Sabtu, 30 Agustus 2014

Ayat-Ayat: Doa Dalam Surat-Surat Umum (2)

1Pe_3:7  Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

1Pe_4:7  Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

1Yoh_5:14  Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.

1Yoh_5:16  Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.

3Yoh_1:2  Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.

Yud_1:20  Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.

Ayat-Ayat: Doa Dalam Surat-Surat Umum (1)

Ibr_5:7  Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.

Ibr_13:18  Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik.

Yak_4:2  Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.

Yak_4:3  Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Yak_5:13  Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!

Yak_5:14  Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.

Yak_5:15  Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.

Yak_5:16  Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Yak_5:17  Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.

Yak_5:18  Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.

Jumat, 29 Agustus 2014

Kalimat Penting: J. S Bach: Tujuan dan Alasan Semua Musik

[Johann Sebastian Bach (1685-175) merupakan komponis Jerman yang sangat besar. Ia menulis banyak karya antara lain Penderitaan Kristus Menurut Injil Matius dan Injil Yohanes, sejumlah karya Harpshichord Concerto dan lain-lain]

"The final aim and reason of all music is nothing other than the glorification of God and the refreshment of the spirit".

"Tujuan utama dan alasan dari semua musik tidak lain tidak bukan adalah untuk memuliakan Allah dan menyegarkan jiwa".

Kalimat Penting: J. S Bach: Musik, Tuhan & Jiwa

[Johann Sebastian Bach (1685-175) merupakan komponis Jerman yang sangat besar. Ia menulis banyak karya antara lain Penderitaan Kristus Menurut Injil Matius dan Injil Yohanes, sejumlah karya Harpshichord Concerto dan lain-lain]

"Music is an agreeable harmony for the honor of God and permissible delights of the soul".

"Musik adalah harmoni yang disetujui bagi kemuliaan Tuhan dan kesukaan yang diijinkan bagi jiwa".

Kamis, 28 Agustus 2014

Kalimat Penting: Jangan Merasa...

"Janganlah merasa nyaman untuk hal apapun. Kerap kali apa yang sedang terjadi tidak seperti yang tampak. Sangat perlu untuk peka. Mintalah penyertaan Tuhan".

Kalimat Penting: Dalam Segala Hal...

"Dalam segala hal, berhati-hatilah dan minta belas kasihan Tuhan. Tanpa belas kasihan Tuhan, kita tidak mungkin hidup dan melayani. Tanpa berhati-hati, kita akan melukai hidup kita sendiri".

Rabu, 27 Agustus 2014

J. I Packer: Setelah Selamat, Lalu...(2)

Ketiga, kehidupan yang bebas (Gal. 5:1): bebas dari keharusan mengusahakan keselamatan, bebas dari kekangan hukum Perjanjian Lama, bebas menggunakan dan menikmati segala hal ciptaan (1 Tim. 4:4-5; 6:17), dan bebas dalam pengertian suatu kepenuhan dan kepuasan untuk bekerja bagi Tuhan (Melayani Tuhan adalah kepuasan sempurna - seperti dinyatakan dalam Buku Doa Cranmer).

Terakhir, kehidupan yang diselamatkan adalah kehidupan dalam pengharapan kepada Allah, untuk menerima Firman dan pemberian-Nya - termasuk anugerah waktu luang dan kesenangan, yang menjadi perhatian kita dalam bab ini.

(dari buku "Rencana Allah Bagi Anda" [Surabaya: Momentum])

J. I Packer: Setelah Selamat, Lalu...(1)

Berdasarkan prinsip apakah kehidupan yang telah ditebus harus dihidupi? Ada empat prinsip yagn akan disinggung dengan singkat.

Pertama, kehidupan merupakan kewajiban terhadap Allah - yaitu memuliakan Dia melalui ketaatan yang timbul dari rasa syukur atas anugerah-Nya. Berikut ini cuplikan dari Katekismus dalam Buku Doa Cranmer yang pertama (1549): "Kewajibanku kepada Allah adalah mempercayai Dia, takut akan Dia dan mengasihi Dia, menyembah Dia, bersyukur kepada-Nya, mempercayakan diri kepada-Nya, menghormati nama-Nya dan Firman-Nya yang kudus dan melayani Dia dengan sepenuh hati seumur hidupku".

Kedua, kehidupan yang mengasihi sesama. Katekismus Cranmer melanjutkan, "Kewajibanku pada sesama adalah mengasihi mereka seperti diriku sendiri dan memperlakukan mereka seperti aku ingin diperlakukan". Kasih mengusahakan kebaikan dan kemajuan dalam segala hal yang mungkin dilakukan bagi orang yang dikasihi; kasih lebih merupakan soal pikiran dan kehendak dari pada perasaan, lebih merupakan soal komitmen jangka panjang dari intensitas sesaat. Kewajiban mengasihi sesama - seperti kewajiban mengasihi Allah - memerlukan disiplin hidup.

bersambung...

(dari buku "Rencana Allah Bagi Anda" [Surabaya: Momentum])

Selasa, 26 Agustus 2014

Thomas Watson: Waspadai Metode Pencobaan Iblis (3)

Iblis selalu menggunakan orang-orang yang terdekat; iblis mencobai dengan menggunakan perantara. Demikianlah ia mencobai Ayub melalui istrinya. "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu?" (Ayb 2:9). Istri yang begitu akrab dapat saja menjadi alat iblis untuk mencobai agar jatuh ke dalam dosa.

Iblis mencobai kita agar melakukan hal yang jahat dengan memakai orang-orang yang baik. Demikianlah ia menambahkan racun ke dalam cawan emas. Ia mencobai Kristus melalui Petrus. Petrus membujuk Kristus untuk menghindar dari penderitaan yang harus dilalui-Nya. Guru, kasihanilah diri-Mu. SIapa yang akan mengira bahwa pencobaan justru keluar dari mulut seorang rasul.

(dari buku "Segala Sesuatu Untuk Kebaikan Kita" [Surabaya: Momentum])

Thomas Watson: Waspadai Metode Pencobaan Iblis! (2)

Iblis mengamat-amati waktu yang paling tepat untuk mencobai, seperti seorang pemancing yang cerdik melempar pancingnya tepat ketika kemungkinan besar ada ikan yang akan memakan umpannya. Waktu yang digunakan iblis saat mencobai biasanya adalah setelah kita melaksanakan suatu ketetapan rohani; alasannya adalah karena iblis berpikir ia akan mendapatkan diri kita sendiri sedang merasa paling aman.

Ketika kita sedang dalam tugas-tugas yang serius, kita mungkin akan berpikir semuanya sudah dilaksanakan, dan kita menjadi lengah sehingga kita meninggalkan semangat dan kedisiplinan kita seperti sebelumnya, seperti seorang serdadu yang setelah perang usai meninggalkan perlengkapan perangnya, tanpa sekalipun membayangkan bahwa musuhnya iblis memperhatikan hal ini. Dan ketika kecurigaan kita berkurang, iblis akan segera melemparkan kita ke dalam pencobaan.

bersambung...

(dari buku "Segala Sesuatu Untuk Kebaikan Kita" [Surabaya: Momentum])

Thomas Watson: Waspadai Metode Pencobaan Iblis! (1)

Ia mengamat-amati watak dan kekuatan kita; ia mengumpankan cobaan yang tepat. Seperti seorang petani, ia tahu benih apa yang cocok untuk tanah yang digarapnya. Iblis tidak akan mencobai dengan menggunakan sesuatu yang berlawanan dengan watak dan sifat asli seseorang. Ini merupakan kebijakannya. Ia membuat angin dan gelombang terjadi bersama-sama; ke arah mana gelombang hati yang alamiah mengalir, ke arah itulah angin pencobaan dihembuskannya. Meskipun iblis tidak dapat mengetahui pikiran manusia, tapi ia mengenali watak manusia dan menempatkan umpan sesuai hal itu. Ia mencobai orang yang penuh ambisi dengan mahkota, orang sanguin dengan kecantikan.

bersambung...

