Rabu, 30 April 2014

Pdt. Stephen Tong: Bolehkah Orang Kristen Dikremasikan? (2)

Persoalan kedua ialah saat ini di kota-kota besar dan padat di dunia, seperti Tokyo dan Hongkong, pemerintah sudah menetapkan tidak ada orang yang boleh dikuburkan di tanah. Semua penduduk Tokyo kalau meninggal harus dikremasikan. Maka, apakah itu berarti orang-orang Kristen tidak boleh tinggal di Tokyo atau di Hongkong, karena kalau tinggal di sana, ia tidak bisa dibangkitkan setelah meninggal. Ajaran demikian akan bertentangan dengan Alkitab.

Itu sebabnya, kita menegaskan bahwa jika ketika Saudara meninggal dikuburkan atau dikremasikan, itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan kebangkitan Saudara. Namun demikian, kalau tanah masih cukup dan kota itu masih memperbolehkan, saya lebih suka dikuburkan. Tetapi kalau kondisi tidak memungkinkan dan tidak diperbolehkan maka tidak ada masalah dengan cara kremasi.

(dari buku "Yesus Kristus Juruselamat Dunia" [Surabaya: Momentum])

Pdt. Stephen Tong: Bolehkah Orang Kristen Dikremasikan? (1)

Orang Kristen yang dikuburkan memakai kalimat "yang dari tanah kembali ke tanah". Yang dibakar memakai kalimat "yang dari debu kembali ke abu". Saya percaya ini hanyalah cara untuk mengutip ayat untuk mendukung cara apa yang mau dipilih: dikuburkan atau dikremasikan.

Persoalan pertama ialah apakah orang Kristen mutlak harus dikuburkan, dalam arti ditanamkan ke dalam bumi? Ada orang yang mengatakan kalau tidak dikuburkan, tidak bisa dibangkitkan. Kalau dikremasikan, maka ketika mau dibangkitkan, tubuhnya sudah tidak ada. Kalau mungkin bisa dikuburkan, yang dari tanah kembali ke tanah.

Tetapi bagaimana dengan orang yang terbakar di dalam rumah? Bagaimana dengan orang yang terbakar dalam kecelakaan kapal terbang? Bagaimana dengan orang yang terkena bom dan badannya hangus dan hancur sama sekali? Apakah itu berarti orang Kristen yang sungguh-sungguh, tetapi meninggal dalam kecelakaan kapal terbang, atau terkena kebakaran atau meninggal dalam peperangan terkena bom, adalah orang-orang yang tidak bisa dibangkitkan? Tidak! Kuasa Tuhan tidak dibatasi oleh hal-hal yang terjadi dalam diri orang percaya. Itu sebab, tidak ada cukup alasan untuk mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan bagi orang Kristen yang dikremasikan!

bersambung...

(dari buku "Yesus Kristus Juruselamat Dunia" [Surabaya: Momentum])

Selasa, 29 April 2014

Katekismus Jenewa: Apa Arti Lahir Dari Anak Dara Maria?

Pertanyaan 49: Bagaimana engkau mengartikan kedua ungkapan 'dikandung dari Roh Kudus' dan 'lahir dari anak dara Maria'?
Jawaban: Dia telah dibentuk dalam kandungan anak dara Maria, dari zatnya sendiri, supaya Dia adalah keturunan Daud, sebagaimana telah dinubuatkan (Mzm. 132:11). Namun hal itu terjadi oleh mukjizat yaitu karya Roh Kudus tanpa peranan seorang laki-laki.

Pertanyaan 50: Apa perlu Dia mengenakan daging kita?
Jawaban: Perlu. Sebab ketidaktaatan manusia terhadap Allah perlu dibenahi dalam kodrat manusia (Rm. 5:15). Juga, hanya dengan cara itulah Dia dapat menjadi Pengantara kita, yang menyatukan kita dengan Allah, Bapa-Nya (1 Tim. 2:5; Ibr. 4:15).

Pertanyaan 51: Jadi, engkau berkata bahwa Yesus Kristus perlu menjadi manusia untuk menyelenggarakan jabatan Juruselamat seakan-akan dalam pribadi kita?
Jawaban: Benar. Sebab di dalam diri-Nya kita perlu memperoleh segala sesuatu yang kurang dalam diri kita sendiri. Hal itu tidak mungkin terjadi dengan cara lain.

(dari buku "Enam Belas Dokumen Dasar Calvinisme")

Katekismus Jenewa: Mengapa Yesus Disebut Anak Allah Yang Tunggal?

Pertanyaan 46: Mengapakah engkau menamakan Dia "Anak Allah yang tunggal"? Bukankah Allah menyebut kita semua sebagai anak-Nya?
Jawaban: Kita anak-anak Allah bukan menurut kodrat kita, melainkan hanya melalui pengangkatan dan oleh rahmat, yaitu karena Allah mau menganggap kita demikian (Ef. 1:5). Sebaliknya, Tuhan Yesus, yang telah diperanakkan dari Zat Bapa-Nya dan yang sehakikat dengan-Nya, dengan sewajarnya disebut Anak yang tunggal (Yoh. 1:14; Ibr. 1:2), sebab hanya Dialah yang menjadi Anak menurut kodrat-Nya.

Pertanyaan 47: Jadi, engkau hendak berkata bahwa hanya Dialah yang layak menerima penghormatan itu, dan memilikinya menurut kodrat-Nya, sedangkan kepada kita hal itu diberikan sebagai anugerah, dengan cuma-cuma, sejauh kita adalah anggota-anggota-Nya?
Jawaban: Itulah. Karena itulah, dengan memandang kepada pemberian itu, di tempat lain Dia disebut Yang sulung di antara banyak saudara (Rm. 8:29; Kol. 1:15).

Pertanyaan 48: Apa maksud kata-kata berikut?
Jawaban: Kata-kata itu menjelaskan cara Anak Allah diurapi oleh Bapa agar Dia menjadi Juruselamat kita. Yaitu, dengan menerima daging kita yang manusiawi, dan menggenapkan hal-hal yang diperlukan untuk penebusan kita sebagaimana dituturkan di sini.

(dari "Enam Belas Dokumen Dasar Calvinisme")

Senin, 28 April 2014

Pokok Doa: 7 Fokus Gereja (2)

Kelima, berdoalah agar mimbar-mimbar gereja dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus. Kuasa yang mempertobatkan orang berdosa, melahirbarukan orang yang mati rohani dan membangunkan orang yang tertidur.

Keenam, berdoalah agar gereja dan anggota-anggotanya senantiasa menggumulkan kehendak Allah dan melakukan kehendak Allah. Biarlah gereja menjadi alat menggenapkan kehendak Allah di muka bumi.

Ketujuh, berdoalah agar gereja memikirkan Kerajaan Allah, bukan kerajaan sendiri. Gereja mendoakan dan memperhatikan mereka yang melakukan pekerjaan Tuhan. Gereja bergumul untuk pelebaran Kerajaan Allah di muka bumi ini.

Pokok Doa: 7 Fokus Gereja (1)

Pertama, berdoalah agar gereja berfokus untuk meninggikan nama Tuhan. Biarlah kemuliaan Tuhan dinyatakan dalam dan melalui gereja. Biarlah kebaktian-kebaktian yang paling banyak orang digunakan untuk meninggikan nama Tuhan.

Kedua, berdoalah agar gereja berfokus pada kesucian Tuhan. Biarlah gereja menghasilkan orang-orang yang bertobat dari dosa, hidup suci dan takut kepada Allah, mulai dari hamba Tuhan hingga jemaat.

Ketiga, berdoalah agar gereja berfokus pada kebenaran Alkitab. Gereja setia memberitakan kebenaran Alkitab dan setia mengajarkan jemaat untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan.

Keempat, berdoalah agar gereja berfokus pada kasih Kristus. Gereja dipenuhi dengan kasih Kristus: mengasihi Allah, mengasihi sesama orang percaya dan mengasihi jiwa-jiwa yang terhilang.

bersambung...

Minggu, 27 April 2014

Ayat-Ayat: Persembahan Persepuluhan

Im_27:30  Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.

