Kedua, anak sangat bernilai karena diberi oleh Tuhan potensi yang hampir tidak terbatas. Manusia bisa menerima begitu banyak pengetahuan tanpa harus kuatir otak akan penuh.
Ketiga, anak sangat bernilai karena diberi oleh Tuhan kreativitas yang luar biasa. Manusia memiliki kemampuan untuk mengutarakan potensi-potensi yang diberi Tuhan itu secara luar biasa.
Keempat, anak sangat bernilai karena diberi oleh Tuhan kemampuan mempengaruhi orang lain (influencing power). Manusia adalah makhluk yang bisa memberi pengaruh yang luar biasa kepada sesamanya.
Kelima, anak sangat bernilai karena Tuhan berjanji bahwa "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Ams. 22:6). Rasul Paulus juga mengatakan, tugas kita adalah menabur, menanam, Tuhanlah yang memberi pertumbuhan (1 Kor 3:6: "Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.")
Keenam, anak sangat bernilai karena ketika Tuhan Yesus berinkarnasi, Ia datang sebagai anak-anak. Bila kehidupan anak-anak tidak bernilai, Tuhan Yesus tidak perlu berinkarnasi sebagai anak.
(dituliskan dengan bahasa saya sendiri, diringkas dari Khotbah Konvensi Injil Nasional "Dinamika Pendidikan Kristen" di RMCI Kemayoran Jakarta, 12 November 2014)