(dari buku "Segala Sesuatu Untuk Kebaikan Kita" [Surabaya: Momentum])

Senin, 25 Agustus 2014

James Orr: Ciri Wawasan Dunia Kristen

"Ada sebuah wawasan Kristen yang pasti mengenai semua hal, yang mempunyai karakter, koherensi dan kesatuan dalam dirinya, dan yang bertolak belakang dengan teori-teori dan spekulasi-spekulasi, dan wawasan dunia ini mempunyai akal dan realitas pada dirinya sendiri, dan dapat dengan baik membenarkan dirinya sendiri dihadapan sejarah dan pengalaman. Saya akan berusaha menunjukkan bahwa wawasan Kristen mengenai semua hal membentuk satu keseluruhan logis yang tidak dapat dilanggar, atau diterima atau ditolak secara sepotong-sepotong tetapi yang akan tegak atau jatuh dalam keseluruhannya, dan hanya dapat hancur karena usaha-usaha untuk melebur atau berkompromi dengan teori-teori yang sepenuhnya mempunyai dasar yang berbeda".

(dari buku David Naugle, "Wawasan Dunia" [Surabaya: Momentum])

James Orr: Perlawanan Prinsip

"Perlawanan yang harus dihadapi oleh Kekristenan bukan lagi terbatas pada doktrin-doktrin khusus atau pada ide-ide yang dianggap berkonflik dengan ilmu alam... tetapi sudah berkembang ke seluruh cara memandang dunia, dan tentang tempat manusia di dalamnya, cara memandang keseluruhan sistem dari banyak hal, alam dan moral, di mana kita ikut menciptakannya. Perlawanannya sekarang bukan lagi perlawanan dalam hal-hal yang detail tetapi perlawanan prinsip. Keadaan ini mengharuskan peningkatan kekuatan pertahanan. Yang diserang adalah pandangan Kristen tentang banyak hal, dan melalui pemaparan dan pembenaran pandangan Kristen tentang banyak hal sebagai keseluruhanlah serangan itu bisa ditangkal dengan baik".

(dari buku David Naugle, "Wawasan Dunia" [Surabaya: Momentum])

Kalimat Penting: James Orr: Kekristenan Komprehensif

[Meskipun membela doktrin Kristen secara terpisah-pisah mungkin ada gunanya namun [James Orr] percaya bahwa konsep wawasan dunia [worldview] memampukan dia untuk memahami Kekristenan secara menyeluruh sebagai sebuah sistem]

"bahwa agar Kekristenan bisa dibela secara efektif dari serangan-serangan terhadapnya, metode yang komprehensif menjadi semakin mendesak".

[kekristenan sebagai satu kesatuan menyeluruh dalam semua aspek]

(dari buku David Naugle, "Wawasan Dunia" [Surabaya: Momentum])

Sabtu, 23 Agustus 2014

Ayat-Ayat: Raja dalam Surat Umum

Ibr_7:1  Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.

Ibr_7:2  Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.

Ibr_11:23  Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.

Ibr_11:27  Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.

Yak_2:5  Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?

1Pe_2:13  Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi,

1Pe_2:17  Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!

Ayat-Ayat: Pemerintah dalam Surat Paulus

Rom_13:1  Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.

Rom_13:2  Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.

Rom_13:3  Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.

Rom_13:4  Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.

1Ko_15:24  Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

Efe_1:21  jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.

Kol_1:16  karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Kol_2:10  dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.

Kol_2:15  Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.

Tit_3:1  Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.

Jumat, 22 Agustus 2014

Pokok Doa: Presiden/ Wakil Presiden Baru (2)

Kedelapan, berdoa agar Presiden/Wakil Presiden baru memikirkan dan memperjuangkan pemerataan pembangunan sehingga seluruh daerah menerima dampak kemajuan ekonomi yang berimbang.

Kesembilan, berdoa agar Presiden/Wakil Presiden baru memperjuangkan kebijakan yang adil bagi pendidikan dan kesehatan. Salah satu contohnya, biarlah anak-anak dari keluarga yang kurang mampu yang memiliki kemampuan intelektual mumpuni, mendapat kesempatan pendidikan yang seharusnya.

Kesepuluh, berdoa agar Presiden/Wakil Presiden baru mendorong pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang mempunyai dampak sangat besar bagi kemajuan ekonomi kota dan daerah.

Kesebelas, berdoa agar Presiden/Wakil Presiden baru mengutamakan profesionalisme dalam pemilihan kabinet sehingga tidak dijebak oleh kepentingan transaksi dan akomodasi politis.

Keduabelas, berdoa agar Presiden/Wakil Presiden baru mengadakan reformasi birokrasi dan layanan publik yang sudah sedemikian memberatkan rakyat.

Pokok Doa: Presiden/ Wakil Presiden Baru (1)

Dengan menyadari bahwa pemerintah menerima otoritasnya dari Tuhan dan menyadari bahwa pemerintah adalah anugerah umum dari Tuhan maka kita: 

Pertama, berdoa agar Presiden/Wakil Presiden baru bisa menjadi orang-orang yang rendah hati. 

Kedua, berdoa agar Presiden/Wakil Presiden baru mau mencintai rakyat dan berkorban bagi kepentingan rakyat. Tidak ada arti lebih penting bagi cinta kecuali pengorbanan. 

Ketiga, berdoa agar Presiden/Wakil Presiden baru mau mengutamakan kepentingan rakyat lebih dari kepentingan partai. 

Keempat, berdoa agar Presiden/Wakil Presiden baru mau hidup sederhana dan tidak memboroskan uang negara untuk hal-hal seremonial atau protokoler. 

Kelima, berdoa agar Presiden/Wakil Presiden baru mau memikirkan secara utuh dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan keadilan hukum. 

Keenam, berdoa agar Presiden/Wakil Presiden baru bersifat tegas, mempunyai keberanian dan kemauan politik untuk menjalankan hukum yang adil termasuk pemberantasan korupsi, pemberantasan ormas-ormas anarkis dan pemberantasan premanisme. 

Ketujuh, berdoa agar Presiden/Wakil Presiden baru memperhatikan kalangan minoritas dan memperjuangkan hak mereka. Kalangan minoritas adalah batu ujian keadilan. 

Kamis, 21 Agustus 2014

Buku Agustinus dari Hippo: Allah Tritunggal (2)

Komitmen Agustinus terhadap Kredo Nicea membuat dia menentang ajaran Arian. Dalam penjelasannya tentang mengapa Allah mengutus Kristus untuk menyelamatkan dunia dari dosa, Agustinus menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang Kristus yang belakangan diangkat dalam Konsili di Efesus dan Chalcedon. Ia dengan cemerlang melukiskan manusia sebagai yang diciptakan menurut gambar Trinitas, dan ia menyatakan bahwa natur jiwa manusia beranalogi dengan Trinitas.

Akal budi manusia dapat mengingat, memahami dan menghendaki (mengasihi), tetapi manusia adalah satu. Tiga ada dalam satu. Masing-masing adalah bagian yang tak terpisahkan dari manusia. Mereka ada bersama-sama dan berkaitan secara setara dalam akal budi manusia. Demikian juga Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah tiga dalam kekekalan, tetapi juga satu dalam kekekalan. Tetapi Agustinus juga mengakui bahwa Trinitas secara tak terbatas berada di atas dan di luar kapasitas manusia untuk memahami (15, 17, 20).