Im_27:32  Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi TUHAN.

Bil_18:21  Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.

Bil_18:24  sebab persembahan persepuluhan yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN sebagai persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai milik pusakanya; itulah sebabnya Aku telah berfirman tentang mereka: Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel."

Bil_18:26  "Lagi haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu menerima dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni persembahan persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu,

Bil_18:28  Secara demikian kamupun harus mempersembahkan sebagai persembahan khusus kepada TUHAN sebagian dari segala persembahan persepuluhan yang kamu terima dari pihak orang Israel. Dan yang dipersembahkan dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN haruslah kamu serahkan kepada imam Harun.

Ul_12:17  Di dalam tempatmu tidak boleh kaumakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, ataupun sesuatu dari korban yang akan kaunazarkan, ataupun dari korban sukarelamu, ataupun persembahan khususmu.

Ul_14:23  Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu.

Ul_14:28  Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu;

Ul_26:12  "Apabila dalam tahun yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, engkau sudah selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah engkau memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim dan kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang.

2 Taw_31:5  Segera setelah perintah ini tersiar, orang Israel membawa dalam jumlah yang besar hasil pertama dari pada gandum, anggur, minyak, madu dan segala macam hasil bumi. Mereka membawa juga persembahan persepuluhan dari segala sesuatu dalam jumlah yang besar.

2 Taw_31:6  Orang Israel dan orang Yehuda yang tinggal di kota-kota Yehuda juga membawa persembahan persepuluhan yang terdiri dari lembu sapi dan kambing domba, dan persembahan persepuluhan yang terdiri dari persembahan kudus yang telah dikuduskan bagi TUHAN Allah mereka. Semuanya itu diletakkan mereka bertimbun-timbun.

2 Taw_31:12  Dan dengan setia mereka membawa segala persembahan khusus, persembahan persepuluhan dan persembahan-persembahan kudus itu ke sana. Konanya, seorang Lewi, mengawasi semuanya, dan Simei, saudaranya, adalah orang kedua,

Neh_10:37  Dan tepung jelai kami yang mula-mula, dan persembahan-persembahan khusus kami, dan buah segala pohon, dan anggur dan minyak akan kami bawa kepada para imam, ke bilik-bilik rumah Allah kami, dan kepada orang-orang Lewi akan kami bawa persembahan persepuluhan dari tanah kami, karena orang-orang Lewi inilah yang memungut persembahan-perse persepuluhan di segala kota pertanian kami.

Neh_10:38  Seorang imam, anak Harun, akan menyertai orang-orang Lewi itu, bila mereka memungut persembahan persepuluhan. Dan orang-orang Lewi itu akan membawa persembahan persepuluhan dari pada persembahan persepuluhan itu ke rumah Allah kami, ke bilik-bilik rumah perbendaharaan.

Neh_12:44  Pada masa itu beberapa orang diangkat untuk mengawasi bilik-bilik perbendaharaan, bilik-bilik untuk persembahan khusus, untuk hasil pertama dan untuk persembahan persepuluhan, supaya sumbangan yang menurut hukum menjadi bagian para imam dan orang-orang Lewi dikumpulkan di bilik-bilik itu sesuai dengan ladang setiap kota. Sebab Yehuda bersukacita karena para imam dan orang-orang Lewi yang bertugas.

Neh_13:5  menyediakan sebuah bilik besar bagi Tobia itu. Sebelumnya orang membawa ke bilik itu korban sajian, kemenyan, perkakas-perkakas dan persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak yang menjadi hak orang-orang Lewi, para penyanyi dan para penunggu pintu gerbang, dan persembahan khusus bagi para imam.

Neh_13:12  Maka seluruh orang Yehuda membawa lagi persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak ke perbendaharaan.

Mal_3:8  Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!

Mal_3:10  Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

Mat_23:23  Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

Luk_11:42  Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

Ibr_7:5  Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.

Ibr_7:6  Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.

Ibr_7:8  Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.

Ibr_7:9  Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan,

Ayat-Ayat: Persembahan Sepersepuluh Dari Semuanya

Kej_14:20  dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.

Kej_28:22  Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

Ibr_7:2  Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.

Ibr_7:4  Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.

Sabtu, 26 April 2014

Pdt. Billy Kristanto: Kesegaran dari Allah vs Kesegaran dari Mode

[Mazmur 23]

"Ia menyegarkan jiwaku" (ay. 3a). Gembala itu tidak hanya sanggup menyediakan istirahat bagi domba-domba-Nya melainkan juga kesegaran dan pemulihan bagi jiwa (Ing. restore). Istirahat dan ketenangan memang seringkali dikatikan dengan pemulihan kesegaran baik fisik maupun jiwa. Di dalam kehidupan yang terus berubah, manusia selalu berusaha untuk mencari kesegaran melalui segala sesuatu yang baru, yang senantiasa berubah.

Contoh yang baik yang bisa mewakili misalnya adalah mode atau fashion. Tiap tahun ada pergantian mode, dan yang tidak mengikuti akan merasa diri kurang ada kesegaran karena tidak mengikuti perkembangan zaman. Dan bukan hanya masalah berdandan, dunia pemikiran pun memiliki modenya sendiri, demikian juga dengan arsitektur, desain interior, lukisan, musik dan bidang-bidang yang lain.

Kesegaran, kebaruan dan perubahan yang terus-menerus. Firman Tuhan begitu unik dan khusus karena justru sanggup memberikan kesegaran dalam ketidakberubahan (baca: kekekalan). Bukankah Mazmur 23 dari dulu sampai sekarang tetap sama? Namun berjuta-juta manusia telah disegarkan olehnya dari zaman ke zaman, dari waktu ke waktu. Demikian juga Yesus Kristus tetap sama, baik dulu, sekarang dan sampai selamanya, namun dari Dia kita beroleh kesegaran hidup yang terus menerus karena Dia adalah kebenaran yang hidup, yang tidak berubah namun mengubahkan. Dunia terus mencari dan menjanjikan kesegaran, namun kesegaran yang sejati hanya ada di dalam Yesus Kristus dan firman-Nya.

(dari buku "Ajarlah Kami Bergumul: Refleksi Atas Kitab Mazmur")

Pdt. Billy Kristanto: Tidak Ada Yang Baik Bagiku Selain Engkau

[Mazmur 16]

Ayat 2b memiliki perbedaan terjemahan. Dalam terjemahan Indonesia (LAI) dikatakan: "tidak ada yang baik bagiku selain Engkau"; dalam NIV: "apart from you I have no good thing". Ini adalah pengakuan Daud bahwa Tuhan adalah sumber segala sesuatu yang baik, termasuk kebaikan yang ada di dalam dirinya. Ini adalah ekspresi kerendahan hati seorang yang berkenan di hati Allah.

Di sinilah kita mendapati ciri agama yang sejati. Keagamaan yang benar ditandai dengan kesadaran akan kenajisan diri dan kebaikan Allah. Agama yang benar tidak membawa manusia semakin percaya kepada kebaikan yang ada dalam dirinya, melainkan membawa manusia ke dalam pengertian bahwa tanpa Allah sesungguhnya kita bukan apa-apa (nothing).

(dari buku "Ajarlah Kami Bergumul: Refleksi Atas Kitab Mazmur" [Surabaya: Momentum])

Jumat, 25 April 2014

Kalimat Penting: Kristus Bangkit Maka... (2)

"Kristus bangkit maka jerih payah kita dalam Tuhan tidak sia-sia".

[Paulus menyampaikan bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payah kita tidak sia-sia. Kalimat ini berada di ujung dari pembahasan panjang mengenai kebangkitan Kristus dalam 1 Kor. 15. Kalau Kristus tidak bangkit maka jerih payah kita sia-sia. Sama seperti caleg: kalau kalah semua jerih payah tim sukses sia-sia. Tetapi kalau seorang caleg menang, semua jerih payah tim sukses tidak sia-sia]

Kalimat Penting: Kristus Bangkit Maka... (1)

"Kristus bangkit maka Thomas dapat mengaku Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Allah".

