yang akan kaulihat itu.

Ul_31:6  Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."

Ul_31:7  Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.

Ul_31:23  Kepada Yosua bin Nun diberi-Nya perintah, firman-Nya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan membawa orang Israel ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada mereka, dan Aku akan menyertai engkau."

Yos_1:6  Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.

Yos_1:7  Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.

Yos_1:9  Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."

Yos_1:18  Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apapun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu!"

Yos_10:25  Lalu berkatalah Yosua kepada mereka: "Janganlah takut dan janganlah tawar hati, kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab secara itulah akan dilakukan TUHAN kepada semua musuhmu, yang kamu perangi."

Yos_23:6  Kuatkanlah benar-benar hatimu dalam memelihara dan melakukan segala yang tertulis dalam kitab hukum Musa, supaya kamu jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri,

2Sa_2:7  Kuatkanlah hatimu sekarang dan jadilah orang-orang yang gagah perkasa, sekalipun tuanmu Saul sudah mati; dan aku telah diurapi oleh kaum Yehuda menjadi raja atas mereka."

2Sa_10:12  Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."

1Raj_2:2  "Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.

1Raj_20:22  Lalu tampillah nabi itu kepada raja Israel dan berkata kepadanya: "Baiklah, kuatkanlah hatimu, pertimbangkan dan pikirkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab pada pergantian tahun raja Aram akan maju menyerang engkau."

1Taw_22:13  Maka engkau akan berhasil, jika engkau melakukan dengan setia ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum yang diperintahkan TUHAN kepada Musa untuk orang Israel. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah tawar hati.

1Taw_28:10  Camkanlah sekarang, sebab TUHAN telah memilih engkau untuk mendirikan sebuah rumah menjadi tempat kudus. Kuatkanlah hatimu dan lakukanlah itu."

1Taw_28:20  Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Kalimat Penting: Pdt. Stephen Tong: 3 Level Pelayanan

Paling penting: "God works, we follow" (Allah bekerja, kita mengikuti).

Level tengah: "We ask God to help us" (Kita meminta Allah menolong kita).

Level terendah: "We ask people to help us" (Kita meminta manusia menolong kita).

[Catatan saya: level paling tinggi adalah kita bekerja karena Allah bekerja seperti yang dinyatakan Tuhan Yesus dalam Injil Yohanes 5. Ini adalah pekerjaan Allah, kita hanya mengikuti. Kita justru bersyukur karena kita dilibatkan oleh Tuhan. Level yang lebih rendah adalah kesadaran bahwa ini pekerjaan kita, sehingga kita melibatkan Tuhan dalam pekerjaan kita. Agenda, visi, misi dan rahasia kesuksesan ada di tangan kita. Allah hanya partner kedua yang membantu kesuksesan kita. Level terendah adalah pelayanan yang sudah sepenuhnya bersandar kepada manusia. Pelayanan dianggap pekerjaan kita dan kemudian dibantu oleh orang lain. Di dalam konsep pertama, seluruh pelayanan dari Allah, oleh Allah untuk kemuliaan Allah (Rm 11:36). Manusia bukan membantu Tuhan tetapi merendahkan diri untuk belajar melayani Tuhan. Seluruh rahasia kesuksesan tergantung Tuhan. Manusia hanya partner kecil yang tidak berarti (1 Kor. 3:6 dst)]

Kalimat Penting: Pdt. Stephen Tong: Teologi-Gereja-Seminari

"Theology is the basis of church and church is the basis of [theological] seminary"

(Teologi adalah dasar dari gereja dan gereja adalah dari dari seminari [teologi])

[Catatan saya: Teologi disebut sebagai dasar gereja berdasarkan apa yang dicatat dalam Matius 16. Ketika gereja didirikan oleh Tuhan Yesus, gereja didirikan di atas pengakuan murid-murid bahwa Kristus adalah Mesias, Anak Allah Yang Mahatinggi. Teologi yang benar, yang sesuai dengan Alkitab sebagai firman Allah haruslah menjadi dasar berdirinya gereja. Orang yang berteologi yang benar berhak membuka gereja. Pada sisi yang lain, gereja adalah dasar dari pendirian sekolah teologi. Sekolah Teologi bertugas memperlengkapi hamba-hamba Tuhan yang akan diutus dan melayani di dalam gereja. Karena itu, sekolah teologi tidak boleh memisahkan diri dari gereja, apalagi menghina gereja]

Jumat, 25 Oktober 2013

Kalimat Penting: Doa atau Dosa?

"Hanya dua jalan, berdoa atau berdosa. Orang yang sungguh-sungguh berdoa, membawa segala kelemahan, godaan dan kebahayaan sambil berjaga-jaga bersandar kepada Tuhan. Orang yang tidak berdoa, gampang jatuh dalam dosa".

"Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Mrk 14:38)

"Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!" (Yak. 4:7-8) 

Kalimat Penting: Akrab Dengan Tuhan

"Tuhan senang bila kita mau bersekutu dan akrab denganNya. Jangan lupakan waktu teduh dan bersekutu dengan Tuhan"

"TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepadaNya, pada setiap orang yang berseru kepadaNya dalam kesetiaan" (Mzm. 145:18).


Kamis, 24 Oktober 2013

Arthur Pink: Takut Akan Allah (2)

Bukankah dikatakan, "Hanya mereka yang akan binasa, mereka yang ada di luar Kristus, yang perlu takut akan Allah?" Jawaban yang tepat untuk itu adalah bahwa mereka yang selamat, mereka yang ada di dalam Kristus, dinasihatkan untuk mengerjakan keselamatan mereka sendiri dengan takut dan gentar.

Pernah ada masa di mana sudah lazim menyebut orang percaya sebagai 'orang yang takut akan Allah' (God-fearing man) - dan hilangnya sebutan itu merupakan sebuah petunjuk tentang betapa jauh kita telah menyimpang. Bagaimanapun, ini menggenapi ungkapan "seperti Bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia" (Mzm. 103:13).

Istilah takut akan Allah yang kami maksudkan itu jelas bukan mengacu pada suatu ketakutan yang dirasakan seorang budak, suatu perasaan takut seperti yang dialami oleh orang-orang kafir terhadap para dewa mereka. Bukan itu.

Yang kami maksudkan adalah roh yang telah direncanakan TUHAN untuk dianugerahkan kepada kita suatu roh yang dimaksud oleh nabi Yesaya dalam nubuatnya yang berbunyi "Kepada orang inilah Aku memandang: kepada orang yang tertindas dan patah semangatnya dan yang gentar kepada firmanKu" (Yes. 66:2).

Inilah juga yang dimaksud oleh Rasul [Petrus] ketika ia berkata "Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!" (1 Ptr. 2:17). Tak satupun yang dapat menumbuhkan rasa takut akan Allah selain suatu pengakuan atas kemuliaan Allah yang berdaulat.

(dari buku "Kedaulatan Allah")

Arthur Pink: Takut Akan Allah (1)

Mengapa sekarang ini mayoritas orang begitu tidak peduli terhadap hal-hal spiritual dan yang kekal, sebaliknya justru lebih mencintai kesenangan duniawi dari pada Allah? Mengapa bahkan di medan pertempuran pun orang begitu tidak peduli terhadap kesejahteraan jiwa mereka? Mengapa perlawanan terhadap sorga menjadi semakin terbuka, semakin jelas, semakin berani? Jawabannya adalah "rasa takut akan Allah tidak ada pada orang itu" (Rm 3:18).

Sekali lagi mengapa otoritas Kitab Suci direndahkan sampai sedemikian menyedihkan akhir-akhir ini? Mengapa bahkan di antara orang-orang yang mengaku sebagai umat Allah pun tidak terdapat ketaatan pada firmanNya dan prinsip-prinsip firmanNya dipandang sedemikian enteng, sekaligus sedemikian diabaikan? Ah! Yang perlu ditekankan sekarang ini adalah bahwa Allah adalah 'Allah yang selayaknya diperlakukan dengan takut dan gentar'.

"Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan" (Ams. 1:7). Berbahagialah manusia yang jiwanya gentar oleh penglihatan akan kemuliaan Allah, yang terpesona oleh penglihatan akan keagungan Allah, kekudusanNya yang tak terlukiskan, keadilanNya yang sempurna, kuasaNya yang mutlak, anugerahNya yang berdaulat.

bersambung...

