Senin, 31 Maret 2014

Kalimat Penting: Mengeluh Untuk Apa Yang Ada

"Adalah suatu ironi bagi orang percaya: kerap kita bukan mengeluh untuk apa yang tidak ada tetapi justru apa ada. Banyak orang mengeluh: pekerjaan merepotkan, anak membuat susah, mobil mesti diurus, rumah besar susah dibersihkan dan seterusnya".

Kalimat Penting: Mengucap Syukur Untuk Hal-Hal Sederhana

"Kadang-kadang kita lupa mengucap syukur untuk hal-hal yang sederhana sampai hal-hal tersebut hilang lenyap. Pada waktu hal-hal itu sudah hilang, kita baru merasakan betapa pentingnya hal-hal tersebut. Marilah kita belajar menghargai hal-hal sederhana yang diberikan oleh Tuhan dalam hidup kita".

Minggu, 30 Maret 2014

Kalimat Penting: Louis Berkhof: Ketidakberubahan Allah

"God is immutable but not immobile".

Terjemahan bebas: "Allah tidak berubah tetapi bukan berarti Allah tidak bergerak".

[Catatan saya: seringkali kita menganggap ketidakberubahan Allah sebagai ketidakbergerakan Allah. Allah adalah Allah yang aktif, yang senantiasa bekerja. Tuhan Yesus berkata bahwa Ia bekerja karena Bapa bekerja. Tuhan memperkenalkan diri kepada Musa: "I am who I am". Hal ini berarti Allah adalah Allah yang terus aktif, sedang bekerja dalam "present continuous form". Allah yang bekerja, kadang-kadang dalam bahasa dan pemahaman manusia, seolah-olah Allah berubah. Padahal, Allah tidak mungkin berubah]

Kalimat Penting: Penyesalan Tuhan

"Penyesalan Tuhan bukan ekspresi perubahan tetapi ekspresi kekecawaan atau ekspresi sukacita".

[Kalau kita membaca dalam Alkitab, dan terdapat catatan bahwa Tuhan menyesal, hal itu bukan berarti Tuhan berubah. Allah kita adalah Allah yang tidak berubah. Hal ini jelas. Dalam konteks Saul, penyesalan Tuhan adalah ekspresi dukacita. Dalam konteks kota Niniwe yang bertobat, penyesalan Tuhan adalah ekspresi sukacita]

Sabtu, 29 Maret 2014

Yoahas & Belas Kasihan Tuhan

2Ki_13:4  Tetapi kemudian Yoahas memohon belas kasihan TUHAN, dan TUHAN mendengarkan dia, sebab Ia telah melihat, bagaimana beratnya orang Israel ditindas oleh raja Aram.

Tuhan itu luar biasa. Meski orang Israel berbuat dosa, Tuhan masih berbelas kasihan. Kita, kalau orang menyakiti kita, kita sudah tidak mau berbelas kasihan. 

Meski ada belas kasihan Tuhan, tidak berarti bahwa Tuhan mau dipermainkan. 

Mari kita bersandar hanya pada belas kasihan Tuhan saja...

Hagar & Allah Yang Memperhatikan

Kej 16:13  Hagar bertanya dalam hatinya, "Benarkah saya telah melihat Allah yang memperhatikan saya?" Maka ia menyebut TUHAN, yang telah berkata-kata kepadanya, "Allah Yang Memperhatikan".
Kej 16:14  Itulah sebabnya orang menyebut sumur di antara Kades dan Bered itu, "Sumur Dia Yang Hidup Yang Memperhatikan Aku".

Bukankah kalimat ini seharusnya diucapkan oleh Sara? Mengapa justru diucapkan oleh Hagar, orang yang belum tentu diselamatkan? 

Seringkali orang percaya kehilangan iman, terlalu kuatir. Seringkali orang percaya malah sibuk dengan perkara duniawi dan lupa memandang kepada Allah. Seringkali orang percaya membenci orang lain lebih pahit dari orang yang belum diselamatkan. 

Jumat, 28 Maret 2014

John Stott: Orang Kristen Tanpa Alkitab ??

Saya tak ragu mengatakan bahwa Alkitab mutlak bagi kesehatan dan pertumbuhan setiap orang Kristen. Orang Kristen yang melalaikan Alkitab pasti tidak dewasa. Ketika Yesus mengutip Kitab Ulangan yang menyatakan bahwa manusia tidak hidup dari roti saja tetapi oleh Firman Allah, Dia bermaksud menegaskan bahwa Firman Allah kita perlukan untuk kesehatan rohani kita seperti halnya makanan untuk kesehatan jasmani.

Saya tidak menujukan ucapan saya ini kepada orang Kristen dari suku-suku terpencil yang belum memiliki Alkitab dalam bahasa mereka sendiri, bukan pula kepada mereka yang tidak mengenyam pendidikan, yang walaupun memiliki Alkitab namun tidak mampu membacanya sendiri. Tentu saja orang-orang semacam mereka masih mungkin menerima pengisian Firman Allah, karena mereka masih dapat menerima pelayanan firman melalui para misionaris, pendeta, kerabat atau sahabat.

Namun demikian, saya berpendapat bahwa kehidupan Kristen mereka akan lebih diperkaya apabila mereka dapat mempelajarinya sendiri. Itu sebabnya pekerjaan menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa telah dilakukan dan patut dianggap heroik. Saya tidak berpikir tentang situasi-situasi seperti itu tetapi tentang diri kita. Kita memiliki Alkitab bahkan dalam beberapa terjemahan. Masalah kita bukan tidak tersedianya Alkitab, tetapi kita tidak menarik manfaat dari Alkitab yang tersedia itu.

Kita perlu membaca dan merenungkannya setiap hari, mempelajarinya dalam kelompok persekutuan dan mendengarkan Alkitab diuraikan dalam kebaktian hari Minggu. Kecuali demikian, kita tak akan bertumbuh. Pertumbuhan menuju kedewasaan dalam Kristus tergantung pada adanya hubungan erat dengan Alkitab dan tanggung jawab iman kepada Alkitab.

