Rabu, 31 Oktober 2012

Anthony Hoekema: Pentingnya Pertobatan (2)

Apakah tujuan dari pelayanan Paulus? Dia menjelaskannya saat berbicara di hadapan Raja Agripa. Ketika Yesus menampakkan diriNya kepada Paulus di jalan menuju Damaskus, Dia berkata: "Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepadaKu memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan" (Kis. 26:17-18).

Maka tujuan pelayanan Palus adalah untuk membawa orang kepada pertobatan. Di dalam terang ini kita dapat memahami ucapan-ucapan Paulus kepada pendengarnya di Athena: "Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia... Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana mereka harus bertobat" (Kis. 17:29-30).

Perhatikan juga panggilan universal Paulus di Roma 2:4, "Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahanNya, kesabaranNya, dan kelapangan hatiNya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?"

Dalam Kitab Terakhir dari Alkitab, Tuhan yang ditinggikan saat berbicara kepada jemaat Laodikia, mengulangi panggilanNya yang mendesak untuk bertobat, "Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah" (Why. 3:19).

Dan Petrus menjelaskan bahwa alasan mengapa Kristus belum kembali ke dunia adalah bahwa Dia menginginkan semua orang di segala tempat bertobat dan diselamatkan: "Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat" (2 Pet. 3:9).

(dari buku "Diselamatkan oleh Anugerah")

Anthony Hoekema: Pentingnya Pertobatan (1)

Ssangat menarik untuk diperhatikan bahwa Perjanjian Baru dimulai (Mat. 3:2) dan diakhiri (Why. 3:19) dengan panggilan untuk bertobat. Fakta ini membuat William D. Chamberlain, di dalam studinya yang sangat bagus berjudul "The Meaning of Repentance", di situ ia menulis, "Fakta penting bagi tujuan kita adalah bahwa pesan pertama dan terakhir yang digoreskan dalam Perjanjian Baru adalah pertobatan. Ini merupakan pesan yang paling universal di dalam Perjanjian Baru, bahkan lebih universal daripada hal Kebangkitan. Adalah sangat bernilai untuk melihat di dalam terang fakta ini bahwa kepercayaan akan kebangkitan inilah yang memungkinkan penyampaian khotbah. Pertobatan memberikan tujuan bagi khotbah Kristen".

Untuk memperlihatkan arti penting pertobatan ini, marilah kita melihat sejumlah ayat-ayat yang membahas hal tersebut. Baik Yohanes Pembaptis maupun Yesus memulai pelayanan umum mereka dengan khotbah, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Mat. 3:2; 4:17). Pesan utama di dalam Khotbah di Bukit adalah bahwa untuk dapat memasuki kerajaan sorga, orang harus bertobat dari perbuatan dosa mereka, mengubah cara berpikir mereka seutuhnya dan berupaya mengikuti perintah Yesus.

Setelah kebangkitanNya, ketika Yesus muncul di hadapan murid-muridNya, Dia membuka pikiran mereka sehingga mereka dapat mengerti Alkitab, dan berkata kepada mereka, "ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga, dan lagi: dalam namaNya, berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem" (Luk. 24:46-47). Maka, mengkhotbahkan pertobatan merupakan tujuan dari penderitaan dan kebangkitan Yesus.

(dari buku "Diselamatkan oleh Anugerah").

Selasa, 30 Oktober 2012

Lebih Baik Dipakai Tuhan...

Untuk apa banyak harta tetapi tidak dipakai Tuhan...

Untuk apa banyak gelar tetapi tidak dipakai Tuhan...

Untuk apa banyak pujian tetapi tidak dipakai Tuhan...

Untuk apa banyak dukungan tetapi tidak dipakai Tuhan...

Untuk apa banyak pengetahuan tetapi tidak dipakai Tuhan...

Untuk apa banyak kemewahan tetapi tidak dipakai Tuhan...

Tuhan, jikalau hidup kami tidak dipakai oleh Engkau,

apakah arti hidup kami???

Lebih Baik Miskin Tapi Setia...

Ada satu ironi dalam kehidupan orang percaya...

Ada orang percaya yang...
tidak giat melayani...
tidak rajin bersekutu...
tidak setia...

Tetapi hartanya berlimpah...
uang tidak pernah kurang...
sarana tidak pernah tidak ada...
tabungannya bertambah...
hartanya berkembang....


Ada orang percaya yang...
hidupnya susah...
hartanya makin berkurang....
tabungannya terkuras...
bisnisnya tidak berkembang...

Tetapi ia setia kepada Allah...

giat melayani...
rajin bersekutu...
rela berkorban bagi Allah...
dengan rendah hati...
tidak menuntut...
serta, penuh syukur...

Lebih baik mana?

Senin, 29 Oktober 2012

Pdt. Stephen Tong: Buah Roh Kudus: Kebaikan

Banyak orang yang berpendapat bahwa orang baik adalah orang yang berbuat baik kepada diri kita, sedangkan orang jahat adalah orang yang tidak baik kepada kita. Tetapi banyak orang yang menyetujui prinsip ini akhirnya terjerat pada kebaikan yang tidak bermotivasi baik. Bagaimana menilai suatu kebaikan? Apa patokan kita untuk mengukur kebaikan seseorang?

Alkitab mengatakan bahwa kebaikan bukanlah diukur dari segi lahiriah dan bukan diukur dari perlakukan seseorang yang memberikan keuntungan kepada orang lain. Yang baik kepada kita belum tentu orang baik, yang kurang baik kepada kita belum tentu orang jahat. Hati-hati dengan mereka yang selalu tersenyum. Hati-hati dengan orang yang terlalu baik. Kecuali mereka adalah orang-orang yang telah diperanakkan oleh Roh Kudus dan mempunyai buah Roh Kudus, maka kebaikan yang diberikan kepada kita membawa sesuatu cerita yang lain di belakangnya.

Kebaikan sering digunakan untuk membungkus motivasi di dalamnya. Orang Kristen harus bisa membedakan dengan bijaksana sehingga tidak gampang dipengaruhi oleh segala sesuatu yang kelihatannya memberi keuntungan kepada kita.

Pepatah Prancis mengatakan bahwa orang baik adalah orang egois yang mempunyai pikiran panjang. Itu bukan buah Roh Kudus. Itu menghasilkan etika munafik. Kebaikan yang sejati adalah kebaikan yang tidak menghiraukan pamrih ataupun balasan. Kebaikan yang sejati mengalir dari motivasi yang suci, yang rela mengorbankan diri sendiri sehingga membangun orang lain. Kebaikan yang sejati adalah kebaikan yang digerakkan oleh Roh Kudus dan menjadi cermin sifat Tuhan sendiri.

Pdt. Stephen Tong: Buah Roh Kudus: Kemurahan

Kemurahan bukan berarti jual murah. Anugerah Allah diberikan secara cuma-cuma tetapi bukan berarti murahan. Waktu kita memikirkan kemurahan, janganlah berpikir tetnang sesuatu yang tidak berharga. 'Kemurahan merupakan sesuatu yang berharga tinggi tetapi rela diberikan kepada orang lain'. Kemurahan yang dianggap murah berarti sudah berubah dari konsep aslinya.

Kemurahan dan jual murah berbeda. Kita perlu mengetahui bahwa Allah penuh dengan kemurahan tetapi Allah itu tidak murah. Yesus Kristus berkata, "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya lalu ia berbalik mengoyak kamu".

Pada saat kemurahan dan cinta kasih Anda diperalat untuk menghina anugerah Tuhan, seharusnya anda berhenti melakukannya. Anugerah Tuhan dihina orang, mungkin karena orang Kristen mengobral cinta kasih Allah.

Buah Roh Kudus menghasilkan kemurahan bagi orang lain, mau mengerti orang lain, mengampuni orang lain dan memberikan anugerah kepada orang lain. Tetapi kemurahan kita jangan sampai dianggap rendah oleh orang lain sehingga membuat mereka menghina Tuhan. Biarlah dimanapun berada kita menjadi anak Tuhan yang menyalurkan anugerah dengan anggun dan berharga walaupun ini tidak mudah.

(dari buku "Hidup Kristen Yang Berbuah").

Minggu, 28 Oktober 2012

John Owen: Orang Kristen Belum Tentu Berpola Pikir Rohani! (2)

Kedua, orang yang dapat berdoa secara lancar belum tentu berpola pikir rohani. Sebagian orang mempunyai karunia berkhotbah secara alamiah, tetapi ini sama sekali bukan bukti kesalehan mereka. Bakat-bakat alamiah memang memperlengkapi orang percaya dalam pelayanan bagi Kristus, tetapi yang patut diuji adalah, apakah seiring dengan karunia tersebut, terdapat juga 'hormat akan Allah, kasih, kerelaan dan kerendahan hati'?

Kekhusyukan dalam berdoa pun bukan merupakan bukti bahwa doa itu timbul dari suatu pola pikir rohani. Kekhusyukan tersebut dapat bersumber dari keinginan yang sangat besar, masalah yang terlampau sulit, ataupun kefasihan lidah secara alamiah.

Tetapi bukan berarti kita harus mencurigai semua doa yang khusyuk sebagai doa palsu.

Bila suatu doa mendatangkan sukacita bagi orang-orang percaya, menyegarkan jiwa mereka, melembutkan akal budi mereka, dan meneduhkan hati mereka, maka itulah doa sejati (Mzm 36:7-9). Jika doa kita merupakan pernyataan kasih kita kepada Kristus, maka kita dapat menganggap timbul dari suatu pola pikir rohani.

Ketiga, adakalanya benar bahwa mendengarkan kesaksian hidup saudara seiman, dapat menumbuhkan iman percaya seseorang.

Jika pemikiran rohani hanya dapat dihasilkan oleh stimulasi dari luar, maka berarti pemikiran tersebut bukan bersumber dari suatu pola pikir rohani dalam diri seseorang.

John Owen: Orang Kristen Belum Tentu Berpola Pikir Rohani! (1)

Pertama, orang yang suka mendengarkan khotbah yang baik belum tentu adalah orang yang berpola pikir rohani.

Ada banyak orang Kristen pada zaman Yesus yang menikmati khotbahNya. Tetapi seperti yang Yesus gambarkan dalam perumpamaan tentang seorang penabur, demikian jugalah mereka itu melupakan khotbah tersebut segera sesudah mereka mendengarnya. Ada orang yang hatinya bagaikan tanah berbatu-batu, tanah yang dipenuhi oleh semak duri atau tanah yang tipis (Mat. 13:18-22).