(dari buku "Kedaulatan Allah" [Surabaya: Momentum])

Rabu, 23 Oktober 2013

Kalimat Penting: Kalimat Terakhir Charles Wesley

"I shall be satisfied with Thy likeness... satisfied, satisfied!"

(Aku akan puas dengan wajahMu... puas, puas!)

Kalimat Penting: Kalimat Terakhir John Wesley

"The best of all is, God is with us. Farewell! Farewell!"

(Yang terbaik dari semua adalah Allah beserta kita. Selamat tinggal! Selamat tinggal).

Selasa, 22 Oktober 2013

Allah Berdaulat...

Allah berdaulat berarti...

Allah tidak bergantung manusia...

Allah tidak bisa digeser sejarah...

Allah tidak kaget dengan perubahan...

Allah tidak takut ancaman...

Allah tidak bisa dirubah oleh mogok...

Allah berdaulat adalah Allah yang bertindak...

sesuai kehendakNya...

untuk kemuliaanNya...

pasti kudus...

pasti baik...

pasti benar...

pasti bijaksana...

Allah Kekal Selamanya...

Raja demi raja...

mangkat satu demi satu...

Penguasa demi penguasa...

berpulang satu demi satu...

tetapi...

Allah adalah Allah...

Allah yang kekal...

Yang sudah ada...

Yang ada...

Yang akan datang...

dari kekal hingga kekal...

tetap bertahta...

Senin, 21 Oktober 2013

Tiga Ciri Orang Yang Berintegritas

Ciri-ciri orang yang berintegritas adalah seperti yang digambarkan oleh orang Farisi tentang Tuhan Yesus dari Markus 12:14 berikut ini: 

Pertama, Engkau tidak takut kepada siapapun juga.

Kedua, Engkau tidak mencari muka. 

Ketiga, dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. 

Tiga Ciri Orang Yang Takut Kepada Tuhan

Menurut saya, apa yang digambarkan oleh Tuhan tentang Daud, hamba Allah, ketika menegur Yerobeam, merupakan gambaran orang yang takut kepada Allah. Berikut ciri-cirinya yang diambil dari 1 Raja-Raja 14:8:

Pertama, orang yang takut kepada Allah tetap mentaati segala perintah Allah

Kedua, orang yang takut kepada Allah mengikuti Allah dengan segenap hatinya

Ketiga, orang yang takut kepada Allah hanya melakukan apa yang benar di mata Allah.

Minggu, 20 Oktober 2013

Oswald Sanders: Meninggalnya Pemimpin Besar (2)

Situasi ini terus berulang sepanjang sejarah; tiap-tiap generasi mendapat pelajaran yang sama. Perginya seorang pemimpin besar membangkitkan keraguan dan ketakutan. Bagaimana keadaan jemaat Methodist nanti tanpa Wesley? Bagaimana keadaan Bala Keselamatan nanti tanpa [William] Booth? Bagaimana keadaan jemaat kita bila gembala kita pindah?

Jalan kemuliaan selalu menuju maut, namun kemuliaan yang baru akan nyata. Pemimpin besar tanpa terelakkan pasti akan direnggut oleh kematian atau penyebab lain dan rasa kehilangan akan beragam sesuai kaliber kepemimpinannya. Namun dalam meninjau kembali biasanya akan terlihat bahwa apa yang tampak sebagai tragedi ternyata merupakan yang terbaik bagi pekerjaan itu.

Baru setelah kepergiannyalah karakter dan prestasi-prestasi seorang pemimpin sepenuhnya terungkap. Setelah kematian Musa barulah Israel melihat kebesarannya dalam perspektif sejatinya. "Pentingnya kematian menyempurnakan pelajaran-pelajaran kehidupan".

Bersamaan dengan itu, kepergian seorang pemimpin menunjukan bahwa ia tidaklah sepenting yang dikira orang dalam hubungannya dengan pekerjaan Tuhan. Betapapun besarnya prestasi-prestasinya, tak seorangpun tak tergantikan. Ada saatnya ketika kontribusi istimewanya bukanlah kebutuhan saat itu. Pemimpin yang paling berbakat sekalipun memiliki berbagai kelemahan dan keterbatasan yang menjadi nyata saat seorang pengganti datang untuk memajukan pekerjaan itu.
...

Pergantian pemimpin juga memberi kesempatan bagi Tuhan untuk menunjukkan keserba-bisaanNya dalam menyesuaikan sarana dengan tujuan. Sumber-sumber dayaNya dalam pekerjaan apapun yang Ia mulai tak ada habisnya.

(dari buku "Kepemimpinan Rohani")

Oswald Sanders: Meninggalnya Pemimpin Besar (1)

Kadang-kadang kita mengecilkan Tuhan dengan berpikir bahwa kematian seorang pemimpin besar membuat Tuhan terkejut, atau mendorong Tuhan mengambil tindakan darurat. Walaupun kita merasa terguncang dan gelisah, kita tidak perlu gemetar ketakutan. Tuhan memilih dan mempersiapkan pemimpin-pemimpin untuk Kerajaan (Markus 10:40: "Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."). Pekerjaan Tuhan tidak akan telantar sampai tujuan-tujuannya tercapai.

Gerakan-gerakan besar seringkali mengalami krisis ketika pendirinya meninggal. Namun bagaimanapun juga, krisis-krisis seperti itu tidak harus fatal. Lyman Beecher berkata bahwa ia putus asa ketika sekretaris pertama American Board of Missionary meninggal. Lalu pemimpin lain bangkit dan bekerja dengan begitu baik sehingga Beecher merasa putus asa lagi ketika sekretaris kedua itu meninggal. Akhirnya sekretaris ketiga membuktikan dirinya cakap, Beecher mulai merasa yakin bahwa sumber-sumber daya Tuhan setara untuk tugas yang ada. Ketika Beecher sendiri dipanggil Tuhan, beberapa orang yakin bahwa ia tak tergantikan. Namun semua yang Beecher upayakan - pemantangan minum minuman keras, ortodoksi, dan misi-misi untuk negara asing - menemukan pemimpin-pemimpin baru yang cakap dalam waktu dan cara Tuhan. Memang tak seorangpun betapapun berbakat, dan mengabdinya, yang tidak tergantikan bagi pekerjaan Kerajaan.

Tuhan senantiasa bekerja, meskipun kita tidak dapat melihatnya, mempersiapkan orang-orang yang dipilihnya untuk menjadi pemimpin. Ketika krisis datang, Tuhan menaruh orang yang ditunjukNya di tempat yang dikhususkan baginya. Acapkali penempatan seperti itu tidak nyata bagi sebuah organisasi namun waktu akan mengungkapkan dia.

(dari buku "Kepemimpinan Rohani")

Sabtu, 19 Oktober 2013

Ayat-Ayat: Bertobatlah Dalam Perjanjian Baru

[Bacalah konteks dari setiap ayat yakni ayat di atas dan di bawahnya dalam pasal tersebut untuk memahami konteksnya]

Mat_4:17  Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"

Mar_1:4  demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."

Mar_1:15  kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

Kis_2:38  Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

Kis_3:19  Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,

Act_8:22  Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini;

Why_2:5  Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Why_2:16  Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

Why_3:3  Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.

Why_3:19  Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Ayat-Ayat: Bertobatlah Dalam Perjanjian Lama

[Bacalah konteks dari setiap ayat yakni ayat di atas dan di bawahnya dalam pasal tersebut untuk memahami konteksnya]

Yes_31:6  Bertobatlah, hai orang Israel, kepada Dia yang sudah kamu tinggalkan jauh-jauh!

Yer_25:5  Kata mereka: Bertobatlah masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang jahat dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat; maka kamu akan tetap diam di tanah yang diberikan TUHAN kepadamu dan kepada nenek moyangmu, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.

Yeh_14:6  Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bertobatlah dan berpalinglah dari berhala-berhalamu dan palingkanlah mukamu dari segala perbuatan-perbuatanmu yang keji.

Yeh_18:30  Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.

Yeh_18:32  Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"

Yeh_33:11  Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?

Hos_14:1  (14-2) Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.

Hos_14:2  (14-3) Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.

Zak_1:6  Tetapi segala firman dan ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepada hamba-hamba-Ku, para nabi, bukankah itu telah sampai kepada nenek moyangmu? Maka bertobatlah mereka serta berkata: Sebagaimana TUHAN semesta alam bermaksud mengambil tindakan terhadap kita sesuai dengan tingkah laku kita dan perbuatan kita, demikianlah Ia mengambil tindakan terhadap kita!"