(dari buku "Alkitab: Buku Untuk Masa Kini" [Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab]

John Stott: Gereja Tanpa Firman Allah ??

Secara ideal, gereja adalah ciptaan Allah yang baru dan ajaib. Gereja adalah suatu masyarakat baru milik Yesus, yang menghayati keserasian antar berbagai keturunan, bangsa dan kebudayaan dan karena itu merupakan suatu hal yang unik baik dalam sejarah maupun dalam masyarakat masa kini. Gereja bahkan adalah "kemanusiaan baru", pelopor suatu umat manusia yang tertebus dan telah diperbaharui. Gereja adalah suatu umat Allah yang menjalani kehidupannya di bumi dan juga kelak di surga dalam pengabdian kasih kepada Allah dan sesamanya. Betapa mulia dan indah gambaran idela gereja!

Dalam realitanya, gereja adalah Kita (maafkan bahasa saya ini), yaitu segerombolan orang Kristen yang penuh dosa, lemah, gemar bertengkar, bodoh dan dangkal, yang selalu kurang memenuhi harapan Allah dan bahkan gagal memahaminya.

Mengapa terjadi jurang antara ideal tadi dengan kenyataan yang ada? Mengapa gereja masa kini di seluruh dunia ada dalam keadaan berbahaya, lemah, terpecah belah dan sedikit saja membawa pengaruh Kristus terhadap dunia? Saya yakin penyebabnya banyak, tetapi saya percaya penyebab utamanya adalah seperti yang Amos katakan, "kelaparan... akan firman Tuhan" (Am. 8:11) atau tegasnya karena Alkitab diabaikan. Banyak ragam ketidaksetiaan gereja terutama disebabkan oleh ketidaksetiaannya kepada pernyataan diri Allah dalam Alkitab.

Dr. Martin Lloyd-Jones tepat menuliskan ini dalam bukunya "Preaching and Preachers" (1971), "masa dan periode ketika sejarah gereja mengalami kemerosotan, selalu adalah masa ketika khotbah mengalami kemunduran". Dengan kata lain, gereja tetap ada dalam keadaan sakit dan lemah apabila ia menolak firman Allah yang merupakan obat bagi kesembuhannya dan makanan untuk menguatkannya.

[Refleksi saya: doakan agar Tuhan membangkitkan hamba-hamba Tuhan dengan kuasa kebangunan untuk membawa firman Tuhan yang murni, bagaikan pisau, membersihkan gereja dan orang percaya dari dosa dan dengan kuasa Roh Kudus membangunkan gereja dalam pertobatan sejati]

(diambil dari John Stott, "Alkitab: Buku Untuk Masa Kini" [Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab])

Kamis, 27 Maret 2014

Kalimat Penting: Oswald Chambers: Doa Memberi Kekuatan

"Prayer imparts the power to walk and not faint".

Terjemahan bebas:

"Doa menyuntikkan kekuatan untuk berjalan dan tidak menjadi lemah".

[Refleksi saya: di dalam perjalanan hidup kita, kita mempunyai tiga hal utama untuk dikerjakan: visi, rutinitas dan masalah. Di tengah masalah, kita menghadapi masalah multidimensional: masalah keluarga, pekerjaan, pendidikan, keuangan, kesehatan, bangsa dan negara, ketakutan, dosa, kelemahan dan sebagainya. Hanya dengan bersandar kepada Tuhan kita dapat menjalani kehidupan ini].

(dari Our Daily Bread No. 10 tanggal 12 Februari)

Kalimat Penting: Philip Yancey: Doa Yang Tak Terjawab

"In the end, unanswered prayer brings me face to face with the mystery that silenced Paul: the profound difference between my perspective and God's".

Terjemahan bebas:

"Pada akhirnya, doa yang tak terjawab membawa saya berhadapan muka dengan muka dengan misteri yang mendiamkan Paulus: perbedaan yang mendalam antara perspektif saya dan perspektif Allah".

[Roma 11:33: O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!]

(dari Our Daily Bread No. 10 Tanggal 12 Februari)

Rabu, 26 Maret 2014

F F Bruce: Siapakah Melkisedek?

Ibrani 'malki-tsedeq', artinya 'sedek ialah raja (ku)' atau seperti dalam Ibr 7:2 ' raja kebenaran'. Dia raja Salem (mungkin kota Yerusalem) dan imam 'Allah Yang mahatinggi' (el elyon) yang menyongsong Abram sekembalinya dari perang melawan Kedorlaomer dan sekutu-sekutunya. Melkisedek memberi Abram roti dan anggur, memberkati dia dalam Nama Allah Yang Mahatinggi dan menerima dari Abram sepersepuluh rampasan dari tangan musuh.

Kemudian Abram menolak tawaran raja Sodom, bahwa semua bagian rampasan itu menjadi milik Abram kecuali dari tawanan yang sudah dilepaskan dan bersumpah demi Allah Yang Mahatinggi bahwa tidak akan dibiarkannya seorangpun membanggakan diri dengan berkata, bahwa dialah yang membuat Abram kaya (ay 22; di situ NM [=MT] menambahkan Yahweh di muka el elyon dan dengan itu ditekankan bahwa kedua nama itu menunjuk kepada Allah yang sama)...

Dalam Mazmur 110:4, seorang raja keturunan Daud ditetapkan dengan sumpah Allah menjadi 'imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek'. Latar belakang penetapan ini terdapat dalam penaklukan Yerusalem oleh Daud kira-kira tahun 1000 SM dan berdasarkan ini Daud dan keturunannya menjadi ahli waris atas jabatan imam raja dari Melkisedek. Raja yang ditetapkan dengan cara demikian disebut Yesus dan orang-orang sezaman-Nya sebagai Mesias, anak Daud (Mrk. 12:35)...

(dari "Ensiklopedia Alkitab Masa Kini" [Jakarta: YK Bina Kasih/ OMF])

Ayat-Ayat: Siapakah Melkisedek?

