Keajaiban lainnya adalah apa yang ditanggung-Nya bagi kita. Ia meninggalkan surga demi kita. "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya". Yesus membayangkan situasi di taman Getsemani dan salib saat Ia mengucapkan perkataan tadi. Yohanes pun menjadi saksi saat Ia "mengarahkan pandangan-Nya ke Yerusalem", saat Ia sangat ketakutan. "Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah". Ia diikat, diludahi, dan dipukuli lalu dipaku di kayu salib. Yohanes pun melihat Dia bermahkota duri, berdarah, akhirnya wafat.
Yohanes menyaksikan kegelapan yang meliputi wilayah itu, wajah Yesus penuh penderitaan. Dari semua hal ini, Yohanes menyimpulkan bahwa Yesus mengasihi kita. Yohanes menyaksikan Yesus disalibkan karena menanggung dosa-dosa kita, menggantikan kita; Ia menanggung rasa malu kita, dikutuk dan diperlakukan sebagai pendosa karena kita. Di mata Yohanes, ini membuktikan Yesus mengasihi kita. Sepatutnya bila Anda memandang Kristus yang menderita dan mati seperti itu, maka Anda akan mengatakan hal yang sama.
(dari buku "Tujuh Permata Sukacita")