Dalam Alkitab Perjanjian Lama, ada 3 orang yang mengalami kesulitan yang berat: Ayub, Penulis Mazmur 73 dan Habakuk.
Ayub mengalami penderitaan yang bukan karena kesalahannya. Penulis Mazmur 73 mengalami kesulitan meski bukan karena kesalahannya. Ia malah melihat orang fasik semakin senang. Habakuk melihat kebenaran ditindas oleh kelaliman.
Ketiganya menerima jawaban atas pergumulan dari firman Tuhan (Ayub 38-41; Mzm. 73:16-19; Hab. 2:1-20).
Ketiganya juga mengalami perubahan sikap hati dan komitmen hidup setelah mendengarkan firman Tuhan.
Ayub berkata, "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau" (42:5).
Penulis Mazmur berkata, "Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya" (73:26).
Habakuk berkata, "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan...namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku" (3:18-19).
Dari ketiganya, hanya Ayub yang dicatat mengalami perubahan keadaan. Namun ketiganya mengalami perubahan hati dan hidup.
Dalam penderitaan, mereka setia dan bertumbuh.