Namun demikian, Kisah Para Rasul 5 menyatakan bahwa sebenarnya ada kutukan yang diberikan. Ketika itu, para murid berjanji untuk mempersembahkan dari harta milik mereka. Pada saat itu gereja berada dalam keadaan darurat sehingga setiap orang mempersembahkan banyak harta untuk kemudian dipakai bersama baik oleh gereja maupun untuk kehidupan mereka.
Ananias dan Safira juga berjanji mempersembahkan hasil penjualan tanah. Namun, setelah tanah itu dijual, mereka berdua sepakat untuk menahan sebagian dari hasil penjualan itu. Petrus menyatakan bahwa mereka bukan mendustai manusia tetapi mendustai Roh Kudus yang adalah Allah. Karena itu, Tuhan menghukum mereka sehingga mereka mati.
Pada hari di mana Roh Kudus turun, memang ada 3000 orang bertobat tetapi juga ada kutukan bagi orang yang mendustai Roh Kudus.
Kita yang sudah sering mendustai Roh Kudus ketika janji kepada Tuhan tidak ditepati seharusnya juga dihukum mati. Hanya anugerah Tuhan saja kita belum dihukum. Kasus Ananias dan Safira mengingatkan gereja untuk jangan bermain-main dengan Roh Kudus.