Kepala Pasukan adalah pemimpin pasukan 100 (centurion) yang ditetapkan untuk menjalankan eksekusi penyaliban. Seharusnya tidak ada hal yang baru yang membuat ia kaget tatkala melihat penyaliban. Namun dalam penyaliban, ada beberapa hal yang membuat ia kaget dan akhirnya ia mengaku Yesus sebagai Tuhan.
Pertama, Ketika Tuhan Yesus disalibkan, Ia bukan saja tidak mengutuk, malah mengampuni. Biasanya orang yang disalibkan, kalau ia tidak mengutuk maka ia akan dikutuk oleh keluarganya. Hal ini disebabkan, siksaan fisik dan hinaan psikologis begitu luar biasa sehingga tidak mungkin manusia tidak berteriak.
Kedua, Tuhan Yesus mati begitu cepat. Penyaliban dimaksudkan sebagai eksekusi penyiksaan, melalui kematian perlahan-lahan. Terkadang ada yang mati setelah 5 hari, bahkan bisa dua minggu, bergantung kondisi tubuhnya. Ketika Tuhan Yesus sudah mati, 2 penjahat itu belum mati sehingga dipatahkan kakinya agar bisa mati. Tetapi Tuhan Yesus mati dalam 6 jam penyaliban. Hal ini untuk menyatakan bahwa Tuhan Yesus berkuasa menyerahkan nyawaNya. Ketaatan Tuhan Yesus kepada Bapa membawa Ia menyerahkan nyawaNya. Inilah yang membuat kepala prajurit itu heran.
Kita berdoa supaya Roh Kudus membuka mata rohani banyak orang yang berdiri di hadapan salib Kristus, sehingga boleh mengakui Kristus sebagai Tuhan.