Kamis, 03 April 2014

Sean M. Lucas: Apakah Artinya Mati Rohani? (1)

[Efesus 2:1: "Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu."
Efesus 4:18: "dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka."
Efesus 4:19: "Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran."]

Pertama, mereka yang mati secara rohani adalah mereka yang pengertiannya gelap - bagi mereka, realitas spiritual itu tidak masuk hitungan. Dalam seluruh wawasan dunia mereka, hal-hal yang sifatnya material, indrawi, merupakan satu-satunya realitas yang ada. Bagi mereka, hanya hal-hal yang dapat dipahami dengan pancaindra mereka - apa yang bisa mereka lihat, dengar, sentuh, cium atau kecap - adalah hal-hal yang nyata. Pemahaman seperti itu adalah "semesta kotak tertutup". Tidak ada kemungkinan untuk intervensi ilahi yang supernatural, atau kebajikan yagn kudus. Orang yang mengalami hidup hanya dalam segala sesuatu yang dapat mereka lihat memiliki pengertian yang gelap.

Kedua, mereka yang mati secara rohani, adalah mereka yang terasing dari hidup persekutuan dengan Allah. Mereka terasing dari kehidupan baru, yaitu hasil dari ketidaktahuan yang tercela. Ini bukan seolah-olah mereka adalah orang-orang yang berkeliaran di seluruh dunia seraya mengatakan, "Kuharap aku tahu siapa Allah itu. Kuharap aku tahu seperti apa Allah itu,tetapi Allah belum menunjukkannya kepadaku". Bukan! Paulus mengatakan bahwa ketidaktahuan manusia itu patut dicela dan merupakan akibat dari kekerasan hati kita. Inilah kondisi yang Paulus gambarkan sebagai kematian rohani - pemahaman yang gelap, suatu keterasingan dari Allah.

[doakan supaya orang-orang yang mati rohani diberi kesempatan mendengarkan Injil dan Roh Kudus membuka hati mereka untuk menerima Tuhan Yesus]

bersambung...

(Dari buku "Apakah Anugerah Itu?" [Surabaya: Momentum])