Anak-anak diberi sifat kekekalan. Mengapa ketika Tuhan memulihkan harta benda Ayub yang hilang 2 kali lipat, Tuhan tidak memberi anak dua kali lipat dari yang meninggal? Karena harta benda Ayub yang hilang adalah benda-benda yang tidak memiliki sifat kekekalan. Namun demikian, anak-anak Ayub yang meninggal itu, mereka tidak hilang. 10 anak itu dalam kekekalan masih ada. Karena itu, Tuhan hanya menambah 10 anak saja.
Anak-anak yang dihukum lebih keras dari kesalahan mereka akan membenci orang tuanya. Anak-anak yang dihukum lebih lunak dari kesalahan mereka akan menghina orang tuanya.
Anak-anak yang paling mengecewakan, mungkin kemudian menjadi anak-anak yang paling menghibur. Markus dulu pernah sangat mengecewakan Paulus tetapi kemudian Paulus menganggap pelayanan Markus penting baginya.
Anak yang maju harus dipuji tetapi anak yang belum maju jangan dihina melainkan didorong.
Dorongan dan pujian yang jujur dan sesuai dengan fakta merupakan hal yang sangat menguatkan dan membangun anak-anak.
(dicatat dengan bahasa saya sendiri dari khotbah Konvensi Injil Nasional 2014 "Dinamika Pendidikan Kristen, Selasa, 12 November 2014 di RMCI, Kemayoran Jakarta)