Kej_14:18  Melkisedek, raja Salem yang juga menjabat imam Allah Yang Mahatinggi, membawa roti dan anggur untuk Abram,

Kej_14:20  Terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah memberikan kepadamu kemenangan atas musuhmu." Setelah itu Abram memberikan kepada Melkisedek sepersepuluh dari segala barang rampasan yang telah dibawanya kembali.

Mzm_110:4  Dengan sumpah TUHAN telah berjanji, Ia tak akan menariknya kembali, "Engkaulah imam untuk selama-lamanya, seperti Melkisedek."

Ibr_5:6  Di tempat lain Allah berkata juga, "Engkau adalah Imam selama-lamanya, seperti Imam Melkisedek."

Ibr_5:10  dan Allah pun menyatakan Dia sebagai Imam Agung, seperti Imam Melkisedek!

Ibr_6:20  Yesus sudah merintis jalan ke tempat itu untuk kita, dan sudah masuk ke sana menjadi Imam Agung kita untuk selama-lamanya, seperti Imam Melkisedek.

Ibr_7:1  Melkisedek ini adalah raja dari Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi. Waktu Abraham kembali dari pertempuran mengalahkan raja-raja, Melkisedek datang menyambut dia dan memberkatinya.

Ibr_7:2  Maka Abraham memberikan kepada Melkisedek sepersepuluh dari segala apa yang direbutnya. (Nama Melkisedek berarti, pertama-tama, "Raja Keadilan"; dan karena ia raja dari Salem, maka namanya berarti juga "Raja Sejahtera".)

Ibr_7:3  Mengenai Melkisedek ini tidak ada keterangan di mana pun bahwa ia mempunyai bapak atau ibu atau nenek moyang; tidak ada juga keterangan tentang kelahirannya, ataupun kematiannya. Ia sama seperti Anak Allah; ia adalah imam yang abadi.

Ibr_7:4  Jadi, kita lihat di sini betapa besarnya Melkisedek ini; ia begitu besar sehingga Abraham, bapak leluhur bangsa kita, memberikan kepadanya sepersepuluh dari segala sesuatu yang didapatnya dari pertempuran itu.

Ibr_7:6  Melkisedek bukan keturunan Lewi, namun ia menerima juga sepersepuluh dari segala yang direbut Abraham, dan memberkati pula Abraham yang justru sudah menerima janji-janji dari Allah.

Ibr_7:8  Imam-imam yang menerima pungutan sepersepuluh bagian itu adalah orang yang bisa mati. Tetapi menurut Alkitab, Melkisedek yang menerima pemberian sepersepuluh bagian itu adalah orang yang tetap hidup.

Ibr_7:9  Boleh dikatakan, bahwa Lewi--yang keturunannya memungut sepersepuluh bagian dari umat Israel--membayar juga bagian itu lewat Abraham, pada waktu Abraham membayarnya kepada Melkisedek.

Ibr_7:10  Walaupun Lewi belum lahir, tetapi boleh dikatakan ia sudah berada di dalam tubuh Abraham nenek moyangnya, pada waktu Melkisedek bertemu dengan Abraham.

Ibr_7:11  Di bawah pimpinan imam-imam Lewi, hukum agama Yahudi diberikan kepada umat Israel. Karena imam-imam Lewi dahulu itu tidak dapat melakukan dengan sempurna apa yang harus dikerjakannya, maka harus ada imam lain, yaitu yang seperti Imam Melkisedek, dan bukan dari golongan Imam Harun lagi!

Ibr_7:15  Hal yang dibicarakan ini menjadi lebih jelas lagi, dengan munculnya seorang imam lain yang seperti Melkisedek.

Ibr_7:17  Sebab di dalam Alkitab dikatakan, "Engkau adalah imam selama-lamanya, seperti Imam Melkisedek."

Selasa, 25 Maret 2014

Meski Lemah, Tuhan Tetap Pakai

Mengapa Tuhan mengutus Yesaya yang najis? Bukankah ada malaikat-malaikat yang kudus, yang tidak berdosa dan selalu taat? Meski Yesaya banyak kekurangan tetapi tetap Tuhan mau pakai. Sebelum Tuhan pakai Yesaya, Tuhan mengampuni dosa-dosanya dan menguduskannya. Tuhan pernah memakai seorang pembunuh (Paulus, Musa), anak seorang pelacur (Yefta), gembala kambing domba (Musa, Daud), peternak (Amos), cendekiawan (Paulus). Apapun latar belakangnya, toh kalau Tuhan mau pakai, pasti bisa.

(diinspirasikan oleh renungan Prof. Dr. Peter Lillback di GRII Kemayoran Jakarta, 23 Maret 2014)

Peter Lillback: Apakah Artinya 6 Sayap Malaikat Serafim?

2 sayap untuk menutupi muka: meski malaikat tidak jatuh dalam dosa tetapi mereka merasa diri tidak layak memandang kepada wajah Tuhan.

2 sayap untuk menutupi kaki: seperti Adam dan Hawa menutupi badan mereka ketika jatuh dalam dosa, malaikat yang tidak jatuh dalam dosa juga menutupinya karena merasa diri tidak layak dilihat oleh Tuhan.

2 sayap untuk terbang menyatakan kesiapsediaan untuk mentaati dan melayani Tuhan.

(ditulis dengan bahasa saya sendiri, dikutip dari renungan di GRII Kemayoran Jakarta, 23 Maret 2014)

Senin, 24 Maret 2014

Pdt. Stephen Tong: Jangan Mengasihani Diri!

[Tuhan bertanya kepada Elia, "apa yang kau kerjakan di sini?"]

Elia pun memberikan jawaban yang sama: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang diri yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku".

