Sabtu, 31 Mei 2014

Kalimat Penting: Wayne Grudem: Bisnis Itu Baik

"Sewaktu kita memandang kegiatan bisnis di dunia sekitar kita, kita akan melihat kejahatan bercampur dengan kebaikan. Jika kita mengasihi Allah melebihi segalanya, maka hati kita akan merasa sedih dan gundah karena kita melihat perintah Allah tidak ditaati dan maksud-Nya dilanggar. Tetapi hati kita juga harus dipenuhi sukacita, syukur, dan pujian kepada-Nya atas keajaiban ciptaan-Nya dan atas hikmat-Nya yang luar biasa, yang merancang begitu banyak cara hebat untuk menjadikan kegiatan bisnis, dalam dirinya sendiri, bersifat baik dan memuliakan Allah".

(dari buku "Ajaran Alkitab Tentang Kebaikan Moral Bisnis" [Bandung: Visi Press])

Kalimat Penting: Wayne Grudem: Apabila Harta Makin Bertambah...

"Jadi, semua kegiatan bisnis menguji hati kita. Hal-hal baik yang Allah berikan kepada kita melalui bisnis adalah sangat baik. Tetapi kita harus ingat bahwa Allah lebih baik secara tak terbatas! Daud berkata, "Apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya" (Mzm. 62:11). Pemazmur lain berkata, "Siapa gerangan yang ada pada ku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi" (Mzm. 73:25). Apakah hati kita tertuju kepada Allah melebihi segalanya, atau kepada hal-hal yang diberikan Allah? Yesus berkata, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu..." (Mat. 22:37) dan "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon" (Mat. 6:24)"

(dari buku "Ajaran Alkitab Tentang Kebaikan Moral Bisnis" [Bandung: Visi Press])

Jumat, 30 Mei 2014

Kalimat Penting: Panggilan Hamba Tuhan (2)

"Orang yang tidak dipanggil menjadi hamba Tuhan, meskipun diterima di sekolah teologi dan bahkan lulus dari sekolah teologi tetap tidak mungkin melayani sebagai hamba Tuhan full-timer. Tetapi orang itu dapat melayani sebagai orang awan dengan pengetahuan teologi yang memadai. Namun, bila seseorang dipanggil menjadi hamba Tuhan, lalu ia melarikan diri, Tuhan akan memukulnya, demi kasih-Nya hingga ia menyerah dan taat kepada Tuhan".

Kalimat Penting: Panggilan Hamba Tuhan (1)

"Semua persembahan yang terbaik yang dipersembahkan orang percaya dengan motivasi yang jujur di hadapan Tuhan, pasti Tuhan terima kecuali mempersembahkan diri menjadi hamba Tuhan. Kalau bukan panggilan Tuhan, Tuhan tidak akan menerimanya".

Kamis, 29 Mei 2014

Donald Guthrie: Yesus adalah Tuhan (2)

Keempat, ketuhanan berhubungan erat dengan kebangkitan Yesus dan melambangkan kemenangan-Nya atas kematian.

Kelima, PB tidak pernah menganggap bahwa gelar Tuhan tidak cocok bagi Yesus. Juga tidak ada tanda bahwa gagasan ketuhanan dikembangkan hanya pada waktu agama Kristen menyebar dalam lingkungan kebudayaan Yunani. Hal itu muncul dalam tingkat tradisi Kristen yang paling primitif. Kristologi PB secara keseluruhan dapat dimengerti lebih baik jika kita mempertahankan bahwa ketuhanan merupakan sesuatu yang mutlak perlu disertakan dalam kepercayaan akan Kristus yang telah bangkit.

Keenam, dalam penggunaan orang-orang Kristen, gelar itu menyatakan kekuasaan Yesus yang mutlak atas semua segi iman dan kehidupan. Ia telah menjadi Tuhan dan Penguasa dan para pengikut-Nya menjadi budak belian-Nya yang rela.

(dari buku "Teologi Perjanjian Baru" [Jakarta: Gunung Mulia])

Donald Guthrie: Yesus adalah Tuhan (1)

Sebutan "Tuhan" bagi Yesus Kristus, yang terdapat dalam semua kelompok tulisan PB yang berbeda-beda, memberikan sumbangan yang khusus pada ajaran PB secara keseluruhan mengenai pribadi Kristus, dalam hal-hal berikut ini:

Pertama, istilah 'Tuhan', karena ditampung ke dalam gelar Yesus Kristus yang umum pada masa itu, menyatakan pengertian umum akan kedudukan Yesus yang agung dan mulia.

Kedua, mengingat gelar itu sering digunakan dalam kutipan dari PL, maka mungkin sekali bahwa penggunaan 'kurios' [istilah Yunani untuk 'Tuhan'] dalam LXX [PL yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani] merupakan kunci pengertian istilah itu pada waktu dipakai untuk Yesus (yaitu sebagai gelar untuk Allah).

Ketiga, dalam penggunaan PB, dampaknya ialah bahwa hal-hal yang dilakukan Allah juga dilakukan oleh Kristus.

bersambung...

(dari buku "Teologi Perjanjian Baru" [Jakarta: Gunung Mulia])

Rabu, 28 Mei 2014

Kalimat Penting: Pdt. Stephen Tong: Orang Kristen, Jangan Egois!

"Celakalah kita jika kita banyak mendengar namun tidak memberitakan; banyak belajar namun tidak melayani; makin mengisi dan memperlengkapi diri namun makin menjadi orang egois. Bukankah kita telah terlalu jauh dari kehendak Tuhan Allah... Sehingga kita semakin mendengar, semakin diperlengkapi, semakin dibakar semangatnya, kita semakin sungguh-sungguh terjun di ladang Tuhan, di kantor, di sekolah, di pasar, di toko dan dimana pun kita berada".

(dari buku "Harta Seorang Pelayan" [Surabaya: Momentum])

Kalimat Penting: Pdt. Stephen Tong: Jangan Memikirkan Untung Rugi Sendiri

"Jika mendengar ancaman, lalu melarikan diri, berarti orang-orang itu tetap mementingkan untung ruginya sendiri. Orang yang terlalu memikirkan untung ruginya sendiri, orang yang terlalu peka akan perasaannya sendiri dalam pelayanan, tidak layak dan tidak akan dipakai oleh Tuhan. Orang yang tidak terlalu banyak menghitung untung ruginya sendiri dapat dipakai Tuhan".