[Thomas yang meragukan kebangkitan Tuhan Yesus setelah melihat Tuhan Yesus, ia mengaku bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Allah]

Kamis, 24 April 2014

Kutukan di Hari Pentakosta

Pada hari turunnya Roh Kudus (Pentakosta) memang banyak berkat yang dicurahkan. Antara lain, ada 3000 yang bertobat dan setiap hari gereja mula-mula ditambahkan dengan orang yang baru yang percaya. 

Namun demikian, Kisah Para Rasul 5 menyatakan bahwa sebenarnya ada kutukan yang diberikan. Ketika itu, para murid berjanji untuk mempersembahkan dari harta milik mereka. Pada saat itu gereja berada dalam keadaan darurat sehingga setiap orang mempersembahkan banyak harta untuk kemudian dipakai bersama baik oleh gereja maupun untuk kehidupan mereka. 

Ananias dan Safira juga berjanji mempersembahkan hasil penjualan tanah. Namun, setelah tanah itu dijual, mereka berdua sepakat untuk menahan sebagian dari hasil penjualan itu. Petrus menyatakan bahwa mereka bukan mendustai manusia tetapi mendustai Roh Kudus yang adalah Allah. Karena itu, Tuhan menghukum mereka sehingga mereka mati. 

Pada hari di mana Roh Kudus turun, memang ada 3000 orang bertobat tetapi juga ada kutukan bagi orang yang mendustai Roh Kudus. 

Kita yang sudah sering mendustai Roh Kudus ketika janji kepada Tuhan tidak ditepati seharusnya juga dihukum mati. Hanya anugerah Tuhan saja kita belum dihukum. Kasus Ananias dan Safira mengingatkan gereja untuk jangan bermain-main dengan Roh Kudus. 

Apa Artinya Allahku Dahsyat?

Banyak orang Kristen suka menyanyi dan berseru dengan keras "Allahku dashyat!". Mereka membayangkan kalau mengalami kedahsyatan Allah berarti menerima curahan berkat yang melimpah dari surga. Allah membuka tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat sehingga orang percaya bukan hanya sembuh dari penyakit, mengalami mujizat tetapi juga kaya raya.

Tetapi mereka lupa bahwa di Alkitab ada seorang yang mengalami kedahsyatan Allah dan sangat mengerikan yaitu Ayub. Ayub mengalami banyak penderitaan yang bukan disebabkan oleh karena kesalahannya. Tidak ada kesalahan yang mencolok yang dilakukan oleh Ayub. Meski demikian, Tuhan mengijinkan setan menggocohnya dengan banyak penderitaan dan tentu maksud Tuhan pasti baik, meski maksud setan pasti jahat. Tuhan punya kepentingan untuk kemuliaan Allah dan kebaikan Ayub melalui penderitaan itu.

Ayub menyatakan penderitaan yang ia alami dalam kalimat berikut ini: "Karena anak panah dari Yang Mahakuasa tertancap pada tubuhku, dan racunnya diisap oleh jiwaku; kedahsyatan Allah seperti pasukan melawan aku." (Ayub 6:4).

Jadi, berhati-hatilah dengan kedahsyatan Allah: bisa berkat, bisa juga penderitaan...

Rabu, 23 April 2014

Kalimat Penting: William Stevenson: Pemerintah Adalah Anugerah

"The gift of civil government thus demonstrates clearly the reality of God's providential care".

"Anugerah pemerintahan sipil mendemonstrasikan secara jelas realitas perhatian pemeliharaan Allah".

[Hadirnya pemerintah yang adil melindungi masyarakat dari kekacauan anarkis atau penindasan tiranis]

(dari Jurnal STT Reformed Injili Internasional "VERBUM CHRISTI" Vol. 1, No. 1, April 2014)

Kalimat Penting: John Ponet: Tujuan Pemerintah

[Tujuan pemerintah adalah]

"the maintenance of justice, to defend the innocent and to punish evil"

"memelihara keadilan, membela kaum yang tidak bersalah dan untuk menghukum orang jahat".

(dari Jurnal STT Reformed Injili Internasional "VERBUM CHRISTI" Vol. 1, No. 1, April 2014)

Selasa, 22 April 2014

Paul D. Tripp: Jujur Kepada Pasangan? (2)

Ketiga, kami tidak akan mencari-cari alasan. Merupakan dorongan yang khas bagi kita semua: seseorang menunjuk sebuah kesalahan dan kita dengan cepat dipenuhi dengan pandangan alternatif yang menempatkan kita di dalam pengertian yang berbeda. Penolakan untuk mencari-cari alasan berarti menolak dorongan untuk membangun alasan bagi pembenaran kita. Hal ini berarti menolak untuk menyerang balik dengan menyebutkan kesalahan-kesalahannya, memastikan bahwa dia tahu bahwa kita bukan satu-satunya orang berdosa di tempat itu.

Keempat, kami akan mengakui kesalahan dengan cepat. Hanya ada sedikit hal yang bersumbangsih lebih terhadap kesehatan dari sebuah pernikahan daripada komitmen untuk tidak memendam kemarahan. Kita menolak untuk mencibir. Kita menolak untuk tinggal dalam kesunyian dari luka, kemarahan, dan balas dendam. Ketika kita berbuat salah, kita akan dengan cepat mencari pengampunan dan perdamaian. Jika kita diperlakukan dengan tidak benar, kita akan dengan cepat mendekati orang itu dan menolongnya dengan kasih supaya ia mengerti apa yang telah ia katakan dan lakukan. Kita akan membuat pendekatan di dalam semangat pengampunan dan pengharapan. Kita menolak untuk membiarkan "matahari terbenam, sebelum padam amarahmu" (Ef. 4:26).

(dari buku "Apa Yang Anda Harapkan? Menebus Realitas Pernikahan" [Surabaya: Momentum])

Paul D. Tripp: Jujur Kepada Pasangan? (1)

Jadi, bagaimana tampaknya bila menganggap serius anugerah pengakuan, untuk mengungkapkan masalah yang telah lama diketahui dan pengakuan yang jujur sebagai kebiasaan dari sebuah pernikahan? Ini adalah kebiasaan sehari-hari dari gaya hidup pengakuan. 

Pertama, kami akan jujur dengan penuh kasih. Pengakuan membutuhkan kejujuran. Hal ini membutuhkan kerelaan untuk mendekati orang lain ketika dia berlaku atau berbicara dengan cara yang Allah katakan salah. Kita harus berkomitmen untuk berurusan dengan masalah-masalah seperti itu dengan cara yang didorong oleh kasih dari keserupaan dengan Kristus. Ini berarti bahwa sebelum kita dapat berbicara mengenai masalah hati orang lain, kita pertama-tama perlu berhadapan dengan luka, kemarahan, dan kepahitan dari hati kita sendiri. Ingat, kebenaran yang tidak diutarakan dalam kasih tidak akan berguna karena pesannya menjadi terpelintir dan menyimpang oleh emosi dan agenda manusia yang lain. Ketika kita mendekati pasangan kita, kita sedang berusaha menolong dia melihat apa yang Allah ingin dia lihat. Ingat, kita tidak dapat mengaku apa yang tidak kita lihat. 

Kedua, kami akan rendah hati ketika disingkapkan. Kerendahan hati ketika kita didekati oleh orang lain, berarti kerelaan untuk mempertimbangkan. Hal ini berarti mendiamkan suara-suara dari sistem pembelaan batin kita. Hal ini berarti mengingat kita belum sampai, kita masih orang berdosa yang membutuhkan anugerah sehari-hari dan pada saat ini kita dikasihi oleh Penebus kita. Kerendahan hati berarti kerelaan untuk melihat di cermin Firman Allah dan bersukacita bahwa apa pun yang kita lihat sudah ditutup oleh darah Yesus. 

bersambung...

(dari buku "Apa Yang Anda Harapkan? Menebus Realitas Pernikahan" [Surabaya: Momentum])

Senin, 21 April 2014

Pdt. Stephen Tong: Hanya Ada 2 Macam Gereja

Hanya ada dua macam teologi: antroposentris [berpusat kepada manusia] dan teosentris [berpusat kepada Allah]. Hanya ada dua macam gereja, gereja yang antroposentris dan gereja yang teosentris. Kita harus memilih di antara mereka. Jikalau Baal itu Allah, sembahlah Baal. Jikalau Yahwey itu Allah, sembahlah Yahweh. Tidak ada kompromi. Semangat Elia harus dibangkitkan kembali di dalam iman Reformed sekarang ini. Puji Tuhan.