Sebaliknya, kita tidak dapat menyangkal bahwa dengan mendengarkan khotbah yang baik, orang percaya  akan sangat terbantu untuk dapat memiliki suatu pola pikir rohani. Tetapi, tidak seperti mereka yang hanya dapat merasakan manfaatnya untuk sementara waktu, orang-orang percaya mendapatkan manfaatnya melalui tiga cara: iman mereka kepada Tuhan (bukan hanya pengetahuan mereka tentang Tuhan) akan diperbaharui, kehausan rohani mereka dipuaskan dan pemahaman rohani mereka bertumbuh.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Ayat-Ayat: Murka Allah Bernyala-Nyala (2)


Yes 13:9  Sungguh, hari TUHAN datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa.

Yes 13:13  Sebab itu Aku akan membuat langit gemetar, dan bumipun akan bergoncang dari tempatnya, pada waktu amarah TUHAN semesta alam, dan pada hari murka-Nya yang menyala-nyala.

Yes 30:27  TUHAN datang menyatakan diri-Nya dari tempat-Nya yang jauh--murka-Nya menyala-nyala, Ia datang dalam awan gelap yang bergumpal-gumpal, bibir-Nya penuh dengan amarah, dan lidah-Nya seperti api yang memakan habis;

Yer 4:4  Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"

Yer 4:8  Oleh karena itu lilitkanlah kain kabung, menangis dan merataplah; sebab murka TUHAN yang menyala-nyala tidak surut dari pada kita.

Yer 4:26  Aku melihat, ternyata tanah subur sudah menjadi padang gurun, dan segala kotanya sudah runtuh di hadapan TUHAN, di hadapan murka-Nya yang menyala-nyala!

Yer 21:12  "Beginilah firman TUHAN, hai keturunan Daud: Jatuhkanlah hukum yang adil setiap pagi dan lepaskanlah dari tangan pemerasnya orang yang dirampas haknya, supaya kehangatan murka-Ku jangan menyambar seperti api dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkannya, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!

Yer 30:24  Murka TUHAN yang menyala-nyala itu tidak akan surut sampai Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya; pada hari-hari yang terakhir kamu akan mengerti hal itu.

Yer 49:37  Aku akan membuat Elam terkejut di depan para musuhnya dan di depan orang-orang yang berusaha mencabut nyawanya. Aku akan mendatangkan atasnya malapetaka, yakni murka-Ku yang menyala-nyala, demikianlah firman TUHAN. Aku akan menyuruh pedang mengejar mereka sampai mereka Kuhabiskan.

Nah 1:6  Siapakah yang tahan berdiri menghadapi geram-Nya? Dan siapakah yang tahan tegak terhadap murka-Nya yang bernyala-nyala? Kehangatan amarah-Nya tercurah seperti api, dan gunung-gunung batu menjadi roboh di hadapan-Nya.

Zep 3:8  Oleh karena itu tunggulah Aku--demikianlah firman TUHAN--pada hari Aku bangkit sebagai saksi. Sebab keputusan-Ku ialah mengumpulkan bangsa-bangsa dan menghimpunkan kerajaan-kerajaan untuk menumpahkan ke atas mereka geram-Ku, yakni segenap murka-Ku yang bernyala-nyala, sebab seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Ku."

Ayat-Ayat: Murka Allah Bernyala-Nyala (1)


Kel 32:12  Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu.

Bil 25:4  lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tangkaplah semua orang yang mengepalai bangsa itu dan gantunglah mereka di hadapan TUHAN di tempat terang, supaya murka TUHAN yang bernyala-nyala itu surut dari pada Israel."

Bil 32:14  Dan sekarang kamu bangkit ganti bapa-bapamu, suatu kawanan orang-orang berdosa, untuk menambah lagi murka TUHAN yang menyala-nyala kepada orang Israel itu.

Ul 13:17  Dari barang-barang yang dikhususkan itu janganlah apapun melekat pada tanganmu, supaya TUHAN berhenti dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, menunjukkan belas kasihan-Nya kepadamu, mengasihani engkau dan membuat jumlahmu banyak, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.

Ul 31:17  Pada waktu itu murka-Ku akan bernyala-nyala terhadap mereka, Aku akan meninggalkan mereka dan menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, sehingga mereka termakan habis dan banyak kali ditimpa malapetaka serta kesusahan. Maka pada waktu itu mereka akan berkata: Bukankah malapetaka itu menimpa kita, oleh sebab Allah kita tidak ada di tengah-tengah kita?

1Sa 28:18  Karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN dan tidak melaksanakan murka-Nya yang bernyala-nyala itu atas Amalek, itulah sebabnya TUHAN melakukan hal itu kepadamu pada hari ini.

2Sa 22:8  Lalu bergoyang dan bergoncanglah bumi, dasar-dasar langit gemetar dan bergoyang, oleh karena bernyala-nyala murka-Nya.

2Raj 22:17  karena mereka meninggalkan Aku dan membakar korban kepada allah lain dengan maksud menimbulkan sakit hati-Ku dengan segala pekerjaan tangan mereka; sebab itu kehangatan murka-Ku akan bernyala-nyala terhadap tempat ini dengan tidak padam-padam.

2Raj 23:26  Tetapi TUHAN tidak beralih dari murka-Nya yang sangat bernyala-nyala itu yang telah bangkit terhadap Yehuda oleh karena segala sakit hati-Nya yang ditimbulkan Manasye.

2Taw 30:8  Sekarang, janganlah tegar tengkuk seperti nenek moyangmu. Serahkanlah dirimu kepada TUHAN dan datanglah ke tempat kudus yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya, serta beribadahlah kepada TUHAN, Allahmu, supaya murka-Nya yang menyala-nyala undur dari padamu.

Jumat, 26 Oktober 2012

Donald Guthrie: Tujuan Penulisan Surat 2 Korintus

Motif utama 2 Korintus adalah untuk menyatakan kelegaan setelah Paulus mendengar kabar baik yang Titus bawa tentang kemajuan sikap jemaat Korintus terhadapnya. Hal ini khususnya dinyatakan di pasal 7. Tetapi ada hal tertentu yang Pualus lihat perlu jelaskan. Perubahan rencana perjalanan membuat ia dituduh plin-plan dan hal ini harus dibereskan.

Jemaat juga didorong untuk bersimpati terhadap anggota yang bertobat. Paulus menunjukkan karakter utama pelayanan Kristen untuk menjelaskan posisinya. Semua ini dibahas di bagian pertama (ps. 1-7). Paulus lalu secara panjang lebar membahas rencana pengumpulan bantuan dan hal ini bisa menunjukkan bahwa jemaat Korintus tidak menepati janji untuk berbagian dalam rencana ini.

Karena itu, ia menulis untuk memacu mereka bertindak, agar kontribusi mereka telah siap saat Paulus tba di sana. Amat mungkin Titus memerlukan dukungan moral Paulus untuk menerapkan rencana ini di tengah jemaat.

Para lawan Paulus yang saat ini jadi minoritas, menuntut perlunya pembenaran diri yang kuat dan teguran yang keras (ps. 10-11). Saat menyimpulkan ledakannya yang berapi-api, Paulus menyatakan pengharapan bahwa ia tidak perlu memakai kekerasan terhadap orang-orang ini pada kunjungan berikutnya (ps. 12-13).

Donald Guthrie: Tujuan Penulisan Surat 1 Korintus

Surat ini adalah surat Paulus yang mengandung paling banyak urusan. Ia melihat sejumlah pokok permasalahan dan menjawabnya satu demi satu. Ia memiliki dua sumber informasi utama tentang situasi jemaat dan sangat mungkin ia menjawab keduanya sesuai urutan.

Di awal surat ia menyoroti pertikaian yang ia dengar dari keluarga Kloe (1:11). Baru di akhir surat ia menyebutkan utusan jemaat yang terdiri dari Stefanus, Fortunatus, Akhaikus (16:17). Cukup adil jika kita mengasumsikan Paulus mulai menulis setelah dari keluarga Kloe ia mendengarkan laporan tentang adanya pertikaian, perzinahan antar anggota keluarga dan orang Kristen yang mencari keadilan pada orang tak beriman. Semua ini ia bahas di enam pasal pertama 1 Korintus.

Meskipun tidak pasti, bisa jadi ia waktu itu belum menerima surat yang jemaat Korintus tuliskan, yang mungkin di bawah oleh ketiga utusan itu. Paulus menjawab pertanyaan mereka tentang isu-isu praktis seperti relasi seksual, makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, kekacauan dalam ibadah publik, karunia rohani, kematian dan kebangkitan.

Tidak pasti apakah problem kebangkitan diajukan oleh jemaat Korintus sendiri ataukah dikemukakan orang lain, tetapi tema-tema lain merupakan jawaban Paulus bagi pertanyaan mereka (ia memulai pokok bahasan baru dengan frasa "dan sekarang tentang...").

Di 1 Korintus 4:17-21, Paulus memberitahu jemaat tentang datangnya Timotius yang akan mengingatkan mereka pada apa yang telah ia ajarkan. Ia juga menyatakan harapan untuk segera mengunjungi mereka yang ia ulangi di pasal 16. Kita juga melihat bahwa di saat menulis surat ini, Paulus sedang merencanakan pengumpulan bantuan bagi orang kudus di Yerusalem, dan melalui 1 Korintus ia mau menggalang dukungan bagi orang Korintus (16:1-4).

Kamis, 25 Oktober 2012

Salah Mengerti Lahir Baru

Kita sering membaca iklan di majalah dinding gereja atau majalah rohani: "Dicari, seorang Staf Administrasi. Syarat: (1) Lahir Baru (2) dst". "Lahir baru" kerap dijadikan kriteria untuk banyak rekrutmen dalam konteks kekristenan. Bahkan tidak sedikit pengusaha Kristen yang mencari staf dengan kriteria "lahir baru".

Di dalam Alkitab, Tuhan Yesus membicarakan lahir baru atau lahir kembali di dalam Yohanes 3. Dalam ayat 3 dan 5, Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang tidak dilahirkan kembali tidak bisa melihat atau masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Lahir baru diperlukan karena manusia sudah mati dalam dosa (Efe 2:1). Ayat ini, seperti dikatakan John Calvin, bukan sedang mengancamkan kematian. Ayat ini mendeklarasikan bahwa orang yang di dalam dosa sudah mati rohani. Karena itu, perlunya kehidupan kembali yang digambarkan oleh Tuhan Yesus melalui metafora kelahiran supaya ia bisa hidup dalam kebenaran.

