Kekhususan Kitab Mazmur terletak pada kenyataan bahwa kitab ini menolong kita melalui pengajarannya yang berbentuk ungkapan pengalaman hidup. Dalam PB kita memperoleh gambaran yang tepat sama, tetapi diberikan dalam bentuk yang lebih teoritis. Kitab Mazmur nampaknya ditulis dalam bentuk praktis dan sesuai dengan keseharian kita. Kita telah akrab dengan nilai-nilai dalam kitab ini. Ada saatnya ketika jiwa kita lelah, ketika kita merasakan tidak mampu lagi menerima lebih banyak nasihat langsung; kita sangat diuji, pikiran kita begitu lelah dan hati kita mungkin begitu sakit, sehingga tidak mampu berpikir tentang hal-hal prinsip dan tidak dapat melihat permasalahan secara obyektif.
Pada waktu seperti inilah, untuk membuat kebenaran dapat diterima dalam bentuk yang lebih pribadi, orang yang merasa hidup ini tidak adil kemudian datang - walau dipikul dan dihajar oleh gelombang dan badai hidup - pada kitab Mazmur. Mereka membaca pengalaman orang-orang dalam Kitab Mazmur dan mendapati bahwa orang-orang itu juga mengalami masalah yang sama. Dan entah bagaimana, kenyataan tersebut menolong dan menguatkan mereka. Mereka merasa tidak sendirian, dan apa yang terjadi pada mereka ternyata bukan hal yang luar biasa.
(dari buku "Eksposisi Mazmur 73: Ketika Iman Diadili" [Jakarta: Perkantas])