Sabtu, 26 April 2014

Pdt. Billy Kristanto: Kesegaran dari Allah vs Kesegaran dari Mode

[Mazmur 23]

"Ia menyegarkan jiwaku" (ay. 3a). Gembala itu tidak hanya sanggup menyediakan istirahat bagi domba-domba-Nya melainkan juga kesegaran dan pemulihan bagi jiwa (Ing. restore). Istirahat dan ketenangan memang seringkali dikatikan dengan pemulihan kesegaran baik fisik maupun jiwa. Di dalam kehidupan yang terus berubah, manusia selalu berusaha untuk mencari kesegaran melalui segala sesuatu yang baru, yang senantiasa berubah.

Contoh yang baik yang bisa mewakili misalnya adalah mode atau fashion. Tiap tahun ada pergantian mode, dan yang tidak mengikuti akan merasa diri kurang ada kesegaran karena tidak mengikuti perkembangan zaman. Dan bukan hanya masalah berdandan, dunia pemikiran pun memiliki modenya sendiri, demikian juga dengan arsitektur, desain interior, lukisan, musik dan bidang-bidang yang lain.

Kesegaran, kebaruan dan perubahan yang terus-menerus. Firman Tuhan begitu unik dan khusus karena justru sanggup memberikan kesegaran dalam ketidakberubahan (baca: kekekalan). Bukankah Mazmur 23 dari dulu sampai sekarang tetap sama? Namun berjuta-juta manusia telah disegarkan olehnya dari zaman ke zaman, dari waktu ke waktu. Demikian juga Yesus Kristus tetap sama, baik dulu, sekarang dan sampai selamanya, namun dari Dia kita beroleh kesegaran hidup yang terus menerus karena Dia adalah kebenaran yang hidup, yang tidak berubah namun mengubahkan. Dunia terus mencari dan menjanjikan kesegaran, namun kesegaran yang sejati hanya ada di dalam Yesus Kristus dan firman-Nya.

(dari buku "Ajarlah Kami Bergumul: Refleksi Atas Kitab Mazmur")