Jumat, 18 Oktober 2013

Oswald Sanders: Potensi Menjadi Pemimpin (2)

[Oswald Sanders, mantan Direktur Lembaga Misi Overseas Missionary Fellowship, menulis sebuah buku yang luar biasa: "Kepemimpinan Rohani". Di dalamnya ia memberikan beberapa pertanyaan penggali kemungkinan atau potensi menjadi pemimpin]

Dapatkah Anda menjalin persahabatan dan menjaga persahabatan itu? Kalangan sahabat setia Anda merupakan indeks potensi Anda sebagai pemimpin.

Apakah Anda bergantung pada pujian orang lain untuk tetap maju? Dapatkah Anda tetap teguh menghadapi ketidaksetujuan dan bahkan hilangnya kepercayaan diri sementara?

Apakah Anda merasa nyaman di tengah-tengah orang yang tidak Anda kenal? Apakah Anda merasa gugup berada bersama atasan Anda?

Apakah orang-orang yang memberi laporan kepada Anda secara umum merasa nyaman? Seorang pemimpin harus bersikap simpati dan bersahabat.

Apakah Anda tertarik kepada orang-orang? Semua jenis? Semua ras? Tanpa prasangka?

Apakah Anda bijaksana? Dapatkah Anda mengantisipasi bagaimana kata-kata Anda akan mempengaruhi seseorang?

Apakah kemauan Anda kuat dan teguh? Para pemimpin tidak boleh terombang-ambing dan bergerak kian kemari mengikuti angin.

Dapatkah Anda memaafkan? Atau apakah Anda menyimpan dendam dan melabuhkan perasaan sakit hati terhadap mereka yang telah menyakiti Anda?

Apakah Anda sangat optimistis? Pesimisme dan kepemimpinan tidak dapat bercampur?

Apakah Anda merasakan gairah yang menguasai seperti yang dimiliki Paulus, yang berkata, "Satu hal yang kulakukan ini!" Motif tunggal seperti itu akan memusatkan tenaga dan kekuatan Anda pada sasaran yang diinginkan. Para pemimpin membutuhkan fokus yang kuat.

Apakah Anda menyambut tanggung jawab?

Oswald Sanders: Potensi Menjadi Pemimpin (1)

[Oswald Sanders, mantan Direktur Lembaga Misi Overseas Missionary Fellowship, menulis sebuah buku yang luar biasa: "Kepemimpinan Rohani". Di dalamnya ia memberikan beberapa pertanyaan penggali kemungkinan atau potensi menjadi pemimpin]

Pernahkah Anda menghentikan kebiasaan yang buruk? Agar dapat memimpin orang lain, Anda harus menguasai nafsu Anda.

Apakah Anda dapat tetap mengendalikan diri ketika hal-hal berjalan dengan tidak baik? Pemimpin yang lepas kendali dalam kesulitan akan kehilangan rasa hormat dan pengaruh. Seorang pemimpin harus tenang dalam krisis dan tabah dalam kekecewaan.

Apakah Anda berpikir secara mandiri? Seorang pemimpin harus menggunakan pemikiran-pemikiran terbaik orang lain untuk membuat keputusan. Seorang pemimpin tidak boleh menunggu orang lain mengambil keputusan.

Dapatkah Anda menerima kritik? Dapatkah Anda mengambil manfaat dari itu? Orang yang rendah hati dapat belajar kritik yang picik, bahkan kritik yang jahat sekalipun.

Dapatkah Anda mengubah kekecewaan menjadi peluang baru yang kreatif?

Apakah Anda langsung memperoleh kerja sama orang lain dan memenangkan rasa hormat dan keyakinan mereka?

Dapatkah Anda menerapkan disiplin tanpa menggunakan kekuasaan Anda? Kepemimpinan sejati adalah kualitas internal roh dan tidak memerlukan pameran kekuatan eksternal.

Apakah Anda pembuat kedamaian? Seorang pemimpin harus mampu merukunkan lawan-lawan dan menciptakan kedamaian di mana argumen-argumen menciptakan permusuhan.

Apakah orang-orang mempercayakan situasi-situasi sulit dan peka kepada Anda?

Dapatkah Anda membujuk orang melakukan dengan senang hati sesuatu yang masuk akal yang normalnya mereka tidak ingin lakukan?

Dapatkah Anda menerima oposisi terhadap sudut pandang atau keputusan Anda tanpa merasa tersinggung? Para pemimpin selalu menghadapi oposisi.

Kamis, 17 Oktober 2013

Martin Lloyd-Jones: Menghadapi Depresi Rohani (2)

Saya berpendapat bahwa Paulus mempunyai alasan dan menjelaskannya seperti demikian [lihat "Menghadapi Depresi Rohani (1)]. Dia telah menghadapi kondisi dan keadaan dalam terang kebenaran dan Injil Kristus dan telah melalui langkah-langkah dan tingkatan-tingkatan ini. Setelah menyelesaikan, dia berkata: "Biarkan segala sesuatu yang dapat kamu pikirkan terjadi padaku, aku tetap seperti yang dulu. Apapun yang mungkin masih terjadi padaku, aku tetap tidak bergeming".

Prinsip besar yang tampak jelas ialah Paulus telah belajar menemukan kesukaan dan kepuasannya di dalam Kristus dan selalu di dalam Kristus. Itulah aspek yang pasti dari peristiwa ini. Kita harus belajar bergantung pada Dia dan agar kita dapat melakukan hal tersebut kita harus belajar mengenal Dia, belajar memiliki persekutuan dengan Dia dan belajar menemukan kesukaan kita di dalam Dia.

Saya akan mengemukakannya secara gamblang: bahaya dari beberapa kita ialah menghabiskan begitu banyak waktu hanya membaca tentang Dia. Harinya akan datang dan memang demikian pada saat kita tidak mampu membaca. Kemudian datanglah ujian. Akankah anda tetap senang? Apakah anda mengenal Dia begitu baik sehingga meskipun anda menjadi tuli atau buta, sumber ini masih tetap terbuka? Apakah anda mengenal Dia begitu baik sehingga anda dapat bercakap-cakap dengan Dia, mendengarkan Dia dan selalu menikmati Dia? Akankah semuanya baik-baik saja karena Anda begitu tergantung pada persekutuan Anda dengan Dia sehingga hal-hal lain tidak merupakan masalah? Itulah keadaan yang dialami rasul Paulus. Keintimannya dengan Kristus begitu mendalam dam besar sehingga dia tidak tergantung pada hal yang lain.

(dari buku "Buluh Yang Terkulai: Penyebab dan Terapi Depresi Rohani" [Jakarta: Perkantas])

Martin Lloyd-Jones: Menghadapi Depresi Rohani (1)

[Martin Lloyd-Jones, seorang pendeta-pengkhotbah yang diurapi Tuhan di Inggris, kini telah bersama Tuhan di Surga, menyampaikan poin-poin kebenaran yang ia refleksikan dan tarik dari kehidupan dan refleksi Paulus dalam Filipi 4:10-20]

Paulus berkata kepada dirinya sendiri demikian:

Pertama, keadaan selalu berubah, oleh karena itu dengan jelas aku tidak dapat bergantung pada keadaan yang ada.

Kedua, hal penting yang tinggi dan vital adalah kerohanian dan hubunganku dengan Allah. Itu adalah hal yang pertama.

Ketiga, sebagai Bapa, Allah memperhatikanku dan tidak ada yang terjadi padaku terlepas dari Allah. Bahkan rambut di kepalaku semua terhitung. Aku harus ingat itu.

Keempat, kehendak dan jalan Allah merupakan misteri yang besar tetapi aku tahu bahwa apa pun juga yang Dia kehendaki atau ijinkan adalah untuk kebaikanku.

Kelima, setiap situasi dalam hidup merupakan hamparan dari beberapa manifestasi kasih dan kebaikan Allah. Oleh karena itu, tugasku ialah mencari manifestasi khusus dari kebaikan dan kemurahanNya dan bersiap-siap untuk menerima kejutan-kejutan dan berkat-berkatNya karena 'jalanNya bukanlah jalanku, demikian juga rancanganNya bukanlah rancanganku'. Sebagai contoh, pelajaran besar apa yang Paulus pelajari dalam persoalan duri dalam daging? Yaitu: 'pada saat aku lemah, aku kuat'. Paulus diajar melalui kelemahan fisik tentang manifestasi anugerah Allah itu.