(dari Jurnal STT Reformed Injili Internasional "Verbum Christi" Vol. 1, No. 1, April 2014. Silahkan menghubungi Sdri. Eva di laman STTRII untuk membeli jurnal tersebut).

Pdt. Stephen Tong: Gerakan Reformed Seperti Sandwich

Apakah itu iman Reformed? Apakah itu gerakan Reformed? Gerakan Reformed itu seperti sandwich di antara Renaisans dan Pencerahan. Tetapi penulis tidak suka bagian atas dan bagian bawahnya. Penulis suka bagian tengahnya, daging yang enak ada di situ. Di dalam iman Reformed, kita melihat isi sejati dari kebenaran, isi sejati dari wahyu Allah. Hanya di dalam Alkitab kita tahu dari mana manusia itu datang, di mana manusia jatuh, bagaimana manusia bisa ditebus, kapan terjadinya konsumasi bagi dunia ini. Segala sesuatu yang terpenting, yang terbaik di dalam pemikiran manusia, hanya diringkas di dalam Alkitab, bukan yang lain. Jadi, selain Allah, kita harus mencintai gerakan kita, lebih dari segala sesuatu. Hanya Allah yang lebih besar dari pekerjaan-Nya. Hanya Allah yang lebih besar dari kehendak-Nya. Bagi Calvin, sesungguhnya tidak ada yang lebih besar dari pada kehendak Allah kecuali diri Allah sendiri. Dan jika kita mengasihi Allah, kita mengasihi pengenalan sejati dari sejarah pewahyuan dan kehendak-Nya di dalam kitab-Nya. Puji Tuhan.

(dari Jurnal STT Reformed Injili Internasional "Verbum Christi" Vol. 1, No. 1, April 2014. Silahkan menghubungi Sdri. Eva di laman STTRII untuk membeli jurnal tersebut).

Minggu, 20 April 2014

Kalimat Penting: Pdt. Stephen Tong: Kebangkitan Kristus & Kemungkinan

"Kebangkitan Kristus menjadikan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin".

[Refleksi saya: Kebangkitan Kristus menjadi dasar bagi orang percaya untuk berani melayani pelayanan-pelayanan yang sulit, terlihat mustahil, 'mission impossible'. Inilah yang dialami oleh misionaris-misionaris di berbagai daerah]

(parafrase oleh saya. Pernah disampaikan dalam berbagai khotbah).

Kalimat Penting: Pdt. Stephen Tong: Kubur Kosong & Hidup Berisi

"Kuburan Tuhan Yesus kosong sehingga hidup pengikutnya berisi. Kuburan pemimpin-pemimpin berisi maka hidup anggotanya kosong".

[Refleksi saya: Kebangkitan Kristus (kubur kosong) yang menjadikan hidup orang percaya berisi. Tanpa kebangkitan Kristus, kata Paulus, sia-sialah iman kita (1 Kor. 15)]

(parafrase oleh saya sendiri. Pernah disampaikan dalam berbagai khotbah).

Sabtu, 19 April 2014

Ayat-Ayat: Hamba Dosa vs Hamba Kebenaran

Rom 6:12  Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.

Rom 6:13  Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

Rom 6:14  Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.

Rom 6:15  Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!

Rom 6:16  Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?

Rom 6:17  Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

Rom 6:18  Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

Rom 6:19  Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.

Rom 6:20  Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.

Rom 6:21  Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.

Rom 6:22  Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.

Rom 6:23  Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Ayat-Ayat: Dikuburkan Bersama Kristus

Rom 6:1  Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?

Rom 6:2  Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

Rom 6:3  Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?

Rom 6:4  Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Rom 6:5  Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

Rom 6:6  Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

Rom 6:7  Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.

Rom 6:8  Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.

Rom 6:9  Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.

Rom 6:10  Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

Rom 6:11  Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Jumat, 18 April 2014

James M. Boice: Merdeka Untuk Melayani (2)

Namun ini adala kemerdekaan yang khusus. Kita tidak dibebaskan untuk melakukan apapun yang kita inginkan, untuk berdosa tanpa mendapat hukuman, atau sekali lagi jatuh kembali ke dalam perbudakan pemberontakan dan ketidaksetiaan. Kita dibebaskan untuk melayani Allah. Kita dimerdekakan untuk menghendaki yang baik.

Kita dibebaskan agar kita dapat menaati dan mengasihi Yesus. Seperti yang Paulus tulis: "Kamu bukan milik kamu sendiri. sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Kor. 6:19-20).

Penebusan adalah hal yang mulia. Memikirkan hal itu akan menghangatkan hati kita dan mengangkat kita dalam pujian kepada Dia yang memberikan diri-Nya sehingga kita dapat merdeka. Tetapi penebusan bukan hanya itu. Penebusan juga memanggil kita untuk membuat level komitmen kita setinggi mungkin. Sebagaimana Yesus memberi diri-Nya bagi kita, maka kita juga harus memberi diri kita kepada-Nya. Kita harus bersedia, bersungguh hati, dan memutuskan untuk melayani Dia. Ia mati bagi kita karena kasih-Nya yang besar. Kasih itu, sebuah kasih yang mengherankan, "menuntut jiwa saya, hidup saya dan saya seluruhnya".

(dari buku "Dasar-Dasar Iman Kristen" [Surabaya: Momentum])

James M. Boice: Merdeka Untuk Melayani (1)

Penebusan memiliki dua akibat. Pertama, penebusan berarti kita bebas. Kedengarannya berlawanan, dibeli oleh Yesus Kristus adalah dibebaskan - bebas dari kesalahan dan tirani hukum Taurat dan dari kuasa dosa. Paulus berbicara tentang kebebasan ini di puncak surat Galatia di mana ia menantang orang-orang kepada siapa ia menulis. "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu, berdirilah teguh dan jangan mau dikenakan kuk perhambaan" (Gal. 5:1).

bersambung...

(dari buku "Dasar-Dasar Iman Kristen" [Surabaya: Momentum])

Kamis, 17 April 2014

Agustinus dari Hippo: Makna "Sudah Selesai"

Bahwa Ia berkata: "Sudah selesai" lalu menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Hal itu memperlihatkan kuasa-Nya di tengah kematian-Nya sendiri. Kematian itu bukan tak terelakkan. Ia malah menunda-Nya sampai segala nubuat mengenai diri-Nya menjadi genap (sebab di dalam Mazmur masih dikatakan pula "dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam).

Dengan demikian diperlihatkan-Nya bahwa Ia berkuasa memberikan nyawa-Nya, seperti memang dinyatakannya sendiri. Ia menyerahkan nyawa-Nya dengan kerendahan hati, itulah yang dimaksudkan dengan "menundukkan kepala-Nya", sebagaimana Ia akan menerimanya kembali waktu bangkit dengan kepala tegak.

(dari buku "Bagai Terang di Hati" [Jakarta: Gunung Mulia])

Agustinus dari Hippo: Makna 3 Bahasa di Atas Salib Kristus

Bahwa tulisan itu ditulis dalam tiga bahasa, bahasa Ibrani, Yunani dan Latin. Hal ini menjelaskan bahwa Ia tidak hanya akan memerintah orang Yahudi [karena kata-katanya adalah "Inilah Dia Raja Orang Yahudi"] tetapi juga bangsa-bangsa. 
...
Bukan seolah hanya bahasa Yunani dan Latin yang dipakai oleh bangsa-bangsa tetapi karena bahasa-bahasa itulah yang paling penting. Bahasa Yunani adalah bahasa ilmu pengetahuan sedangkan bahasa Latin adalah bahasa para penguasa Romawi. 
...
Maka dalam ketiga bahasa itu dinyatakan bahwa seluruh dunia bangsa-bangsa harus tunduk kepada Kristus.