(dari buku "Harta Seorang Pelayan" [Surabaya: Momentum])

Selasa, 27 Mei 2014

Kalimat Penting: Gagal = Hancur?

"Orang yang gagal kali ini belum tentu hidupnya sudah hancur. Orang yang gagal belum tentu sudah mencapai titik akhir hidupnya. Banyak orang yang setelah gagal, dipulihkan oleh Tuhan dengan tingkatan yang lebih tinggi. Apalagi bila hati mereka jujur dan takut kepada Tuhan."

Kalimat Penting: Menarik = Benar?

"Apa yang menarik belum tentu benar. Banyak yang menarik ternyata tidak benar. Banyak orang yang menarik wajahnya tetapi hidupnya tidak benar. Banyak khotbah yang menarik penyampaiannya tetapi isinya tidak benar".

Senin, 26 Mei 2014

Kalimat Penting: Harry Blamires: Berpikir Secara Sekuler

"Berpikir secara sekuler berarti berpikir di dalam kerangka acuan yang terikat pada batasan-batasan kehidupan kita di dunia: berpikir secara sekuler adalah menjaga agar perhitungan kita tetap berakar pada kriteria-kriteria duniawi".

(dari buku "Mengenal Wawasan Kristen" [Surabaya: Momentum])

Kalimat Penting: Harry Blamires: Berpikir Secara Kristen

"Berpikir secara Kristen berarti menerima segala sesuatu dengan pikiran yang terkait, baik secara langsung maupun tidak, pada tujuan kekal kita sebagai anak Allah yang dipilih dan ditebus".

(dari buku "Mengenal Wawasan Kristen" [Surabaya: Momentum])

Minggu, 25 Mei 2014

Neil Postman: Televisi Mengancam Nyawa Budaya

Yang sedang terjadi di Amerika adalah bahwa televisi sedang mentransformasi semua urusan publik yang serius menjadi sampah...
...
Televisi menghina eksposisi yang bersifat serius, berurutan, rasional dan kompleks. Sebagai gantinya [TV] menawarkan suatu bentuk wacana yang di dalamnya segala sesuatu itu mudah dicapai, sepele, konkrit, dan di atas segalanya, menghibur. Sebagai akibatnya, Amerika, menjadi budaya pertama di dunia yang terancam nyawanya karena hiburan.

(dari buku John Piper, "Jangan Menyia-Nyiakan Hidup Anda" [Bandung: Pionir Jaya])

John Piper: Televisi = Alat Hebat Untuk Sia-Siakan Hidup

Televisi adalah salah satu alat yang paling hebat untuk menyia-nyiakan kehidupan di zaman modern. Dan, tentunya, internet sedang berlari menyamainya, dan mungkin telah menyamainya. Anda dapat bersikap lebih selektif di Internet, tetapi anda juga bisa memilih hal-hal yang lebih buruk yang hanya bisa disaksikan oleh Hakim dari alam semesta ini. TV masih memegang kendali sebagai alat yang hebat untuk menyia-nyiakan hidup.

Masalah utama dari TV bukanlah berapa banyak skandal yang tersedia sekalipun hal itu pun merupakan masalah. Iklan-iklan saja sudah cukup untuk menabur benih-benih subur ketamakan dan hawa nafsu, apa pun acara yang sedang anda tonton. Masalah yang lebih penting adalah kedangkalan. Pikiran yang setiap hari dicekoki oleh TV dapat menjadi tumpul. Pikiran anda diciptakan untuk mengenal dan mengasihi Allah. Kemampuannya untuk menjalankan panggilan yang sangat penting ini dihancurkan karena terlalu banyak menonton TV. Yang disajikan begitu remeh dan begitu dangkal sehingga kapasitas pikiran untuk memikirkan hal-hal yang bernilai, lenyap, dan kapasitas hati untuk merasakan emosi-emosi yang dalam, mengkerut.

(dari buku "Jangan Menyia-Nyiakan Hidup Anda" [Bandung: Pionir Jaya])

Sabtu, 24 Mei 2014

Ayat-Ayat: Siapakah Paulus? Identitas Seorang Pelayan (2)

Kol_1:1  Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak Allah, dan Timotius saudara kita,

1Tes_1:1  Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.

2Tes_1:1  Dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa kita dan di dalam Tuhan Yesus Kristus.

1Ti_1:1  Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita,

2Ti_1:1  Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus,

Tit_1:1  Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita,

Flm_1:1  Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja kami

Ayat-Ayat: Siapakah Paulus? Identitas Seorang Pelayan (1)

Rom_1:1  Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.

1Ko_1:1  Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita,

2Ko_1:1  Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dengan semua orang kudus di seluruh Akhaya.

Gal_1:1  Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,

Efe_1:1  Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus.

Fil_1:1  Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken.

Jumat, 23 Mei 2014

Pdt. Stephen Tong: Anak Hasil Meminta Dari Dukun? (2)

[bagian ini adalah lanjutan dari bagian sebelumnya. Klik posting lama di bawah]

Ia tidak menghitung kesalahan Saudara. Sehingga ketika anak itu lahir, Saudara mengira anak itu adalah hasil pemberian dari dukun. Akhirnya Saudara pergi ke tempat-tempat ibadah atau berterima kasih pada dukun-dukun tersebut, dan Saudara terus menerus berdosa dan makin berdosa di hadapan Tuhan. Saudara tidak sadar bahwa Allah adalah satu-satunya yang mencipta; Allah adalah satu-satunya yang menyelamatkan; Allah adalah satu-satunya yang menghakimi. Maka dengan kesalahan-kesalahan demikian, Saudara perlu bertobat dan meminta pengampunan dari Tuhan.

Anak adalah anak yang sama seperti anak orang lain. Anak itu adalah anak yang dicipta oleh Tuhan, sehingga ia perlu diajar kebenaran. Ia perlu mengenal Tuhan Yesus dan perlu bertobat.

