Dalam buku 'Glorious Intruder', Joni Eareckson Tada [yang sendirinya lumpuh, tetapi begitu setia melayani Tuhan] menulis tentang Diane, yang menderita multiple schlerosis. Berikut ini kesaksian yang disadur dan disesuaikan seperlunya.
Dalam ruang kudusnya yang tenang, Diane memutar kepalanya sedikit di atas bantal ke arah papan gabus di dinding. Matanya menelusuri setiap kartu dan surat yang dipasang. Setiap foto, semua carikan kertas yang dengan cermat, ditempelkan membentuk sebuah barisan. Kesunyian itu pecah tatkala Diane mulau bergumam. Ia berdoa.
Beberapa orang akan melihat Diane - kaku dan tak bergerak - dan menggeleng-gelengkan kepala mereka... 'Sungguh memalukan. Hidupnya tak bermakna. Ia benar-benar tak dapat melakukan apapun'. Namun Diane percaya dan yakin bahwa hidupnya beraerti. Kerja kerasnya dalam doa penting. Ia mendoakan agar misionaris yang berjalan tak terhalang oleh gunung-gunung. Ia berdoa agar Allah membuka mata rohani mereka yang buta rohani di Asia Tenggara. Ia berdoa agar Allah mendorong mundur kerajaan kegelapan yang menghitamkan gang-gang dan jalan-jalan geng-geng di Los Angeles Timur.
Ia mendoakan bagi para ibu tuna wisma, para orang tua tunggal, anak-anak yang teraniaya, remaja-remaja yang remuk hati, anak-anak yang cacat, dan orang-orang tua yang sekarat dan terlupakan di panti jompo di seberang tempat tinggalnya.
Diane ada di garis depan, memajukan Injil Kristus, menopang orang-orang kudus yang lemah, menginspirasi orang-orang percaya yang ragu-ragu, memberi kekuatan kepada para pejuang doa lain, dan menyukakan Tuhan dan Juruselamatnya.
(dari buku "Kisah-Kisah Pembangkit Semangat untuk Pendoa" dengan penyesuaian seperlunya).