(dari buku "Bagai Terang di Hati" [Jakarta: Gunung Mulia])

Rabu, 16 April 2014

Jane Smith & Betty Carlson: Kematian G F Handel

Pada tahun 1759 tatkala musim oratorio dimulai pada bulan Maret, Handel mengumumkan serangkaian pertunjukan yang terdiri dari sepuluh konser. Komponis yang hampir buta ini mendirigeni semua konser itu, yang diakhiri dengan Messiah pada 6 April, tak lama sebelum hari Paskah. Ia membawakan pertunjukan terakhirnya ini hingga selesai tanpa menunjukkan rasa lelah, tetapi ia tahu bahwa waktu yang dimilikinya tidak lama.

Ia memberitahu beberapa temannya bahwa ia mempunyai satu keinginan yang masih tertinggal. "Aku ingin meninggal pada hari Jumat Agung", ujarnya, "dalam pengharapan untuk berbagian bersama Allah, Tuhan dan Juruselamatku yang baik, pada hari kebangkitan-Nya.
...
Tatkala pagi menjelang hari Jumat Agung, Handel mengucapkan selamat jalan kepada teman-temannya, lalu memberitahu pembantunya untuk tidak mengizinkan siapapun masuk karena seperti dikatakannya, "sekarang tugasku sudah selesai dengan dunia ini". Ia meninggal pada hari itu, pada tanggal 14 April 1759, dan dimakamkan di Poets Corner di Westminster Abbey. Bila mengingat GF Handel, dua ayat Kitab Suci terlintas dalam benak saya: "Tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali" (Ams. 24:16) dan "Sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku" (Mikha 7:8).

(dari buku "Karunia Musik". Pada Sabtu, 19 April ini, Aula Simfonia Jakarta akan mengadakan konser Paskah dengan mementaskan karya agung Handel, "Messiah" bagian II dan III dengan conductor Dr. Stephen Tong)

Jane Smith & Betty Carlson: Talenta G F Handel

George Frideric Handel (1685-1759) hanya berbicara sedikit tentang dirinya semasa hidupnya. Fakta pokok dari hidupnya adalah musiknya. Ia akan bahagia bila mengetahui bahwa musiknya terutama Messiah, membawa sukacita dan kesenangan bagi banyak orang. Namun ia akan terkejut mengetahui betapa sedikitnya karya-karyanya yang dikenal orang saat ini. Handel sangat jenius. Besarnya talenta yang ia dapat dari Allah dan membanjirnya musik agung yang ia ciptakan nyaris tidak terduga oleh generasi ini kecuali oleh para ahli musik.

(dari buku "Karunia Musik". Sabtu, 19 April ini Aula Simfonia Jakarta akan mementaskan karya agung Handel, "Messiah" bagian II dan III dengan conductor Dr. Stephen Tong). 



Selasa, 15 April 2014

John Murray: Salib Kristus: Kepastian Keadilan Allah

Akhirnya ada juga argumentasi dari kepastian keadilan Allah. Dosa merupakan kontradiksi terhadap Allah dan Ia harus bereaksi melawannya dengan ketetapan kudus-Nya. Hal ini sama dengan mengatakan bahwa dosa harus berhadapan dengan penghakiman Ilahi (band. Ul. 27:26; Nah. 1:2; Hab. 1:13; Rm 1:17; 3:21-26; Gal. 3:10, 13).

Dengan dasar-dasar seperti kekudusan hukum Allah yang tidak boleh dilanggar, ketetapan kesucian Allah yang tak boleh dicemarkan, dan tuntutan keadilan yang tak bisa direndahkan, maka kesimpulan mandatorial yang dihasilkan adalah bahwa bahwa keselamatan tanpa ekspiasi [penggantian] dan propisiasi [peneduhan murka Allah] adalah mustahil.

Prinsip inilah yang menjelaskan pengorbanan Tuhan yang mulia, kepedihan Getsemani, dan keharusan kayu yang terkutuk. Prinsip inilah yang mendasari kebenaran agung bahwa Allah itu benar dan Pembenar mereka yang percaya kepada Yesus. Karena di dalam karya Kristus ketetapan kesucian dan tuntutan keadilan dapat dipenuhi secara sempurna, maka Allah menetapkan Dia sebagai Pendamai untuk menyatakan kebenaran keadilan-Nya.

(dari buku "Penggenapan dan Penerapan Penebusan" [Surabaya: Momentum])

John Murray: Salib Kristus: Demonstrasi Kasih Terbesar

Salib Kristus merupakan demonstrasi terbesar dari kasih Allah (Rm 5:8; 1 Yoh. 4:10). Karakter teragung dari demonstrasi ini terletak pada 'harga yang tak ternilai' dari pengorbanan yang dikerjakan itu. Harga yang tak ternilai inilah yang Paulus lihat ketika ia menulis: "Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Rm 8:32). Tidak ternilainya pengorbanan ini menjamin kasih dan menjadi jaminan bagi tersedianya semua kasih karunia cuma-cuma bagi lainnya bagi kita.

Namun demikian, kita perlu bertanya: jika tidak ada suatu keharusan bagi harga yang tak ternilai tersebut, maka apakah salib Kristus masih bisa menjadi peragaan tertinggi dari kasih Allah? Bukankah satu-satunya dasar di mana salib Kristus dapat ditujukan kepada kita sebagai peragaan terbesar kasih Ilahi adalah keseriusan yang terlihat dari tuntutan mutlak pengorbanan Anak Allah? Berdasarkan asumsi ini kita dapat mengerti penekanan Yohanes: "Inilah kasih itu: bukan kita yang telah mengasihi Allah tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita" (1 Yoh. 4:10). Tanpa itu kita kehilangan elemen yang mutlak untuk bis amengerti makna Kalvari dan keindahan kasih-Nya yang agung kepada kita manusia ini.

(dari buku "Penggenapan dan Penerapan Penebusan" [Surabaya: Momentum])

Senin, 14 April 2014

Kalimat Penting: Orang Yang Sepenuh Hati (2)

"Seseorang disebut sepenuh hati melakukan kebenaran ketika ia dengan niat yang sungguh-sungguh berusaha melakukan yang terbaik sebisa mungkin untuk menyenangkan Tuhan".

Kalimat Penting: Orang Yang Sepenuh Hati (1)

"Orang yang sepenuh hati berusaha melakukan kebenaran dengan sungguh-sungguh karena takut kepada Tuhan dan menghargai anugerah Tuhan".

Minggu, 13 April 2014

Kalimat Penting: Pdt. Stephen Tong: Orang Yang Berjiwa Pemimpin

"Bila orang yang mampu berlari secara cepat menarik orang yang kemampuan larinya lambat maka siapakah yang akan merasa susah? Bila yang merasa susah adalah orang yang di depan yang cepat larinya maka orang itu berjiwa pemimpin. Bila yang merasa susah adalah orang yang di belakang maka orang itu berjiwa tidak mau dipimpin".

(parafrase oleh saya, dikutip dari khotbah Pdt. Stephen Tong dalam Kebaktian Dedikasi Gedung Baru dan Pendewasaan MRII Menjadi GRII Semarang)

Kalimat Penting: Pdt. Stephen Tong: Beda Manusia dan Kepiting

"Manusia berbeda dari kepiting. Kepiting mempunyai tulang di luar tetapi daging di dalamnya. Sedangkan manusia terbalik. Manusia mempunyai daging di luar tetapi tulang di dalam. Hal ini menggambarkan apa yang seharusnya manusia lakukan. Di luar mempunyai kelembutan dalam berrelasi dengan orang lain sedangkan di dalam mempunyai kepastian iman, keyakinan prinsip yang keras".

(parafrase oleh saya, dikutip dari khotbah Pdt. Stephen Tong dalam Kebaktian Dedikasi Gedung Baru dan Pendewasaan MRII Menjadi GRII Denpasar, 12 April 2014)

Sabtu, 12 April 2014

Kalimat Penting: Pdt. Stephen Tong: Roh Kudus dan Pendeta

"Roh Kudus adalah Roh Suci. Karena itu pendeta yang mengatakan dirinya ada Roh Kudus tetapi tidak hidup suci, jangan dengarkan dia. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Karena itu, pendeta yang tidak mengajarkan kebenaran yang sesuai dengan Alkitab sebagai firman Tuhan, jangan dengarkan dia".