Orang yang mati rohani dalam dosa hanya mungkin hidup melalui pendengaran akan firman Tuhan. Iman hanya timbul melalui pendengaran akan firman Kristus (Roma 10:17).

Itu sebabnya, ketika orang yang mati rohani itu mendengar Injil dan hari itu Roh Kudus hendak menyelamatkannya, maka Roh Kudus akan memakai firman Tuhan (yang sama kuasanya dengan firman yang mencipta) untuk menanamkan prinsip hidup baru. Di sini terjadi proses penghidupan kembali. Setelah ia sudah hidup baru, maka sekarang ia mempunyai "telinga rohani" untuk mendengar panggilan Tuhan melalui firman Tuhan.

Bukan panggilan di telinga jasmani (karena hal itu sudah terus menerus di dengarnya). Yang penting di sini adalah panggilan di telinga rohani yakni suara lembut Roh Kudus yang seolah-olah berkata, "anakKu, sekarang pulanglah kepada penciptaMu, berdamailah dengan Allahmu, terimalah Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu".

Lalu Roh Kudus kemudian menguatkan orang itu untuk menyatakan ya kepada panggilan Tuhan. Kalau hal ini terjadi dalam konteks KKR maka orang itu akan maju ke depan menerima panggilan. Pada waktu kehidupan rohani sudah ada maka pikiran, perasaan dan kehendaknya diperbaharui. Di situ, ia menangis: menyesal akan dosa-dosanya dan bersyukur atas anugerah Tuhan.

Jadi, lahir baru sebenarnya tidak disadari. Yang kita sadari adalah iman kepada Kristus dan pertobatan dari dosa. Lebih baik kriterianya sekarang diganti: "Dicari: Staf Administrasi. Syarat: (1) sudah percaya Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat (2) dst".

Salah Mengerti Status Anak Tuhan

Pada hari ini, kita sering mendengar orang percaya mengatakan "dia anak Tuhan juga"; "yang punya toko ini Anak Tuhan juga"; "Puji Tuhan, dokternya Anak Tuhan juga", "wah tidak di sangka, ternyata bertetangga dengan anak Tuhan juga" dan seterusnya.

Untuk sementara pemahamannya adalah "Anak Tuhan" itu kalau ke gereja, kalau mengaku diri Kristen, kalau memakai kalung Salib, kalau mendengar lagu rohani, kalau memasang gambar Tuhan Yesus di rumah/ mobil.

Padahal, perhatikan Yohanes 1:12 (terjemahan lama): "Tetapi seberapa banjak orang jang menerima Dia, kepada mereka itulah diberinja HAK AKAN MENDJADI ANAK-ANAK ALLAH jaitu kepada segala orang jang pertjaja akan namaNja".

Yang diberi hak oleh Tuhan untuk mengaku diri sebagai anak Tuhan adalah mereka yang sungguh-sungguh percaya Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.

Jadi, mulai sekarang kita harus revisi. Orang yang kita sebut itu adalah "mengaku diri Kristen", "ke gereja", "pakai kalung salib, jangan-jangan Kristen". Meski menggunakan aksesoris anak-anak Tuhan, belum tentu ia seorang anak Tuhan yang sejati, dan tidak berhak mengaku diri anak Tuhan kalau belum sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus.

Rabu, 24 Oktober 2012

Katekismus Westminster: Penderitaan Akibat Dosa

Pertanyaan 19: Ke dalam penderitaan seperti apakah manusia telah jatuh?

Jawaban: seluruh umat manusia, akibat peristiwa kejatuhan, telah kehilangan persekutuan dengan Allah(1), telah berada di bawah murka serta kutukanNya(2), hingga menjadikan mereka harus mengalami berbagai penderitaan di dunia(3), mengalami kematian(4), dan mengalami siksaan kekal di neraka(5).


____________________________________
Ayat-ayat:

(1) Bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah (Kej. 3:8). Ia menghalau manusia itu (Kej. 3:24).

(2) Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai (Efe. 2:3). Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab Hukum Taurat (Gal. 3:10).

(3) Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya! (Rat. 3:29).

(4) Sebab upah dosa ialah maut... (Rm 6:23).

(5) Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang ada di sebelah kiriNya: Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya (Mat. 25:41).

Katekismus Westminster: Keadaan Berdosa Manusia

Pertanyaan 18: Hal apa sajakah yang tercakup dalam keadaan berdosa yang ke dalamnya manusia telah jatuh?

Jawaban: Keadaan berdosa yang ke dalamnya manusia telah jatuh, mencakup adanya kesalahan akibat dosa pertama Adam(1), keinginan akan suatu kebenaran-keadilan asali(2), tercemarnya seluruh keberadaannya yang biasa disebut sebagai dosa asal(3), termasuk berbagai pelanggaran lain yang ditimbulkan olehnya(4).


__________________________________
Ayat-ayat:

(1) Oleh ketidaktaatan satu orang, semua orang telah menjadi orang berdosa (Rm 5:19).

(2) Tidak ada yang benar, seorang pun tidak (Rm 3:10).

(3) TUHAN melihat bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata (Kej. 6:5).

(4) Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat (Mat. 15:19).

Selasa, 23 Oktober 2012

Tuhan Telah Payah Menanggungnya

Berapa banyak orang percaya yang berdosa setiap hari ???

Berapa banyak pelayan Tuhan yang melukai hati Bapa setiap waktu ???

Lalu aku juga melukai hatiNya...

Dengan dosa-dosaku...

Sampai-sampai Bapa mengeluh...

"Aku benci melihatnya..."

"semuanya itu menjadi beban bagiKu..."

"Aku telah payah menanggungnya..."

(Yes. 1:14).

Mengapa Aku Menghina Tuhan Yesus?

Tuhan Yesus di dunia...

Pernah dianggap tidak waras...

Pernah dituding kerasukan...

Pernah ditolak oleh sekampungNya...

Pernah dikhianati oleh muridNya...

Pernah disangkal oleh orang terdekatNya...

Semua itu demi aku...

Mengapa...

Setelah Ia di surga...

Aku melukai perasaanNya?

Aku menghinaNya dengan dosa-dosaku?

Senin, 22 Oktober 2012

Pdt. Stephen Tong: Ya Bapa, Ampunilah Mereka (2)

Pada waktu paku pertama masuk ke dalam daging Yesus Kristus, maka pada saat yang sama darah pengampunan dosa keluar. Cinta kasih yang menembus segala batasan adalah cinta kasih dari Allah. Cint akasih ini adalah cinta kasih yang mempunyai kemampuan untuk membalikkan dan menghentikan kemarahan Tuhan Allah atas orang berdosa.


Maka sekarang Yesus tergantung di atas kayu salib, tergantung di antara manusia dan Allah. PerkataanNya, "Bapa ampunilah mereka", seolah-olah mengatakan satu kalimat yang tersembunyi, "hukumlah Aku saja". Kristus tahu akan sifat Allah yang paralel, yang kasih dan adil. Sekarang Allah yang suci menyatakan kesucianNya kepada Kristus, Allah yang adil menyatakan keadilanNya kepada Kristus. Allah menyatakan hukumanNya kepada Kristus, menyatakan kemarahanNya atas dosa kepada Kristus dan bukan kepada mereka. Manusia perlu diselamatkan.

Kasih yang bisa memulihkan keadaan manusia dan menghentikan murka Allah adalah kasih dari kayu salib. Kasih dari kayu salib adalah kasih yang bisa menggabungkan langit dan bumi. Semenjak Adam jatuh dalam dosa, maka penghulu-penghulu malaikat dengan pedang yang mewakili keadilan Allah, telah memutuskan hubungan antara Tuhan Allah dengan manusia. Dan kasih di atas kayu salib telah menggabungkan manusia kembali kepada Tuhan Allah. Dengan kasih ini juga, manusia digerakkan untuk kembali kepada Tuhan.

Pdt. Stephen Tong: Ya Bapa, Ampunilah Mereka (1)

Inilah kalimat yang mencetuskan kasih di tengah-tengah kasih, kalimat yang mencetuskan keheranan di tengah-tengah keheranan. Dalam kepicikan dan kesulitan yang begitu besar, Yesus berkata, "ampunilah mereka". Jikalau Stefanus bisa meneladani Yesus Kristus (Kis. 8:59-60), juga orang-orang agung dalam sejarah kekristenan memakai kalimat ini, adalah karena Kristus sumber dari cinta kasih yang paling murni, mutlak dan tidak berubah.

Kristus memohonkan ampun bagi mereka yang memaku diriNya, yang mengejek, mencambuk dan yang murtad. Ia memohonkan pengampunan bagi mereka yang penyakitnya pernah disembuhkan, yang pernah ditolongNya dari kerasukan setan, tetapi yagn tidak hadir pada saat Ia disalibkan. "Ya Bapa, ampunilah mereka..." Inilah cinta kasih di atas segala cinta, inilah keajaiban di atas segala keajaiban. Inilah keagungan dan kehormatan, kesucian dan kemurnian di atas segala kebajikan yang pernah dinyatakan di dalam dunia ini.

Bandingkanlah perkataan filsuf dan pendiri agama yang lain serta orang-orang yang paling agung di dalam dunia dengan perkataan Kristus ini, maka kita akan melihat bahwa Yesus Kristus jauh lebih tinggi dari siapapun. Jauh lebih tinggi dari segala manusia ataupun malaikat, Dia adalah Allah. Pada waktu diikat, tubuhNya bisa diikat. Waktu Ia dipaku, tubuhNya bisa dipaku, waktu Ia disalibkan, tubuhNya tersalib.

Tetapi cinta kasih yang begitu agung tidak bisa dibatasi oleh paku, cinta kasih Kristus terus keluar. Cinta yang keluar dari sumber cinta itu sendiri adalah cinta yang keluar dari motivasi yang paling murni. Cinta itu sendiri menyatakan cinta! Meskipun manusia membunuh Dia, Kristus tetap mencintai manusia. Meskipun manusia sangat membenci Kristus, Dia tetap mencintai manusia. Meskipun manusia mengutuk Dia, Kristus tetap mencintai manusia.