(dari buku "Yesus Kristus Juruselamat Dunia" [Surabaya: Momentum])

Pdt. Stephen Tong: Anak Hasil Meminta Dari Dukun? (1)

Pertanyaan: Apakah anak hasil meminta dari dukun atau setan adalah juga ciptaan Tuhan? Jika memang demikian, tergolong manusia yang bagaimana?

Jawaban Pdt. Stephen Tong: Saudara mencari dukun untuk mendapatkan anak lalu Saudara mendapatkan anak. Pada saat seperti itu, Saudara beranggapan bahwa dukun itu atau setan yang memberikan anak? Pemikiran ini salah. Tidak ada satu pun manusia yang bukan dicipta oleh Allah. Setan dan dukun bukanlah pencipta, sehingga tidak mungkin mereka mencipta, apalagi manusia. Itu sebabnya, semua orang yang dilahirkan di dunia pasti dari Tuhan.

Namun mungkin Saudara berpikir, mengapa saya sudah menunggu lama untuk memperoleh anak, tetapi Tuhan tidak menjawab, lalu saya mencari dukun, dan mendapatkan anak. Ini adalah satu kesalahan di mana Saudara tidak mau sabar menantikan Tuhan, dan terlalu cepat pergi ke dukun. Saudara masih mendua hati, namun Tuhan masih mengasihi saudara dan memberikan anak kepadamu.

bersambung...

(dari buku "Yesus Kristus Juruselamat Dunia" [Surabaya: Momentum])

Kamis, 22 Mei 2014

Pdt. Stephen Tong: Demokrasi dan Pers

[pentingnya pers yang transparan dalam demokrasi]

Demokrasi baru dapat mempunyai fondasi yang stabil jika pers transparan dan segala informasi ditulis dengan jujur dan tidak memihak. Jika semua yang kita baca ditulis oleh mereka yang sudah mempunyai motivasi yang telah memihak, dan kita kemudian memberikan suara berdasarkan apa yang kita baca itu, maka itu berarti kita sudah diperalat oleh mereka.

Jika [pendidikan dan pers] ini tidak dikerjakan dengan baik-baik, maka kedua hal ini akan menjadi hal yang paling fatal bagi demokrasi.

(dari buku "Iman, Penderitaan dan Hak Asasi Manusia" [Surabaya: Momentum])

Pdt. Stephen Tong: Demokrasi dan Pendidikan

[pentingnya pendidikan dalam demokrasi]

Harus memberikan pendidikan yang benar kepada rakyat. Jika rakyat tidak mempunyai pendidikan dan belum sungguh-sungguh mengerti, tetapi sudah diberi kuasa untuk memilih, maka itu akan mendatangkan bahaya yang besar. Jika pendidikan dijadikan strategi untuk membodohi rakyat sehingga seluruh pikiran mereka telah diatur dan mereka membabi-buta sehingga tidak dapat melihat dengan jelas, maka demokrasi tidak dapat berjalan dengan baik.

(dari buku "Iman, Penderitaan dan Hak Asasi Manusia" [Surabaya: Momentum])

Rabu, 21 Mei 2014

David Wells: Penghakiman Allah = Pengharapan Gereja

Tanpa kekudusan-Nya, Allah direduksi menjadi Allah yang baik hati, bersahabat dan menyenangkan, mudah didekati, dan tidak berbahaya, tetapi dengan semua sifat-Nya yang menyenangkan dan ramah itu, Ia tidak sanggup menangani kejahatan di dalam dunia. Sebaliknya, perspektif Alkitab adalah kesabaran Allah dan sikap Allah yang berpanjang sabar suatu hari nanti akan berakhir. Akan tiba waktu-Nya ketika Ia bertindak menghakimi karena kekudusan-Nya. Dan ketika Ia melakukannya, Ia akan mendudukan kebenaran selamanya di atas tahta dan kejahatan selamanya di atas tiang gantungan. Semua yang telah menghancurkan dan mencemari kehidupan pada akhirnya dan sudah pasti akan digulingkan.

Doktrin tentang penghakiman Allah ini tidak seharusnya membuat gereja malu. Ini bukan semata-mata suatu doktrin yang negatif. Ini adalah suatu doktrin yang positif.

Di dalam doktrin inilah terkandung pengharapan gereja. Sebab di dalam dunia ini kejahatan sering kali menang, sering kali dibiarkan tanpa dihukum, dan apa yang baik serta benar seringkali ditolak atau bahkan diberi sanksi. Meskipun begitu, hal ini hanya berlaku untuk masa sementara ini. Pada akhirnya, kejahatan itu dihakimi, dunia dibersihkan dan gereja pada akhirnya ditebus. Itulah sebabnya orang-orang Kristen memiliki pengharapan.

(dari buku "Keberanian Menjadi Protestan" [Surabaya: Momentum])

David Wells: Salib Tanpa Kekudusan Allah?

Tanpa kekudusan Allah, seluruh makna salib akan lenyap. Kristus bukanlah seorang pembaharu sosial, atau seorang yang berbuat baik yang tidak berdaya menyelamatkan diri-Nya. Semua ini adalah gagasan-gagasan liberal lama, tetapi bukan pemikiran-pemikiran Alkitabiah. Salib bukanlah sebuah kecelakaan. Salib sudah direncanakan di dalam kekekalan, dan untuk hal inilah, kata Yesus, Ia telah datang. Ia telah datang untuk mati. Dan di dalam saat kematian-Nya, kekudusan Allah dan dosa kita berbenturan. Inilah yang memunculkan seruan karena ditinggalkan yang diucapkan-Nya.
...
Kebenarannya adalah kematian Kristus sama sekali tidak dapat diselami jika kita tidak mulai dengan tuntutan-tuntutan dari kekudusan Allah, yang tidak dapat menoleransi pelanggaran-pelanggaran dosa. Karena itu, tanpa kekudusan Allah, tidak ada salib. Tanpa salib, tidak ada Injil. Tanpa Injil tidak ada Kekristenan. Tanpa Kekristenan, tidak ada gereja...