Sayap Yunani dari gereja Katolik, dalam berbicara tentang Allah, secara historis dimulai dengan yang tiga ini (Bapa, Anak dan Roh) dan kemudian memperdamaikan ke-tiga-an [pribadi] dalam Allah itu dengan ke-satu-an Allah dengan pernyataan tentang konsubstansialitas (kesamaan substansi) dari Tiga Pribadi yang kekal itu, bahwa masing-masing Pribadi adalah sama dalam keallahan. Agustinus sebaliknya memulai dengan kesatuan Allah dan kemudian menunjukkan bagaimana dalam kesatuan Allah yang agung itu terdapat ke-tiga-an [pribadi] yang kekal - tiga Pribadi yang setara dan kekal yang secara kekal terikat bersama dalam kesatuan kasih yang kekal. Ia menggunakan tiga belas analogi untuk mengilustrasikan Allah yang tiga dalam satu ini. Ia berbicara, misalnya, tentang seorang kekasih, tentang yang dikasihi dan tentang kasih, ketiganya adalah satu dalam ikatan kasih yang kuat.

Dalam De Trinitate Agustinus meneguhkan kemuliaan satu Allah yang adalah Bapa, Anak dan Roh Kudus yang kekal. Dalam "Civitas Dei" [Kota Allah], ia menghubungkan Allah Trinitas dengan masyarakat...

(dari buku "Membangun Wawasan Dunia Kristen" [Surabaya: Momentum])

Buku Agustinus dari Hippo: Allah Tritunggal (1)

Setiap masyarakat dibangun di atas prinsip-prinsip yang khas. Masyarakat Yunani-Romawi mempresuposisikan kepercayaan kepada kebaikan dan supremasi manusia. Agustinus, yang diilhami oleh ajaran Alkitabiah, justru mengajarkan bahwa Allah harus menjadi batu penjuru bagi perkembangan sosial.

Agustinus memberi penekanan pada natur ketrinitasan Allah. Bukunya yang penting "De Trinitate" [Allah Tritunggal] menerima pemahaman Nicea tentang Allah. Ia berkata, "Bapa, Anak dan Roh Kudus berarti satu kesatuan ilahi dari satu substansi yang sama, sebab itu bukan tiga Allah melainkan satu Allah" (1.7.4). Dengan menulis tentang Trinitas, ia berharap dapat memperkuat iman orang-orang Katolik di mana-mana dan menolong mereka untuk memahami Allah yang maha penting bagi masa kini dan masa depan mereka. Ia hendak memperkuat kasih dan komitmen mereka kepada Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Empat bab pertama dari 15 bab De Trinitate berfokus pada ajaran Alkitabiah tentang Allah. Tiga bab berikut mengajarkan tentang kesatuan Allah dan juga bahwa masing-masing dari ketiga Pribadi itu bereksistensi dalam distingsi [perbedaan] terhadap pribadi-pribadi lain dalam keberadaan mereka yang kekal. Delapan bab terakhir, meski pun merujuk kepada Alkitab, merupakan usaha yang rasional dan kreatif untuk menerangkan tentang Trinitas.

bersambung...

(dari buku "Membangun Wawasan Dunia Kristen 2" [Surabaya: Momentum])

Rabu, 20 Agustus 2014

Kalimat Penting: Periode Midian (2)

"Kebanyakan hamba Tuhan di Alkitab dicatat melalui periode Midian yakni Tuhan Yesus melewati periode 18 tahun, dari umur 12 hingga 30 yang tidak tercatat, ada kemungkinan Ia menjadi tukang kayu menggantikan Yusuf yang mati muda. Paulus melewati masa 3 tahun di Arab yang tidak dicatat aktivitasnya. Saat ini, banyak orang ingin cepat sukses dan tidak mau melewati periode Midian. Itulah rahasianya mengapa banyak orang itu gagal".

Kalimat Penting: Periode Midian (1)

"Ketika Musa diusir ke Midian dan ia tinggal di sana selama 40 tahun, Musa belajar rendah hati dan belajar setia perkara kecil. Musa sudah mempelajari semua ilmu penting di Mesir selama 40 tahun tetapi ia perlu lagi masuk ke dalam periode Midian, periode yang dianggap tak signifikan".

Selasa, 19 Agustus 2014

Karakter Florence Nightingale

[Florence Nightingale adalah perintis perawat modern yang melayani korban-korban perang]

"Bukan dengan kebaikan lembut dan mengabaikan kewanitaannya sendiri, ia mengubah kekacauan di berbagai rumah sakit Scutari menjadi keteraturan, memberi pakaian kepada tentara-tentara Inggris dari sumber-sumber dayanya sendiri, menebarkan pengaruh atas serentetan pejabat berkuasa yang enggan; [melainkan] dengan metode keras, dengan disiplin ketat, dengan perhatian kaku pada hal detil, dengan kerja tanpa henti, dengan tekad bulat dari kemauan yang tak terpatahkan. Di bawah sikapnya yang sabar dan tenang, tersembunyi api yang berkobar-kobar dan menyala-nyala".

(dari buku Oswald Sanders, "Kepemimpinan Rohani" [Batam: Gospel Press]

Karakter Hudson Taylor

Profesor G. Warneck mendeskripsikan Hudson Taylor, misionari perintis untuk China:

"Orang yang penuh iman dan Roh Kudus, sepenuhnya berserah kepada Tuhan dan panggilan-Nya, luar biasa menyangkal diri, memiliki hati yang penuh belas kasihan, kuasa yang dahsyat dalam doa, kecakapan mengorganisir yang menakjubkan, ketekunan yang tidak mengenal lelah dan pengaruh besar atas manusia, walaupun ia polos seperti anak-anak".

(dari buku Oswald Sanders, "Kepemimpinan Rohani" [Batam: Gospel Press])

Senin, 18 Agustus 2014

Kalimat Penting: Merdeka Adalah... (2)

"Merdeka adalah status ketika seorang yang sudah diselamatkan dalam Kristus menyerahkan kebebasannya kepada kehendak Allah. Apa yang Tuhan mau, itu yang ia inginkan. Apa yang Tuhan mau pasti terjadi".

Kalimat Penting: Merdeka Adalah... (1)

"Merdeka adalah status ketika gambar Allah yang sudah jatuh dalam dosa, bebas dari perbudakan dosa dan menjadi hamba kebenaran bagi kemuliaan Tuhan".

Minggu, 17 Agustus 2014

Dr. Johannes Leimena: Hubungan Gereja-Negara (2)

Keempat, karunia Allah memungkinkan "orde" itu supaya dunia tidak terumus dalam suatu kekacauan (chaos) dan "yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran" (1 Tim. 2:4).

Kelima, negara berkewajiban menyelenggarakan atau memelihara ketertiban itu, dengan demikian menjadi 'pegawai Allah' (Rm. 13:6). Karena Allah dalam Yesus Kristus adalah Tuhan dari dunia dan sorga, maka kekuasaan negara berasal dari Tuhan (afgeleid gezag). Dengan demikian negara tidak mempunyai tujuan dan norma dalam dirinya. Fungsi yang diberikan kepada negara ialah memelihara ketertiban itu atas dasar hukum dan keadilan dan menciptakan kemungkinan-kemungkinan kepada warga negara-warga negara untuk bertindak sebagai warga negara yang bertanggung jawab.

Keenam, gereja, khusus umat Kristen harus turut serta menegakkan ketertiban tersebut di atas. Ia tidak dapat membagi kehidupannya dalam dua lapangan yang terpisah sama sekali: kehidupan batin dan kehidupan politik,tetapi Kerajaan Allah harus dikabarkan dalam semua lapangan kehidupan, juga dalam lapangan politik. Menurut "panggilannya" dalam lapangan politik ini, ia tiap kali harus menentukan sikapnya yang tergantung dari situasi dan soal yang dihadapinya.
[Maksudnya, bagaimana gereja bersikap terhadap soal-soal dalam masyarakat seperti kemiskinan, pembangunan, keadilan sosial, dll]

(dari buku "Dr. Johannes Leimena: Negarawan Sejati dan Politisi Berhati Nurani" [Jakarta: Gunung Mulia])

Dr. Johannes Leimena: Hubungan Gereja-Negara (1)

Menurut pandangan saya, ada beberapa hal yang dapat kita pegang sebagai pokok pangkal dalam soal hubungan negara dan gereja:

Pertama, Alkitab mengajar kita tentang kejadian atau ciptaan dunia (schepping); perdamaian (verzoening) dari umat manusia (dunia) dengan Allah dalam Yesus Kristus. Inilah yang disebutkan kejadian yang baru (penciptaan yang kedua kalinya - herschepping) dari dunia; penyempurnaan (voleindiging) dari ciptaan yang kedua kali ini, yang tercapai pada waktu Tuhan Yesus datang pada kedua kalinya dalam dunia ini.