Minggu, 21 Oktober 2012

John Owen: Kewajiban Mematikan Dosa

Jika mematikan dosa adalah karya Roh Kudus semata-mata, mengapa ini menjadi kewajiban yang diamanatkan untuk dilakukan oleh orang percaya? Sedikitnya dua jawaban untuk pertanyaan ini:

Pertama, sebagaimana karya Roh Kudus dalam mengaruniakan anugerah dan berbagai pekerjaan baik, mematikan dosa bukanlah karya yang dilakukan Roh Kudus secara eksklusif. Roh Kudus adalah pemberi setiap anugerah dan pekerjaan baik, namun orang percayalah yang melakukan anugerah ini dan yang mengerjakan perbuatan-perbuatan baik secara nyata.

Roh Kudus "mengerjakan di dalam [kita] baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya" (Flp. 2:13). "Segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami" (Yes. 26:12). Liaht juga 2 Tesalonika 1:11; Kolose 2:12; Roma 8:12-13; Zakaria 12:10.

Kedua, Roh Kudus tidak mematikan dosa di dalam orang percaya tanpa ketaatan dan kerja sama dari orang percaya tersebut. Dia bekerja di dalam kita dan pada kita sesuai dengan natur manusia. Dia tetap memelihara kebebasan dan ketaatan bebas kita. Dia bekerja di dalam kita dan dengan kita, bukan melawan kita atau tanpa kita. PertolonganNya berupa dorongan untuk melakukan pekerjaan itu dan bukannya alasan untuk mengabaikannya.

Hal yang sedang kami tekankan di sini adalah bahwa pekerjaan ini tidak bisa dilakukan tanpa pertolongan yang penuh kuasa dari Roh Kudus. Tragisnya, ada orang-orang yang asing terhadap Roh Allah dan mereka benar-benar berusaha mematikan dosa dalam kehidupan mereka namun gagal. Mereka berperang tanpa kemenangan, bertempur tanpa pengharapan mendapatkan kedamaian, dan tetap menjadi budak sepanjang hidup mereka.

John Owen: Bagaimana Roh Mematikan Dosa?

Umumnya Roh Kudus menyelesaikan pekerjaan ini melalui tiga cara:

Pertama, Roh Kudus menyebabkan hati kita berlimpah dengan anugerah dan menghasilkan buah yang melawan natur berdosa baik pada akar maupun carangnya. Dalam Galatia 5:19-23, Paulus mempertentangkan "perbuatan [buah] daging [natur yang berdosa]" dengan "buah Roh". Jika buah Roh berkembang dalam diri seseorang, natur berdosa tidak dapat berkembang pada waktu yang bersamaan.

Mengapa demikian? Paulus menjawab, "keduanya [yakni natur berdosa & buah Roh] bertentangan" (Gal. 5:17), maka keduanya tidak bisa bersama di dalam diri satu orang pada tingkat apapun. Pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus ini, sebagaimana diserukan dalam Titus 3:5, merupakan salah satu cara utama untuk mematikan dosa. Roh menyebabkan kita berjuang dengan penuh anugerah yang melawan dan menghancurkan pekerjaan natur yang berdosa dan sisa-sisa dari dosa yang masih ada itu.

Kedua, Roh Kudus memiliki pengaruh yang dramatis terhadap akar dan kebiasaan dosa: melemahkan, menghancurkan dan menyingkirkannya. Karena alasan inilah DIa disebut Roh yang mengadili dan Roh yang membakar (Yes. 4:5). Dia benar-benar menghancurkan dan menghanguskan keinginan berdosa kita. Dia memulai dengan membuang hati yang keras sebagai suatu kuasa yang dahsyat. Dia melanjutkan dengan api yang membakar habis akar keinginan yang jahat.

Ketiga, Roh Kudus membawa salib Kristus masuk ke dalam hati orang berdosa melalui iman dan memberi kita persekutuan dengan Kristus di dalam kematian dan penderitaanNya.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Ayat-Ayat Tentang Perasaan Diri Tidak Layak (2)

1Co 15:9  Saya adalah rasul Tuhan yang paling rendah. Saya tidak patut disebut rasul, sebab saya sudah menganiaya jemaat Allah. (Bahasa Indonesia Sehari-hari).


1Ti 1:12-13  Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku-- aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

Ayat-Ayat Tentang Perasaan Diri Tidak Layak (1)


Luk 3:16  Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Luk 7:6-7  Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh". 

Luk 15:21  Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. 


Jumat, 19 Oktober 2012

Robert M McCheyne: Siapa Yang Butuh Kebangunan? (4)

Pohon ara yang tidak berbuah membutuhkan kebangunan rohani ini. Beberapa dari Anda telah ditanam di kebun anggur ini. Anda telah menikmati sinar matahari maupun air hujan. Anda telah melewati seluruh kebangunan rohani ini tanpa tergerak sedikitpun. Anda masih tetap mati, mandul dan tidak bertobat dan tidak berbuah. Sungguh, bagi anda tidak ada harapan kecuali dalam doa ini.

Hati anda lebih keras dari pada hati orang lain. Apa gunanya anda berdoa bagi pekerjaan Tuhan yang sangat mendalam dan hasilnya merupakan berkat berlimpah? Apa gunanya anda berdoa diberkati oleh Tuhan? Anda sudah terbiasa dan berpengalaman dalaman menolak Allah, mendukakan RohNya.

Berdoalah untuk masa yang akan memindahkan gunung-gunung. Tidak ada satupun yang mampu menyentuh hati anda yang keras itu kecuali Roh Yang Mahakuasa itu. "Siapakah engkau gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata". "Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali sehingga umatMu bersukacita karena Engkau?".

Robert M McCheyne: Siapa Yang Butuh Kebangunan? (3)

Mereka yang telah dibangunkan dan berpaling kembali membutuhkan kebangunan rohani ini. Setetes air yang jatuh dari langit membasahi hati mereka. Mereka tergetar, menangis dan berdoa. Tetapi hujan itupun lewat, dan hati yang berbatu-batu itu berhenti bergetar. Matapun kembali terpejam dan lupa berdoa. Betapa umum dan menyedihkannya hati hal ini!

Beberapa yang terbaring di dalam kubur, mereka mendengar suaraNya, dan mulai hidup kembali. Namun saat seperti ini pun berlalu dan sekarang mereka kembali masuk ke kubur jiwa yang mati. Sungguh ini keadaan yang menakutkan! Orang yang kembali kepada maut, mencintai maut, dan bersalah pada jiwa sendiri. Apa yang bisa menyelamatkan jiwa seperti ini selain panggilan ulang Yesus?

Bangunlah, engkau yang tertidur, bangkitlah dari antara orang mati, dan Kristus akan memberimu terang. Demi anda, terutama saya akan berdoa, "apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali?"

Kamis, 18 Oktober 2012

Nyayian Pujian Maria


Luk 1:46  Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,

Luk 1:47  dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,

Luk 1:48  sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,

Luk 1:49  karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.

Luk 1:50  Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.

Luk 1:51  Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;

Luk 1:52  Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;

Luk 1:53  Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;

Luk 1:54  Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,

Luk 1:55  seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."

Nyanyian Pujian Hana


1Sa 2:1  Lalu berdoalah Hana, katanya: "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.

1Sa 2:2  Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.

1Sa 2:3  Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.

1Sa 2:4  Busur pada pahlawan telah patah, tetapi orang-orang yang terhuyung-huyung, pinggangnya berikatkan kekuatan.

1Sa 2:5  Siapa yang kenyang dahulu, sekarang menyewakan dirinya karena makanan, tetapi orang yang lapar dahulu, sekarang boleh beristirahat. Bahkan orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi orang yang banyak anaknya, menjadi layu.

1Sa 2:6  TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana.

1Sa 2:7  TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga.

1Sa 2:8  Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan.

1Sa 2:9  Langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya, tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan, sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa.

1Sa 2:10  Orang yang berbantah dengan TUHAN akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya."

Rabu, 17 Oktober 2012

Louis Berkhof: Gambar Rupa Allah (2)

Gambar dan Rupa Allah yang di dalamnya manusia diciptakan juga mencakup apa yang biasa disebut sebagai 'kebenaran asali' atau secara lebih khusus pengetahuan yang benar, kebenaran dan kesucian. Kita diajarkan bahwa Allah menciptakan manusia 'sungguh amat baik' (Kej. 1:31) dan 'benar' (Pkh. 7:29).

Perjanjian Baru menunjukkan secara khusus natur dari keadaan manusia yang asli sebagai manusia yang benar-benar diperbaharui dalam Kristus, yaitu dibawa kembali pada keadaan semula. Keadaan yang ke dalamnya manusia dikembalikan dalam Kristus bukanlah sesuatu yang netral, yang tidak baik juga tidak buruk, yang di dalamnya kehendak berada dalam keadaan yang sangat seimbang, tetapi sesungguhnya merupakan satu pengetahuan yang benar, Kol. 3:10, kebenaran dan kesucian, Ef 4:24.

Ketiga elemen ini membentuk kebenaran asali yang hilang karena dosa tetapi diperoleh kembali dalam Kristus. Kebenaran ini boleh disebut sebagai gambaran moral Allah atau gambar Allah dalam arti yang lebih sempit. Penciptaan manusia dalam gambaran moral ini mengandung arti bahwa keadaan semula manusia adalah salah satu dari kesucian yang positif, dan bukan dalam keadaan tanpa salah atau moral yang netral saja.

Louis Berkhof: Gambar Rupa Allah (1)

Kata 'gambar' dan 'rupa' dipakai secara bersinonim dan dipakai saling bergantian dan dengan demikian tidak menunjuk dua hal yang saling berbeda. Dalam Kej. 1:26 kedua kata ini dipakai, tetapi dalam ayat 27 hanya kata pertama yang dipakai. Kenyataan ini cukup untuk mendukung keseluruhan ide ini. Dalam Kej. 5:1 hanya kata 'rupa' yang dipakai tetapi dalam ayat 3 kedua kata itu muncul lagi. Kej. 9:6 hanya memakai kata 'gambar' untuk menunjukkan keseluruhan.

Jika kita melihat Perjanjian Baru kita dapati kata 'gambar' dan 'kemuliaan' dipakai dalam 1 Kor. 11:7, 'gambar' saja dipakai dalam Kol. 3:10, dan 'rupa' hanya ditulis dalam Yak. 3:9. Jadi jelas bahwa kedua kata itu dipakai secara bergantian dalam Alkitab. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia 'diciptakan' juga dalam keserupaan dengan Allah dan bahwa kerupaan ini bukan sesuatu yang diberikan kepadanya belakangan.