Jawaban seperti ini merupakan jawaban yang mengasihani diri. Jika kita berpikir bahwa kita adalah orang yang paling susah, yang paling hina, yang paling memikul salib, itu adalah perkataan dari setan. Orang yang dalam pelayanan merasa bahwa ia telah bersusah-susah melayani Tuhan, pelayanannya sudah tidak beres. Orang yang semakin giat melayani Tuhan namun juga semakin sadar bahwa ia telah berkorban terlalu banyak bagi Tuhan, maka pelayanannya sudah tidak beres. Jika kita benar-benar telah berkorban bagi Tuhan, maka kita tidak akan merasa telah berkorban.

Tuhan kita adalah Tuhan yang begitu keras dalam beberapa hal kepada hamba-hamba-Nya...

Setelah dua kali Elia menjawab dengan jawaban yang sama, Tuhan tidak lagi memakai dia. Tuhan menyuruhnya mengurapi Elisa menjadi nabi penggantinya.

(dari buku "Pelayan Yang Mengasihani Diri" [Surabaya: Momentum] Buku ini sangat memberkati saya. Silahkan hubungi Toko Buku Momentum)

Pdt. Stephen Tong: Untuk Apa Mendengarkan Khotbah?

Setiap kali kita mendengar khotbah, seharusnya bukan hanya menambah pengetahuan. Semakin kita mendengar khotbah, kita harus semakin disucikan, semakin dibersihkan, semakin dekat dengan Tuhan.

Sehingga semakin kita mendengar khotbah dengan limpah, maka kerohanian kita semakin berkelimpahan, iman kita semakin berkelimpahan, juga kesucian kita pun semakin berkelimpahan, juga kita semakin berkelimpahan akan pengertian cara Tuhan bekerja dan akhirnya kita semakin mengerti isi hati Tuhan.

Ketika hati kita semakin bersatu dengan hati Tuhan, maka kita dipersiapkan untuk bersatu dengan Tuhan untuk selama-lamanya.

(dari buku "Pelayan Yang Berdukacita" [Surabaya: Momentum]. Buku ini sangat memberkati saya. Buku ini adalah buku kecil, buku saku dan hanya terdiri dari ringkasan satu khotbah. Seluruh seri ini terdapat 12 jilid. Silahkan menghubungi Toko Buku Momentum untuk mendapatkan informasi pembeliannya)

Minggu, 23 Maret 2014

Puisi: William Hendriksen: Orang Rendah Hati Ditinggikan

[Puisi ini tentang pemungut cukai yang dibenarkan (Luk. 18:9-14)]

"O God be merciful to me".
He said, "the sinner though I be".
And fully justified went he.

Terjemahan bebas:

"O Allah kasihanilah aku".
Ia berkata, "Sesungguhnya aku orang berdosa".
Dan ia pergi dengan dibenarkan sepenuhnya.

(dari New Testament Commentary: Luke [Grand Rapids: Baker Academic])

Puisi: William Hendriksen: Orang Angkuh Direndahkan

Puisi ini mengenai Nebukadnezar yang direndahkan (Dan. 4):

He said, "This is the place I built".
His heart with ugly pride was filled.
God intervened: his pride was killed.

Terjemahan bebas:

Ia berkata, "Inilah tempat yang aku bangun".
Hatinya dipenuhi dengan kesombongan.
Allah berintervensi: keangkuhannya dibunuh.

(dari New Testament Commentary: Luke [Grand Rapids: Baker Academic])

Sabtu, 22 Maret 2014

Kalimat Penting: Lot Melihat Dengan Mata Kedagingan

"Ketika Lot memilih Sodom dan Gomora untuk ia tempati, ia tidak mencari pimpinan Tuhan. Lot hidup dalam zaman di mana Tuhan masih berbicara secara langsung tetapi ia justru tidak mencari pimpinan Tuhan. Ia mengambil keputusan berdasarkan bijaksananya sendiri. Lot melihat Sodom dan Gomora dengan mata kedagingan. Kalau ia melihat dengan mata jasmani apalagi dengan mata rohani, ia akan tahu bahwa Sodom dan Gomora adalah kota yang penuh kejahatan di mata Tuhan (Kejadian 13)".

Kalimat Penting: Lebih Baik Dipimpin Tuhan Meski Lapar

"Abraham dipimpin oleh Tuhan keluar dari Ur Kasdim menuju tanah Kanaan. Di Ur Kasdim ia sudah hidup nyaman dan kaya raya. Kejadian 12 mencatat bahwa di Kanaan terdapat kelaparan besar. Namun demikian ia tetap di bawah pimpinan Tuhan dan dalam ketaatannya ia dipelihara oleh Tuhan. Lebih baik dipimpin oleh Tuhan meski terdapat kelaparan ketimbang berjalan sendiri dalam kekenyangan".

Jumat, 21 Maret 2014

Richard J. Foster: Sisi Gelap Uang (2)

[mengalahkan sisi gelap uang]

Kedua, marilah kita menemukan seseorang yang akan berjuang dengan kita melalui liku-liku uang. Kalau orang itu suami atau istri kita, maka saya kira itulah yang paling ideal. Bersama-sama kita berjanji untuk membantu mengamati apabila kuasa godaan uang mulai menang. Hal ini perlu dilakukan dalam semangat kasih dan keramahan, tetapi hal itu sungguh perlu dilakukan... Barangkali roh ketamakan telah merayap masuk ke dalam urusan bisnis kita dan kita perlu orang lain untuk membantu kita melihatnya...

Ketiga, marilah kita menemukan cara-cara berkenalan dengan orang miskin. Salah satu dari hal-hal yang paling menghancurkan yang disebabkan oleh kekayaan adalah membuat jarak diri kita sendiri dengan orang-orang miskin sehingga kita tidak lagi dapat melihat penderitaan mereka... Kita dengan sadar dapat memilih untuk berada di antara orang-orang miskin, bukan untuk berkhotbah kepada mereka tetapi untuk belajar dari mereka. 

Keempat, kita perlu mengubah pengertian kita tentang kepemilikan. Barangkali kita perlu memberi tanda pada segala sesuatu yang menjadi milik kita dengan peringatan, "diberikan oleh Allah, dimiliki oleh Allah dan untuk digunakan bagi maksud-maksud Allah". Kita perlu menemukan cara-cara untuk mengingatkan diri kita sendiri berulang-ulang bahwa bumi adalah milik Tuhan dan bukan milik kita. 

