Paling tidak ada empat kuasa yang diperlukan seorang pengkhotbah.
Pertama, kuasa untuk memuliakan Allah di atas mimbar. Pengkhotbah diberi kuasa, keberanian dan kejujuran untuk meninggikan Tuhan melalui khotbah-khotbahnya. Seperti dikatakan John Piper, seorang pengkhotbah seharusnya memancarkan aroma kebesaran Allah.
Kedua, kuasa untuk melakukan kehendak Tuhan dalam kebaktian tersebut. Setiap kebaktian merupakan kesempatan bagi Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya baik kepada pengkhotbah maupun pendengar. Misalnya, Tuhan mempertobatkan, memanggil, menggerakkan, memperbaharui melalui firman Tuhan yang disampaikan. Jadi, biarlah apa yang sudah direncanakan Tuhan, dilaksanakan melalui kebaktian tersebut.
Ketiga, kuasa untuk membagikan isi hati Tuhan kepada pendengar. Setiap pendengar memerlukan isi hati Tuhan. Pengkhotbah menyampaikan isi hati Tuhan yang sudah ia gumulkan dalam hatinya dan diharapkan tiba kepada hati pendengar.
Keempat, kuasa untuk memimpin manusia kembali kepada Tuhan.
Marilah kita mendoakan setiap pengkhotbah yang menyampaikan firman Tuhan dari atas mimbar gereja kita.