Pendapat yang biasa adalah bahwa kata 'serupa' ditambahkan pada kata 'segambar' untuk menyatakan bahwa rupa ini adalah suatu gambar yang amat sempurna. Pengertiannya adalah bahwa melalui penciptaan apa yang semula merupakan bentuk awal yang ada pada Allah kemudian 'dicetakkan' pada manusia. Allah adalah yang aslinya dan manusia adalah salinannya. Tentu saja hal ini berarti bahwa manusai bukan saja membawa gambar Allah tetapi manusia adalah benar-benar gambar Allah.

Selasa, 16 Oktober 2012

Dosa Ingkar Janji

Betapa kita sering...

Banyak janji kepada Tuhan...

Tetapi selalu ingkar...

Lalu minta ampun...

Bila Ananias dihukum...

Bila Safira mati...

Mengapa kita belum dimurkai?

Dosa Setelah Diberkati Tuhan

Sebelum diberkati, merendahkan diri...

Sebelum diberkati, merasa diri tidak layak...

Sebelum diberkati, sungguh-sungguh berdoa...

Tapi...

Setelah diberkati, lupa Tuhan...

Setelah diberkati, jadi sombong...

Setelah diberkati, mencuri kemuliaan Tuhan...

Senin, 15 Oktober 2012

Pdt. Stephen Tong: Buah Roh Kudus: Kesabaran

Tidak mudah bagi orang yang suka serba cepat untuk bersabar. Cara orang Tionghoa menuliskan kata sabar adalah dengan lambang pisau di atas jantung. Kesabaran berarti kemauan yang harus takluk kepada proses waktu. Waktu itu pelan, kemauan itu cepat. Manusia itu makhluk yang paradoks. Pikiran manusia berkonflik karena mempunyai daya pikir yang cepat sekali tetapi waktu tidak tidak selalu berjalan secepat pikiran kita.

Jika anda sedang terburu-buru dalam perjalanan dan melihat lampu lalu lintas berwarna merah, anda pasti jengkel. Hati anda sudah di tempat tujuan, tetapi tubuh anda masih di tengah perjalanan. Kesabaran menjadi konflik yang menjadikan kecepatan pikiran dengan proses waktu sepadan.

Kesabaran di sini memiliki arti yang lebih dalam lagi, yaitu ketekunan yang melihat dengan pengharapan sehingga bisa menerima sesuatu pada saat yang sulit. Orang yang tidak mempunyai pengharapan akan melawan atau menyerah pada keadaan. Tetapi orang yang mempunyai pengharapan menanti kehendak Tuhan digenapi. Itulah kesabaran. Dalam Alkitab, kesbaran selalu dikaitkan dengan penderitaan.

"Dan pengharapan tidak mengecewakan karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh ROh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" (Rm 5:5). Dalam penderitaan pun Roh Kudus mencurahkan cinta kasih dari Tuhan Allah ke dalam hati manusia. Kesabaran mendatangkan pengharapan yag menghasilkan ketekunan sebab kesabaran mengaitkan diri dengan pengharapan yang kekal.

Pdt. Stephen Tong: Buah Roh Kudus: Damai Sejahtera

Kita sudah dimeteraikan Roh Kudus menjadi anak-anak Allah. Itu sebabnya kita tidak perlu merasa gelisah pada waktu menghadapi kesulitan. Damai sejahtera yang stabil tidak akan terpengaruh oleh kekuatiran. Terlalu mudah terkejut, gelisah, kuatir, cemas, takut dan merasa tidak ada jalan lain, menyatakan tidak adanya damai sejahtera dalam hati anda. Ini merupakan tanda bahaya untuk manusia yang hidup dalam zaman modern. Hidup zaman ini adalah hidup yang makin lama makin tegang.

Ada orang yang pelru suasana tenang untuk dapat berdoa. Kalau demikian, orang tidak bisa berdoa di tengah suasana perang. Seharusnya kita mampu berdoa bukan karena ketenangan di luar, tetapi ketenangan di dalam.

Ada satu lukisan yang menggambarkan ketenangan Yesus Kristus khususnya pada waktu menghadapi pengadilan Pilatus. Pilatus dilukiskan sedang mendengarkan semua saksi yang menuduh Yesus Kristus. Mukanya miring, air mukanya dingin sekali. Ada sekelompok orang yang memfitnah dan ada kelompok yang membela. Yang membela tampak tidak berdaya melihat gaya para saksi yang menuding Tuhan Yesus. Yesus Kristus di tengah tetap sopan, suci dan anggun. Jubah yang dikenakanNya sampai ke lantai, mataNya menatap ke depan. Ia tidak terganggu oleh fitnahan, umpatan, ejekan, dan ancaman kuasa Pilatus. Ia berdiri dengan tenang, menunjukkan bahwa kedamaianNya tidak dapat diambil oleh siapapun. Itulah damai sejahtera yang sungguh-sungguh.

Damai sejahtera ini bukan berarti hanya suka damai dengan siapapun. Itu namanya bukan damai tetapi kompromi. Damai sejahtera yang sesungguhnya tidak dipengaruhi oleh ancaman dan kesulitan apapun dari luar. Karena kasih maka kita tidak memiliki musuh. Yang paling melawan kitapun dapat kita kasihi. Orang demikian akan bebas dari segala belenggu emosi dan tidak mungkin menjadi gila karena kasih, sukacita dan damai sejahtera yang ada dalam hati.

Minggu, 14 Oktober 2012

John Owen: Mengapa Bergumul Dengan Dosa? (4)

Allah telah memberikan kepada kita Roh KudusNya dan natur baru sehingga kita memiliki sarana yang dapat kita pakai untuk melawan dosa dan keinginan jahat.

Natur berdosa bertekad bekerja menentang Roh Kudus dan natur baru yang Allah berikan kepada orang percaya. Begitu juga sebaliknya, yaitu, "keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging" (Gal. 5:17). Mengambil bagian dalam kodrat ilahi (2 Pet. 1:4-5) memampukan kita "luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia (atau luput dari kerusakan dunia yang disebabkan oleh hawa nafsu)".

Jika kita tidak menggunakan kuasa Roh dan natur baru kita untuk mematikan dosa setiap hari, kita mengabaikan penawar yang sempurna yang Allah telah berikankepada kita untuk melawan musuh terbesar kita. Jika kita gagal memanfaatkan apa yang telah kita terima, maka Allah sepenuhnya adil ketiak Dia menolak memberi kita lebih.

Anugerah Allah, begitu pula berkat-berkatNya, diberikan kepada kita untuk dipakai, dikembangkan dan ditingkatkan (sebagaimana diajarkan dalam perumpamaan tentang talenta, Mat. 25:14-30). Jika ada orang Kristen yang gagal mematikan dosa setiap hari, maka dia berdosa terhadap kebaikan, kebajikan, hikmat dan anugerah dari Allah yang telah memberikan kepadanya sarana-sarana untuk melakukan itu.

John Owen: Mengapa Bergumul Dengan Dosa? (3)

Jika sisa-sisa dosa yang masih ada dibiarkan tanpa dihambat, jika dosa tidak terus-menerus dimatikan, sisa-sisa dosa ini akan mengakibatkan dosa-dosa yang menguasai hidup dan menjadi batu sandungan yang merusak kehidupan rohani kita.

Setiap kali dosa muncul untuk mencobai atau memikat kita, ia akan membawa kita untuk terus melakukan suatu jenis dosa sampai taraf terburuk, jika dibiarkan tanpa dihambat. Misalnya, setiap pikiran atau pandangan yang sekilas yang kotor akan membawa kita menuju perzinahan jika dimungkinkan. Dosa, seperti halnya kuburan, tidak pernah puas.

Aspek utama kelicikan dosa adalah cara dosa memulai dengan tuntutan-tuntutan kecil. Rayuan dan usulan-usulan pertama dosa selalu begitu sederhana. Jika dosa berhasil dalam rayuan pertamanya, ia akan membuat tuntutan-tuntutan semakin tinggi, sampai taraf seperti Daud: "tampak kepada [Daud] seorang perempuan sedang mandi" yang berakhir dengan perzinahan, rencana jahat dan pembunuhan (lih. 2 Sam. 11:2-7).

Sebagaimana penulis Surat Ibrani memperingatkan kita: janganlah membiarkan diri anda menjadi "tegar hati karena tipu daya dosa" (Ibr. 3:13). Jika dosa berhasil dengan rayuan pertamanya, ia mungkin hanya mengulangi rayuan sebelumnya sampai hati menjadi kurang peka terhadap dosa tersebut dan dipersiapkan untuk ditarik selangkah lebih jauh lagi ke dalam dosa. Hati dikeraskan tanpa benar-benar disadari, sehingga dosa bisa melakukan tuntutan-tuntutan yang lebih besar tanpa membuat hati nurani mulai terganggu.

Dengan cara itu, derajat dan tingkatan dosaakan semakin meninggi dengan membuat tuntutan-tuntutan yang semakin jahat. Satu-satunya hal yang bisa menghambat peningkatan dosa ini adalah dengan terus-menerus mematikannya. Bahkan orang-orang kudus yang paling saleh di dalam dunia ini akan jatuh ke dalam dosa-dosa yang terburuk apabila mereka melalaikan kewajiban ini.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Tuhan Jengkel! (2 Tawarikh 25)


Berikut ini kejengkelan Tuhan yang digambarkan dalam 2 Tawarikh 25:

25:5  Lalu Amazia mengumpulkan orang Yehuda dan menyuruh mereka, yakni seluruh orang Yehuda dan Benyamin, berdiri menurut puak-puaknya di bawah kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus. Ketika ia menghitung mereka yang berumur dua puluh tahun ke atas, didapatinya tiga ratus ribu teruna yang sanggup keluar berperang dengan tombak dan perisai.

25:6  Selain itu ia menyewa seratus ribu pahlawan yang gagah perkasa dari Israel dengan bayaran seratus talenta perak.

25:7  Tetapi seorang abdi Allah datang kepadanya dan berkata: "Ya raja, janganlah tentara Israel dibiarkan bergabung kepada tuanku, karena TUHAN tidak menyertai Israel, yakni semua bani Efraim ini.

25:8  Dan jikalau mereka bergabung juga, bagaimanapun juga perbuatan dan kekuatanmu di dalam perang, Allah akan menggelincirkan engkau di depan musuh, sebab Allah mempunyai kuasa untuk menolong dan menggelincirkan!"