(kalimat ditulis dalam bahasa yang saya tangkap, disampaikan dalam Kebaktian Dedikasi Gedung Baru dan Pendewasaan Menjadi GRII Semarang, 11 April 2014)

Kalimat Penting: Pdt. Stephen Tong: Hati Nurani Masyarakat

"Mimbar gereja adalah  hati nurani masyarakat".

[refleksi: mimbar gereja adalah tempat untuk menyatakan kebenaran ketika masyarakat sudah tidak benar]

(disampaikan dalam Kebaktian Dedikasi Gedung Baru dan Pendewasaan Menjadi GRII Semarang, 11 April 2014)

Jumat, 11 April 2014

Ayat-Ayat: Tanpa Tuhan Tidak Mungkin

Mazmur 124:1  Nyanyian ziarah Daud. Jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, --biarlah Israel berkata demikian--

Mazmur 124:2  jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita,

Mazmur 124:3  maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita;

Mazmur 124:4  maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita,

Mazmur 124:5  maka telah mengalir melingkupi diri kita air yang meluap-luap itu.

Mazmur 124:6  Terpujilah TUHAN yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!

Mazmur 124:7  Jiwa kita terluput seperti burung dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kitapun terluput!

Mazmur 124:8  Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

Mazmur 127:1  Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Mazmur 127:2  Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Ayat-Ayat: Mata Hamba

Mazmur 123:1  Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.

Mazmur 123:2  Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Mazmur 123:3  Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;

Mazmur 123:4  jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.

Kamis, 10 April 2014

Jangan Terlalu Percaya Diri (2)

Orang yang terlalu percaya diri cenderung merendahkan orang lain. Ia merasa superior, lebih tinggi dari orang lain. Kemudian ternyata Tuhan memunculkan orang lain yang selama ini dianggap biasa-biasa saja, barulah ia kaget.

Lebih baik merendahkan diri dan mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Seperti dikatakan Tuhan Yesus, kalau ke pesta lebih baik duduk di tempat paling rendah. Jangan duduk di tempat paling terhormat. Siapa tahu tuan rumah datang menyuruh kita pindah karena ada tamu lain yang lebih terhormat yang diundang untuk duduk di situ. Kemudian dengan malu kita harus pindah ke tempat paling rendah.

Orang yang merendahkan diri akan mempersiapkan segala sesuatu dengan diam-diam dan sebaik mungkin. Karena itu kadang-kadang Tuhan memunculkan mereka seperti suatu kejutan.

Jangan Terlalu Percaya Diri (1)

Orang yang terlalu percaya diri adalah orang yang merasa dirinya layak, merasa dirinya mampu. Padahal belum tentu begitu. Bisa saja kemampuannya cuma 3 tetapi ia merasa 6 (dalam skala 10 misalnya).

Orang yang terlalu percaya diri merasa yakin karena ia sudah menguasai semua perhitungan, dan merasa sudah mengendalikan semua aspek. Ia merasa percaya diri karena hal-hal yang menunjang kepercayaan dirinya sudah ia kuasai dan hal-hal yang menghambat kepercayaan dirinya sudah ia pahami dan antisipasi. Padahal, ada faktor-faktor lain yang di luar perhitungan yang tiba-tiba muncul dan merubah segala sesuatu. Setelah kejadian terjadi barulah ia menyadari: "oh iya yah, ternyata begini...".

Orang yang terlalu percaya diri secara tidak sadar biasanya mengurangi persiapan atau antisipasi karena ia merasa yakin semua akan baik-baik saja. Akibatnya, beberapa baut yang tidak dibuat dengan kualitas terbaik dapat menenggelamkan kapal Titanic yang begitu megah dan hebat.

bersambung...

Rabu, 09 April 2014

Soal Golput (2)

Kritik itu sebenarnya sah-sah saja dalam alam demokrasi jika dilandasi oleh motif evaluasi progresivitas pembangunan. Tetapi sering kali, fakta empiris membuktikan bahwa kritik diajukan berdasarkan motif like and dislike. Konflik politik demikian akan bertambah parah jika para pejabat kemudian mengambil kebijakan tidak populer terkait masalah-masalah aktual khususnya yang menyangkut hajat hidup orang banyak.  

Karena golput adalah hak dan bukan kewajiban maka kita menolak perlakuan kasar dan penghinaan kepada pendukung golput. Namun demikian, kita mengharapkan peningkatan partisipasi politik publik melalui pemilu kali ini. 

Bahwa bagaimana pemerintahan sebelumnya menjalankan kebijakan di daerah sangat menentukan respon publik terhadap pilkada. First impression impresses most. Karena itu, bagi pemenang pemilu, para anggota legislatif bahkan presiden dan wakil presiden baru perlu mempertontonkan etika politik dan integritas moral serta keahlian birokratif, jika mengharapkan partisipasi politik publik meningkat signifikan dalam pemilu lima tahun berikutnya.

(diadopsi dari artikel Antonius Steven Un, "Menekan Angka Golput dalam Pilkada" yang dimuat di Kompas Jawa Timur 19 Juli 2007)

Soal Golput (1)

Sejatinya, eksistensi golput adalah sesuatu yang niscaya dalam sistem politik demokrasi. Karena itu, perlakuan defamatif, koersif dan represif terhadap pendukung golput dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hak asasi manusia karena golput merupakan salah satu pilihan politik. Sah-sah saja jika seseorang memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya karena partisipasi dalam pemilihan umum bukanlah kewajiban melainkan hak.

Justru eksistensi golput harus dibaca dalam beberapa paradigma. Pertama, golput adalah suatu sikap a-politis, suatu bentuk penolakan dogmatis atas eksistensi sistem serta produk sistem politik yang sedang berjalan. Sistem politik yang ada dipandang sebagai sistem yang korup dan jahat, tidak jarang dianggap sebagai sebuah bentuk kekejaman kepada kemanusiaan (state crime against humanity).


Model seperti ini pernah ada pada abad 16 di Eropa Barat, yakni golongan Anabaptis yang hanya mendedikasikan diri secara vertikal-religius serta menolak bukan saja partisipasi politik tetapi eksistensi sistem politik karena dianggap bersifat duniawi dan berasal dari setan. Dalam konteks kekinian, pengalaman empiris penderitaan dan kemiskinan di satu sisi, serta fakta korupsi dan berbagai kejahatan politik di sisi lain, menyebabkan sikap a-politis sehingga memunculkan penolakan penggunaan hak pilih.


Kedua, golput adalah suatu sikap apatis-skeptis berdasarkan perhitungan matematis-pragmatis, rasa-rasanya momentum pesta demokrasi tidak memberikan nilai tambah yang signifikan bagi individu masyarakat. Karena itu, muncul keluhan: “tidak ada gunanya mencoblos, toh sama saja”. Sikap ini merupakan bentuk keputusasaan atas krisis multidimensional yang tak kunjung usai sementara sistem politik demokrasi belum memberikan jaminan bukti perbaikan-perbaikan di berbagai bidang. Sebagai contoh, sektor riil yang masih berjalan di tempat. Pertanyaan gampangnya, “apakah dengan berpartisipasi dalam pilkada, harga minyak goreng akan turun?”.


(diadopsi dari artikel Antonius Steven Un, "Menekan Angka Golput Dalam Pilkada" yang dimuat di Kompas Jawa Timur 19 Juli 2007)

Selasa, 08 April 2014

Jangan Memilih...

Jangan memilih yang korupsi...

Jangan memilih yang bejat...

Jangan memilih yang tidak dikenal...

Jangan memilih melupakan rakyat...

Jangan memilih yang hanya tampil waktu kampanye...

Jangan memilih yang sekedar pasang foto...

Jangan memilih yang terkenal tetapi tidak bisa bekerja...

Memilih...

Memilih untuk tidak memilih juga adalah sebuah pilihan...

Memilih tanpa alasan adalah tindakan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan...

Memilih yang tidak dikenal seperti memilih kucing dalam karung...