Keenam, oleh karena itu aku harus memandang keadaan dan kondisi sebagai bagian dari perlakuan Allah terhadapku di dalam menyempurnakan kerohanianku dan membawa aku pada kesempurnaan akhir.

Ketujuh, apapun juga kondisiku pada saat ini, itu hanyalah sementara, hal-hal tersebut hanya berlalu begitu saja dan mereka tidak akan pernah merampas aku dari sukacita dan kemuliaan yang ada pada akhirnya menantiku bersama dengan Kristus.

(dari buku "Buluh Yang Terkulai: Penyebab dan Terapi Depresi Rohani" [Jakarta: Perkantas])

Rabu, 16 Oktober 2013

John Piper: Hidup Sederhana Itu Baik

[John Piper membahas 3 alasan mengapa hidup sederhana itu baik. Di sini hanya akan dikutip alasan yang pertama dan sebagian poin kedua]. 

Pertama, ketika anda memiliki Allah di dekat anda dan untuk anda, anda tidak memerlukan uang ekstra atau barang tambahan untuk memberikan anda kedamaian dan keamanan. 

"Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (Ibr. 13:5-6). 

Tidak perduli pasar itu bergerak ke arah mana, Allah selalu lebih baik dari pada emas. Oleh karena itu, dengan pertolongan Allah kita dapat dan harus mearasa puas dengan kebutuhan-kebutuhan yang sederhana dalam kehidupan. 

Kedua, kita dapat merasa cukup dengan kesederhanaan karena kesenangan yang paling dalam dan paling memuaskan yang Allah berikan melalui penciptaan adalah pemberian cuma-cuma dari alam dan dari hubungan yang indah dengan sesama. Setelah kebutuhan dasar anda terpenuhi, uang yang terkumpul semakin banyak mulai menurunkan kapasitas anda untuk menikmati kesenangan-kesenangan ini ketimbang meningkatkannya. Membeli banyak barang sama sekali tidak menambahkan apapun pada kapasitas hati untuk bersukacita. 

(dari buku "Mendambakan Allah" [Surabaya: Momentum])

John Piper: Waspadai Hasrat Menjadi Kaya

Teks di dalam 1 Timotius 6 ini begitu penting sehingga kita harus merenungkannya dengan lebih mendetil. Paulus sedang memperingatkan Timotius menghadapi guru-guru palsu.

"[Mereka adalah] orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah adalah suatu sumber keuntungan. Memang ada keuntungan besar dalam ibadah yang disertai rasa cukup, sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia dan kita pun tidak membawa apa-apa keluar dunia ini. Namun jika kita memiliki makanan dan pakaian, dengan itu kita akan merasa cukup. Tetapi bagi mereka yang ingin kaya, terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena cinta uang adalah akar segala kejahatan. Melalui ketagihan inilah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri mereka dengan banyak kepedihan" [ayat 5-10; terjemahan John Piper]

Penulis menulis kepada Timotius suatu kata peringatan mengenai para penipu licik yang mendapati bahwa mereka dapat memperoleh keuntungan dari peningkatan ibadah di Efesus. Menurut ayat 5, para penentang yang angkuh ini memperlakukan ibadah sebagai sarana mencari keuntungan. Mereka begitu ketagihan pada cinta akan uang sehingga kebenaran menempati tempat yang sangat rendah dalam afeksi mereka. Mereka bukan 'bersukacita dalam kebenaran'. Mereka bersukacita dalam menghindari pajak. Mereka ingin menggunakan keuntungan apapun yang baru dan populer untuk memperoleh tambahan uang.

Tidak ada yang sakral. Jika keuntungannya besar dan menjanjikan, mereka bisa menggunakan strategi pemasaran yang manapun juga. Jika ibadah sedang naik daun, maka juallah ibadah.

Teks ini sangat cocok untuk saat ini. Hari-hari kita sekarang ini adalah hari-hari untuk memperoleh keuntungan dalam ibadah. Pasar ibadah ini menjanjikan bagi para penjual buku dan penggubah musik dan kios salib-salib dari perak dan gesper ikan dan pembuka surat dari kayu zaitun dan stiker-stiker untuk bemper dan Salib-salib air keberuntungan dengan Yesus di depan dan air mujizat di dalam, yang menjamin anda menang pada permainan bingo dan uang anda kembali dalam sembilan puluh hari. Ini adalah hari-hari yang baik untuk keuntungan dalam ibadah!

(dari buku "Mendambakan Allah" [Surabaya: Momentum])

Selasa, 15 Oktober 2013

Aku Ingin Pergi Jauh...

Pada waktu...

Tuhan Yesus bangkit...

Thomas ragu...

dalam pikirannya...

ia ingin...

agar Tuhan...

membuktikan kebangkitanNya...

Tuhan menangani Thomas...

Setelah ia bertobat...

ia pergi paling jauh...

sampai ke India...

Seolah-olah...

Thomas berjanji dalam hatinya...

"Tuhan, akulah yang paling jahat...

dengan nakal aku tidak mempercayaiMu...

kalau Engkau masih mau pakai aku...

kalau Engkau masih sayang padaku...

biarlah aku pergi paling jauh...

membawa namaMu...

membawa InjilMu...

membawa berita kebangkitanMu...

agar...

mereka yang di tempat jauh...

juga percaya kepadaMu...

dan...

diselamatkan..."

Belum Tentu...

Belum tentu orang Kristen sungguh percaya Kristus...

Belum tentu hamba Tuhan berhati hamba...

Belum tentu orang Reformed berteologi Reformed...

Belum tentu orang yang banyak berkat Tuhan mau melayani Tuhan...

Masih banyak "belum tentu" dalam gereja...

Marilah kita berdoa...

agar...

Tuhan memurnikan gerejaNya...

Tuhan memurnikan umatNya...

Tuhan memurnikan hambaNya...

Senin, 14 Oktober 2013

Memarahi Anak (2)

Ams 13:24: "Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya."

Kalau kita tidak memarahi anak-anak kita yang hidup tidak benar berarti kita membenci mereka dan menginginkan kehancuran hidup mereka. Mengapa demikian? Sebab, tanpa teguran orang tua sebagai wakil Allah, anak-anak berjalan tanpa kebenaran dan hidup liar di tangan setan.

Bila kita mengasihi anak-anak kita, seharusnya kita mendidik, menegur bahkan menghajarnya. Meskipun demikian, firman Tuhan dalam Amsal ini memberikan 2 batasan yang penting. Pertama, kita menghajar anak dengan motivasi mengasihi dia, bukan membenci apalagi mau mencelakakan. Dengan hati yang penuh kasih, meskipun berat, kita menegur dan mendidik dia.

Kedua, hajaran kepada anak dibatasi oleh keadilan Allah. Hal inilah yang dimaksudkan dengan kata "pada waktunya". Artinya, bila ia tidak salah jangan dihajar. Ia hanya dihajar karena memang sudah waktunya dihajar. Selain itu, hal ini juga berarti, tidak setiap kesalahan langsung dihajar. Kita perlu mendidik secara gradual: mulai dari pembicaraan baik-baik, suara lebih keras sampai terakhir hukuman fisik yang terbatas dan mendidik.

Hukuman fisik yang dilakukan tanpa cinta kasih dan bijaksana dari Tuhan, akan mendatangkan dendam kepada anak yang mengakibatkan ia membenci orang tua, minder dan bisa saja membalaskannya pada anak-anaknya kelak.

Memarahi Anak (1)

1Sa 3:13  "Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!"

Meskipun konteksnya adalah dosa anak-anak Imam Eli yang begitu kurang ajar kepada Tuhan tetapi poin di sini adalah ketika Imam Eli tidak memarahi anak-anak yang tidak benar di hadapan Tuhan, ia sedang tidak menghormati Tuhan bahkan dianggap menghujat Allah.

Kiranya kita sebagai orang tua diberi bijaksana dalam kasih dan keadilan untuk memarahi anak-anak kita yang tidak benar. Kita memarahinya bukan dengan emosi dan kemarahan manusia "sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah" (Yak. 1:20). Kita memarahi anak-anak kita sebagai bentuk pernyataan keadilan Allah seraya mengajarkan mereka untuk menghormati Allah dan memahami kebenaran Allah.


Minggu, 13 Oktober 2013

Kalimat Penting: David Livingstone: Geografi & Misi

"The end of the [geographical] exploration is the beginning of the [missionary] enterprise".