25:9  Lalu kata Amazia kepada abdi Allah itu: "Bagaimana dengan seratus talenta yang telah kuberikan kepada pasukan-pasukan Israel itu?" Jawab abdi Allah itu: "TUHAN dapat memberikan lebih dari pada itu kepadamu!"

25:10  Kemudian Amazia memisahkan pasukan yang datang bergabung kepadanya dari Efraim, supaya mereka kembali ke tempat tinggalnya. Maka sangat marahlah mereka terhadap Yehuda. Mereka kembali ke tempat tinggalnya dengan marah yang menyala-nyala.

25:11  Amazia mendapat keberanian lalu memimpin rakyatnya ke Lembah Asin dan memukul kalah sepuluh ribu orang dari bani Seir.

25:12  Selain itu sepuluh ribu orang ditawan hidup-hidup oleh bani Yehuda dan dibawa ke suatu puncak bukit batu, lalu mereka dicampakkan dari puncak bukit batu itu, sehingga hancurlah mereka semua.

25:13  Tetapi orang-orang dari pasukan yang dipulangkan Amazia, dan yang tidak diperbolehkan ikut berperang dengan dia, menyerbu kota-kota di Yehuda dari jurusan Samaria sampai ke Bet-Horon, dan menewaskan tiga ribu orang penduduknya dan merampas banyak jarahan.

25:14  Ketika Amazia kembali, setelah mengalahkan orang-orang Edom itu, ia mendirikan para allah bani Seir, yang dibawanya pulang, sebagai allahnya. Ia sujud menyembah kepada allah-allah itu dan membakar korban untuk mereka.

25:15  Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Amazia; Ia menyuruh seorang nabi kepadanya yang berkata: "Mengapa engkau mencari allah sesuatu bangsa yang tidak dapat melepaskan bangsanya sendiri dari tanganmu?"

25:16  Waktu nabi sedang berbicara, berkatalah Amazia kepadanya: "Apakah kami telah mengangkat engkau menjadi penasihat raja? Diamlah! Apakah engkau mau dibunuh?" Lalu diamlah nabi itu setelah berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa Allah telah menentukan akan membinasakan engkau, karena engkau telah berbuat hal ini, dan tidak mendengarkan nasihatku!"

25:17  Kemudian Amazia, raja Yehuda, mengadakan perundingan, lalu menyuruh orang kepada Yoas bin Yoahas bin Yehu, raja Israel, mengatakan: "Mari kita mengadu tenaga!"

25:18  Tetapi Yoas, raja Israel, menyuruh orang kepada Amazia, raja Yehuda, mengatakan: "Onak yang di gunung Libanon mengirim pesan kepada pohon aras yang di gunung Libanon, bunyinya: Berikanlah anakmu perempuan kepada anakku laki-laki menjadi isterinya. Tetapi binatang-binatang hutan yang ada di gunung Libanon itu berjalan lewat dari sana, lalu menginjak onak itu.

25:19  Pikirmu, engkau sudah mengalahkan Edom, sebab itu hatimu mengangkat-angkat dirimu untuk mendapat kehormatan. Sekarang, tinggal saja di rumah. Untuk apa engkau menantang malapetaka, sehingga engkau jatuh dan Yehuda bersama-sama engkau?"

25:20  Tetapi Amazia tidak mau mendengarkan; sebab hal itu telah ditetapkan Allah yang hendak menyerahkan mereka ke dalam tangan Yoas, karena mereka telah mencari allah orang Edom.

25:21  Sebab itu majulah Yoas, raja Israel, lalu mengadu tenagalah mereka, ia dan Amazia, raja Yehuda, di Bet-Semes yang termasuk wilayah Yehuda.

25:22  Yehuda terpukul kalah oleh Israel, sehingga masing-masing lari ke kemahnya.

25:23  Yoas, raja Israel, menangkap Amazia, raja Yehuda, anak Yoas bin Yoahas, di Bet-Semes. Lalu Yoas membawa dia ke Yerusalem. Ia membongkar tembok Yerusalem dari Pintu Gerbang Efraim sampai ke Pintu Gerbang Sudut, empat ratus hasta panjangnya.

25:24  Sesudah itu ia mengambil segala emas dan perak dan segala perkakas yang terdapat dalam rumah Allah dan yang berada di bawah pengawasan keluarga Obed-Edom, juga perbendaharaan istana raja dan orang-orang sandera, kemudian pulanglah ia ke Samaria.

25:25  Amazia bin Yoas, raja Yehuda, masih hidup lima belas tahun lamanya sesudah Yoas bin Yoahas, raja Israel, mati.

25:26  Selebihnya dari riwayat Amazia, dari awal sampai akhir, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel?

25:27  Sejak Amazia menjauhi TUHAN, orang mengadakan persepakatan melawan dia di Yerusalem, sebab itu larilah ia ke Lakhis. Tetapi mereka menyuruh mengejar dia ke Lakhis, lalu dibunuhlah ia di sana.

25:28  Ia diangkut dengan kuda, lalu dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud.

Tuhan Jengkel! (Yesaya 1)

Berikut ini kejengkelan Tuhan yang dinyatakan dalam Yesaya 1:


1:1  Penglihatan yang telah dilihat Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem dalam zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda.

1:2  Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: "Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku.

1:3  Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."

1:4  Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan TUHAN, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia.

1:11  "Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?" firman TUHAN; "Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai.

1:13  Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.

1:14  Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya.

1:15  Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.

1:16-17  Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat,  belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!

1:18  Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

1:19  Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.

1:20  Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang." Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya.

Jumat, 12 Oktober 2012

Doa Paulus dalam Filipi 1:9-11


Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,

sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,

penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.

Doa Bapa Kami Versi Bahasa Indonesia Sehari-Hari


Bapa kami di surga:

Engkaulah Allah yang Esa.

Semoga Engkau disembah dan dihormati.

Engkaulah Raja kami.

Semoga Engkau memerintah di bumi dan kehendak-Mu ditaati seperti di surga.

Berilah pada hari ini makanan yang kami perlukan.

Ampunilah kami dari kesalahan kami, seperti kami sudah mengampuni orang yang bersalah kepada kami.

Janganlah membiarkan kami kehilangan percaya pada waktu kami dicobai tetapi lepaskanlah kami dari kuasa si Jahat.

(Engkaulah Raja yang berkuasa dan mulia untuk selama-lamanya. Amin.)

Kamis, 11 Oktober 2012

Belajar dari Keberadaan Seorang Anak (2)


Kelima, sebagaimana digaungkan oleh Tuhan Yesus, dari seorang anak kita belajar kebergantungan kepada Tuhan. Seorang bayi, kalau ia bisa bicara, ia akan berkata, "di luar orang tua (orang lain), aku tidak bisa berbuat apa-apa". Kita seharusnya mengatakan bahwa "di luar Tuhan, kita tidak bisa berbuat apa-apa" (Yoh. 15:5). Itulah iman sejati yakni kebergantungan total dan mutlak kepada Allah.

Keenam, sebagaimana dinyatakan dalam Mazmur 139:14: "Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya." Benar-benar terjadinya seorang bayi itu luar biasa. Meski kita awam secara medis, tetapi banyak hal yang luar biasa dapat kita lihat. Tuhan bisa menaruh bayi seberat 3 kilogram dalam perut seorang wanita dan sistem makanan bisa berjalan dengan baik. Sampai lahirnya lalu Tuhan langsung menyediakan ASI sehingga orang kaya atau miskin tetapi bisa hidup meski keadaan gizi berbeda-beda.

Ketujuh, seorang bayi adalah anugerah Tuhan bagi setiap keluarga. Dihadirkan oleh Tuhan dalam keluarga untuk dididik dan dibesarkan dengan cinta kasih dan keadilan dalam takut akan Tuhan. Tidak heran, Efesus 6:4 versi English Standard Version, "fathers, do not provoke your children to anger, but bring them up in the discipline and instruction of the Lord". Seorang anak bukan hiburan orang tua atau teman di kala sepi usia tua bagi kakek-nenek. Seorang anak juga bukan alat eksploitasi untuk mencapai ambisi orang tua, entah berapa hebat ambisi itu. Seorang anak dilahirkan oleh Tuhan untuk menjalankan kehendak Tuhan baginya sepanjang hidupnya. Inilah yang menjadi tugas berat bagi orang tua. Hanya dengan anugerah Tuhan maka semua ini bisa berjalan.

Belajar dari Keberadaan Seorang Anak (1)

Banyak hal yang dapat kita pelajari ketika seorang anak dilahirkan ke dunia:

Pertama, bahwa hidup jasmani itu adalah anugerah Tuhan seratus persen. Anak yang dilahirkan itu pasif mutlak. Ia tidak bisa meminta lahir dalam keluarga apapun, zaman kapanpun dan cara bagaimanapun. Jika kita bisa dilahirkan ke dunia, itu adalah anugerah Tuhan secara mutlak. Karena itu, selain bersyukur kepada Tuhan, kita perlu menggumulkan apakah kehendak Allah sehingga kita boleh ada di dunia.

Kedua, karena itu, seorang anak yang lahir tidak boleh diberikan stigma apapun dan tidak boleh dipersalahkan dalam kasus apapun, meski secara dosa keturunan, ia sudah berstatus orang berdosa. Jadi, tidak ada anak haram. Yang ada adalah pernikahan haram. Setiap anak harus diterima dengan syukur.

Ketiga, kelahiran anak jasmani adalah analogi dari kelahiran kembali sebagaimana digambarkan oleh Tuhan Yesus dalam Yohanes 3. Setiap kelahiran baik jasmani maupun rohani, bayi yang dilahirkan bersifat pasif mutlak. Ia tidak berjasa apapun dari kandungan sampai kelahiran. Semata-mata anugerah Tuhan.

Keempat, kita sebagai orang tua begitu mencintai anak kita sejak dalam kandungan sampai dilahirkan. Ketika dilahirkan, kita menjaga betul agar jangan sampai tertukar atau terjadi keteledoran dalam perawatannya. Bayangkan perasaan Allah Bapa ketika Anak Tunggal-Nya diserahkan untuk dipaku di atas kayu salib. Istilah "anak" saja sudah menggambarkan cinta kasih apalagi "anak tunggal" yaitu melukiskan totalitas cinta kasih. Setiap kali kita mencium anak kita, kita belajar mengingat penderitaan Tuhan Yesus di kayu salib dan perasaan Allah Bapa yang merelakan AnakNya diperlakukan seperti binatang bagi kita.