Kelima, marilah kita memberi dengan sukacita dan murah hati. Memberi adalah cara untuk membuang sifat kikir dari dalam diri kita. Bahkan orang miskin pun perlu mengetahui bahwa mereka dapat memberi. Tindakan mengeluarkan uang, atau harta milik yang lain, mengubah sesuatu dalam diri kita. Tindakan itu menghancurkan setan ketamakan. 

(dari buku "Uang, Seks dan Kekuasaan" [Bandung: Kalam Hidup]) 

Richard J. Foster: Sisi Gelap Uang (1)

Martin Luther mengamati dengan teliti, "dibutuhkan tiga pertobatan: pertobatan hati, akal budi dan dompet". Dari ketiga hal ini, kemungkinan terbesar, kita orang-orang modern, menemukan bahwa pertobatan dompet adalah hal yang paling sulit...

.... [Mengalahkan sisi gelap dari uang]

Pertama-tama, marilah kita mengenal perasaan-perasaan kita tentang uang. Bagi sebagian besar dari kita, hambatan terbesar untuk diatasi bukanlah pengertian kita tentang apa yang diajarkan Alkitab tentang uang tetapi melainkan hubungannya dengan ketakutan, rasa tidak aman dan rasa bersalah kita tentang uang. Kita sungguh-sungguh terancam oleh masalah uang. Kita takut bahwa kita mempunyai terlalu sedikit uang dan kita takut bahwa kita mempunyai terlalu banyak uang dan ketakutan-ketakutan itu sering tidak masuk akal... Perasaan-perasaan ini nyata dan perlu diperhatikan dengan serius. Sering perasaan-perasaan tersebut berasal dari kenangan masa anak-anak... 

Ada orang yang bertumbuh dan mengalami sendiri kekuatiran yang sangat besar tentang kekurangan segala sesuatu. Karena pengalaman itu, maka keinginan untuk memiliki dan menyimpan merupakan suatu naluri di dalam diri kita, dan gagasan melepaskan harta milik adalah hal yang menakutkan. Sebagian orang lagi dibesarkan dalam kelimpahan dan sangat sadar akan bahaya-bahaya rohani dari harta milik yang terlalu banyak; pengertian-pengertian tentang menyimpan dan berhemat terasa sebagai keburukan, bukan kebaikan. Hanya bila kita mengerti hal-hal ini dan banyak perasaan lain yang telah membentuk pemahaman kita terhadap uang, maka kita dapat bertindak berdasarkan panggilan Alkitabiah untuk kesetiaan. 

bersambung...

(dari buku "Uang, Seks dan Kekuasaan" [Bandung: Kalam Hidup])


Kamis, 20 Maret 2014

Ayat-Ayat: Kejadian 3 Versi Bahasa Indonesia Sehari-Hari (2)

3:13  TUHAN Allah bertanya kepada perempuan itu, "Mengapa kaulakukan itu?" Jawabnya, "Saya ditipu ular, sehingga saya makan buah itu."

3:14  Sesudah itu TUHAN Allah berkata kepada ular itu, "Engkau akan dihukum karena perbuatanmu itu; dari segala binatang hanya engkau saja yang harus menanggung kutukan ini: Mulai sekarang engkau akan menjalar dengan perutmu, dan makan debu seumur hidupmu.

3:15  Engkau dan perempuan itu akan saling membenci, keturunannya dan keturunanmu akan selalu bermusuhan. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan menggigit tumit mereka."

3:16  Lalu kata TUHAN kepada perempuan itu, "Aku akan menambah kesakitanmu selagi engkau hamil dan pada waktu engkau melahirkan. Tetapi meskipun demikian, engkau masih tetap berahi kepada suamimu, namun engkau akan tunduk kepadanya."

3:17  Lalu kata TUHAN kepada laki-laki itu, "Engkau mendengarkan kata-kata istrimu lalu makan buah yang telah Kularang engkau makan. Karena perbuatanmu itu, terkutuklah tanah. Engkau harus bekerja keras seumur hidupmu agar tanah ini bisa menghasilkan cukup makanan bagimu.

3:18  Semak dan duri akan dihasilkan tanah ini bagimu, dan tumbuh-tumbuhan liar akan menjadi makananmu.

3:19  Engkau akan bekerja dengan susah payah dan berkeringat untuk membuat tanah ini menghasilkan sesuatu, sampai engkau kembali kepada tanah, sebab dari tanahlah engkau dibentuk. Engkau dijadikan dari tanah, dan akan kembali ke tanah."

3:20  Adam menamakan istrinya Hawa, karena perempuan itu menjadi ibu seluruh umat manusia.

3:21  Maka TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk Adam dan istrinya, lalu mengenakan-Nya kepada mereka.

3:22  TUHAN Allah berkata, "Sekarang manusia telah menjadi seperti Kita dan mempunyai pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Jadi perlu dicegah dia makan buah pohon yang memberi hidup, supaya dia jangan hidup untuk selama-lamanya."

3:23  Maka TUHAN Allah mengusir manusia dari taman Eden dan menyuruhnya mengusahakan tanah yang menjadi asalnya itu.

3:24  Kemudian, di sebelah timur taman itu di depan pintu masuk, TUHAN Allah menempatkan kerub-kerub, dan sebilah pedang berapi yang berputar ke segala arah, untuk menjaga jalan ke pohon yang memberi hidup itu. Dengan demikian tak seorang pun dapat masuk dan mendekati pohon itu.

Ayat-Ayat: Kejadian 3 Versi Bahasa Indonesia Sehari-Hari (1)

3:1  Ular adalah binatang yang paling licik dari segala binatang yang dibuat oleh TUHAN Allah. Ular itu bertanya kepada perempuan itu, "Apakah Allah benar-benar melarang kalian makan buah-buahan dari segala pohon di taman ini?"

