Menghargai hidup merupakan konsep yang paling utama. Setiap murid yang datang kepada Saudara dan yang dididik di bawah Saudara adalah sautu "hidup" sehingga Saudara harus menghargai "hidup" itu. Perlakukan mereka sebagai seorang "pribadi". Hadapi mereka sebagai satu oknum, satu pribadi yang berpeta dan teladan Allah.
Kita tidak boleh memperlakukan mereka dengan memikirkan bahwa mereka hanyalah murid, mereka hanya anak kecil, bisa dibentak-bentak dengan sembarangan. Mereka sebagai satu oknum, dengan kita sendiri juga oknum, yang mendidik kepada oknum, maka harus terjadi dan dipupuk suatu hormat timbal balik (mutual-respect). Di dalam hal ini, guru pria dan wanita mengalami sedikit perbedaan, seperti ayah dan ibu akan berbeda dalam mendidik anak-anaknya, namun pada prinsipnya haru sama, yaitu hormat kepada suatu kehidupan (respect to life), menghormatinya sebagai pribadi.
(dari buku "Arsitek Jiwa II" [Surabaya: Momentum])