Memilih jangan asal memilih...

Memilih kualitasnya bukan tampangnya...

Memilih kinerjanya bukan gendernya...

Memilih bukan soal ikut-ikutan tetapi keyakinan...

Senin, 07 April 2014

John Calvin: Jangan Bernafsu Menjadi Kaya (2)

Ketiga, Kitab Suci juga menyebut prinsip ketiga untuk membatasi penggunaan hal-hal duniawi, dan hal ini telah disebutkan ketika kita membicarakan prinsip-prinsip tentang penyangkalan diri. Sebab meskipun semuanya ini diberikan kepada kita karena kebaikan Allah dan ditujukan bagi kebaikan kita, semuanya ini juga mreupakan titipan yang dipercayakan kepada kita, dan yang harus kita pertangungjawabkan suatu hari nanti.

Karena itu kita wajib mengaturnya sedemikian rupa seolah-olah kita terus-menerus mendengar peringatan ini di telinga kita: "berilah pertanggungjawaban atas penatalayananmu".

Keempat, marilah kita juga mengingat siapa yang menuntut pertanggungjawaban ini. Yaitu Dia yang sangat menuntut pengendalian diri, hikmat, sikap hemat, dan kesederhanaan. Yaitu Dia yang membenci pemborosan, kesombongan, sikap pamer, dan penampilan yang sia-sia. Yaitu Dia yang tidak akan menyetujui pengaturan kita atas berkat-berkat-Nya kecuali jika kita didorong oleh kasih. Yaitu Dia yang dengan mulut-Nya sendiri, menegur dengan keras segala kesenangan yang menjauhkan kita dari kesederhanaan dan kemurnian, dan yang menjadikan kita tidak bijaksana dan bodoh (Flp. 4:12; Luk 6:2)

(dari buku "Mutiara Kehidupan Kristen" [Surabaya: Momentum])

John Calvin: Jangan Bernafsu Menjadi Kaya (1)

Pertama, prinsip lainnya adalah bahwa orang yang miskin harus belajar bersabar dalam kesulitan agar mereka tidak disiksa oleh nafsu untuk menjadi kaya. Orang-orang yang mengindahkan penguasaan diri seperti ini mengalami kemajuan yang tidak sedikit dalam sekolah Tuhan dan orang-orang yang tidak mengalami kemajuan ini hampir tidak dapat membuktikan kesejatian mereka sebagai murid Kristus.

Kedua, bukan hanya nafsu akan hal-hal duniawi akan selalu disertai oleh hampir semua kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya, tetapi juga karena orang yang tidak bersabar dalam kesulitan biasanya akan menunjukkan kebiasaan buruk yang sebaliknya ketika dia berada dalam kemewahan.

Ini berarti bahwa orang yang malu karena memakai pakaian yang sederhana akan menjadi sombong karena memakai pakaian yang mewah. Orang yang tidak puas dengan makanan yang sederhana akan merasa tidak nyaman karena dia menginginkan makanan yang mewah dan akan menjadi tidak terkendali begitu ada kesempatan.

Orang yang menjadi tidak sabar dan tidak puas ketika mengalami keadaan yang sulit tidak akan mampu menjaga dirinya dari kesombongan dan keangkuhan ketika dia menduduki posisi yang terhormat.

Karena itu, hendaklah semua orang yang ingin bersikap tulus dalam ibadah mereka dengan sungguh-sungguh berusaha mengikuti teladan rasul Paulus, "baik dalam hal kenyang maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan" (Flp. 4:12).

bersambung...

(dari buku "Mutiara Kehidupan Kristen" [Surabaya: Momentum])

Minggu, 06 April 2014

Ayat-Ayat: Tuhan Yesus Pun Memakai Firman Tuhan (2)

Mar_7:6  Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

Mar_9:12  Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?

Mar_9:13  Tetapi Aku berkata kepadamu: Memang Elia sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka, sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia."

Mar_14:49  Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci."

Luk_4:17  Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:

Luk_24:44  Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."

Luk_24:46  Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,

Yoh_8:17  Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah;

Yoh_15:25  Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.

Yoh_17:12  Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Ayat-Ayat: Tuhan Yesus Pun Memakai Firman Tuhan (1)

Mat_4:4  Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Mat_4:7  Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

Mat_4:10  Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Mat_11:10  Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.

Mat_21:13  dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

Mat_26:24  Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

Mat_26:31  Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.

Sabtu, 05 April 2014

Kalimat Penting: John Stott: Apakah Artinya Menjadi Garam Dunia?

"Kalau kita disebut garam dunia, apakah artinya itu dalam praktik? Yang pertama perlu kita catat ialah bahwa kita orang Kristen harus lebih berani, lebih tajam, lebih radikal dalam penolakan terhadap kejahatan dan segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran".

[Catatan saya: Garam memang berfungsi menolak kebusukan, mencegah kebusukan. Garam dan kebusukan memang bertolakbelakang satu sama lain]

(Dari buku "Khotbah di Bukit")

Kalimat Penting: Martin Lloyd-Jones: Kesaksian Hidup Orang Percaya

"Kemuliaan Injil ialah bila gereja lain secara mutlak dari dunia, dunia mau tidak mau menjadi tertarik kepada Injil. Baru pada saat itulah dunia rela dengar-dengaran kepada amanatnya, meskipun sebelumnya ia membencinya".

[Catatan saya: jika orang percaya hidupnya sama dengan dunia apalagi lebih buruk dari dunia, jangankan orang dunia dapat diinjili, malah mereka menertawakan kekristenan]

(dari buku John Stott, "Khotbah di Bukit")

Jumat, 04 April 2014

Richard Baxter: Bersuka di Dalam Allah (2)

Allah memberi kita Firman-Nya yang "berulang kali memerintahkan kita untuk bersukacita dan terus menerus memerintahkan kita untuk bersukacita".

Allah memberi kita janji Firman-Nya: "Tidak percuma Ia mengisi Firman-Nya dengan kesukaan dan penghiburan, melalui kabar terbaik yang pernah datang kepada manusia dan melalui berbagai janji setia-Nya".

(dari Mark Shaw, "Sepuluh Pemikiran Besar Dari Sejarah Gereja" [Surabaya: Momentum])

Richard Baxter: Bersuka di Dalam Allah (1)

Allah memberikan kepada kita berbagai objek keindahan yang kudus untuk menjadi fokus pikiran kita seperti "sifat-sifat-Nya, kasih-Nya, kemurahan-Nya, Putra-Nya, Roh Kudus-Nya dan kerajaan-Nya". Allah Trinitas dan kesempurnaan-Nya diberikan untuk membangkitkan pujian dan kesukaan di dalam hati kita.

Allah memberi kita Roh Kudus-Nya untuk menolong kita bersuka di dalam Allah dengan cara "mematikan, membersihkan, mencerahkan, dan membangun rohani kita".

Allah telah memberi kita salib Kristus, yang telah menebus sukacita bagi umat-Nya melalui penderitaan-Nya sendiri sebagai gantinya: "menanggung penderitaan kita dan menjadi manusia yang penuh derita, sehingga kita akan tidak melihat-Nya, boleh bersukacita di dalam iman, dengan sukacita yang tak terkatakan dan yang penuh dengan kemuliaan".

bersambung...

(Mark Shaw, "Sepuluh Pemikiran Besar Dari Sejarah Gereja" [Surabaya: Momentum])

Kamis, 03 April 2014

Sean M. Lucas: Apakah Artinya Mati Rohani? (2)

[Efesus 2:1: "Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu."
Efesus 4:18: "dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka."
Efesus 4:19: "Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran."]

Ketiga, mereka yang mati secara rohani, adalah mereka yang perasaannya tumpul. Tidak hanya pemahaman mereka yang gelap, mereka dikeraskan oleh kondisi mereka. Keterasingan mereka dari Allah tidak mengganggu pikiran mereka, bahkan tidak akan terbersit dalam pikiran mereka bahwa itu adalah hal yang buruk.