3:2  "Kami boleh makan buah-buahan dari setiap pohon di dalam taman ini," jawab perempuan itu,

3:3  "kecuali dari pohon yang ada di tengah-tengah taman. Allah melarang kami makan buah dari pohon itu ataupun menyentuhnya; jika kami melakukannya, kami akan mati."

3:4  Ular itu menjawab, "Itu tidak benar; kalian tidak akan mati.

3:5  Allah mengatakan itu karena dia tahu jika kalian makan buah itu, pikiran kalian akan terbuka; kalian akan menjadi seperti Allah dan mengetahui apa yang baik dan apa yang jahat."

3:6  Perempuan itu melihat bahwa pohon itu indah, dan buahnya nampaknya enak untuk dimakan. Dan ia berpikir alangkah baiknya jika dia menjadi arif. Sebab itu ia memetik buah pohon itu, lalu memakannya, dan memberi juga kepada suaminya, dan suaminya pun memakannya.

3:7  Segera sesudah makan buah itu, pikiran mereka terbuka dan mereka sadar bahwa mereka telanjang. Sebab itu mereka menutupi tubuh mereka dengan daun ara yang mereka rangkaikan.

3:8  Petang itu mereka mendengar TUHAN Allah berjalan di dalam taman, lalu mereka berdua bersembunyi di antara pohon-pohon supaya tidak dilihat oleh TUHAN.

3:9  Tetapi TUHAN Allah berseru kepada laki-laki itu, "Di manakah engkau?"

3:10  Laki-laki itu menjawab, "Saya mendengar Engkau di taman; saya takut, jadi saya bersembunyi karena telanjang."

3:11  "Siapa yang mengatakan kepadamu bahwa engkau telanjang?" Allah bertanya. "Apakah engkau makan buah yang Kularang engkau makan itu?"

3:12  Laki-laki itu menjawab, "Perempuan yang Engkau berikan untuk menemani saya, telah memberi buah itu kepada saya, lalu saya memakannya."


Rabu, 19 Maret 2014

Jangan Sembarang Protes!

Kadang-kadang bila kita berada di suatu tempat dan melihat sesuatu yang tidak beres, kita ingin segera protes, mengeluh, menggerutu, marah dan seterusnya. Sebaiknya jangan terlalu cepat marah.

Kalau kita berada dalam posisi mereka, belum tentu lebih baik dari mereka.

Mungkin saja mereka berada dalam proses menjadi lebih baik. Kita perlu memberi ruang orang berproses. Semua yang baik di tengah kita adalah pernah berproses dari kurang baik menjadi lebih baik.

Kitapun kalau ada kekurangan, tidak senang diprotesi atau digerutui oleh orang lain. Apa yang kita ingin orang lakukan pada kita, biarlah kita lakukan pada orang lain.

Marilah kita memiliki belas kasihan bagi orang lain. Mungkin saja ia sudah berusaha sungguh-sungguh tetapi hasil yang dicapai kurang maksimal.

Doakan mereka supaya mereka bisa berkembang menjadi lebih baik.

Kalau perlu, ikutlah menyumbang sesuatu yang dapat membuat mereka menjadi lebih baik.

Bicaralah baik-baik dengan mereka sebagai masukan agar menjadi lebih baik. Tidak perlu marah-marah.

Jangan Iri Hati!

Iri hati sendiri adalah satu dosa tetapi dalam dosa iri hati terjadi juga banyak dosa yang lain. Perhatikan hal-hal ini:

Orang yang iri hati adalah orang yang merasa dirinya layak, merasa dirinya lebih baik dari orang lain.

Orang yang iri hati tidak puas dan tidak mengucap syukur untuk berkat Tuhan bagi dirinya.

Orang yang iri hati tidak mengucap syukur untuk berkat Tuhan melalui orang lain.

Orang yang iri hati tidak mengharapkan Tuhan dipermuliakan tetapi diri dipermuliakan. Kalau dirinya yang maju dan dipuji, tentu ia senang. Tetapi kalau orang lain maju dan dipuji, seharusnya kita bersyukur karena pekerjaan Tuhan maju dan tambah banyak orang yang melayani Tuhan.

Selasa, 18 Maret 2014

John Piper: Mengenal Kehebatan Allah Kita (4)

[bacalah artikel sebelumnya]

[supremasi = kekuasaan tertinggi; kedudukan tertinggi]

Supremasi kelembutan dan kerendahan hati dan kelemahlembutan-Nya yang tidak akan mematahkan buluh yang terkulai atau memadamkan sumbu yang pudar;

Supremasi murka-Nya yang suatu hari kelak akan meledak menimpa dunia ini dengan begitu menakutkan sehingga manusia memilih untuk berseru kepada karang dan gunung agar menimpa mereka dari pada harus menghadapi murka Sang Anak Domba;

Supremasi anugerah-Nya, yang memberi hidup pada pemberontak yang mati rohani dan membangkitkan iman dalam diri orang yang begitu membenci Allah dan membenarkan orang-orang yang lalim dengan kebenaran-Nya sendiri;

Supremasi kasih-Nya, yang rela mati bagi kita bahkan ketika kita masih orang berdosa dan membebaskan kita agar memiliki sukacita yang semakin limpah dengan mengambil semakin banyak manfaat dari-Nya;

Supremasi kesukaan-Nya sendiri, yang tidak pernah berakhir dalam persekutuan Trinitas, kuasa dan tenaga yang tidak terbatas yang menyebabkan alam semesta dan yang suatu hari kelak akan jadi warisan bagi setiap orang kudus yang bergumul.