(dari buku "Keberanian Menjadi Prostetan" [Surabaya: Momentum])

Selasa, 20 Mei 2014

Leon Morris: Semata-Mata Anugerah Allah

[Teologi Surat 1 Petrus]

Hidup Kristen adalah semata-mata anugerah Allah, sebab dalam belas kasihan-Nya yang tak terbatas, Ia telah membuat kita lahir kembali (1:3); hidup rohani kita adalah benar-benar mukjizat. Karena itulah kita memiliki harapan yang hidup dan menanti-nantikan suatu warisan di surga "yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu" (1:3-4). Kepercayaan dan harapan kita ada pada Allah (1:21; bdk. 3:5); begitu juga kekuatan kita dalam melayani (4:11). Pengabdian orang Kristen dapat digambarkan sebagai suatu persembahan kurban rohani kepada Allah (2:5); menarik kalau kita perhatikan berbagai cara Petrus menghubungkan Gereja dengan Allah. Gereja Allah adalah "umat Allah" (2:10), "rumah Allah" (4:17), dan "kawanan domba Allah" (5:2) dan anggota-anggotanya adalah "hamba Allah" (2:16).

(dari buku "Teologi Perjanjian Baru" [Malang: Gandum Mas])

Leon Morris: Allah Memperhatikan Segala Sesuatu

[Teologi Surat 1 Petrus]

Satu kali Petrus berbicara tentang Allah sebagai "Allah yang hidup" (1:23), dan seluruh suratnya ini mengulangi ide bahwa Allah benar-benar memperhatikan segala sesuatu yang terjadi. Allah telah memilih umat-Nya dan ide pilihan ini muncul beberapa kali (1:1; 2:9; 5:10). Kehendak Allah terlaksana (2:15; 3:17; 4:2, 19). Ia sudah mengetahui sebelumnya siapa yang akan menjadi milik-Nya (1:2) dan firman-Nya itu tetap untuk selama-lamanya (1:25). Dialah Sang Pencipta (4:19) dan Dia itu Mahakuasa (1:5; 5:11). Pada akhirnya kita semua harus berurusan dengan Allah ini sebab penghakiman itu merupakan suatu kenyataan bagi orang-orang yang sudah mati (4:6), bagi umat Allah maupun bagi mereka yang tidak taat kepada Injil (4:17). Allah menentang orang yang sombong (5:5).

Akan tetapi kita harus juga memandang Allah sebagai Allah yang penuh rahmat, kasih karunia dan kebaikan. Dia itu Bapa (1:2-3, 17) dan "Allah sumber segala kasih karunia" (5:10). Seluruh surat ini ditulis untuk memberi semangat kepada para pembaca dengan memberi kesaksian bahwa "ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah" dan di dalamnya mereka harus berdiri dengan teguh (5:12).

(dari buku "Teologi Perjanjian Baru" [Malang: Gandum Mas])

Senin, 19 Mei 2014

Kalimat Penting: Kristus Lebih Menderita

"Berapa hebatpun penderitaan kita, bagaimanapun kita adalah orang berdosa. Bayangkan penderitaan Kristus. Kristus tidak berdosa sama sekali tetapi begitu menderita sepanjang hidupnya demi kita. Jangan mengeluh, minta kekuatan Tuhan dan ucapkanlah syukur".

Kalimat Penting: Orang Menderita Seperti Bel

"Orang yang menderita seringkali seperti bel rumah. Bel rumah kalau dipencet akan berbunyi. Orang yang "dipencet" dalam penderitaan juga akan "berbunyi" dengan mengeluh, teriak dan curhat ke mana-mana mulai dari mulut ke mulut hingga dari media sosial ke media sosial. Ketika Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya, Yakub menyimpan segala perkara itu dan merenungkannya dalam hati. Lebih baik merenungkan kehendak dan hati Tuhan".

Minggu, 18 Mei 2014

Ayat-Ayat: Yesus Berpaling (2)

Mat_9:22  Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.

Mat_16:23  Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Mar_5:30  Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"

Mar_8:33  Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Yoh_13:25  Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"

Yoh_20:16  Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

Yoh_21:20  Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"

Ayat-Ayat: Yesus Berpaling (1)

Luk_7:9  Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"

Luk_7:44  Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.

Luk_9:55  Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka.

Luk_10:23  Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.

Luk_14:25  Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka:

Luk_22:61  Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."

Luk_23:28  Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!



Sabtu, 17 Mei 2014

Christopher Catherwood: Calvinis Alkitab

Kita harus menjadi "Calvinis Alkitab" bukan "Calvinsi sistem". Kita semua bisa dengan mudah terhisap ke dalam hal yang kita anggap sebagai sebuah sistem pemikiran yang rapi, dan lupa bahwa kita harus membuat segala hal yang kita percayai kompatibel dengan Kitab Suci bahkan jika itu berarti membuang berbagai gagasan yang dengan baik mengalir dari pikiran yang semata-mata logis tetapi tidak kompatibel dengan apa yang Alkitab ajarkan. Meskipun Calvin tidak melakukan kesalahan tersebut, bisa diperdebatkan bahwa banyak pengikutnya telah melakukannya di sepanjang abad-abad selanjutnya - dan saya juga memasukkan diri saya sendiri, sebagai seorang Calvinis, dalam peringatan itu!

(dari buku Burk Parsons, "John Calvin" [Surabaya: Momentum])

Charles Spurgeon: Calvinisme adalah Injil

Saya memiliki pandangan pribadi sendiri bahwa tidak ada sesuatu pun yang disebut mengkhotbahkan Kristus dan diri-Nya yang disalibkan, kecuali jika kita mengkhotbahkan apa yang sekarang disebut dengan Calvinisme. Menyebutnya sebagai Calvinisme adalah sebuah julukan; Calvinisme adalah Injil dan bukan yang lainnya. Saya tidak percaya bahwa kita bisa mengajarkan Injil jika kita tidak mengajarkan pembenaran karena iman, tanpa usaha manusia; kita juga tidak bisa mengajarkan tentang kedaulatan Allah dalam dispensasi anugerah-Nya; kita juga tidak bisa mengagungkan kasih Yehovah yang memilih, tak tergoyahkan, kekal, tetap dan menaklukkan; saya juga berpikir bahwa kita tidak bisa mengajarkan Injil kecuali kita mendasarkannya pada penebusan yang khusus dan istimewa, terhadap umat pilihan-Nya di mana bagi mereka, Kristus telah disiksa di atas kayu salib; saya tidak bisa memahami Injil yang membiarkan orang-orang kudus terbuang setelah mereka dipanggil, dan menyengsarakan anak-anak Allah untuk dibakar dalam api penghukuman setelah mereka pernah percaya kepada Yesus.

