Selasa, 29 April 2014

Katekismus Jenewa: Mengapa Yesus Disebut Anak Allah Yang Tunggal?

Pertanyaan 46: Mengapakah engkau menamakan Dia "Anak Allah yang tunggal"? Bukankah Allah menyebut kita semua sebagai anak-Nya?
Jawaban: Kita anak-anak Allah bukan menurut kodrat kita, melainkan hanya melalui pengangkatan dan oleh rahmat, yaitu karena Allah mau menganggap kita demikian (Ef. 1:5). Sebaliknya, Tuhan Yesus, yang telah diperanakkan dari Zat Bapa-Nya dan yang sehakikat dengan-Nya, dengan sewajarnya disebut Anak yang tunggal (Yoh. 1:14; Ibr. 1:2), sebab hanya Dialah yang menjadi Anak menurut kodrat-Nya.

Pertanyaan 47: Jadi, engkau hendak berkata bahwa hanya Dialah yang layak menerima penghormatan itu, dan memilikinya menurut kodrat-Nya, sedangkan kepada kita hal itu diberikan sebagai anugerah, dengan cuma-cuma, sejauh kita adalah anggota-anggota-Nya?
Jawaban: Itulah. Karena itulah, dengan memandang kepada pemberian itu, di tempat lain Dia disebut Yang sulung di antara banyak saudara (Rm. 8:29; Kol. 1:15).

Pertanyaan 48: Apa maksud kata-kata berikut?
Jawaban: Kata-kata itu menjelaskan cara Anak Allah diurapi oleh Bapa agar Dia menjadi Juruselamat kita. Yaitu, dengan menerima daging kita yang manusiawi, dan menggenapkan hal-hal yang diperlukan untuk penebusan kita sebagaimana dituturkan di sini.

(dari "Enam Belas Dokumen Dasar Calvinisme")