(Akhir dari ekplorasi geografis adalah awal dari usaha misionaris)

[Catatan saya: David Livingstone adalah misionaris yang melayani di Afrika selama berpuluh-puluh tahun. Baginya, akhir dari pencarian geografis, sampai di mana mereka menemukan ladang-ladang baru dan suku yang baru, di situlah misi akan dimulai. Misi adalah pergi ke tempat di mana saja supaya nama Yesus Kristus dapat diberitakan di situ]

Kalimat Penting: Hudson Taylor: Saat Teduh

"Do not have your concert first. and then tune your instruments afterwards. Begin the day with the Word of God and prayer and get first of all into harmony with Him".

(Jangan memulai konser terlebih dahulu baru kemudian menyesuaikan nada dari alat musik. Mulailah hari dengan Firman Tuhan dan doa dan dapatkan harmoni dengan Allah).

[Catatan saya: Hudson Taylor adalah misionaris di China. Ia menggambarkan, seperti konser, sebelum harmoni dalam seluruh alat musik, mulailah dengan harmonisasi nada. Sebelum seluruh hidup kita menjadi harmoni dengan Tuhan, kita mulai hari dengan mengharmonikan seluruh hidup kita melalui doa dan saat teduh]

Sabtu, 12 Oktober 2013

Pdt. Stephen Tong: Pengikut Gerakan Reformed Injili

Gerakan ini tidak dimonopoli oleh hamba-hamba Tuhan penuh waktu, juga tidak dimonopoli oleh GRII, karena teologi Reformed dan penginjilan dalam Gerakan Reformed Injili merupakan inti internal dan aksi eksternal yang seharusnya dimiliki oleh semua gereja. Maka setiap orang Kristen yang telah mengalami kelahiran baru oleh Roh Kudus dan telah dibaptiskan ke dalam Tuhan, berhak berbagian dalam Gerakan Reformed Injili.

Jika Tuhan memimpin, maka orang-orang Kristen yang bersemangat dan berteologi semacam ini, boleh dengan bebas, atas kerelaannya sendiri, bergabung ke dalam lembaga Reformed Injili, bahkan Gereja Reformed Injili Indonesia. Setiap orang yang berbagian dalam gerakan ini harus memahami Pengakuan Iman Reformed Injili serta rela bekerja sama dengan kaum Reformed Injili untuk mengembangkan gerakan ini dengan tujuan untuk memuliakan Tuhan, memurnikan iman gereja, dan mengobarkan semangat Amanat Agung sampai Kristus datang kembali.

(dari buku "Gerakan Reformed Injili: Apa dan Mengapa?")

Pdt. Stephen Tong: Keunikan Gerakan Reformed Injili

Gerakan Reformed Injili berbeda dengan gereja dan denominasi Reformed Injili. Gerakan Reformed Injili dimaksud untuk menjadi dorongan bagi setiap orang denominasi dan boleh menjadi milik seitap gereja di luar Gereja Reformed Injili, sehingga gereja-gereja dibangunkan dan diarahkan kepada teologi yang benar dan semangat Injili yang benar.

Namun Gerakan Reformed Injili tidak menutup kemungkinan bagi hamba-hamba Tuhan yang berteologi Reformed Injili untuk mendirikan Gereja Reformed Injili sebagai salah satu wadah dalam Kerajaan Allah, yang mendampingi gereja-gereja lain untuk melaksanakan tugas panggilannya sebagai tubuh Kristus.

(dari buku "Gerakan Reformed Injili: Apa dan Mengapa?")

Jumat, 11 Oktober 2013

Pdt. Stephen Tong: Visi Gerakan Reformed Injili

Gerakan ini meliputi dua aspek. Pertama, mengembalikan pengertian teologi berdasarkan wahyu Allah dalam Kitab Suci yang dipelopori oleh para Reformator, khususnya sayap Calvinisme dan para penerusnya sampai sekarang. Dengan teologi yang ketat ini, yang berasal dari makna-makna yang tersimpan dalam Kitab Suci,  maka iman orang Kristen diperkuat untuk menghadapi tantangan segala zaman.

Kedua, mengobarkan semangat penginjilan dan memobilisasi orang Kristen untuk secara langsung memberitakan Injil, yang adalah kabar baik bagi seluruh umat manusia, memperkenalkan kuasa keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Kristus bagi pengampunan dosa dan pendamaian manusia dengan Tuhan Allah sehingga menciptakan hidup baru yang memuliakan Tuhan, bersaksi bagi Kristus, dan mengabarkan Injil. Maka gerakan ini membawa gereja berakar dalam Firman Tuhan dan berbuah dalam dunia ini.

(dari buku "Gerakan Reformed Injili: Apa dan Mengapa?")

Pdt. Stephen Tong: Arti Gerakan Reformed Injili

Gerakan berbeda dengan organisasi. Gerakan merupakan semacam api dan semangat spiritual yang berkobar dan yang membakar sekelompok orang sehingga menjadi suatu kekuatan pengaruh terhadap pribadi-pribadi lain untuk melihat, mengakui, melangsungkan dan melaksanakan suatu tugas yang penting untuk mengubah sejarah. Gerakan sejarah yang bermutu selalu memiliki teori yang konsisten, strategi yang lincah, pengabdian yang tuntas, pengikut yang setia, dan pengaruh yang abadi, baik dalam bidang sekuler maupun rohani, unsur-unsur di atas bisa dilihat dengan jelas.

Oleh karena itu, Gerakan Reformed Injili juga harus meminta kepada Tuhan untuk memberikan pertolongan dan berkat dalam hal-hal yang penting. Kami percaya bahwa motivasi untuk mengadakan gerakan ini adalah murni berdasarkan panggilan Tuhan dan kebutuhan zaman serta berlangsungnya hidup iman sebagai orang Kristen dalam sejarah. Maka dengan jelas kami melihat Tuhan melimpahkan berkatNya baik dalam penyertaan maupun pengurapan, khususnya membangkitkan pribadi-pribadi yang dikobarkan oleh api Roh Kudus. Soli Deo Gloria (segala kemuliaan hanya bagi Allah).

(dari buku "Gerakan Reformed Injili: Apa dan Mengapa?")

Kamis, 10 Oktober 2013

Katekismus Jenewa: Setan Takluk Kepada Allah

Pertanyaan 28: Apakah setan-setan dan orang jahat juga tunduk kepadaNya?

Jawaban: Meskipun Dia tidak membimbing mereka dengan Roh KudusNya, namun Dia mengekang mereka, begitu rupa, sehingga mereka tidak dapat berkutik kalau Dia tidak mengizinkannya. Dia bahkan memaksa mereka melaksanakan kehendakNya kendati berlawanan dengan maksud dan rencana mereka.

--------------------

Pertanyaan 29: Apa gunanya bagimu kalau engkau mengetahu hal itu?

Jawaban: Gunanya besar sekali, sebab sangat buruklah jika setan-setan dan orang jahat sanggup berbuat sesuatu bertentangan dengan kemauan Allah. Seandainya demikian, nurani kita sama sekali tidak dapat tenang lagi, sebab kita selalu terancam bahaya dari pihak mereka. Sebaliknya, bila kita mengetahui bahwa Allah mengekang mereka erat-erat sehingga mereka tidak dapat berbuat apa-apa kecuali dengan seizinNya, maka kenyataan itu membuat kita tenang dan bersukacita, sebab Allah berjanji menjadi Pelindung kita dan membela kita.

(Th van den End, "Enam Belas Dokumen Dasar Calvinisme")

Katekismus Jenewa: Pencipta Langit & Bumi

Pertanyaan 25: Mengapa kau tambahkan bahwa Dia adalah Khalik langit dan bumi?

Jawaban: Karena Dia telah menampakkan diri kepada kita melalui karya-karyaNya maka kita perlu mencari Dia di dalamnya (Mzm 104; Rm 1:20). Daya tangkap kita tidak mampu memahami hakikatNya, tetapi bagi kita dunia bagaikan cermin; di dalam cermin itu kita dapat memandangi Dia dan mengenal Dia dengan cara yang sesuai bagi kita.

--------------------

Pertanyaan 26: Bila kau katakan 'langit' dan 'bumi', bukankah kau maksud juga ciptaan selebihnya?

Jawaban: Sudah tentu. Tetapi semua itu tercakup dalam kedua perkataan itu, sebab semua itu termasuk langit atau bumi.

