Namun ini adala kemerdekaan yang khusus. Kita tidak dibebaskan untuk melakukan apapun yang kita inginkan, untuk berdosa tanpa mendapat hukuman, atau sekali lagi jatuh kembali ke dalam perbudakan pemberontakan dan ketidaksetiaan. Kita dibebaskan untuk melayani Allah. Kita dimerdekakan untuk menghendaki yang baik.
Kita dibebaskan agar kita dapat menaati dan mengasihi Yesus. Seperti yang Paulus tulis: "Kamu bukan milik kamu sendiri. sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Kor. 6:19-20).
Penebusan adalah hal yang mulia. Memikirkan hal itu akan menghangatkan hati kita dan mengangkat kita dalam pujian kepada Dia yang memberikan diri-Nya sehingga kita dapat merdeka. Tetapi penebusan bukan hanya itu. Penebusan juga memanggil kita untuk membuat level komitmen kita setinggi mungkin. Sebagaimana Yesus memberi diri-Nya bagi kita, maka kita juga harus memberi diri kita kepada-Nya. Kita harus bersedia, bersungguh hati, dan memutuskan untuk melayani Dia. Ia mati bagi kita karena kasih-Nya yang besar. Kasih itu, sebuah kasih yang mengherankan, "menuntut jiwa saya, hidup saya dan saya seluruhnya".
(dari buku "Dasar-Dasar Iman Kristen" [Surabaya: Momentum])