Apa yang terjadi, tentunya adalah mereka menangkap banyak ikan sehngga jala mereka mulai sobek, dan kapal mereka mulai tenggelam. Ketika Petrus melihat ini, ia melakukan sesuatu yang aneh. Ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: Tuhan, pergilah daripadaku, karena aku ini seorang berdosa (ayat 8). Hal yang aneh adalah karena Yesus tidak mengatakan sesuatupun tentang dosa Petrus. Tetapi ketika seorang tukang kayu menunjukkan kepada penjala ikan bagaimana menjala ikan, Dia pasti lebih dari seorang tukang kayu. Petrus menyadari jarak yang jauh terbentang antara Dia dan Yesus. Itulah jarak antara manusia yang cemar dan Allah yang kudus.
Seperti Yesaya, ketika Petrus dihancurkan oleh kekudusan Yesus Kristus, ia bertobat dari dosa-dosanya. Ia dipulihkan berdasarkan darah pengorbanan yang Yesus serahkan untuk dosa-dosa di kayu salib. Yesus mengadakan pengorbanan darah yang mengangkut kesalahan Petrus dan menebus dosa-dosanya. Kemudian, setelah Petrus diutus kembali dan mulai memberitakan mengenai Yesus, ia menggunakan sebutan yang disukai Yesaya untuk Dia - Yang Mahakudus (Kis. 3:14).
Setiap orang berdosa yang ingin benar dengan Allah yang kudus harus melakukan hal yang sama. Anda harus bertemu Yesus Kristus yang kudus, kudus, kudus. Anda harus melihat kehancuran anda dan bertobat dari dosa-dosa anda. Anda harus dipulihkan dengan Allah melalui kematian dari Kristus di kayu salib. Hanay demikian anda ada gunanya bagi pelayanan Allah.
(dari buku "Mengenal Allah melalui Kisah-Kisah dalam Alkitab")