--------------------

Pertanyaan 27: Dan mengapakah engkau menyebut Allah hanya sebagai Khalik? Bukankah memelihara ciptaan dan menjaga supaya ciptaan itu tetap utuh jauh lebih besar dari pada satu kali menciptakannya?

Jawaban: Perkataan itu tidak hanya mengandung arti bahwa Dia telah menjadikan karya-karyaNya sekaligus; dengan maksud kemudian membiarkannya dan tidak memperdulikannya lagi. Sebaliknya, inilah paham yang harus kita pegang: sebagaimana dunia telah dijadikan olehNya pada mulanya, begitu pula sekarang Dia menjaga supaya dunia itu tetap utuh, begitu rupa sehingga langit, bumi, dan semua makhluk hanya dapat ada terus karena kekuatanNya. Lagipula, sebab dengan demikian, semua hal berada di tanganNya, maka Dia memegang pemerintahanNya dan Dialah Tuhannya. Demikianlah, karena Dia adalah khalik langit dan bumi, maka Dialah yang melalui kebaikanNya, kekuatanNya, dan hikmatNya mengendalikan seluruh tatanan alam; Dialah yang mengirim hujan dan kemarau, hujan es, angin badai dan cuaca cerah, kesuburan dan kemandulan, kesehatan dan penyakit. Pendeknya, Dia memegang pimpinan segala hal dan menggunakannya sekehendak hatiNya.

(Th van den End, "Enam Belas Dokumen Dasar Calvinisme")

Rabu, 09 Oktober 2013

Kalimat Penting: Robert Moffat: Hidup Untuk Injil

“Oh, that I had a thousand lives and a thousand bodies! All of them should be devoted to no other employment but to preach Christ to these degraded, despised, yet beloved mortals.” 

(Oh, bila aku mempunyai seribu hidup dan seribu tubuh! Semuanya akan didedikasikan tidak lain kecuali hanya untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang akan binasa, yang direndahkan tetapi juga tercinta ini). 

[Catatan saya: Moffat ingin seluruh hidupnya dipakai untuk Injil. Kalau bisa lebih banyak lagi untuk memberitakan Injil]

Kalimat Penting: Robert Moffat: Desa-Desa Tanpa Kristus

“In the vast plain to the north I have sometimes seen, in the morning sun, the smoke of a thousand villages where no missionary has ever been.” 

(Di dataran yang luas ke utara, saya sering melihat pada pagi hari, asap naik dari ribuan desa di mana belum pernah ada misionaris)

[Catatan saya: kalimat ini yang menggerakkan David Livingstone untuk berangkat ke Afrika. Pada waktu itu, Livingstone sebenarnya akan berangkat ke China tetapi karena perang candu maka kapal belum bisa berangkat. Waktu mendengar kalimat ini, Livingstone tergerak dan mau pergi ke pedalaman Afrika. Jika Moffat kebanyakan melayani di pesisir pantai Afrika, Livingstone justru masuk ke pedalaman dan gunung-gunung. Di tempat itulah, asap-asap naik dan terlihat dari pantai. Asap-asap naik dari desa-desa di mana belum pernah ada orang memberitakan tentang Tuhan Yesus kepada mereka]

(dari buku "The Matabele Journals of Robert Moffat")

Selasa, 08 Oktober 2013

Kalimat Penting: Diskonektivitas (2)

"Hanya Roh Kudus, Firman Tuhan dan darah Yesus Kristus yang berkuasa menyambungkan kembali aspek-aspek dalam hidup manusia yang sudah terpecah-pecah".

Kalimat Penting: Diskonektivitas (1)

"Manusia setelah jatuh dalam dosa, mengalami diskonektivitas (ketidaksambungan) dalam banyak hal: antara perkataan dan perbuatan, antara roh dan daging, antara pendengaran dan perbuatan, antara hati dan perbuatan, dan seterusnya."

Senin, 07 Oktober 2013

Ayat-Ayat: Kemuliaan Allah & Komitmen (Habakuk 3:11-19)

Hab 3:11  Cahaya panah-panah-Mu melaju cepat, tombak-Mu kemilau berkilat-kilat, maka berhentilah matahari dan bulan di tempat.

Hab 3:12  Dengan geram Engkau menjelajahi bumi; bangsa-bangsa Kauinjak-injak dengan panas hati.

Hab 3:13  Engkau melangkah maju untuk membebaskan umat-Mu dan untuk menyelamatkan raja pilihan-Mu. Kaupukul jatuh pemimpin orang durjana, Kausapu habis semua pengikutnya.

Hab 3:14  Panah-panah-Mu menembus pemimpin pasukan lawan waktu tentaranya datang sekuat topan, agar kami diceraiberaikan. Mereka tertawa dengan senang seperti orang yang dengan diam-diam menindas orang yang berkekurangan.

Hab 3:15  Dengan kuda-Mu Kauinjak-injak samudera dan lautan yang putih berbusa.

Hab 3:16  Mendengar itu, hatiku gentar dan bibirku bergetar. Aku menjadi lemah tanpa kekuatan, kakiku tersandung, di mana pun aku berjalan. Aku akan menunggu dengan tenang hukuman Allah atas para penyerang.

Hab 3:17  Meskipun pohon ara tak ada buahnya dan pohon anggur tak ada anggurnya, biarpun panen zaitun menemui kegagalan dan hasil gandum di ladang mengecewakan, walaupun domba-domba mati semua dan kandang ternak tiada isinya,

Hab 3:18  aku akan gembira selalu, sebab Engkau TUHAN Allah penyelamatku.

Hab 3:19  Engkau memberi aku kekuatan seperti kaki rusa, kakiku Kaukokohkan. Engkau membimbing aku supaya aman waktu berjalan di pegunungan.

Ayat-Ayat: Kemuliaan Allah & Komitmen (Habakuk 3:1-10)

Hab 3:1  Inilah doa Nabi Habakuk:

Hab 3:2  Ya TUHAN, kudengar tentang perbuatan-Mu, maka rasa khidmat memenuhi hatiku. Kiranya perbuatan besar itu Kauulangi dan Kaunyatakan di zaman kami ini. Hendaknya kami Kaukasihani walaupun Engkau panas hati.

Hab 3:3  Engkau Allah Yang Mahasuci datang dari Teman, Engkau datang dari pegunungan Paran. Langit diliputi keagungan-Mu; bumi penuh dengan pujian bagi-Mu.

Hab 3:4  Kaudatang dengan cahaya cemerlang, dari tangan-Mu keluar sinar gemilang, di situlah kuasa-Mu Kausembunyikan.

Hab 3:5  Kausuruh penyakit berjalan di depan-Mu dan maut ikut di belakang-Mu.

Hab 3:6  Jika Engkau berhenti, bumi bergetar; jika Engkau memandang, bangsa-bangsa gempar. Gunung-gunung yang abadi terbelah-belah; bukit-bukit yang kekal pun merendah, di bukit-bukit itulah Engkau berjalan sejak zaman purba.

Hab 3:7  Kulihat rakyat Kusyan ditimpa ketakutan, dan orang Midian gemetaran.

Hab 3:8  Ya TUHAN, karena lautkah Engkau naik darah? Sungai-sungaikah yang membuat Engkau marah? Kautunggangi awan sebagai kuda dan kereta perang, ketika umat-Mu Kauberi kemenangan.

Hab 3:9  Busur-Mu sudah Kausediakan, panah-Mu siap untuk dilepaskan. Lalu bumi Kaubelah menjadi sungai-sungai.

Hab 3:10  Melihat Engkau, gunung-gunung berguncang dari langit turun hujan seperti tertuang. Air di bawah tanah gemuruh suaranya, ombaknya gulung-gemulung dan bergelora.

Minggu, 06 Oktober 2013

Kalimat Penting: Seperti Perangko

"Jadilah seperti perangko - tetaplah melekat pada satu hal sampai anda tiba di tujuan".

"Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan, jerih payahmu tidak sia-sia" (1 Kor. 15:58).

[Catatan saya: kita belajar dari perangko: tetap setia kepada prinsip yang benar, visi yang dari Tuhan dan setia kepada Tuhan, sampai tujuan kita baik di dunia ini untuk memuliakan Tuhan maupun sampai tiba di surga dalam persekutuan dengan Allah]

(dari buku "Kisah-Kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Wanita")

Kalimat Penting: Seperti Kursi Goyang

"Kekhawatiran adalah seperti kursi goyang: itu memberi anda sesuatu untuk dilakukan, tetapi tidak membawa anda ke mana-mana".

