Sesudah Natal berlalu, ketika lagu "Malam Kudus" tidak lagi dinyanyikan, ketika lagu "Dunia Gemar dan Soraklah" tidak lagi disorakkan, lalu apa sekarang?
Masihkah kita ingat bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah Yang MahaTinggi? Apakah Kristus yang adalah Raja Damai itu bertahta dalam hati kita? Apakah kita taat kepada Dia?
Apakah kasih Kristus yang begitu luar biasa itu terwujud dalam hidup kita kepada orang-orang yang berada di sekitar kita?
Apakah lilin terang yang kita nyalakan dalam kebaktian Natal, sudah kita "nyalakan" melalui hidup kita untuk menerangi sekitar kita yang gelap?
Masih ingatkah kita akan khotbah-khotbah Natal yang baru lewat?
Apakah semangat Kristus untuk merendahkan diri dan rela menderita sudah terwujud dalam hidup kita?
Jangan-jangan yang kita ingat dari Natal adalah kemeriahan acaranya, penuh selebriti dan selebritas, Sinter Klas, Piet Hitam, kaus kaki, hadiah Natal untuk kita, makan-makan Natal, musik yang bergemuruh bagai gempa bumi, pohon Natal... yang semuanya itu tidak ada di Betlehem pada malam Yesus dilahirkan...