Rabu, 10 Oktober 2012

Sinclair Ferguson: Lapar & Haus Akan Kebenaran

Lapar dan haus adalah kebutuhan jasmani yang paling mendasar. Pernyataan ini semakin terasa kebenarannya pada masa Tuhan Yesus hidup di Palestina, di mana air dijual sangat mahal dan makanan pun kadangkala sulit didapat. Oleh sebab itu, Ia menggunakan ungkapan tersebut untuk menggambarkan seberapa mendesaknya kebutuhan orang Kristen akan kebenaran Allah.

Ungkapan 'lapar dan haus akan kebenaran' memiliki beberapa pengertian. Yang terutama berarti 'rindu akan suatu hubungan baik dengan Allah' dan itu juga berarti 'rindu untuk dapat hidup benar di hadapanNya'. Tetapi selanjutnya, ini juga berarti rindu untuk dapat hidup berkenan kepadaNya di dunia ini dan rindu untuk melihat hubungan sesama manusia denganNya kembali dipulihkan. Di dunia yang telah jatuh dalam odsa, lapar dan haus akan kebenaran akan terus berlangsung dalam kehidupan orang Kristen.

Sinclair Ferguson: Lemah Lembut

Kata ini lebih menunjuk kepada kekuatan sekaligus kelembutan yang dimiliki oleh seseorang yang telah belajar untuk taat dalam menghadapi berbagai kesulitan (orang maupun peristiwa sulit), dengan keyakinan bahwa Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan baginya.

Orang lemah lembut adalah orang yang berdiri di depan pengadilan Allah dan menanggalkan segala sesuatu yang dulu dianggapnya sebagai haknya. Sambil mengucap syukur atas anugerah Allah, dia telah belajar untuk menaklukkan diri kepadaNya dan bersikap lemah lembut terhadap sesamanya yang berdosa.

Kelemahlembutan sebagai "karakteristik Kerajaan Allah" inilah yang menjadi kunci bagi banyak pekerjaan Allah dalam hidup kita, tetapi kita jarang sekali menyadarinya. Allah berkeinginan agar kita dapat menjadi lemah lembut. Tetapi mungkin Ia harus terlebih dulu mematahkan kesombongan kita, menghancurkan sifat puas diri kita, dan merendahkan hati kita di bawah kuasa tanganNya, sebelum Ia dapat memakai kita bagi kemuliaanNya.

Mungkin tidak ada sifat yang lebih indah pada diri seorang Kristen selain dari kelemahlembutan. Sifat tersebut memperkuat sifat kejantanan; sekaligus memperindah sifat kewanitaan, ibarat sebuah batu permata yang digosok dengan anugerah Allah.

Selasa, 09 Oktober 2012

Ironi Doa Orang Percaya

Kita sebagai orang percaya, selalu mengaku bersandar kepada Tuhan...

Tetapi kita hanya berdoa pada waktu genting...

Karena kita tidak sanggup menghadapi situasi itu...

Kalau begitu, situasi lain, kita merasa diri sanggup menanganinya...

Apakah ini benar ???

Ironi Keberhasilan Orang Percaya

Kita sebagai orang percaya, terkadang bersifat ironis...

Kalau gagal dalam hidup, mempersalahkan Tuhan...

Tetapi kalau berhasil dalam hidup, mencuri kemuliaan Tuhan...

Jadi harus bagaimana ???

Senin, 08 Oktober 2012

Pdt. Stephen Tong: Buah Roh Kudus: Sukacita

Sukacita berbeda dengan bersenang-senang. Alkitab sering memakai istilah sukacita, tetapi bukan bersenang-senang. Senang-senang hanya kesenangan yang menempel dari luar, tetapi sukacita berasal dari hati yang memancar keluar. Senang-senang bisa dibeli dengan uang atau kegiatan jasmaniah tetapi sukacita adalah gerakan Roh Kudus kepada roh kita.

Ketika kita taat kepada Roh Kudus, kita menikmati satu sifat Roh Kudus yang alamiah. Pada waktu rohani kita dilatih oleh Roh, kita mendapatkan latihan secara alamiah. Hidup yang diisi dengan bersenang-senang saja tidak akan pernah memberikan sukacita yang sejati. Waktu kita memiliki sukacita, segala jerih payah terlupakan. Seorang ibu yang baru melahirkan anaknya, melupakan segala kesusahan yang pernah dideritanya selama sembilan bulan mengandung.

Pada waktu hidup kita dikoreksi dan diperbaharui oleh Tuhan, kita merasa tidak enak dan tidak bebas. Tetapi disiplin Tuhan mengakibatkan kita mengalami sukacita yang sungguh-sungguh. Yang penting adalah ketaatan.

Pdt. Stephen Tong: Buah Roh Kudus: Kasih

Istilah 'kasih' merupakan kata yang paling penting dan mendasar. Sifat ilahi akan memancar dari seseorang yang taat kepada Roh Kudus. Allah itu adalah kasih adanya. Allah mengasihi mereka yang tidak patut dikasihi. Yesus berfirman: "jikalau engkau hanya mencintai mereka yang cinta kepadamu, apa bedanya engkau dengan anak-anak kafir?" (Luk. 6:32-36).

Allah yang mewahyukan Alkitab adalah kasih. Jika ada agama yang mengajarkan agar kita berbuat baik kepada mereka yang baik serta kepada mereka yang kurang baik, maka agama itu cukup agung. Tetapi Yesus Kristus mengatakan, "cintailah musuhmu". Ketika seorang percaya tidak lagi membenci dan membalas musuhnya yang melanggar hak asasinya, serta bisa mengasihi musuhnya, maka itu merupakan kekuatan yang asalnya dari Roh Kudus.

Buah Roh Kudus yagn pertama dinyatakan melalui kasih. Kasih yang bukan hanya teori dan perkataan belaka, tetapinya nyata dalam tindakan. Objek kasih tidak terbatas kepada yang patut dikasihi saja, tetapi juga kepada yang tidak layak dikasihi. Kita seharusnya menghargai mereka yang selalu mempunyai cinta kasih yang keluar dari hati mereka tanpa memandang bulu. Janganlah hanya mencintai orang yang kaya. Jika ada cinta kasih dalam hati kita, hendaklah itu bukan menjadi satu modal untuk mencari keuntungan.

Minggu, 07 Oktober 2012

Hati Yang Melayani: Kisah Para Rasul 20:28-38


20:28  Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

20:29  Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.

20:30  Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.

20:31  Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.

20:32  Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

20:33  Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga.

20:34  Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.

20:35  Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

20:36  Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.

20:37  Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.

20:38  Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.

Hati Yang Melayani: Kisah Para Rasul 20:17-27

20:17  Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus.

20:18  Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:

20:19  dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.

20:20  Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;

20:21  aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.

20:22  Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ

20:23  selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

20:24  Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

20:25  Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.

20:26  Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapapun yang akan binasa.

20:27  Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Robert M McCheyne: Panggilan Injil Melalui Suara Pendeta & Kematian Teman

Suara pendeta pun merupakan panggilan. Suara itu berkata, "bertobatlah, sebab Kerajaan sorga sudah dekat!". "Kami adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasehati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus, kami meminta kepadamu, berilah dirimu didamaikan dengan Allah".

Setiap traktat yang ditaruh di depan pintumu merupakan panggilan Allah. Traktat itu mengatakan, "ada Firman Allah yang kubawa bagi Anda". "Lihat Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk".

Setiap lembaran Alkitab merupakan panggilan yang berkata, "[selidikilah] Kitab Suci yang dapat memberikan hikmat kepadamu dan menuntun kamu kepada keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran".

Kematian setiap teman yang tidak bertobat merupakan panggilan yang keras. Kematian itu mengatakan, "tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian". "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu akan dihakimi". "Bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu". Dengan sungguh-sungguh boleh dikatakan bahwa setiap orang berdosa yang membaca ayat firman Tuhan ini, sekarang dipanggil, diperingatkan, dan diundang untuk lari dari murka yang akan datang dan memegang erat-erat Kristus yang ada di hadapanmu. Kamu tidak memiliki apa-apa untuk menyelamatkanmu, namun kamu memiliki cukup banyak bukti untuk menghukummu.

Robert M McCheyne: Panggilan Injil Melalui Lonceng & Pintu

Ada dua macam panggilan agar orang akan percaya kepada Injil. Ada panggilan lahiriah, ada panggilan batiniah, panggilan duniawi dan panggilan sorgawi. Semua orang yang percaya adalah "saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi" (Ibr. 3:1).

Panggilan lahiriah ditujukan bagi semua orang yang mendengarkan pemberitaan Injil, "sebab banyak yagn dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih". Setiap kali lonceng gereja berbunyi, itu merupakan panggilan.

Lonceng itu berkata, "marilah datang, hai orang berdosa, hari sabatmu telah terhitung dan kekekalan sudah dekat. Umat Tuhan cepat-cepat datang ke rumah Tuhan, pelayan-pelayan Tuhan membagi-bagikan roti kehidupan. Orang berdosa, marilah masuk. Yesus membunyikan lonceng bagimu, mengundangmu, mencarimu. Seandainya kamu ingin mendengarkannya, lonceng itu terdengar seperti suara sukacita pernikahan". Oh, ada banyak orang yang mendengar lonceng tetapi tidak mendengar Injil dan hal itu akan cukup untuk menghukum mereka pada hari kedatanganNya.

Pintu gereja yang terbuka merupakan panggilan. Pintu itu sepertinya berkata, "berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu, banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat". "Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ", jangan-jangan mempelai datang, lalu pintu ditutup. "Masuklah, masuklah, kamu akan mendapat kemuliaan yang kekal".

Jumat, 05 Oktober 2012

John Owen: Berpola Pikir Duniawi

Pada orang-orang yang berpola pikir duniawi, kecintaan akan hal-hal duniawi akan sangat menguasai pikiran mereka. Tidak ada kasih akan hal-hal rohani pada diri mereka. Bahkan orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh pun, kadangkala dapat terlalu mencintai hal duniawi. Hal itu mengakibatkan kerohanian mereka menjadi tidak sehat lagi.

Orang-orang semacam ini tidak akan memiliki damai sejahtera yang merupakan buah dari kerohanian yang sehat. Sebagian orang mengetahui keberadaan hal-hal rohani, namun tidak berhasil memaksa diri mereka sendiri untuk mencarinya. Maka, dari keseluruhan contoh di atas, terbukti bahwa pola pikir duniawi memang merupakan musuh dari pola pikir rohani.

