Pertanyaan: Apakah mujizat merupakan sesuatu yang rasional?
Jawaban: Mujizat seolah-olah tidak dapat dianalisis oleh rasio. Tetapi mengerti Allah yang menciptakan alam semesta lebih tinggi dari pada alam semesta dan semua hukumnya, itu adalah hal yang rasional dan tidak melawan rasio. Sehingga mujizat bukan kontra rasional, tetapi suprarasional. Saya tidak mengerti bagaimana Tuhan Yesus dapat membagi lima roti untuk lima ribu orang, tetapi sebagai anak Tuhan, saya mengerti hal itu bukan tidak logis, tetapi melampaui logika saya. Di situlah logikanya.
Pertanyaan: Ketika seseorang sakit yang menurut dokter sudah tidak dapat sembuh, ternyata setelah didoakan menjadi sembuh. Bukankah di sini iman bertentangan dengan rasio?
Jawaban: Tuhan yang lebih besar dari pada dokter telah menyembuhkan dia. Itu sangat rasional. Dokter tidak mahakuasa, itu rasional. Tuhan lebih besar dari pada dokter yang terbatas, itupun rasional. Tuhan mampu menyembuhkan yang sakit lebih dari pada kemampuan dokter manapun, itupun rasional. Jadi tetap rasional. Saya harap saudara jangan sembarangan mempertentangkan rasio dengan iman.
(dari Tanya Jawab dalam buku "Iman, Rasio dan Kebenaran")