(dari buku Burk Parsons, "John Calvin" [Surabaya: Momentum])

Jumat, 16 Mei 2014

Haddon Robinson: Mengapa Khotbah Ekspositori Diperlukan?

[berikut beberapa cuplikan dari buku Robinson]

Seorang pengkhotbah dapat mengatakan apa saja lewat suaranya yang menawan dalam kebaktian Minggu pagi, sesudah lagu-lagu pujian dilantunkan. Namun, jika pengkhotbah itu tidak memberitakan firman [Tuhan], ia hanya dipenuhi dengan otoritas pribadinya...

Tuhan berbicara melalui Alkitab. Alkitab merupakan alat komunikasi utama, yang melaluinya Tuhan menyapa setiap pribadi yang ada di zaman sekarang ini...

Khotbah juga bukan semata-mata sebuah pengulangan ide-ide tentang Tuhan yang bersifat ortodoks, dan yang terpisah dari realitas hidup. Lewat pemberitaan firman Tuhan dalam khotbah, Tuhan berjumpa dengan manusia untuk menuntun mereka pada keselamatan (2 Tim. 3:15) dan untuk kesempurnaan serta kedewasaan karakter Kristiani mereka (2 Tim. 3:16-17). Sesuatu yang mengagumkan terjadi saat Tuhan berhadapan dengan pribadi tertentu dalam khotbah dan saat jiwanya dimenangkan.

Jenis khotbah yang paling baik untuk menyampaikan kuasa otoritas ilahi ialah khotbah ekspositori.

(dari buku "Cara Berkhotbah Yang Baik" [Yogyakarta: Andi])

Haddon Robinson: Apakah Khotbah Ekspositori Itu?

Khotbah ekspositori merupakan komunikasi atas suatu konsep Alkitabiah yang diperoleh dan disampaikan melalui suatu studi historis, gramatikal dan kesusastraan atas suatu nukilan Alkitab sesuai dengan konteksnya, yang pertama-tama diterapkan oleh Roh Kudus kepada pribadi dan pengalaman pengkhotbahnya, baru kepada para pendengarnya.

(dari buku "Cara Berkhotbah Yang Baik" [Yogyakarta: Andi])

Kamis, 15 Mei 2014

John Piper: Apa Yang Didoakan Untuk Musuh-Musuh Kita?

Maka saya menganggap Doa Bapa Kami ini adalah doa yang harus didoakan untuk musuh-musuh kita.

Pertama, ini berarti bahwa kita harus memohon kepada Allah agar musuh kita, pertama-tama dan yang terpenting, menguduskan nama Allah dan ia menghargai Allah di atas segalanya dan menghormati Dia dan mengagumi-Nya di dalam proporsi yang sepatutnya kepada Allah.

Kedua, kita harus berdoa bahwa musuh kita berada dalam keselamatan pemerintahan Allah dan bahwa Allah akan menggunakan kuasa seorang raja nuk membua tmusuh kita menjadi hamba-hambaNya yang setia.

Ketiga, kita harus berdoa bahwa musuh kita akan suka melakukan kehendak Allah sebagaimana para malaikat melakukannya di surga dengan segala kekuatan dan tanpa pamrih dan dengan motivasi yang paling murni dan sukacita yang besar.

Keempat, kita harus berdoa agar Allah menyediakan bagi musuh kita segala kebutuhan fisik - makanan dan pakaian dan tempat tinggal dan edukasi dan kesehatan dan transportasi dan sebagainya yang ia perlukan untuk memenuhi panggilan Allah di dalam hidupnya.

Kelima, kita harus mengharapkan hal-hal ini bagi musuh kita sebagaimana yang kita harapkan bagi diri kita sendiri.

Keenam, kita harus berdoa agar dosa-dosanya diampuni dan bahwa ia menjadi orang yang dapat mengampuni.

Ketujuh, dan akhirnya kia harus berdoa agar Allah melindunginya dari cobaan dan dari kuasa Iblis yang menghancurkan. Inilah doa kasih itu.

(dari buku "Apa Yang Yesus Tuntut Dari Dunia" [Malang: Literatur SAAT])

John Piper: Apa Artinya Percaya Kepada Yesus?

Apakah sebenarnya arti percaya kepada-Nya? Pertama, itu berarti percaya bahwa suatu fakta historis tertentu adalah benar. Ketika murid Yesus, Tomas, meragukan bahwa Yesus telah bangkit secara fisik dari kematian, Yesus datang kepadanya dan berkata: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkan tanganmu dan cucukan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah" (Yoh. 20:27). Percaya, bukan melompat dalam kegelapan. Percaya mempunyai dasar dan isi. Percaya mempunyai dasar atas apa yang sesungguhnya telah terjadi dalam sejarah.

Namun percaya kepada Yesus lebih dari sekedar mengetahui hal yang benar tentang Yesus. Percaya berarti percaya kepada-Nya sebagai Pribadi yang hidup sebagaimana sesungguhnya Yesus itu. Itulah sebabnya Yesus berkata supaya kita percaya kepada-Nya. "Percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku" (Yoh. 14:1; bdk. Mat. 18:6). Percaya pada Yesus lebih dari percaya tentang Yesus. Kita percaya dan bersandar kepada-Nya.

(dari buku "Apa Yang Yesus Tuntut Dari Dunia" [Malang: Literatur SAAT])

Rabu, 14 Mei 2014

Ayat-Ayat: Komitmen-Komitmen Yang Luar Biasa (2)

Komitmen Paulus (Kitab Kisah Para Rasul):
20:24  Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

Komitmen Asaf (Kitab Mazmur): 
73:25  Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. 
73:26  Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. 

Ayat-Ayat: Komitmen-Komitmen Yang Luar Biasa (1)

Komitmen Yakub (Kitab Kejadian):
28:20  Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
28:21  sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
28:22  Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

Komitmen Habakuk (Kitab Habakuk):
3:17  Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
3:18  namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
3:19  ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).