John Owen: Berpola Pikir Rohani

Apa yang Paulus maksudkan dengan pola pikir rohani? Kata 'roh' dalam Kitab Suci dapat berarti 'Roh Kudus' (Rm 8:9), atau "kehidupan rohani yang dihasilkan oleh Roh Kudus di dalam diri orang percaya" (Yoh. 3:6). Menurut saya, istilah pola pikir rohani yang Paulus maksudkan di sini menunjuk kepada 'orientasi kehidupan rohani di dalam diri orang percaya'.

Kerohanian yang baru ini akan memampukan orang percaya untuk merenungkan dan bersukacita di dalam hal-hal rohani - hal yang belum pernah terjadi sebelum pertobatan! Orang dunia hanya mengasihi hal-hal duniawi, tetapi orang percaya akan memberikan prioritas yang tinggi untuk dapat lebih mengasihi hal-hal rohani.

Kita dapat menerjemahkan istilah pola pikir rohani ke dalam tiga cakupan pengertian:

Pertama, pikiran yang terus mengarah kepada pemikiran akan hal-hal rohani.

Kedua, kasih terhadap hal-hal rohani yang terus bertumbuh.

Ketiga, pengalaman kepenuhan sejati yang diperoleh melalui hal-hal rohani.

Kamis, 04 Oktober 2012

Pokok Doa: Orang-Orang Kristen

Mari kita mendoakan orang-orang Kristen.

Doakan agar orang-orang Kristen yang sudah ke gereja tetapi belum percaya Tuhan Yesus, agar mereka diinjili kembali dan memperoleh keselamatan.

Doakan agar orang-orang Kristen yang undur iman, Tuhan pulihkan sehingga mereka lebih giat melayani Tuhan.

Doakan agar orang-orang Kristen yang kecewa dalam penderitaan, atau kecewa kepada gereja, supaya dibawa kembali oleh Tuhan.

Doakan agar orang-orang Kristen yang jatuh dalam dosa, agar Tuhan beri pertobatan sejati.

Doakan agar orang-orang Kristen menyerahkan diri dan melayani Tuhan dalam pekerjaan Tuhan di gereja.

Doakan agar orang-orang Kristen boleh giat memberitakan Injil secara pribadi.

Doakan agar orang-orang Kristen boleh rajin merenungkan firman Tuhan dan berdoa secara pribadi.

Pokok Doa: Anak-Anak Hamba Tuhan/ Majelis

Doakan anak-anak hamba Tuhan/ majelis di mana orang tua mereka begitu sungguh-sungguh melayani Tuhan.

Friedrich Nietzsche merupakan anak seorang pendeta gereja Lutheran yang saleh. Pamannya dan kakeknya juga pendeta. Tetapi kemudian ia menjadi salah seorang yang paling sengit menyerang kekristenan. Di akhir hidupnya ia mengaku diri sebagai "yang tersalib" atau "Allah sendiri".

Robert Ingersoll dan saudaranya yang menjadi atheis adalah anak seorang pendeta.

Friedrich Schleiermacher, bapak teologi liberal yang tidak percaya Alkitab sebagai Firman Allah dan menolak Tuhan Yesus sebagai Tuhan adalah anak dari seorang pendeta Moravian yang pietis.

Sebaliknya, John Sung yang begitu dipakai Tuhan, adalah anak seorang pendeta yang begitu sungguh memberitakan Injil.

Demikian pula Charles Spurgeon yang begitu diurapi Tuhan adalah anak dari Pendeta John Spurgeon yang melayani di berbagai tempat.

Pdt. Stephen Tong memiliki seorang ibu yang begitu mencintai Tuhan, di mana begitu giat membaca firman, berdoa syafaat dan memberitakan Injil setiap minggu.

Mari kita doakan anak-anak hamba Tuhan, dan majelis/ para pelayan Tuhan.

Rabu, 03 Oktober 2012

Katekismus Westminster: Dosa Turunan

Pertanyaan 16: Apakah seluruh umat manusia ikut jatuh ke dalam dosa bersama dengan Adam semenjak pelanggarannya yang pertama itu?
Jawaban: Perjanjian yang disepakati Adam, bukan hanya berlaku bagi dirinya sendiri, namun juga bagi semua anak cucunya*, bagi seluruh umat manusia yang menjadi keturunannya, melalui proses prokreasi, yang telah berdosa bersamanya, dan jatuh bersamanya, melalui pelanggarannya yang pertama^.

Pertanyaan 17: Apakah akibat dari peristiwa kejatuhan kepada umat manusia?
Jawaban: Peristiwa kejatuhan telah membawa umat manusia ke dalam dosa serta penderitaan~.

_________
Ayat-ayat:
* Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa (Rm 5:12).

^ Oleh ketidaktaatan satu orang, semua orang telah menjadi orang berdosa (Rm 5:19, lihat Rm 5:12-21).

~ Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm 3:23). Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka (Rm 3:16).

Katekismus Westminster: Dosa

Pertanyaan 13: Apakah orang tua pertama kita tetap menjadi sebagaimana pertama kali mereka diciptakan?
Jawaban: Orang tua pertama kita - dengan menyalahgunakan kehendak bebas mereka - tidak lagi menjadi seperti ketika mereka pertama kali diciptakan, melalui perbuatan dosa mereka melawan Allah*.

Pertanyaan 14: Apakah dosa itu?
Jawaban: Dosa merupakan segala bentuk persetujuan terhadap pelanggaran ataupun pelanggaran dari hukum Allah itu sendiri^.

Pertanyaan 15: Dosa apakah yang telah dilakukan orang tua pertama kita sehingga menjadikan mereka tidak lagi seperti ketika pertama kali diciptakan?
Jawaban: Dosa yang telah menjadikan orang tua pertama kita tidak lagi seperti ketika mereka pertama kali diciptakan adalah tindakan mereka yang telah memakan buah terlarang itu~.

_________________
Ayat-ayat:
* Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya (Kej. 3:6). Lihatlah hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetap mereka mencari banyak dalih (Pkh. 7:29).

^ Setiap orang yang berbuat dosa , melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah (1 Yoh. 3:4).

~ Seperti kutipan di atas, Kej. 3:6.

Selasa, 02 Oktober 2012

Dosa-Dosa Saul

Berikut ini adalah dosa-dosa Saul yang dicatat dalam 1 Samuel 15, sebagai peringatan bagi kita.

Pertama, Saul merasa diri lebih bijaksana dari Tuhan. Tuhan memerintahkan agar semua domba dan hewan dari orang Amalek ditumpas, tetapi Saul menyelamatkannya untuk dipersembahkan kepada Tuhan.

Kedua, Saul lebih takut kepada rakyat ketimbang kepada Tuhan. Saul menjawab Samuel bahwa rakyat menghendaki agar binatang-binatang yang diselamatkan itu dipersembahkan kepada Tuhan. Padahal Tuhan memerintahkan agar menumpas segala binatang itu. Demikian pula kita, lebih takut kepada manusia ketimbang kepada Allah. Padahal, orang yang takut kepada manusia menghina Allah yang seharusnya ditakuti.

Ketiga, Saul hendak menipu Tuhan dan menipu Samuel. Ketika bertemu Samuel, Saul berkata bahwa ia telah melaksanakan kehendak Tuhan. Padahal sebagian domba itu dicuri olehnya. Banyak di antara kita yang sering menipu Tuhan seperti Ananias dan Safira, yakni berjanji tetapi tidak menepatinya.

Keempat, Saul lebih suka mempersembahkan korban dari pada mendengar firman Tuhan dan mentaati Tuhan. Seperti orang Kristen hari ini, lebih suka mempersembahkan pujian ketimbang mendengar firman Tuhan dan mentaatiNya.

Kelima, Saul tidak takut kepada Tuhan. Tuhan memerintahkan agar menumpas raja Agag tetapi ia malah menyelamatkannya. Saul tidak mengerti hati Tuhan yang begitu kecewa kepada orang Amalek. Penghakiman Tuhan begitu keras, seperti tidak berbelas kasihan karena orang Amalek ketika berbuat dosa, tidak memikirkan hati dan perasaan Tuhan.

Dosa-Dosa Anak Imam Eli

Berikut ini beberapa dosa anak-anak lelaki iman Eli, yang dicatat dalam 1 Samuel 2:12-25, sebagai peringatan bagi kita:

Pertama, tidak mengindahkan Tuhan, tidak menghormati Tuhan (ayat 12). Itu sebabnya, mereka melakukan segala dosa termasuk tidur dengan perempuan penjaga di rumah ibadah. Hati yang tidak taktu kepada Allah, dan tidak menghormati Tuhan dapat menjadi sumber dari banyak dosa yang lain.

Kedua, memandang rendah korban kepada Allah (ayat 17). Itu sebabnya, daging persembahan diperlakukan seenaknya tanpa memikirkan perasaan Tuhan. Dalam konteks kita hari ini, kita melihat pelayanan sebagai korban kepada Allah. Bila kita tidak sepenuh hati mempersiapkan dan menjalankan pelayanan kita, maka kita sedang memandang rendah korban kepada Allah.


Senin, 01 Oktober 2012

Ayat-Ayat Tentang Tidak Sepenuh Hati

1Raj 11:4  Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.

1Raj 11:6  dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.

1Raj 15:3  Abiam hidup dalam segala dosa yang telah dilakukan ayahnya sebelumnya, dan ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, moyangnya.

Ayat-Ayat Tentang Sepenuh Hati

Bil 14:24  Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.

Bil 32:11-12  Bahwasanya orang-orang yang telah berjalan dari Mesir, yang berumur dua puluh tahun ke atas, tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, oleh karena mereka tidak mengikut Aku dengan sepenuh hatinya, kecuali Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, dan Yosua bin Nun, sebab keduanya mengikut TUHAN dengan sepenuh hatinya.

Yos 14:8-9  Sedang saudara-saudaraku, yang bersama-sama pergi ke sana dengan aku, membuat tawar hati bangsa itu, aku tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati. Pada waktu itu Musa bersumpah, katanya: Sesungguhnya tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu dan anak-anakmu sampai selama-lamanya, sebab engkau tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati.

Yos 8:61  dan hendaklah kamu berpaut kepada TUHAN, Allah kita, dengan sepenuh hatimu dan dengan hidup menurut segala ketetapan-Nya dan dengan tetap mengikuti segala perintah-Nya seperti pada hari ini."

Yes 26:9  Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar.

Kis 18:5  Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias.

Kol 4:17  Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya.