Pertanyaan: "Apa yang dimaksudkan dengan statemen "...jangan sampai dia mengulurkan tangannya dan mengambil pula buah dari pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga hidup untuk selama-lamanya" (Kej. 3:23)?"
Jawaban Pdt. Stephen Tong:
Kalimat itu muncul setelah Adam dan Hawa makan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat, lalu dihukum oleh Tuhan dan diusir keluar dari Taman Eden. Apakah statemen itu menandakan Tuhan tidak menginginkan mereka bertobat atau tidak menginginkan mereka memperoleh hidup kekal? Bukan. Lalu mengapa kata-Nya, jangan sampai mereka kembali dan makan buah dari pohon kehidupan? Karena mereka sudah dihukum oleh Tuhan dan tak boleh lagi hidup dalam jasmani sampai selamanya; tak fana.Karena dengan begitu, dia tak punya pengharapan diselamatkan.
Selain itu, bisa bayangkan tidak, apa jadinya, kalau Adam yang telah berdosa makan buah dari pohon kehidupan, sampai hari ini dia belum mati, masih ikut kebaktian di sini? Tentu tampanya sudah jadi sangat mengerikan bukan? Maka saya mengatakan satu kalimat yang kurang etis: seorang yang sudah lanjut usia, bisa mati adalah berkat Tuhan. Jadi, kalau kita sudah tua, tiba saatnya Tuhan memanggil kita pulang, ya taat saja.
(dari Seri Tanya Jawab 2011 - 13, GRII Pusat Kemayoran)