"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu" (1 Pet. 5:7)

[Catatan saya: kekuatiran tidak ada gunanya. Seperti kursi goyang: bergerak tetapi tidak kemana-mana. Tinggal di tepat. Tidak pernah ada masalah yang diselesaikan dengan kekuatiran]

(dari buku "Kisah-Kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Wanita")

Sabtu, 05 Oktober 2013

Bijaksana Hidup Sehari-Hari (2)

Tuhan menginginkan kita hidup bijaksana, memperhitungkan segala sesuatu dengan baik, memakai waktu dan uang dengan benar dan seterusnya.

Untuk konteks Indonesia, kita hidup berdasarkan apa yang sudah menjadi opini umum. Padahal ternyata tidak seperti itu. Beberapa contoh untuk hal ini:

Opini umum mengatakan bahwa membeli makanan di rumah makan lebih mahal ketimbang masak sendiri di rumah. Belum tentu. Kadang-kadang, untuk jumlah orang yang sedikit (hanya satu atau dua orang), masak sendiri bisa lebih mahal dari beli di luar karena harus membeli bumbu, minyak goreng, belum termasuk gas dan lainnya.

Opini umum mengatakan bahwa pesawat murah (low cost carier) menjual harga tiket yang lebih murah ketimbang pesawat-pesawat yang dianggap mahal. Saya pernah membandingkan harga tiket pesawat Jakarta-Hongkong pp, ternyata pesawat murah menjual tiket lebih mahal dari pesawat yang dianggap mahal, meski bukan musim promosi.

Opini umum mengatakan bahwa orang kelihatan hidup hemat melalui makanan dan pakaian. Ada banyak orang yang memang hobinya bukan makanan dan pakaian. Ia selalu mencari makanan yang murah dan memakai pakaian yang sederhana. Tetapi kacamatanya berharga jutaan, alat pancingnya puluhan juta, sepedanya bisa ratusan juta, mobilnya miliaran. Kita tidak bisa menilai dari penampilan luar yang kelihatan.

Ada banyak hal yang bisa kita renungkan dalam bijaksana hidup sehari-hari.

Sharing ini dibuat dalam konteks Indonesia. Untuk saudara-saudara yang berada di berbagai belahan dunia, dapat menerapkan prinsip bijaksana berdasarkan konteks negaranya masing-masing.

Bijaksana Hidup Sehari-Hari (1)

Tuhan menginginkan kita hidup bijaksana, memperhitungkan segala sesuatu dengan baik, memakai waktu dan uang dengan benar dan seterusnya.

Untuk konteks Indonesia, kita hidup berdasarkan apa yang sudah menjadi opini umum. Padahal ternyata tidak seperti itu. Beberapa contoh untuk hal ini:

Opini umum beranggapan bahwa ke luar negeri lebih mahal dari ke dalam negeri. Seringkali pesawat-pesawat murah untuk 1,5 jam penerbangan dari Jakarta ke luar negeri lebih murah dari ke Indonesia Timur. Harga makanan di Kuala Lumpur untuk kelas yang sama bisa lebih murah dari di Jakarta.

Opini umum beranggapan bahwa belanja barang di kios-kios pinggir jalan lebih murah dari di mal-mal. Belum tentu. Saya pernah membeli seruling (recorder) di pinggir jalan ternyata lebih mahal ketimbang di toko-toko di mal-mal. Padahal, di mal, lebih bersih, terjamin barang baru dan sebagainya.

Opini umum beranggapan bahwa mencetak (print) sendiri lebih murah dari di tempat penyewaan komputer. Pada kasus printer-printer merek tertentu, pabrik memurahkan harga tinta (cartridge) untuk mengurangi peredaran tinta palsu dan tinta suntik. Tetapi, kapasitas cetaknya dikurangi. Kita baru mencetak sedikit halaman, tintanya sudah habis. Kalau kita membuat ratio harga cetak per lembar, ternyata cetak sendiri lebih mahal dari mencetak di tempat penyewaan komputer yang ada di daerah-daerah mahasiswa.

Sharing ini dibuat dalam konteks Indonesia. Untuk saudara-saudara yang berada di berbagai belahan dunia, dapat menerapkan prinsip bijaksana berdasarkan konteks negaranya masing-masing.

bersambung...

Jumat, 04 Oktober 2013

Ayat-Ayat: "Terkutuklah" Dalam Perjanjian Baru

[Hari ini, di atas banyak mimbar gereja sudah tidak lagi terdengar khotbah-khotbah teguran dosa yang menyatakan kemarahan Allah. Tetapi di dalam Alkitab, begitu banyak ayat yang menegur manusia berdosa dengan begitu keras, bahkan dengan istilah-istilah "celakalah", "terkutuklah". Bacalah konteksnya untuk memahami seluruh isinya]

1Co_16:22  Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!

Gal_1:8  Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

Gal_1:9  Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.

Gal_3:10  Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."

Gal_3:13  Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Ayat-Ayat: "Celakalah" Dalam Perjanjian Baru

[Hari ini, di atas banyak mimbar gereja sudah tidak lagi terdengar khotbah-khotbah teguran dosa yang menyatakan kemarahan Allah. Tetapi di dalam Alkitab, begitu banyak ayat yang menegur manusia berdosa dengan begitu keras, bahkan dengan istilah-istilah "celakalah", "terkutuklah". Bacalah konteksnya untuk memahami seluruh isinya]

Mat_11:21  "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.

Mat_18:7  Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.

Mat_23:13  Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.

Mat_23:15  Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.

Mat_23:23  Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

Mat_26:24  Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

Luk_6:24  Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.

Luk_6:25  Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.

Luk_6:26  Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."

Luk_11:43  Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar.

Luk_11:46  Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.

Luk_11:52  Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."

Rom_14:20  Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!

1Co_9:16  Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.

Yud_1:11  Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.

Kamis, 03 Oktober 2013

Tangan Kosong dan Kemuliaan Allah

Orang-orang yang dipakai Allah di dalam Alkitab mempunyai suatu kesamaan (di antara banyak kesamaan lain) yakni mereka tidak mempunyai apapun yang secara dunia dikejar oleh manusia. Meski demikian, Allah menyertai mereka dengan kuasa yang besar dan memperlihatkan kemuliaanNya di dalam dan melalui kehidupan mereka.

Yohanes Pembaptis, tidak mempunyai apapun secara standar. Makanan sangat sederhana: madu hutan dan belalang. Pakaian sangat terbatas: bulu unta dan ikat pinggang kulit. Bahkan tidak melakukan satu mujizat pun. Tidak ada gedung, tidak ada mimbar. Tetapi kuasa Allah yang menyertaiNya demikian luar biasa. Hal ini ditandai dengan Tuhan menggerakkan begitu banyak orang untuk datang mendengarkan dia dan Tuhan membuat banyak orang bertobat dari dosa mereka.

Inilah ciri: kalau hamba Tuhan yang diurapi dengan kuasa kebangunan sudah dibangkitkan Tuhan pada zaman ini: Tuhan menggerakkan banyak orang datang (tanpa door prize, tanpa artis, tanpa sembako, tanpa bus, tanpa bayaran - tanpa semua cara-cara duniawi yang saat ini banyak dipakai dalam gereja); dan Tuhan membuat banyak orang bertobat (bukan sekedar menangis tetapi hidupnya berubah).

Petrus berkata dalam Kisah Para Rasul 3:6: "Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"" Secara sederhana, ayat ini berarti, Petrus tidak mempunyai harta jasmani tetapi ia mempunyai kuasa rohani. Petrus tidak melayani dengan kuasa uang tetapi dengan kuasa Roh Kudus. Ia bukan mengandalkan orang kaya dan pejabat tetapi mengandalkan Allah. Kalau bahasa Petrus diterjemahkan ke zaman sekarang, berarti Petrus adalah orang yang tidak mempunyai gaji, tidak ada deposito, mobil, kartu kredit, handphone dan lain-lain. Satu-satunya yang ia miliki adalah kuasa rohani. Hamba Tuhan masa kini terbalik dengan Petrus. Semua dimiliki, hanya satu yang tidak dimiliki: kuasa rohani.

Tuhan mengisi hamba-hamba Tuhan yang tangan kosong dengan kuasa Allah yang besar dan kemuliaanNya yang ajaib!



Kemuliaan Inkarnasi Kristus

Tuhan Yesus itu luar biasa!