Keempat, mereka adalah orang-orang yang rakus akan kecemaran, bersemangat untuk hidup bagi keinginan mereka yang paling rendah, dibelenggu dan diperbudak kepada apapun yang didiktekan oleh hawa nafsu mereka.
...
Adalah penting untuk mengenali bahwa kematian rohani ini disebabkan oleh pelanggaran dan dosa serta ditandai oleh pelanggaran dan dosa.

[doakan agar orang-orang yang mati rohani diberi kesempatan mendengarkan Injil dan Roh Kudus membuka hati mereka agar dapat menerima Tuhan Yesus]

(dari buku "Apakah Anugerah Itu?" [Surabaya: Momentum])

Sean M. Lucas: Apakah Artinya Mati Rohani? (1)

[Efesus 2:1: "Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu."
Efesus 4:18: "dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka."
Efesus 4:19: "Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran."]

Pertama, mereka yang mati secara rohani adalah mereka yang pengertiannya gelap - bagi mereka, realitas spiritual itu tidak masuk hitungan. Dalam seluruh wawasan dunia mereka, hal-hal yang sifatnya material, indrawi, merupakan satu-satunya realitas yang ada. Bagi mereka, hanya hal-hal yang dapat dipahami dengan pancaindra mereka - apa yang bisa mereka lihat, dengar, sentuh, cium atau kecap - adalah hal-hal yang nyata. Pemahaman seperti itu adalah "semesta kotak tertutup". Tidak ada kemungkinan untuk intervensi ilahi yang supernatural, atau kebajikan yagn kudus. Orang yang mengalami hidup hanya dalam segala sesuatu yang dapat mereka lihat memiliki pengertian yang gelap.

Kedua, mereka yang mati secara rohani, adalah mereka yang terasing dari hidup persekutuan dengan Allah. Mereka terasing dari kehidupan baru, yaitu hasil dari ketidaktahuan yang tercela. Ini bukan seolah-olah mereka adalah orang-orang yang berkeliaran di seluruh dunia seraya mengatakan, "Kuharap aku tahu siapa Allah itu. Kuharap aku tahu seperti apa Allah itu,tetapi Allah belum menunjukkannya kepadaku". Bukan! Paulus mengatakan bahwa ketidaktahuan manusia itu patut dicela dan merupakan akibat dari kekerasan hati kita. Inilah kondisi yang Paulus gambarkan sebagai kematian rohani - pemahaman yang gelap, suatu keterasingan dari Allah.

[doakan supaya orang-orang yang mati rohani diberi kesempatan mendengarkan Injil dan Roh Kudus membuka hati mereka untuk menerima Tuhan Yesus]

bersambung...

(Dari buku "Apakah Anugerah Itu?" [Surabaya: Momentum])

Rabu, 02 April 2014

Pdt. Stephen Tong: Apakah Semua Orang Yahudi Pasti Masuk Surga?

[Pertanyaan: Bangsa Yahudi ialah bangsa yang diberkati, seperti tertulis dalam Firman apakah itu menjamin semua Yahudi yang tanpa pertobatan tetap dapat masuk surga?]

Tidak. Orang pertama Yahudi yang masuk neraka setelah Yesus datang ke dunia yaitu Yudas. Tidak semua Yahudi diselamatkan. Yudas binasa, anak binasa. Jadi, jika yang begitu dekat Yesus pun harus masuk neraka, siapa bilang semua Yahudi masuk surga? Itu ajaran salah. Alkitab berkata bahwa  Yang tidak memiliki Anak, tidak memiliki Bapa. Yang memiliki Kristus, memiliki hidup kekal. Hanya percaya Allah Bapa, tidak percaya Yesus Kristus, tak mungkin diselamatkan.

Hanya percaya Yesus Orang Baik tidak percaya Ia diutus Allah menebus dosa, tidak diselamatkan. Percaya Allah dan percaya Yesus, barulah kau diselamatkan. Bangsa apa saja sama. Kristen di gereja, zaman bangsa mana pun yang percaya Allah dan Kristus, mereka diselamatkan. Tetapi yang tidak [percaya] tidak diselamatkan.

(dari Ringkasan Khotbah 23 Maret 2014 GRII Kemayoran)

Pdt. Stephen Tong: Apakah Arti Rendah Hati Menurut Alkitab?

Rendah hati bukan tampak sopan, senangkan semua orang, tidak bertulang lalu kompromi. Itu sifat budak. Sebaliknya, rendah hati mungkin ada dalam diri seorang yang kaku, berani tidak kompromi. Bagi saya, rendah hati artinya:

Pertama, tidak henti-henti mencari kebenaran meski sudah tahu banyak tetapi tidak pernah merasa puas.

Kedua, selalu memuji dan memuliakan Tuhan, tidak mencuri kemuliaan dan kehormatan Tuhan. Kembalikan kepada Tuhan apa yang sepatutnya milik Tuhan. Kita sendiri tiada apa pun yang patut dipuji atau kita pegang sebagai kecongkakan kita.

Ketiga, mau bekerja dengan yang rendah, miskin, tidak berpengetahuan, tidak berpengalaman, masih bodoh, karena mereka juga manusia yang sedang bertumbuh. Rendah hati definisinya sangat banyak, hari ini saya hanya berikan beberapa.

(dari Ringkasan Khotbah 23 Maret 2014 di GRII Kemayoran)

Selasa, 01 April 2014

Eckhard Schnabel: Apakah Inti Pemberitaan Misi Paulus? (2)

Kedelapan, Yesus adalah Anak Allah, Mesias yang dijanjikan dan Tuhan (1 Tes. 1:1, 10; 3:2; 5:9).

Kesembilan, Yesus telah mati tetapi Dia dibangkitkan dari kematian oleh Allah (1 Tes. 1:10; 4:14; 5:9-10).

Kesepuluh, melalui Yesus, Allah menganugerahkan keselamatan kepada orang Yahudi dan non Yahudi serta menyelamatkan mereka dari hukuman yang akan datang (1 Tes. 1:10; 5:9-10).

Kesebelas, para pengikut Yesus mengharapkan kedatangan Yesus dari surga (1 Tes. 1:10; 4:13-17).

Keduabelas, para pengikut Yesus akan bersama-sama menikmati dunia baru Allah yang diwarnai kemuliaan (1 Tes. 1:10; 4:14-17).

Ketigabelas, para pengikut Yesus adalah orang Yahudi dan non Yahudi yang menjadi anggota Kerajaan Allah (1 Tes. 2:9-12).

Keempatbelas, para pengikut Yesus dituntun oleh kehendak Allah yang hidup dan yang benar, Allah kudus yang umat-Nya hidup kudus, berbeda dengan nilai dan pola tingkah laku masyarakat penyembah berhala, yang diberi kuasa oleh Roh Kudus (1 Tes. 2:9-12; 4:1-8).

(dari buku "Rasul Paulus Sang Misionaris" [Yogyakarta: Andi])

Eckhard Schnabel: Apakah Inti Pemberitaan Misi Paulus? (1)

Pertama, hanya ada 1 Allah yang hidup dan yang benar (1 Tes. 1:9).

Kedua, orang non Yahudi yang menyembah entitas lain sebagai allah perlu mengakui kesia-siaan komitmen keagamaan mereka (1 Tes. 1:9).

Ketiga, orang non Yahudi yang terikat hawa nafsu dan tingkah laku yang najis akan dihukum oleh Allah (1 Tes. 4:3-8).

Keempat, orang Yahudi yang menolak Yesus Mesias dan Tuhan akan mendapat murka Allah (1 Tes. 2:15-16).

Kelima, penghukuman Allah akan muncul dengan tiba-tiba dan tak terduga (1 Tes. 1:10; 4:15-5:10).

Keenam, orang non Yahudi yang menyembah entitas lain harus menyerahkan diri kepada Allah yang hidup dan yang benar agar dapat diselamatkan (1 Tes. 1:9; 5:9).

Ketujuh, orang Yahudi perlu melepaskan perlawanan mereka terhadap pemberitaan tentang Yesus Mesias dan menerima pesan ini jika mereka ingin berkenan kepada Allah dan diselamatkan (1 Tes. 2:14-16; 5:9).

bersambung...

(dari buku "Rasul Paulus Sang Misionaris" [Yogyakarta: Andi])