Kedua, gereja mempunyai kewajiban mengabarkan kepada umat manusia tentang ciptaan yang baru dari dunia dalam Yesus Kristus itu.

Ketiga, ciptaan baru ini berarti: pemulihan (herstel) suatu ketertiban (orde), perdamaian, keadilan dan kemerdekaan dalam dunia sekarang.

bersambung...

(dari buku "Dr. Johannes Leimena: Negarawan Sejati & Politisi Berhati Nurani" [Jakarta: Gunung Mulia])

Sabtu, 16 Agustus 2014

Jerry Bridges: Bahaya Keegoisan (2)

Bidang keempat dari keegoisan yang akan kita pelajari adalah sifat tidak peduli. Sifat ini mungkin diekspresikan dalam beberapa cara. Orang yang tidak peduli tidak pernah memikirkan akibat dari tindakan-tindakannya bagi orang lain. Orang yang selalu terlambat dan membuat orang lain menunggu adalah orang yang tidak peduli. Orang yang berbicara keras di telepon selulernya sehingga mengganggu orang lain sedang menunjukkan keegoisan berupa ketidakpedulian. Begitu juga remaja yang membiarkan meja dapur berantakan sehingga orang lain harus membereskannya. Kapan saja kita tidak memikirkan akibat dari tindakan-tindakan kita bagi orang lain, kita sedang bersikap egois dan tidak peduli. Kita sedang memikirkan diri kita saja.

(dari buku "Dosa-Dosa Yang Dianggap Pantas" [Bandung: Pionir Jaya])

Jerry Bridges: Bahaya Keegoisan (1)

Keegoisan adalah dosa yang sulit ditelanjangi karena begitu mudah dilihat di dalam diri orang lain tetapi begitu sulit dikenali di dalam diri kita. Sebagai tambahan, ada tingkat-tingkat keegoisan seperti juga tingkat-tingkat ketersembunyian dalam mengungkapkannya. Keegoisan satu orang mungkin menjadi kasar dan nyata. Orang seperti ini biasanya tidak peduli pada apa yang dipikirkan orang lain mengenai dirinya. Namun kebanyakan dari kita peduli pada apa yang dipikirkan orang lain, jadi keegoisan kita mungkin akan menjadi lebih halus dan terpoles.

bersambung...

(dari buku "Dosa-Dosa Yang Dianggap Pantas" [Bandung: Pionir Jaya])

Jumat, 15 Agustus 2014

Ayat-Ayat: Terimalah dalam Perjanjian Baru (2)

2Ko_11:16  Kuulangi lagi: jangan hendaknya ada orang yang menganggap aku bodoh. Dan jika kamu juga menganggap demikian, terimalah aku sebagai orang bodoh supaya akupun boleh bermegah sedikit.

2Ko_13:11  Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!

Efe_6:17  dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,

Kol_4:10  Salam kepada kamu dari Aristarkhus, temanku sepenjara dan dari Markus, kemenakan Barnabas--tentang dia kamu telah menerima pesan; terimalah dia, apabila dia datang kepadamu--

Flm_1:17  Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.

Ibr_13:24  Sampaikanlah salam kepada semua pemimpin kamu dan semua orang kudus. Terimalah salam dari saudara-saudara di Italia.

Yak_1:21  Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

Ayat-Ayat: Terimalah dalam Perjanjian Baru (1)

Mat_25:34  Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Luk_19:17  Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.

Yoh_20:22  Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.

Kis_7:59  Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

Rom_14:1  Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.

Rom_15:7  Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.


Kamis, 14 Agustus 2014

David Wells: Apakah Kesombongan Itu? (2)

Tidak sulit untuk melihat bagaimana gerakan diri - yang akan saya bahas kembali di dalam bab selanjutnya - telah memperalat hal ini dengan menawarkan kendali penuh atas diri (self-mastery) melalui teknik yang benar. Gerakan diri banyak mendorong kita untuk berpikir tentang diri dan dari diri. Itu adalah sebuah industri yang sesungguhnya bergantung pada dan hidup untuk kesombongan! Karena itu, gerakan diri menawarkan suatu cara cara untuk melarutkan semua kehausan internal kita dan menyembuhkan semua luka internal kita. Mungkin gerakan diri bisa menawarkan semacam ameliorasi (pemulihan) di sepanjang jalan itu dengan beberapa keterampilan untuk menghadapi terpaan-terpaan kehidupan. Tetapi mengandalkan teknik-teknik ini untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kita yang lebih dalam akan sama saja dengan berusaha untuk mengeringkan lautan dengan sarung jari.
...
Kesombongan berjalan berdampingan dengan sikap menganggap diri benar (self-righteousness) karena kesombongan menolak untuk menerima evaluasi-evaluasi moral yang sangat pedas. Kesombongan tidak akan mengakui kecacatan apapun. Orang yagn sombong selalu benar di dalam penilaian mereka seperti halnya di dalam perilaku mereka. Kesombongan yang sama ini ada di balik begitu banyak dosa-dosa lainnya seperti ketidakacuhan terhadap orang lain, ketidakadilan, dan banyak cara hidup kita, sebagian bersifat kejam dan brutal, yang seolah-olah menganggap orang lain itu sama sekali tidak ada artinya.

(dari buku "Keberanian Menjadi Protestan" [Surabaya: Momentum])

David Wells: Apakah Kesombongan Itu? (1)

Di jantung dosa yang menawan kita ini terdapat kesombongan. Esensi kesombongan adalah menemukan di dalam diri kita apa yang sesungguhnya hanya bisa ditemukan di dalam Allah. Jadi kesombongan seperti yang ditulis oleh Cornelius Platinga di dalam "Tidak Seperti Maksud Semula: Sebuah Ikhtisar Populer Tentang Dosa", memimpin kita untuk banyak berpikir tentang diri dan dari diri. Kita membayangkan bahwa di dalam diri kita, kita memiliki cukup kuasa, cukup hikmat dan cukup kekuatan untuk hidup di dalam keamanan, di dalam kebahagiaan yang sempurna, sesuai dengan cara hidup yang kita inginkan, di tengah semua konflik dan kesempatan hidup. 

Maka fokus-fokus perhatian yang sangat fana menggantikan fokus-fokus perhatian yang kekal, dan kita selanjutnya dengan penuh keyakinan merebut tempat yang sebelumnya diduduki oleh Allah. Karena itu kita mendefinisikan ulang realitas. Bukankah inilah penjelasan fundamental tentang mengapa kehidupan di dunia postmodern telah kehilangan pusatnya? Apa yang sedang saya jelaskan di sini, dari dalam kerangka Alkitabiah, adalah apa yang sedang dilihat oleh yang lainnya di dalam dunia postmodern tanpa kerangka ini. Inilah "diri yang otonom". 

bersambung...

(dari buku "Keberanian Menjadi Protestan" [Surabaya: Momentum])

David Wells: Apakah Dosa Itu?

Dosa, dalam pengertian alkitabiah, bukan semata-mata absennya kebaikan. Dosa juga berakibat pada perlawanan aktif kita terhadap Allah. Karena itu dosa adalah pemberontakan secara terang-terangan terhadap otoritas-Nya, penolakan terhadap kebenaran-Nya, tantangan terhadap kedaulatan-Nya yang di dalamnya kita menegakkan diri kita di dalam kehidupan untuk hidup menurut cara yang kita inginkan. Dosa adalah cara kita meronta untuk melepaskan diri dari ketaatan kepada Dia, melepaskan diri kita dari pegangan-Nya, dan menolak untuk membiarkan Dia menjadi Allah. Karena itu dosa adalah semau cara hidup kita yang sesuai dengan persyaratan kita sendiri, untuk mencapai tujuan-tujuan kita sendiri, dengan tidak bertanggung jawab kepada siapapun selain kepada diri kita.

Inilah yang sungguh-sungguh menjadi gagasan yang paling mendasar di dalam bahasa Alkitabiah. Dosa dideskripsikan sebagai meleset dari sasaran (Rm 3:9; 7:5), kegagalan untuk mencapai suatu standar, atau melanggar batasan-batasan (Rm 2:23; 5:20; Gal. 3:19). Meski begitu, target yang gagal dicapai, jalan yang ditinggalkan, otoritas yang ditentang, hukum yang dilanggar semuanya adalah milik Allah.

Dosa sepenuhnya adalah soal menentang Allah, memberontak secara terang-terangan terhadap Dia, menolak untuk tunduk kepada-Nya, dan memindahkan Dia dari pusat eksistensi. Kita kini tidak puas terhadap pemerintahan-Nya, gusar terhadap klaim-klaim-Nya atas hidup kita, memusuhi kebenaran-Nya di dalam Firman Alkitabiah, dan bertekad untuk mengejar nilai-nilai, sasaran-sasaran dan kesenangan-kesenangan kita sendiri dalam pemberontakan yang terangan-terangan terhadap apa yang telah dikatakan-Nya.

"Kebebasan" dari seluruh keberadaan Allah ini, dan dari semua yang telah dikatakan-Nya ternyata adalah sebuah ilusi.Ketika kita membebaskan diri kita dengan cara-cara ini, yang dimulai dengan kejatuhan, kita jatuh secara tidak terkendali ke dalam suatu penawanan yang gelap baik oleh diri kita sendiri dan lebih dari itu, oleh kuasa-kuasa kegelapan.

(dari buku "Keberanian Menjadi Protestan" [Surabaya: Momentum])

Rabu, 13 Agustus 2014

R. C Sproul: Apakah Kebenaran Itu? (3)

Kebenaran Allah juga dihubungkan dengan konsep Alkitabiah tentang keadilan. Allah itu benar sekaligus adil. Kedua konsep ini sangat erat hubungannya. Meskipun keduanya dapat dibedakan, namun tidak dapat dipisahkan. Dalam istilah Alkitabiah, keadilan yang sejati selalu berpijak pada kebenaran. Keadilan tidak hanya ditentukan oleh norma hukum yang abstrak, bahkan oleh keputusan bersama dalam suatu sidang pengadilan sekalipun. Keadilan diukur dari standar kebenaran, yang pada gilirannya diukur berdasarkan standar sifat Allah.

(dari buku "Sifat Allah" [Jakarta: Gunung Mulia])

R. C Sproul: Apakah Kebenaran Itu? (2)

Kekudusan Allah dapat dihubungkan dengan kebenaran-Nya dengan cara berikut: dengan rasa hormat kepada Allah, kita membedakan antara kebenaran internal-Nya dengan kebenaran eksternal-Nya, atau dengan lebih sederhana, siapa Allah itu, dan apa yang dikerjakan-Nya. Kebenaran eksternal-Nya dinyatakan melalui tindakan-Nya. Allah melakukan perbuatan benar, karena Dia benar. Allah hanya dapat bertindak secara konsisten sesuai dengan diri-Nya.

Konsep Alkitabiah tentang kebenaran berakar pada kata Ibrani, yang secara harfiah berarti "lurus". Hal yang menarik, hingga kini gambaran konkret tersebut digunakan sebagai kiasan untuk perbuatan yang baik dan patut. Jika seorang penjahat memperbaiki kehidupannya, ia dikatakan 'berjalan lurus'. Jika seseorang ingin hidup dalam ketaatan, dikatkaan bahwa ia "berjalan di jalan lurus dan sempit". Seseorang yang berkelakuan baik dan mudah diatur disebut "lurus". Sebaliknya, jika seseorang berbuat tidak jujur, ia disebut bengkok.

bersambung...

(dari buku "Sifat Allah" [Jakarta: Gunung Mulia])

R. C Sproul: Apakah Kebenaran Itu? (1)

Kebenaran bukan konsep yang mudah untuk dijabarkan, meskipun seringkali disebut dalam Alkitab. Di dalam Alkitab, gagasan tentang kebenaran Allah erat dihubungkan dengan kekudusan dan keadilan-Nya.

Kebenaran. Kekudusan. Keadilan. Ketiga kata kunci ini sangat erat kaitannya, sehingga dibutuhkan pisau yang sangat tajam untuk membedakannya. Mari kita mulai dengan kata kudus. Konsep Alkitabiah tentang kekudusan mempunyai dua makna utama. Secara sederhana, makna yang pertama adalah "keterlepasan" atau "keterpisahan". Sesuatu yang kudus dipisahkan dari hal-hal yang biasa. Ia berbeda, ia 'lain'. Mengatakan bahwa Allah adalah yang lain berarti mengatakan bahwa Ia melebihi segenap ciptaan. Kemuliaan-Nya yang agung tidak terbandingkan. Terang kemuliaan-Nya tidak ada kesetaraannya dalam ciptaan. Dia esa dan unik dalam kemuliaan-Nya. Hal ini jauh berbeda dengan pemisahan keji "apartheid" yang membuat Afrika Selatan bercitra buruk.

Makna kekudusan Allah yang kedua menunjuk pada kesucian-Nya. Tidak ada cacat moral, cela maupun noda kejahatan yang mencemarkan sifat-Nya. Dia adalah Singa tanpa cela yang bertakhta dan memerintah dengan kesucian.

bersambung...

(dari buku "Sifat Allah" [Jakarta: Gunung Mulia])

Selasa, 12 Agustus 2014

Kalimat Penting: Sukacita Paling Indah

"Sukacita paling indah adalah sukacita ketika menikmati Tuhan, firman-Nya dan karya-Nya. Salah satunya adalah ketika menyaksikan orang berdosa bertobat dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Bahkan ketika satu orang bertobat, seluruh surga bersukacita."

Kalimat Penting: Kesaksian Paling Indah

"Kesaksian paling indah adalah kesaksian yang memuliakan Tuhan. Salah satunya adalah ketika seseorang yang mati dalam dosa dilahirkan kembali oleh Roh Kudus sehingga ia percaya Tuhan Yesus dan masuk dalam hidup baru."

Senin, 11 Agustus 2014

Generasi Muda, Perhatikanlah Catatan Ini! (2)

Nietzsche, seorang filsuf yang melawan Tuhan, membaca buku filsuf Schopenhauer pada usia 21 tahun. Buku itu yang banyak merubah pemikirannya.

Filsuf positivisme Auguste Comte meninggalkan agama umur 14...

Usia muda menjadi usia krusial. Setan juga ingin memakai anak-anak muda.

Marilah bersama-sama mendengar panggilan Tuhan dalam

Seminar Pembinaan Iman Kristen Pemuda Mahasiswa

Pdt. Dr. STEPHEN TONG

Sabtu, 20 September 2014, Pk. 09.00-16.00

Katedral Mesias, RMCI
Kemayoran Jakarta Pusat

Generasi Muda, Perhatikanlah Catatan Ini! (1)

Dr. F. L Bakker mencatat:

"Sejarah Yusuf mulai waktu ia berumur 17 tahun".

"Tetapi kini tiba masanya untuk mengirim seorang nabi, yaitu Samuel... Samuel barangkali sudah berumur 25 tahun..."

Daniel 1:3-4: "Lalu raja bertitah kepada Aspenas kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang muda yang tiada suatu cela..."