Selasa, 13 Mei 2014

10 Negara Tempat Orang Percaya Teraniaya (2)

    6. Arab Saudi
    Sumber utama penganiayaan Arab Saudi adalah kelompok ekstrimis.Kerajaan di tengah padang pasir ini mengatur kota-kota suci yaituMekkah dan Madinah berdasarkan pengaruh paham Wahhabi, salah satu paham fanatik yang bertujuan untuk mengembalikan kesahan hukum-hukum agama berdasarkan sumber utama yaitu kitab suci. Awalnya, paham Wahhabi adalah sebuah gerakan pembaruan yang populer pada abad ke 18, Muhammad ibn Abd al-Wahhab (1703–1792) sebagai pencetusnya yang berasal dari Najd. Kini, pengajaran paham Wahhabi mendominasi Arab Saudi dan menetapkan bahwa agama-agama lain tidak diperbolehkan ada dan berkembang di negara itu.
    Kebanyakan orang Kristen di Arab Saudi adalah para ekspatriat yang tinggal dan bekerja sementara di negara itu. Para tenaga kerja dariAsia dan Afrika yang beragama Kristen dieksploitasi, tidak digaji sesuai standar yang berlaku, dan seringkali disiksa secara fisik dan psikis oleh majikannya. Sepanjang tahun 2013, puluhan orang percaya ditangkap, ditahan, bahkan ada yang dideportasi setelah penggerebekan pertemuan ibadah secara rahasia. Hukum Syariah yang dijalankan menetapkan hukuman mati bagi siapapun yang murtad, sementara penginjilan dan pendistribusian Alkitab serta materi Kristen lainnya dilarang keras. Meski umat Kristen latar belakang M menghadapi resiko kehilangan nyawa jika ketahuan murtad, jumlah petobat baru yang datang dari latar belakang M justru kian bertambah.
    7. Maladewa
    Sumbeer penganiayaan terhadap umat Kristen di Maladewa adalahkelompok ekstrimis. Pemerintah Maladewa bersekutu dengan kelompok-kelompok ekstrimis untuk berusaha memusnahkan warga negara yang melanggar peraturan tentang pelarangan pindah agama. Siapa saja yang murtad akan menerima hukuman keras termasukdicabutnya status dan hak kewarganegaraan. Itulah sebabnya umat percaya di Maladewa harus merahasiakan identitas imannya, sebab gerak-gerik mereka diawasi ketat oleh pihak yang berwenang.
    Orang Kristen Maladewa mengalami penganiayaan di setiap aspekkehidupan. Ada semacam kontrol sosial yang secara luas dijalankan atas setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mencegah terjadinya penyimpangan dari agama negara itu. Karena kepadatan penduduk sangat tinggi, nyaris tidak ada privasi di sana. Oleh karenanya umat Kristen harus berhati-hati dalam hal ini. Sementara itu, Pemilu Maladewa yang berlangsung tahun 2013 lalu menetapkan Abdullah Yameen dari Partai Mayoritas sebagai Presiden terpilih. Kini, di bawah pemerintahan Yameen, Maladewa semakinmenegaskan jati dirinya sebagai negara pelindung dan pembelaagama M dan nilai-nilainya.
    8. Pakistan
    Pakistan menempati peringkat delapan dalam WWL 2014 dengan kelompok ekstrimis dan korupsi terorganisir sebagai motor penganiayaan terhadap umat Kristen. Di negara ini, orang percaya menghadapi penganiayaan sehari-hari yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstrimis juga sekelompok massa yang mengamuk. Ada begitu banyak umat Kristen yang akhirnya memilih untuk meninggalkan negara itu, demi keamanan dan kesejahteraan mereka. Para pengamat politik di lapangan berkata, munculnya tren Talibanisasi yang kini mewabah di dalam komunitas orang-orang Pakistan menyebabkan umat Kristen semakin tertekan di dalam berbagai aspek kehidupan. Sementara itu, hukum penghujatan agama yang diberlakukan pada kelompok-kelompok minoritas, termasuk Kekristenan, kini semakin mendukakan hati umat Kristen di Pakistan.
    Sikap politik Perdana Menteri Pakistan terpilih, Nawaz Sharif, yang baru saja menjabat sejak Juni 2013 lalu, terlihat sepihak dan memiliki agenda terselubung yang nampaknya ingin menyenangkan hati para kelompok ekstrimis. Bila benar demikian, tentunya umat Kristen tidak dapat berharap apa-apa dari Sharif atas ketidak-adilan yang selama ini mereka terima dalam kehidupan bermasyarakat. Pukulan yang sangat berat diterima umat Kristen Pakistan saat dua serangan bom terjadi pada 22 September 2013 di Gereja Anglikan All Saints, Peshawar, yang menewaskan 89 orang jemaat gereja. Serangan pada skala yang lebih besar juga terjadi selama Natal tahun 2012 di Iqbal Town, sepanjang bulan Maret 2013 di Badami Bagh, dan pada April 2013 di Francis koloni di Gujranwala dan Khanewal, di mana puluhan rumah dan toko dimusnahkan serta korban luka-luka banyak berjatuhan.
    Wanita dan remaja putri, terutama dari kelompok minoritas, seringkali menjadi target pemerkosaan dan pelecehan seksual, dan ketika hendak melayangkan gugatan atas kasus yang menimpa mereka, pihak yang berwenang beserta seluruh penyelenggara hukum tidak melaksanakan keadilan dengan semestinya. Hingga hari ini jumlah laporan pengaduan atas tindak kekerasan seksual terhadap gadis Kristen di bawah umur oleh laki-laki M kian bertambah. Sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Katolik menyatakan, rata-rata setiap tahun ada 700 gadis Kristen yang diculik dan dipaksa menyangkal iman.
    9. Iran
    Iran turun satu peringkat dari posisi 8 di tahun 2013 ke posisi 9 dalam WWL 2014, dengan kelompok ekstrimis sebagai sumber penganiayaan terhadap umat Kristen. Oleh karena hukum Syariah ditetapkan sebagai sumber hukum utama, hampir semua aktivitas Kristen dianggap ilegal, terutama bila dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Persia (bahasa asli negara-negara di jazirah Arab). Umat Kristen dianggap sebagai ancaman oleh rezim pemerintah karena jumlah mereka kian bertambah. Diduga, bahkan anak-anak dari para pemimpin politik dan spiritual Iran kini mulai meningalkanagama mereka demi menjadi pengikut Kristus.
    Secara umum semua orang percaya menghadapi tekanan dari pemerintah. Mereka yang datang pada Kristus dari latar belakang M dan jemaat Gereja Protestan mengalami tekanan yang lebih berat dibandingkan Gereja-gereja Ortodoks seperti Gereja Armenia dan Gereja Assyria. Gereja-gereja tradisional tersebut cenderung sedikit lebih leluasa beraktifitas, asalkan mereka tidak menggunakan bahasa Persia dalam ibadah dan tidak melakukan penginjilan kepada umat M.Hal ini tidak berarti gereja tradisional aman dari penganiayaan. Meski Kekristenan telah resmi diakui sebagai agama minoritas yang dijamin kebebasannya, berita mengenai penangkapan dan pemenjaraan hamba Tuhan maupun jemaat gereja tradisional masih kita dengar, selain kekerasan fisikpelecehan, dan diskriminasi yang juga terjadi dalam kehidupan sehari-hari umat Kristen di Iran. Setiap hari, polisi-polisi rahasia selalu berjaga-jaga dan mengawasi segala gerak-gerik gereja dan orang percaya secara ketat.
    Tekanan tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari keluarga dan masyarakat setempat. Setiap orang M yang murtad akanmenghadapi ancaman hukuman mati, dan tekanan maupun serangan terhadap komunitas Kristen terus berlanjut. Terpilihnya Hassan Rouhani dari Partai Moderat sebagai Presiden Iran pada Juni 2013lalumemberi setitik harapan pada umat Kristen akan kebebasan beragama dan beribadah di Iran. Berbagai kebijakan dalam negeri yang telah ditetapkan Rouhani, seperti dukungannya atas kebebasan individu, terbukanya akses bebas untuk teknologi informasi, serta dibukanya kesempatan bagi kaum wanita untuk mengaktualisasi diri, menunjukkan kesan positif akan perubahan yang lebih baik di Iran.
    10. Yaman

