Musa menuliskan kalimat-kalimat penting dalam Mazmur 90:11, "Siapakah yang mengenal kekuatan murkaMu dan takut kepada gemasMu?" Maksudnya siapa yang benar-benar sadar akan kemarahan Tuhan? Di dalam Mazmur 2:11-12 kita membaca "... sebab mudah sekali murkaNya menyala". Ini bukan berarti Tuhan mudah sekali (cepat) marah. Terjemahan yang lebih akurat, "ciumlah Anak itu, karena cepat sekali (sebentar lagi) Dia sudah akan marah". Maksudnya, kemarahanNya sudah dekat sekali; sebentar lagi akan dinyatakan.
Kalau Tuhan sudah marah, tak ada seorangpun yang tahan berdiri di hadapanNya. Kalau Tuhan masih sabar, bukan berarti Dia memperbolehkan kita berbuat dosa terus menerus; bukan berarti Dia berkompromi atau setuju dengan perbuatan jahat yang kita lakukan. Tetapi itu hanya memberikan kesempatan supaya bertobat. Di dalam teologi Reformed, ini termasuk dalam anugerah umum. Anugerah umum Tuhan mencakup juga toleransiNya kepada orang yang berbuat dosa. Maksudnya, kesabaran Tuhan menunggu manusia bertobat. Tuhan tidak mudah marah, namun tidak berarti Tuhan tidak akan marah. Tuhan yang suci dan adil pasti akan menghukum setiap perbuatan dosa.
Musa menulis, "siapakah yang mengenal kekuatan murkaMu dan takut kepada gemasMu?" Sangat disayangkan jika banyak gereja dan pemimpin gereja pada mas akini tidak suka membicarakan atau mengkhotbahkan tentang kemarahan Tuhan. Mereka lebih suka membicarakan tentang cinta Tuhan. Kalau kita memberitakan Tuhan cinta adanya, ini tidak salah.
Tetapi kalau kita tidak menyeimbangkan pemberitaan tentang cinta Tuhan dengan murka Tuhan, kita belum menjadi hamba Tuhan yang setia. Jikalau orang-orang datang ke gereja hanya karena tertarik mendengar cinta dan berkat Tuhan, tanpa mengerti bahwa Allah adalah suci dan akan menghakimi dunia, iman mereka tidak akan bertumbuh dengan baik. Biarlah kita menjadi orang yang mengerti akan kesucian, kehormatan dan kemuliaan Tuhan, serta takut akan Dia. Marilah kita berjalan dalam rencana Tuhan, karena kita tahu bahwa Dia adalah Tuhan yang suci dan adil, yang akan menghukum dosa.
(dari buku "Waktu dan Hikmat")