Tuhan memanggil pekerja-pekerja-Nya pada usia muda. Marilah generasi muda bersama-sama mendengar panggilan Tuhan dalam

Seminar Pembinaan Iman Kristen Pemuda Mahasiswa
Pdt. Dr. Stephen Tong

Sabtu, 20 September 2014, Pk. 09.00-16.00
Katedral Mesias, RMCI
Kemayoran Jakarta Pusat

Akan disiarkan langsung berbagai kota di Indonesia...

(buku F.L Bakker, "Sejarah Kerajaan Allah 1" [Jakarta: Gunung Mulia])

Sabtu, 09 Agustus 2014

Ayat-Ayat: Kasih Dalam Surat Roma (BIS - 2)

[Versi Bahasa Indonesia Sehari-Hari]

Rom_11:32  Sebab Allah sudah membiarkan seluruh umat manusia dikuasai ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan belas kasihan-Nya kepada mereka semuanya. 

Rom_12:8  Orang yang mempunyai karunia untuk memberi semangat kepada orang lain, harus sungguh-sungguh memberi semangat kepada orang lain. Orang yang mempunyai karunia untuk memberikan kepada orang lain apa yang dipunyainya, harus melakukan itu dengan murah hati secara wajar. Orang yang mempunyai karunia untuk memimpin, harus sungguh-sungguh memimpin. Orang yang mempunyai karunia untuk menunjukkan belas kasihan kepada orang lain, harus melakukannya dengan senang hati. 

Rom_12:9  Kasihilah dengan ikhlas. Bencilah yang jahat, dan berpeganglah kepada apa yang baik. 

Rom_13:8  Janganlah berutang apa pun kepada siapa juga, kecuali berutang kasih terhadap satu sama lain. Sebab orang yang mengasihi sesama manusia, sudah memenuhi semua hukum Musa. 

Rom_13:9  Sebab hukum agama Yahudi, yaitu: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan ingin mempunyai apa yang orang lain punyai; semuanya itu bersama-sama dengan hukum-hukum yang lain, sudah disimpulkan menjadi satu hukum saja, yaitu, "Kasihilah sesama manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri." 

Rom_14:15  Tetapi kalau dengan apa yang Saudara makan, seorang saudara seiman disakiti hatinya, maka Saudara tidak lagi bertindak berdasarkan kasih. Kalau Kristus sudah mati untuk seseorang, janganlah membiarkan orang itu dirusak oleh apa yang Saudara makan. 

Rom_15:30  Demi Tuhan kita Yesus Kristus, dan demi kasih yang diberikan oleh Roh Allah, saya minta dengan sangat kepadamu, semoga kalian turut berdoa sungguh-sungguh bersama-sama saya kepada Allah untuk saya. 

Rom_16:4  Mereka hampir mati karena mau menyelamatkan saya. Saya berterima kasih kepada mereka--dan bukan saya saja, tetapi semua jemaat bangsa lain yang bukan Yahudi juga berterima kasih kepada mereka. 

Rom_16:5  Sampaikanlah juga salam saya kepada jemaat yang berkumpul di rumah mereka. Salam kepada Epenetus yang saya kasihi. Ialah orang yang pertama-tama percaya kepada Kristus di daerah Asia. 

Rom_16:8  Salam kepada Ampliatus, yang saya kasihi karena dia sama-sama dengan saya sudah bersatu dengan Tuhan. 

Rom_16:9  Sampaikan hormat saya kepada Urbanus, rekan kita yang bekerja bersama-sama dengan kita untuk Kristus. Juga hormat saya kepada Stakhis yang saya kasihi. 

Rom_16:12  Salam saya kepada Trifena dan Trifosa yang bekerja keras melayani Tuhan, dan kepada Persis yang saya kasihi. Dia juga sudah bekerja keras untuk Tuhan. 

Ayat-Ayat: Kasih Dalam Surat Roma (BIS - 1)

[Versi Bahasa Indonesia Sehari-Hari]

Rom_1:1  Saudara-saudara sekalian di Roma yang dikasihi Allah dan yang sudah dipanggil oleh Allah untuk menjadi umat-Nya. Allah sudah memilih dan mengangkat saya khusus untuk memberitakan Kabar Baik dari Allah. 

Rom_1:8  Pertama-tama melalui Yesus Kristus, saya berterima kasih kepada Allah karena Saudara-saudara sekalian; sebab seluruh dunia sudah mendengar bahwa kalian percaya sekali kepada Kristus. 

Rom_1:21  Manusia mengenal Allah, tetapi manusia tidak menghormati Dia sebagai Allah dan tidak juga berterima kasih kepada-Nya. Sebaliknya manusia memikirkan yang bukan-bukan; hati mereka sudah menjadi gelap. 

Rom_5:2  Oleh sebab kita percaya kepada Yesus, maka Ia memungkinkan kita menghayati kasih Allah, dan dengan kasih itulah kita hidup sekarang. Karena itu kita bersuka hati karena kita mempunyai harapan bahwa kita akan merasakan kebahagiaan yang diberikan Allah! 

Rom_5:5  Harapan yang seperti ini tidak akan mengecewakan kita, sebab hati kita sudah diisi oleh Allah dengan kasih-Nya. Allah melakukan itu dengan perantaraan Roh-Nya, yang sudah diberikan kepada kita. 

Rom_5:8  Tetapi Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita ketika Kristus mati untuk kita pada waktu kita masih orang berdosa. 

Rom_9:13  Dalam Alkitab tertulis bahwa Allah berkata begini, "Yakub Aku kasihi, tetapi Esau Aku benci." 

Rom_9:15  Sebab Allah berkata kepada Musa, "Aku akan menunjukkan rahmat kepada orang yang Aku mau menunjukkan rahmat, dan Aku akan menunjukkan belas kasihan kepada orang yang Aku mau menunjukkan belas kasihan." 

Rom_9:18  Jadi, Allah berbelaskasihan kepada seseorang, kalau Allah menghendaki begitu. Dan Allah menyebabkan seseorang menjadi keras kepala, kalau Allah menghendaki demikian juga. 

Rom_9:23  Allah juga berniat untuk menunjukkan kepada kita kebahagiaan berlimpah-limpah yang dicurahkan-Nya kepada kita yang dikasihani-Nya. Kita sudah disiapkan-Nya untuk menerima kebahagiaan itu. 

Rom_9:25  Sebab dalam buku Nabi Hosea, Allah berkata, "Orang-orang yang bukan umat-Ku, akan Kusebut 'Umat-Ku'. Bangsa yang tidak Aku kasihi, akan Kusebut 'Kekasih-Ku'. 

Rom_11:28  Karena orang Yahudi tidak mau menerima Kabar Baik dari Allah, maka mereka menjadi musuh Allah; dan itu justru menjadi keuntungan bagi Saudara-saudara yang bukan Yahudi. Tetapi karena pilihan Allah, maka orang-orang Yahudi itu tetap dikasihi oleh Allah demi nenek moyang mereka. 

Jumat, 08 Agustus 2014

Ambisi Rohani... (2)

Ingin taat kepada Tuhan...

Ingin menyangkal diri...

Ingin merenungkan hati Tuhan...

Ingin giat bekerja bagi Tuhan...

Ingin membawa lebih banyak orang bagi Tuhan...

Ingin melakukan perkara-perkara besar bagi Tuhan...

Ingin bersama-sama Tuhan selama-lamanya...

Ambisi Rohani... (1)

Ingin lebih mengasihi Tuhan...

Ingin berdoa lebih banyak...

Ingin membaca firman Tuhan lebih banyak...
dan lebih sungguh...

Ingin memberitakan Injil kepada lebih banyak orang...

Ingin dipakai Tuhan...

Ingin mengasihi orang lain...

Ingin berkenan kepada Tuhan...

Kamis, 07 Agustus 2014

John Murray: Salib dan Kepastian Keadilan Allah

[Mengapa Kristus harus mati di kayu salib?]

Akhirnya ada juga argumentasi dari kepastian keadilan Allah. Dosa merupakan kontradiksi terhadap Allah dan Ia harus bereaksi melawannya dengan ketetapan kudus-Nya. Hal ini sama dengan mengatakan bahwa dosa harus berhadapan dengan penghakiman Ilahi (band. Ul. 27:26; Nah. 1:2; Hab. 1:13; Rm. 1:17; 3:21-26; Gal. 3:10, 13).

Dengan dasar-dasar seperti kekudusan hukum Allah yang tak boleh dilanggar, ketetapan kesucian Allah yang tak boleh dicemarkan dan tuntutan keadilan yang tak bisa direndahkan, maka kesimpulan mandatorial yang dihasilkan adalah bahwa keselamatan tanpa ekspiasi dan propisiasi adalah mustahil.

Prinsip inilah yang menjelaskan pengorbanan Tuhan yang mulia, kepedihan Getsemani dan keharusan kayu yang terkutuk. Prinsip inilah yang mendasari kebenaran agung bahwa Allah itu benar dan Pembenar mereka yang percaya kepada Yesus. Karena di dalam karya Kristus ketetapan kesucian dan tuntutan keadilan dapat dipenuhi secara sempurna, maka Allah menetapkan Dia sebagai Pendamai untuk menyatakan kebenaran-keadilan-Nya.

(dari buku "Penggenapan dan Penerapan Penebusan" [Surabaya: Momentum])

John Murray: Salib Adalah Demonstrasi Kasih

[Mengapa Kristus harus mati di kayu salib?]

Salib Kristus merupakan demonstrasi terbesar dari kasih Allah ([Rom 5:8: "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."])

Karakter teragung dari demonstrasi ini terletak pada harga yang tak ternilai dari pengorbanan yang dikerjakan itu. Harga yang tak ternilai inilah yang Paulus lihat ketka ia menulis: "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" [Rm 8:32].
Tidak ternilainya pengorbanan ini menjamin keagungan kasih dan menjadi jaminan bagi tersedianya semua karunia cuma-cuma lainnya bagi kita.

Namun demikian kita perlu bertanya: jika tidak ada suatu keharusan bagi harga yang tak ternilai tersebut, maka apakah salib Kristus masih bisa menjadi peragaan tertinggi dari kasih Allah? Bukankah satu-satunya dasar di mana salib Kristus dapat ditujukan kepada kita sebagai peragaan terbesar kasih Ilahi adalah keseriusan yang terlihat dari tuntutan mutlak pengorbanan Anak Allah? 

Berdasarkan asumsi itu kita dapat mengerti penekanan Yohanes: "Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita." (1 Yoh. 4:10). Tanpa itu kita kehilangan elemen yang mutlak untuk bisa mengerti makna Kalvari dan keindahan kasih-Nya yang agung kepada kita manusia ini. 

(dari buku "Penggenapan dan Penerapan Penebusan" [Surabaya: Momentum])

Rabu, 06 Agustus 2014

James Kennedy: Orang Kristen Harus Menginjili! (2)

[bila orang Kristen kini tidak menginjili...]

Tetapi tidaklah demikian di gereja mula-mula! Perhatikanlah sekali lagi ayat dalam Kisah Para Rasul 8:1-4 yang berbunyi, "Mereka semua... tersebar ke seluruh daerah... mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil". Ayat-ayat ini baik sekali untuk dikhotbahkan. Tetapi sebagian orang mungkin berkata, "Ya, tunggu sebentar, pak Pendeta jangan terlalu cepat. Anda tahu, orang-orang yang tersebar memberitakan dan mengajar Injil adalah para rasul. Anda tahu Yesus memilih dua belas rasul, melatih mereka, lalu mereka pergi dan menyebarkan Injil.". 

Kita semua tahu sebuah aksioma eksegesis yang baku adalah "sebuah teks tanpa konteks adalah sebuah dalih" dan ini telah cukup lama menjadi suatu dalih untuk membiarkan pejabat gereja yang melakukannya! Konteks penting dari ayat ini terdapat dalam Kisah Para Rasul 8:1, di mana kita baca bahwa "Mereka semua... kecuali rasul-rasul tersebar" dan (Kis. 8:4) "mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil". Kata yang diterjemahkan "memberitakan Injil" adalah evangelizo, dalam bahasa Yunani yang berarti "menginjil". 

Artinya setiap orang kecuali para rasul, pergi ke mana-mana menginjil! Kita tahu bahwa para rasul telah memberitakan Injil. Tetapi hal yang ditekankan penulis yang diilhami ini adalah bahwa setiap orang selain para rasul, juga pergi dan menginjil. 

(dari buku "Ledakan Penginjil" [Jakarta: EE International III])

James Kennedy: Orang Kristen Harus Menginjili! (1)

Perintah pertama Kristus kepada para pengikut-Nya yang baru dalam Injil Markus, pasal 1, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia". Perintah terakhir-Nya di bumi kepada murid-murid-Nya adalah "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea, dan Samaria dan sampai ke ujung bumi".

Demikian Kristus memulai dan mengakhiri pelayanan-Nya dengan perintah menjadi saksi dan penjala manusia! Sasaran ajaran-Nya disimpulkan dalam Amanat Agung yaitu perintah Yesus kepada pengikut-Nya untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil pada setiap insan. Maka prinsip yang utama dan jelas adalah bahwa Gereja merupakan sebuah badan di bawah pimpinan Kristus untuk membagikan Injil dengan seluruh dunia. Tetapi kemudian timbul pertanyaan, bagaimana hal ini dikerjakan dan oleh siapa?

bersambung...

(dari buku "Ledakan Penginjilan" [Jakarta: EE International III])

Selasa, 05 Agustus 2014

Kalimat Penting: Mircea Eliade: Apakah Agama Itu?

"Religion is first and foremost as belief in a realm of supernatural beings".

Terjemahan bebas:
Agama adalah pertama-tama dan terutama sebagai kepercayaan terhadap dunia keberadaan supernatural.

(dari buku "Public Religion" and The Pancasila-Based State of Indonesia" [New York: Peter Lang])

Kalimat Penting: Andrew Greeley: Apakah Agama Itu?

"Religion is a system of narrative metaphors that give meaning and purpose to life, that answer question about tragedy, suffering, death and about happiness and ecstasy".

Terjemahan bebas: 
Agama adalah sistem metafora naratif yang memberikan makna dan tujuan kepada hidup, yang menjawab pertanyaan tentang tragedi, penderitaan, kematian dan tentang kebahagiaan dan kenikmatan. 

(dari buku Benyamin F. Intan, ""Public Religion" and the Pancasila-Based State of Indonesia" [New York: Peter Lang])

Senin, 04 Agustus 2014

Pasangan Baru Menikah, Perhatikanlah... (2)

Belajar menerima bahwa keadaan yang terjadi tidak seperti yang dibayangkan...

Belajar memahami bahwa pernikahan bukan hanya persoalan dibagi dua tetapi juga dikalikan dua...

Belajar hidup repot tapi rela...

Belajar melakukan apapun dengan tidak bersungut-sungut...

Belajar mencintai dengan berkorban...

Belajar sabar menanggung segala perkara dalam rumah tangga...

Belajar menyenangkan Tuhan melalui pelayanan dalam keluarga...

Pasangan Baru Menikah, Perhatikanlah... (1)

Belajar melihat pasangan kita sebagai pimpinan Tuhan yang terindah...

Belajar menerima apapun keadaan pasangan kita, karena kita sudah memilih dia sebagai pasangan kita...

Belajar meminta kekuatan Tuhan dalam menjalani rutinitas dan masalah sehari-hari...

Belajar tidak menceritakan masalah keluarga dan kelemahan pasangan kepada orang lain...

Belajar membawa segala perkara dalam doa...

Belajar menyelesaikan persoalan dengan dewasa...

Belajar menahan perkataan yang tidak patut ketika emosi...

Minggu, 03 Agustus 2014

Millard Erickson: Allah Itu Hidup! (2)

Allah ini bukan saja memiliki hidup, tetapi hidup yang dimiliki-Nya itu berbeda sekali dari hidup semua makhluk hidup lainnya. Sedangkan semua makhluk lain memperoleh hidup mereka di dalam Allah, Ia tidak memperoleh hidup-Nya dari sumber lain di luar diri-Nya. Allah tidak pernah digambarkan sebagai sesuatu yang pernah diciptakan. Sebagaimana sudah dicatat sebelumnya, Yohanes 5:26 mengatakan bahwa Allah mempunyai hidup di dalam diri-Nya sendiri. Kata sifat 'kekal' seringkali dikenakan kepada-Nya, yang menunjukkan bahwa Dia tidak pernah tidak ada, melainkan Dia senantiasa ada. Lagi pula diajarkan kepada kita bahwa 'pada mulanya' yaitu sebelum ada apa-apa, Allah sudah ada (Kej. 1:1). Jadi, tidak mungkin Allah memperoleh keberadaan-Nya dari sumber lain di luar diri-Nya. 

Tambahan pula, keberadaan Allah juga tidak bergantung pada apapun di luar diri-Nya. Semua makhluk hidup lainnya, selama mereka hidup, membutuhkan sesuatu untuk tetap bertahan hidup. Makanan bergizi, kehangatan, perlindungan, semua itu dibutuhkan untuk tetap hidup. Di Mat. 6:25-33, Yesus mengatakan burung dan bunga bergantung kepada pemeliharaan Bapa. Akan tetapi dengan Allah lain lagi kenyataan-Nya. Allah tidak memerlukan semuanya itu. Sebaliknya, Paulus menolak bahwa Allah memerlukan sesuatu atau dilayani oleh tangan manusia (Kis. 17:25). Ia ada, tanpa menghiraukan apakah hal-hal lain juga ada. Sebagaimana Ia telah ada sebelum hal-hal lain ada, begitu pula Ia akan tetap ada, terlepas dari segala yang lain. 

(dari buku "Teologi Kristen I"[Malang: Gandum Mas])

Millard Erickson: Allah Itu Hidup! (1)

Allah itu hidup. Ciri khas-Nya adalah hidup. Hal ini diteguhkan oleh Alkitab melalui berbagai cara. Hal itu ditemukan dalam pernyataan bahwa Dia itu ada. Nama-Nya sendiri, "Aku adalah Aku" (Kel. 3:14) menunjukkan bahwa Dia itu Allah yang hidup. Juga penting untuk dicamkan bahwa Alkitab tidak berusaha untuk memperdebatkan bahwa Dia itu ada. Alkitab sekadar menegaskannya atau, lebih sering, hanya menerimanya. Ibrani 11:6 berbunyi bahwa, "Barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia". Jadi adanya Allah itu dianggap sebagai aspek yang paling mendasar dari kodratNya (terlepas dari pertanyaan apakah keberadaan itu merupakan suatu gelar kehormatan atau bukan, Alkitab dengan jelas sekali menyatakan bahwa Allah itu ada).

Ciri khas Allah ini juga ditampilkan sebagai perbandingan di antara Dia dengan dewa-dewa ketika itu. Dia ditampilkan sebagai Allah yang hidup, berbeda dengan benda-benda mati dari logam atau batu. Yeremia 10:10 menyebut Dia sebagai Allah yang benar, Allah yang hidup, yang mengawasi alam semesta ini. Pada pihak lain, "para allah yang tidak menjadikan langit dan bumi akan lenyap dari bumi dan dari kolong langit ini" (ayat 11). Yohanes 5:26 menyebutkan bahwa Allah memiliki hidup di dalam diri-Nya sendiri, dan 1 Tesalonika 1:9 menggambarkan perbedaan di antara berhala-berhala yang telah ditinggalkan oleh orang Tesalonika untuk melayani "Allah yang hidup dan yang benar".

bersambung...

(dari buku "Teologi Kristen I" [Malang: Gandum Mas])

Sabtu, 02 Agustus 2014

Ayat-Ayat: Berhati-Hatilah dalam Kitab Ulangan (2)

Ul_11:16  Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk, sehingga kamu menyimpang dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya.

Ul_12:13  Hati-hatilah, supaya jangan engkau mempersembahkan korban-korban bakaranmu di sembarang tempat yang kaulihat;

Ul_12:19  Hati-hatilah, supaya jangan engkau melalaikan orang Lewi, selama engkau ada di tanahmu.

Ul_12:30  maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Akupun mau berlaku begitu.

Ul_15:9  Hati-hatilah, supaya jangan timbul di dalam hatimu pikiran dursila, demikian: Sudah dekat tahun ketujuh, tahun penghapusan hutang, dan engkau menjadi kesal terhadap saudaramu yang miskin itu dan engkau tidak memberikan apa-apa kepadanya, maka ia berseru kepada TUHAN tentang engkau, dan hal itu menjadi dosa bagimu.

Ul_24:8  Hati-hatilah dalam hal penyakit kusta dan lakukanlah dengan tepat segala yang diajarkan imam-imam orang Lewi kepadamu; apa yang kuperintahkan kepada mereka haruslah kamu lakukan dengan setia.

Ayat-Ayat: Berhati-Hatilah dalam Kitab Ulangan (1)

Ul_2:4  Perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi kamu akan berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, yang diam di Seir; mereka akan takut kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali;

Ul_4:9  Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu,

Ul_4:15  Hati-hatilah sekali--sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api--

Ul_4:23  Hati-hatilah, supaya jangan kamu melupakan perjanjian TUHAN, Allahmu, yang telah diikat-Nya dengan kamu dan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang oleh TUHAN, Allahmu, dilarang kauperbuat.

Ul_6:12  maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.

Ul_8:11  Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;


Jumat, 01 Agustus 2014

Ayat-Ayat: Nabi-Nabi Palsu (2)

Mat_7:15  "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Mat_24:11  Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.

Mat_24:24  Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

Mar_13:22  Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.

Luk_6:26  Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."

Kis_13:6  Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka bertemu dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu.

2Pe_2:1  Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

1Yo_4:1  Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.

1Yo_4:4  Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.

Why_16:13  Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.

Why_19:20  Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.

Why_20:10  dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.



Ayat-Ayat: Nabi-Nabi Palsu (1)

Yer_5:31  Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

Yer_14:14  Jawab TUHAN kepadaku: "Para nabi itu bernubuat palsu demi nama-Ku! Aku tidak mengutus mereka, tidak memerintahkan mereka dan tidak berfirman kepada mereka. Mereka menubuatkan kepadamu penglihatan bohong, ramalan kosong dan tipu rekaan hatinya sendiri.

Yer_23:25  Aku telah mendengar apa yang dikatakan oleh para nabi, yang bernubuat palsu demi nama-Ku dengan mengatakan: Aku telah bermimpi, aku telah bermimpi!

Yer_23:26  Sampai bilamana hal itu ada dalam hati para nabi yang bernubuat palsu dan yang menubuatkan tipu rekaan hatinya sendiri,

Yer_27:14  Janganlah dengarkan perkataan nabi-nabi yang berkata kepadamu: Janganlah kamu mau takluk kepada raja Babel! Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu.

Yer_27:15  Sebab Aku tidak mengutus mereka, demikianlah firman TUHAN, tetapi mereka bernubuat palsu demi nama-Ku, sehingga kamu Kuceraiberaikan dan menjadi binasa bersama-sama dengan nabi-nabi yang bernubuat kepadamu itu."

Yer_27:16  Juga kepada imam-imam dan kepada seluruh rakyat itu aku berbicara, kataku: "Beginilah firman TUHAN: Janganlah dengarkan perkataan nabi-nabimu yang bernubuat kepadamu: Sesungguhnya, perkakas-perkakas rumah TUHAN tidak berapa lama lagi akan dibawa kembali dari Babel! Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu.