Kita memuliakan Allah. Kita melakukannya dengan menanggapi pernyataan kasih karunia-Nya:
Pertama, melalui penyembahan dan puji-pujian. "Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku (Mzm. 50:23); "Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya" (Mzm. 96:8); "Memuliakan Allah karena rahmat-Nya" (Rm. 15:9).
Kedua, dengan mempercayai firman-Nya. "Dasar firman-Mu adalah kebenaran" (Mzm. 119:160); "Segala firman-Mulah kebenaran" (2 Sam. 7:28).
Ketiga, dengan mempercayai janji-janji-Nya (dengan cara ini Abraham memuliakan Allah, Rm. 4:20, dst).
Keempat, dengan mengakui Kristus sebagai Tuhan "Bagi kemuliaan Allah Bapa" (Flp. 2:11).
Kelima, dengan menaati hukum Allah. "Buah kebenaran" adalah "memuliakan dan memuji Allah" (Flp. 1:11).
Keenam, dengan tunduk pada penghukuman-Nya yang adil atas dosa-dosa kita (maka Akhan memuliakan Allah, Yosua 7:19 dst).
Ketujuh, dengan berusaha mengagungkan Dia (yang berarti membuat diri sendiri kecil) dalam hidup kita sehari-hari.
(dari buku "Rencana Allah Bagi Anda" [Surabaya: Momentum])