(dari buku "Seks dan Supremasi Kristus" [Surabaya: Momentum])

John Piper: Mengenal Kehebatan Allah Kita (3)

[bacalah artikel sebelumnya]

[supremasi = kekuasaan tertinggi; kedudukan tertinggi]

Supremasi kuasa-Nya untuk berjalan di atas air, menahirkan para penderita kusta dan menyembuhkan orang lumpuh, mencelikkan mata orang buta, menyebabkan orang tuli mendengar dan badai berhenti dan yang mati bangkit, dengan satu kata saja, atau bahkan dengan sebuah pikiran saja;

Supremasi kemurnian-Nya yang tidak pernah berdosa atau memiliki satu mili detik saja sikap buruk atau pikiran yang jahat dan najis;

Supremasi sifat bisa diandalkan-Nya, yang tidak pernah melanggar perkataan-Nya atau membiarkan satu janji tidak ditepati;

Supremasi keadilan-Nya untuk memutuskan pada saatnya semua pertanggungjawaban moral di alam semesta, baik yang diselesaikan di salib atau di neraka;

Supremasi kesabaran-Nya untuk menanggung kebodohan kita selama dekade demi dekade dan menahan penghakiman terakhir-Nya atas tanah ini dan atas dunia, sehingga banyak orang boleh bertobat;

Supremasi ketaatan-Nya yang mutlak sebagai hamba untuk menjalankan perintah-perintah Bapa-Nya dengan sempurna dan menanggung penderitaan yang sangat menyiksa di atas salib dengan sukarela;

bersambung...

(dari buku "Seks dan Supremasi Kristus" [Surabaya: Momentum])

Senin, 17 Maret 2014

John Piper: Mengenal Kehebatan Allah Kita (2)

[bacalah bagian sebelumnya]

[Supremasi = kekuasaan tertinggi; kedudukan tertinggi]

Supremasi hikmat-Nya yang tidak pernah dibingungkan oleh kerumitan apapun dan tidak pernah bisa ditambah oleh manusia yang paling bijak sekalipun; 

Supremasi otoritas-Nya atas sorga dan bumi dan neraka - yang tanpa izin-Nya tidak ada manusia dan tidak ada setan yang bisa bergerak satu inci pun; yang mengubah waktu dan musim, menurunkan para raja dan mendudukan para raja, yang bertindak sesuai kehendak-Nya di antara penghuni bumi, sehingga tidak ada yang sanggup menahan tangan-Nya atau berkata kepada-Nya, "Apakah yang sudah Kau perbuat?" (Lihat Dan. 4:35)

Supremasi providensi-Nya, yang tanpanya tidak ada seekor burung pun yang jatuh ke tanah di pedalaman hutan Amazon, atau sehelai rambut pun dari kepala siapa saja yang berubah hitam atau putih. 

Supremasi firman-Nya, yang saat demi saat menopang alam semesta dan menopang semua molekul dan atom dan dunia subatomik yang tak pernah kita mimpikan.

bersambung...

(dari buku "Seks dan Supremasi Kristus" [Surabaya: Momentum])

John Piper: Mengenal Kehebatan Allah Kita (1)

[Supremasi = kekuasaan tertinggi, kedudukan tertinggi]

Supremasi keilahian-Nya, yang setara dengan segala atribut-Nya - pancaran kemuliaan-Nya dan gambar yang sempurna dari natur-Nya, tidak terbatas dan tidak terkekang dalam segala kehebatan-Nya;

Supremasi kekekalan-Nya yang membuat pikiran manusia meledak dengan pikiran yang tidak terselami bahwa Kristus tidak pernah memiliki awal, melainkan selalu ada; realitas yang mutlak, sementara seluruh alam semesta rapuh, kontingen, hanya seperti bayangan jika dibandingkan dengan substansi-Nya yang selalu ada dan menjelaskan segala sesuatu;

Supremasi kekonstanan-Nya, yang tidak pernah berubah dalam segala kebajikan-Nya dan seluruh karakter-Nya dan semua komitmen-Nya - sama kemarin, hari ini dan selamanya;

Supremasi pengetahuan-Nya yang membuat Perpustakaan Kongres [Amerika Serikat] tampak bagikan sebuah kotak korek api, dan semua informasi di internet bagaikan sebuah almanak petani kecil tahun 1940-an dan fisika kuantum - dan segala sesuatu yang pernah diimpikan Stephen Hawking - tampak bagaikan bacaan untuk murid kelas satu [SD];

bersambung...

(dari buku "Seks dan Supremasi Kristus" [Surabaya: Momentum])

Minggu, 16 Maret 2014

Ajith Fernando: Keluarbiasaan Darah Kristus (2)

Ringkasan Stibbs mengenai pentingnya arti darah begitu baik sehingga saya akan mengutipnya lebih banyak. "Pemberian atau pelayanan terbesar yang bisa diberikan seseorang adalah memberikan darah atau hidupnya. 'Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya' [Yoh. 15:13].

Kejahatan terbesar di bumi adalah mengambil hidup atau darah, artinya membunuh.

Hukuman atau kehilangan terbesar adalah tercurahnya darah atau diambilnya hidup seseorang "Sebab upah dosa ialah maut" [Rm 6:23].

Satu-satunya ekspiasi atau pendamaian yang mungkin adalah nyawa ganti nyawa dan darah ganti darah. Ekspiasi ini tidak bisa diberikan manusia [lihat Mzm. 49:8-9; Mrk. 8:36-37]. Bukan hanya karena hidupnya telah terhilang karena berdosa tetapi juga karena seluruh kehidupan adalah milik Allah. Sehingga tidak ada 'darah' yang bisa manusia berikan. Karunia yang niscaya namun tidak bisa manusia dapatkan dengan cara lain apapun ini telah Allah berikan".

(dari Ajith Fernando, "Supremasi Kristus" [Surabaya: Momentum])

Ajith Fernando: Keluarbiasaan Darah Kristus (1)

Vincent Taylor, sarjana Methodis Inggris, menjelaskan bahwa darah Kristus hampir tiga kali lebih sering disebutkan dalam Perjanjian Baru dibandingkan dengan salib Kristus, dan lima kali lebih sering dibandingkan dengan kematian Kristus.