Tuhan Yesus adalah Allah sejati yang mengambil natur manusia dan berinkarnasi di dalam dunia. Selama di dalam dunia, Ia adalah Allah sejati, sekaligus manusia sejati. Ia adalah Allah yang tidak terbatas yang rela hidup dalam dunia yang terbatas. Kristus adalah Allah yang suci yang rela hidup di tengah manusia yang najis. Tuhan Yesus adalah Allah yang mahakuasa tetapi rela hidup menderita di dalam dunia.

Kesabaran Tuhan Yesus bukan hanya sampai di situ. Ia juga rela mengikuti proses hidup manusia sejak dari bayi hingga 30 tahun dan Ia mulai melayani lalu kemudian disalibkan dan bangkit. Kesabaran ini juga nyata dalam menghadapi kekurangan murid-murid. Kesabaran dan kerendah-hatian Tuhan Yesus sangat luar biasa. Puji Tuhan!

Bayangkan, bila kita yang sudah menyelesaikan studi sarjana atau magister lalu disuruh mengikuti pelajaran di Taman Kanak-Kanak atau Sekolah Dasar. Jangankan sampai lulus, 1 tahun saja (bukan sebagai guru tetapi sebagai murid), sudah sangat berat. Bagaimana mengatasi perasaan bosan terhadap semua pelajaran yang sudah kita ketahui? Bagaimana mengatasi perasaan jengkel karena kita seharusnya bukan saja tidak boleh menjadi murid tetapi menjadi guru bahkan kepala sekolah? Apalagi kita juga disuruh-suruh seperti anak TK/SD? Dari sini kita bisa membayangkan pengalaman inkarnasi Kristus, meski bayangan ini tidak sempurna.

Tuhan Yesus rela menjalani kehidupan inkarnasi dan merendahkan diri yang luar biasa demi melaksanakan kehendak Allah - untuk menyelamatkan orang yang percaya. Biarlah segala yang bernafas memuji Dia!


Rabu, 02 Oktober 2013

Kalimat Penting: Pdt. Stephen Tong: Musik Yang Rendah

"Musik yang bernilai rendah adalah musik yang hanya melampiaskan hawa nafsu manusia, khususnya nafsu seks".

[Catatan saya: musik yang bernilai rendah adalah musik yang menggairahkan emosi manusia dan menggairahkannya tetapi membuat manusia kehilangan kesadaran. Jiwa manusia menjadi rusak, karakter menjadi kacau dan tak terkontrol].

Kalimat Penting: Pdt. Stephen Tong: Musik Yang Tinggi

"Musik yang bernilai tinggi adalah musik yang membawa manusia semakin dekat kepada Tuhan dan membangun peta dan teladan Allah dalam diri manusia".

[Catatan saya: membawa manusia semakin dekat dengan Tuhan dan membangun pemikiran, karakter dan jiwa manusia semakin sehat dan semakin baik sebagai peta dan teladan Allah. Bila lihat catatan saya di Musik Klasik Itu Indah]

Selasa, 01 Oktober 2013

Tuhan Mencukupkan Kebutuhan Jasmani Orang Percaya (2)

Bila dalam bagian pertama tadi kita sudah melihat bagaimana Alkitab mengajarkan dengan jelas soal pemeliharaan Tuhan dalam kebutuhan jasmani maka sekarang kita melihat prinsip-prinsipnya berkaitan dengan kebutuhan jasmani dan pengelolaannya.

Pertama, sebelum kita berharap kepada kesetiaan Tuhan dalam hidup kita, marilah kita belajar setia kepada Tuhan. Tuhan tidak mungkin tidak memelihara orang percaya yang hidupnya setia dan hatinya sungguh-sungguh mau menyembah dan melayani Tuhan.

Kedua, marilah kita belajar mengerjakan bagian yang Tuhan percayakan kepada kita dengan setia. Marilah kita belajar mengerjakan semua kewajiban kita, baik di pekerjaan, dalam keluarga, pelayanan, dengan benar di mata Tuhan. Banyak orang terus meminta agar Tuhan bekerja tetapi ia sendiri tidak bertanggungjawab dalam apa yang dipercayakan oleh Tuhan kepadanya. Ada orang yang bertahun-tahun berdoa meminta agar Tuhan memberikan pekerjaan tetapi tidak pernah membuat surat lamaran pekerjaan.

Ketiga, marilah kita belajar setia dalam pengelolaan harta benda jasmani yang Tuhan percayakan baik itu uang, kendaraan, alat komunikasi, alat elektronika dan sebagainya. Banyak orang Kristen terus berdoa meminta telepon genggam yang baru tetapi yang lama tidak dijaga dengan baik sehingga cepat rusak.

Keempat, marilah kita menghindarkan diri dari cinta uang atau menjadi hamba uang. Alkitab jelas mengajarkan bahwa cinta uang adalah akar segala kejahatan (1 Tim. 6:10). Panggilan kita bukan untuk bersusah payah menjadi kaya (Ams. 23:4-5). Panggilan kita adalah supaya kita bersusah payah melayani Tuhan. Dalam persekutuan dengan Tuhan, jerih payah kita tidak sia-sia (1 Kor. 15:58).

Kelima, jangan lupa memberi perpuluhan yang menjadi bagian Tuhan. Tuhan Yesus berkata, apa yang menjadi milik kaisar (pajak) kembalikan kepada kaisar dan apa yang menjadi miliki Allah (perpuluhan) kembalikan kepada Allah. Pdt. Stephen Tong berkata bahwa janganlah kita mencuri uang Tuhan dengan tidak memberi perpuluhan.

Keenam, selain perpuluhan ada persembahan khusus lainnya misalnya: bantuan untuk misi, KKR, pembangunan gereja, bencana alam dan lainnya sesuai dengan pimpinan Tuhan dalam hidup kita. Mari kita belajar setia juga dalam persembahan jenis ini.

Ketujuh, jangan lupa orang percaya lain yang masih dalam kekurangan. Kita perlu membantu mereka. Terutama orang percaya yang hidupnya beres, bertanggungjawab dalam keuangan, tidak suka meminta, tetapi benar-benar memerlukan. Orang seperti itu harus kita bantu. Pada waktu kita membantu, sikap hati kita bukanlah menempatkan diri sebagai juruselamat tetapi sebagai alat Tuhan untuk kemuliaan nama Tuhan. Mereka yang kita bantu bukan lebih rendah dari kita. Jangan-jangan, di mata Tuhan, mereka lebih memuliakan Tuhan dari kita.

Biarlah melalui semua ini, kita belajar beriman dan melihat penyertaan Tuhan dalam hidup kita.

Tuhan Mencukupkan Kebutuhan Jasmani Orang Percaya (1)

Di dalam Alkitab, pengajaran firman Tuhan sangat jelas berkenaan dengan pemeliharaan Tuhan atas kehidupan jasmani orang percaya. Mengapa demikian?

Pertama, secara umum, Tuhan yang berkuasa mencipta maka Ia pulalah yang berkuasa memelihara kehidupan manusia.

Kedua, secara spesifik, Tuhan telah menjadikan kita sebagai orang percaya, umatNya dan Alkitab menyebut kita sebagai "anak-anakNya". Karena itu, kepada siapakah kita mengharapkan pemeliharaan Tuhan, bila tidak kepada Bapa yang memelihara?

Ketiga, ketika kita masih berdosa, Bapa di Surga telah menyerahkan AnakNya mati menanggung dosa kita di kayu salib. Terlebih sekarang kita sudah menjadi anakNya (Roma 5:10). Tuhan tidak mungkin tidak memelihara kita.

Keempat, Tuhan Yesus mengajarkan kita berdoa dalam Doa Bapa Kami untuk mendoakan kebutuhan jasmani (bukan kerakusan jasmani) yang diwakili oleh permohonan soal makanan. Di sini Tuhan mengajarkan kepada kita untuk bersandar kepada Tuhan juga dalam hal-hal jasmani.

Kelima, kesaksian Alkitab sangat jelas mengenai bagaimana Bapa di surga memelihara orang percaya. Jangan orang percaya atau manusia, burung di udara saja dipelihara oleh Tuhan. Pada waktu orang Israel berangkat dari tanah perbudakan Mesir menuju tanah perjanjian Kanaan, Alkitab bersaksi bahwa Allah terus memberikan manna kepada mereka tiada hentinya. Yosua 5:12: "Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan."

Masih ada banyak argumentasi lainnya yang menegaskan bagaimana Tuhan memelihara dan mencukupkan kebutuhan jasmani orang percaya.

Bersambung...