"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu, kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa" (1 Pet. 4:7).
Perhatikanlah posisi di mana seseorang yang percaya berada. Dia dapat melihat kesudahan segala sesuatu. Dia berada di atas menara pengawas, jauh mengatasi segala kebisingan, dan perkara-perkara dunia jahat yang sekarang ini. Hal-hal yang bersifat sementara ada di bawah kakinya, yang abadi terbentang di hadapannya. Gambaran tentang orang percaya yang terdapat di dalam Firman Tuhan ialah "sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan melainkan yang tak kelihatan karena yang kelihatan adalah sementara sedangkan yang tidak kelihatan adalah kekal" (2 Kor. 4:18).
Pertimbangkanlah betapa singkatnya waktu hidup kita. Dari waktu kita lahir sampai kita mati hanya beberapa langkah. "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap" (Mzm 90). Separuh manusia meninggal sebelum mencapai umur dua puluh tahun. Bahkan ketika manusia bisa hidup beratus-ratus tahun, itu pun dianggap hanya sehasta saja - sekejap saja jika dibandingkan dengan kekekalan. Metusalah hidup selama 969 tahun dan dia meninggal. "Hari-hariku berlalu lebih cepat dari torak". "Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada seorang pelari, lenyap tanpa melihat bahagia, meluncur lewat laksana perahu dari pandan, seperti rajawali yang menyambar mangsanya".
Waktu bagi keberlangsungan dunia ini sangat pendek. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Hanya sedikit lagi sebelum hari-hari kasih karunia Tuhan akan berakhir. Kegiatan khotbah dan doa akan segera berakhir. Matahari hari Sabat yang terakhir segera akan terbenam. "RohKu tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia. Dengan segera para hamba Tuhan akan berhenti bergumul dengan dunia yang tidak mempercayai Tuhan. Sedikit lagi dan segera jumlah orang-orang yang percaya akan menjadi genap. Dengan segera langit akan terbuka di atas kepala kita dan Kristus akan datang.
(dari buku "Berjaga-Jaga dalam Doa").