Kamis, 07 Februari 2013

Denis Green: Teologi Kitab Nahum

Pertama, Allah dilukiskan oleh Nahum sebagai "Allah yang cemburu dan pembalas" (1:2) dan murka-Nya dibangkitkan oleh kefasikan. Allah panjang sabar terhadap manusia tetapi kalau amarah-Nya sudah bangkit Dia menghukum secara bulat (1:3). Walaupun manusia menganggap diri berdaya dan membuat rencana untuk melawan Tuhan Dia akan melenyapkan mereka sama sekali (1:9-11). Namun demikian Tuhan menunjukkan kebaikan-Nya terhadap orang yang percaya kepadaNya (1:7-8a).

Kedua, dosa. Secara khusus Nahum mencela dosa kekerasan militer yang kejam, yang sering dilakukan oleh orang Asyur (3:1-3). Dosa itu mengakibatkan banyak pembunuhan, penghapusan bangsa dan banyak kekejaman lainnya. Hal-hal demikian sangat dibenci Tuhan (2:11-13; 3:5).

Ketiga, pengharapan. Kepada bangsanya sendiri, Nahum memberitakan bahwa walaupun mereka sudah banyak menderita, akhirnya orang Yehuda akan menang lagi pada waktu Tuhan menghukum musuh-musuh mereka (2:2). Maka sebagai ucapan syukur atas janji itu, Nahum memanggil orang Yehuda untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban ibadah mereka dengan setia (1:15).

(dari buku "Pembimbing kepada Pengenalan Perjanjian Lama")