Dinamika penganiayaan di Yaman dimotori oleh kelompok ekstrimis, dan situasi tekanan di sana hampir serupa dengan yang dialami oleh umat Kristen di Arab Saudi. Memang masih terdapat beberapa gereja ekspatriat di sana, juga sedikit ruang gerak dan kebebasan bagi orang-orang asing (turis) yang datang, tetapi larangan melakukan pekabaran Injil diberlakukan secara ketat. Jika ada seseorang yang kedapatan berpindah agama, maka ia akan mendapat tekanan bahkan hukuman dari pihak yang berwenang, keluarga dan masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan konstitusi Yaman menetapkan hanya ada satu agama negara, dan Syariat diberlakukan sebagai sumber hukum dan peraturan. Akibatnya, siapapun yang ketahuan murtad akan terancam hukum pemenggalan kepala yang tak segan-segan dilakukan oleh masyarakat dan kelompok garis keras.
Umat Kristen pun tidak bisa mengadakan pertemuan ibadah dengan bebas dan terbuka, sehingga pertemuan-pertemuan itu selalu diadakan secara rahasia. Akhir-akhir ini banyak sekali diberitakan tentang pelaksanaan hukuman pemenggalan atas kasus-kasus pemurtadan di Yaman. Karena risiko inilah, banyak umat Kristen latar belakang M (MBB) terpaksa bersembunyi, bahkan melarikan diri dari negara itu. Kaum perempuan MBB berada di bawah ancaman kawin paksa jika ketahuan murtad dari agama lama mereka. Sementara itu, situasi politik di Yaman kini sangatlah kompleks. Negara ini terpecah dua, satu bagian nampaknya telah mulai dikuasai oleh kelompok garis keras yang juga dikenal sebagai teroris berbahaya, sementara bagian selatan Yaman telah mengklaim kemerdekaannya dan memisahkan diri dari Republik Yaman.

10 Negara Tempat Orang Percaya Teraniaya (1)

[Ada banyak negara di mana orang Kristen dianiaya. Namun demikian, 10 negara ini merupakan peringkat paling atas dimana orang percaya sangat dianiaya. Doakan]
1. Korea Utara
    Selama 12 tahun berturut-turut, Korea Utara menempati peringkat pertama sebagai negara dengan tingkat penganiayaan tertinggi terhadap umat Kristen. Presiden Kim Jong Un dengan Serikat Pekerjanya mutlak memerintah negara ini dengan ketat. Tidak ada siapapun yang boleh atau sanggup menantang atau mempertanyakan segala peraturan yang ditetapkan pemerintah.
    Di Korea Utara, menghormati bahkan menyembah Presiden selayaknya "tuhan" adalah kewajiban seluruh warga negara tanpa terkecuali. Akibatnya, semua agama dilarang termasuk Kekristenan. Segala bentuk pergerakan di luar nuansa Dinasti Kim dianggap mengancam stabilitas negara dan pasti akan segera dimusnahkan.
    Tidak adanya kebebasan beragama dan beribadah di Korea Utara dikarenakan agama dipandang sebagai ancaman luar yang dapat melenyapkan keaslian budaya bangsaOleh karena itu, dalamSongbun (strata sosial di Korea Utara), setiap pengikut Kristus akan dianggap sebagai musuh negara. Siapapun yang ketahuan menjadi pengikut Kristus, atau bila ada yang melarikan diri ke China, atau berupaya menyelundupkan Alkitab dan buku Kristen lainnya, akan dihukum bahkan eksekusi mati dapat dijalankan tanpa ampun.
    2. Somalia
    Somalia bergeser naik ke peringkat kedua tahun ini dari peringkat kelima dalam WWL 2013 lalu. Sebagian besar umat Kristen di Somalia adalah para petobat baru dari latar belakang M, yang biasa kami panggil dengan sebutan kaum SALAM, ditambah segelintir populasi dari para relawan kemanusiaan yang bertugas di sana. Kelompok ekstrimis memang masih menjadi sumber utama penganiayaan terhadap umat Kristen di Somalia, tetapi selain itu, konflik antarsuku dan korupsi terorganisir yang dilakukan oleh para pemimpin dan penguasa negara juga mewarnai dinamika penganiayaan di sana. Tim Open Doors yang melakukan pengamatan di Somalia mengatakan, persoalan ekstrimisme dan korupsi terorganisir adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya dan saling terkait.
    Somalia adalah sebuah negara dengan mayoritas penduduk beragama M. Para pemuka agama dan pemerintah yang berkuasa atas negara ini telah menyatakan tidak akan membuka kesempatan sekecil apapun bagi Kekristenan untuk dapat bernafas di Somalia. Terkait sikap dan pernyataan ini, kelompok teroris militan Al-Shabaab memanfaatkannya untuk menyerang umat Kristen, terutama para petobat baru yang datang dari latar belakang SALAM, di berbagai wilayah di Somalia. Tidak hanya itu, pernyataan pemerintah yang menolak Kekristenan juga berdampak pada eksistensi sejumlah organisasi asing (Barat) dengan misi kemanusiaan yang mulai diusir keluar dari wilayah Somalia karena dianggap sebagai antek-antek Kristen. 
    3. Suriah
    Untuk pertama kalinya dalam sejarah World Watch List, Suriah masuk ke dalam jajaran sepuluh teratas. Pada awal meletusnya perang saudara di Suriah, rasa takut akan penguasa yang otoriter menjadi "wajah" penganiayaan umat Kristen, tetapi kini telah terjadi pergeseran dalam hal ini. Kelompok ekstrimis kini telah menjadi sumber penganiayaan terhadap umat Kristen di Suriah. Hampir separuh dari para pemberontak Suriah datang dari latar belakang kelompok ekstrimis garis keras.
    Pengaruh kelompok fanatik yang semakin kuat dalam partai oposisi Suriah menyebabkan umat Kristen menjadi target kekerasan, bahkan kini mereka juga kian gencar melancarkan upaya "penghijauan" di Suriah. Umat Kristen menghadapi penganiayaan karena iman pada Kristus dalam segala aspek kehidupan. Koresponden Open Doors di lapangan melaporkan, hampir setiap hari ada orang percaya yang disekap, dianiaya secara fisik, bahkan dibunuh.
    Selama perang saudara yang masih bergejolak ini, banyak gereja yang sengaja dirusak atau dihancurkan, salah satu contohnya adalah peristiwa 21 Oktober 2013, ketika Kota Sadad dengan populasi 15.000 jiwa diserbu oleh salah satu kelompok militan. Sebanyak 14 gereja di Kota Sadad hancur akibat serangan, 45 orang Kristen menjadi martir, 30 orang mengalami luka-luka, sementara 10 orang lainnya hingga kini masih dilaporkan hilang. Kerusakan infrastruktur yang dialami kota tersebut diperkirakan mencapai 65 persen.
    4. Irak
    Situasi berbahaya bagi umat Kristen yang terjadi di wilayah tengah dan selatan Irak sejak tahun lalu belum menunjukkan perubahan positif di awal tahun 2014 ini. Sumber penganiayaan terhadap umat Kristen di Irak masih sama yaitu kelompok ekstremis. Kini, semakin banyak kelompok militan yang menginginkan pembersihan agama non-M agar dapat segera memproklamirkan Irak sebagai negara M murni. Gereja-gereja tradisional (seperti Gereja Ortodoks Asyiria, Gereja Katolik Kasdim/Suriah, Gereja Armenia), gereja-gereja pekabaran Injil di wilayah Nineveh, Bagdad dan Basra, serta umat Kristen dari latar belakang M, semuanya sama-sama menerima penganiayaan karena menjadi saksi Kristus. Umat Kristen di Irak menerima perlakuan diskriminasi dari pemerintah, tokoh agama, dan berbagai kelompok fanatik.
    Hukum Syariah yang mengatur pelarangan pindah agama tentu saja menyulitkan umat Kristen dari latar belakang M dalam mengubah status kepercayaan pada kartu identitas mereka. Sebagai kelompok minoritas, umat Kristen juga menjadi sasaran empuk para penculik, yang dibuktikan dari meningkatnya jumlah laporan serangan dan ancaman terhadap umat Kristen selama tahun 2013 lalu. Nara sumber kami di Kota Mosul melaporkan, setiap dua atau tiga hari sekali ada saja orang Kristen yang dibunuh, diculik, atau dilecehkan.
    5. Afghanistan
    Sumber utama penganiayaan terhadap umat Kristen di Afghanistan adalah kelompok ekstremis, sementara dalam berbagai hal, konflik antarsuku dan korupsi terorganisir juga menjadi pemicu penganiayaan di sana. Semua orang Kristen Afghanistan berasal dari latar belakang M, dan jika tahuan murtad maka tekanan berat dari pihak keluarga dan masyarakat akan segera mereka terimaPara pemuka agama ditengarai menjadi penghasut dalam masyarakat, sementarapemerintah setempat seringkali terlibat dalam penganiayaan terhadap umat Kristen. Setiap individu harus menjunjung tinggi nilai luhurkeluarga, desa, sukudan bangsanya sendiri. Oleh karenanya, jikaada seseorang yang berani berpaling dari sukunya dan dari nilai-nilai kuno demi hal-hal yang dianggap baru atau asing, maka ia akan dicap pengkhianat dan dikeluarkan dari kelompok masyarakat. Kekristenanmasih dianggap sebagai agama Barat yang merupakan musuh besar bagi budaya masyarakat Afghanistan.
    Sama sekali tidak ada bangunan gereja di Afghanistan, bahkan untukkaum ekspatriat sekalipun, sehingga ibadah dan persekutuan orang percaya dilakukan secara sembunyi-sembunyiSemua orang percaya harus merahasiakan identitas keimanannya dan selalu berhati-hatiatas setiap perkataan dan kepada siapa mereka berbicara. Afghanistan adalah sebuah negara yang sangat menekan Kekristenan, dan penarikan pasukan internasional pada tahun 2014ini dikhawatirkan akan memberi persoalan baru bagi negara dalam menghadapi ancaman kelompok ekstrimis Taliban yang berusaha mengambil alih kekuasaan.