Satu hal yang menunjukkan menurunnya kehidupan rohani orang-orang percaya adalah pada waktu mereka hanya memiliki sedikit kasih Kristen di dalam mereka. Pada saat kasih mereka akan Allah lemah, mereka tidak lagi menaati Allah sepenuhnya.
Yesus pernah ditanya: "Apakah perintah yang terbesar?" Dia menjawab: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama" (Mat. 22:37-38). Kita diperintahkan untuk mengasihi Allah karena Dia baik, dan dengan demikian, kita akan menemukan tujuan bagi hidup kita dan menjadi manusia yang utuh.
Apa yang terjadi di saat kasih orang-orang Kristen menjadi lemah?
Pertama, mereka tidak lagi menikmati kehadiran Allah, atau bahkan tidak lagi rindu berpikir tentang Allah.
Kedua, orang-orang percaya tidak lagi datang kepada Allah sebagai anak-anakNya. Mereka tidak lagi mempercayainya. Bagi mereka, Allah terasa begitu jauh. Mereka mulai memiliki pikran-pikiran yang meragukan Allah.
Ketiga, kehidupan doa hampir terhenti ketika kasih akan Allah melemah. Orang-orang Kristen yang lemah rohani tidak memiliki keinginan untuk berdoa.
Keempat, orang-orang percaya yang [kasih akan Allahnya] lemah tidak merasa khawatir bila tidak menaati Allah.
Kelima, orang-orang Kristen sedikit sekali berpikir tentang Yesus Kristus di saat kasih mereka menjadi lesu dan pudar.
Keenam, mereka yang kasihnya kepada Allah sudah lemah, tidak akan tertarik untuk menyebarkan Injil Yesus Kristus.
(dicuplik dari buku "Kebangunan Rohani Pribadi" [Surabaya: Momentum, 2010])