Pada abad ini, sebuah pandangan populer yang memandang darah Kristus "bukan merujuk pada kematian-Nya tetapi pada hidup-Nya yang dibebaskan melalui kematian, dan karena itu, bebas digunakan untuk tujuan-tujuan yang baru dan disediakan untuk dimiliki manusia, terutama, menurut sebagian orang, dalam Ekaristi [Perjamuan Kudus]". Pandangan ini telah dihubungkan dengan sarjana-sarjana Perjanjian Baru Inggris seperti Vincent Taylor, CH Dodd, dan BF Westcott. Pada tahun 1950-an, sarjana-sarjana Injili seperti Leon Morris dan Alan Stibbs menentang pandangan ini dan menunjukkan bahwa pandangan lama lebih memiliki pengertian yang benar atas penggunaan kata 'darah' dalam Alkitab.

Setelah meneliti dengan saksama penggunaan kata 'darah' dalam Alkitab, Alan Stibbs menyimpulkan bahwa "darah merupakan sebuah tanda yang kasatmata dari kehidupan yang diakhiri secara kejam; darah merupakan tanda hidup, entah dalam pengertian diserahkan atau diambil dalam kematian". Stibbs berkata bawah "pengertian hidup diserahkan ke atau diambil dari dalam dunia ini adalah esktrim, mencakup hadiah atau harga dan kejahatan atau hukuman. Manusia tidak mengenal makna yang lebih besar dari pada itu".

bersambung...

(dikutip dari Ajith Fernando, "Supremasi Kristus" [Surabaya: Momentum])

Sabtu, 15 Maret 2014

Pdt. Stephen Tong: Ciri-Ciri Orang Bodoh (4)

Orang yang bodoh tidak mengerti tentang kesempatan yang tersembunyi di dalam waktu.

Hidup itu tersimpan di dalam waktu dan waktu itu sama panjangnya dengan hidup. Di dalam kronos (waktu yang netral, red) seharusnya ada waktu yang mempunyai makna yang penting (yaitu kairos). Di dalam waktu ada kesempatan-kesempatan yang tersisip yang harus kita pegang dengan benar. Jika kairos itu tidak ada, maka kita disebut orang yang bodoh.

Sebuah kapal terbang di angkasa sesungguhnya terbang dalam sebuah koridor udara yang tidak terlihat oleh mata, tetapi di dalam ruang kemudi pesawat ada satu layar yang menunjukkan koridor udara itu. Kalau pesawat tetap terbang dalam garis koridor itu, maka pesawat akan tetap aman, tetapi kalau keluar dari koridor itu maka berarti akan mengalami bahaya.

Ilustrasi ini dapat menunjukkan bagaimana hidup kita ini tidak boleh berada di luar jalur yang ditetapkan oleh Tuhan. Tuhan Yesus itulah Tuan kita. Biarlah kita berjalan dan memperhatikan-Nya dalam koridor yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Maukah kita belajar dan berusaha mengerti kehendak Tuhan, hidup dalam jalur yang Ia tentukan? Biarlah kita kembali kepada Tuhan dan mau mengerti kehendak Tuhan.

(dari buku "Mengetahui Kehendak Tuhan" [Surabaya: Momentum])

Pdt. Stephen Tong: Ciri-Ciri Orang Bodoh (3)

Orang yang bodoh tidak mempunyai arah hidup.

Orang menjadi bodoh karena tidak mempunyai arah hidup, yang setelah melihat uang menjadi berubah arah. Ada berapa banyak orang yang sebelum masuk ke sekolah hukum, merasa harus menegakkan keadilan, tetapi setelah menjadi hakim matanya dibutakan oleh uang. Yang salah dijadikan benar, sebaliknya yang benar dijadikan salah.

Hidup itu berarti dan mempunyai tujuan. Kalau hidup kita mau mempunyai tujuan, maka seperti kata Paulus, hendaklah kita mengerti kehendak Allah.

(dari buku "Mengetahui Kehendak Allah" [Surabaya: Momentum])

Jumat, 14 Maret 2014

Pdt. Stephen Tong: Ciri-Ciri Orang Bodoh (2)

Orang yang bodoh tidak mengerti kewajibannya.

Sesungguhnya hidup adalah hidup dalam kewajiban. Hidup mempunyai hak istimewa dan kewajiban yang bertanggung jawab kepada Tuhan yang memberikan hidup. Dan hidup juga merupakan suatu krisis. Kalau kita hidup dalam dunia ini tanpa tahu apa yang menjadi kewajiban kita, mungkin kita akan menjadi putus asa. Hidup memang penuh dengan krisis, tetapi kalau kita mengerti arti dasar kata ini maka sesungguhnya kita itu bukan sekedar menunjukkan sesuatu yang berbahaya tetapi juga memberikan titik perubahan atau titik putar. Jika titik perubahan itu tidak benar akan menjadi berbahaya, tetapi jika benar akan berbahagia.

Orang yang berada dalam keadaan bahaya bisa menjadi berbahagia kalau ia berbalik kepada Tuhan. Orang yang bahagia bisa menjadi bahaya jika titik putarnya kepada setan. Bahagia mengandung bahaya dan bahaya bisa mengandung bahagia, inilah titik krisis itu.

Hidup kita adalah hidup yang baru, yang harus bertanggung jawab kepada Tuhan dan hidup kita adalah hidup yang mengalami krisis yang mengandung bahaya. Karena itu janganlah kita tidak mengenal Allah dan keberadaan-Nya, dan janganlah menjadi orang yang tidak sadar mempunyai kewajiban yang harus dipertanggungjawabkan.

bersambung...

(dari buku "Mengetahui Kehendak Allah" [Surabaya: Momentum])

Pdt. Stephen Tong: Ciri-Ciri Orang Bodoh (1)

Orang yang bodoh tidak mengerti tentang keberadaan Allah. 

Kalau kita tidak sadar dan tidak mengerti tentang keberadaan Allah, maka kita menjadi orang yang bodoh. Pengertian akan keberadaan Allah dapat dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah bahwa Allah itu ada dan Dialah yang menopang segala sesuatu yang ada. Kata yang dipakai oleh Paul Tillich adalah "Allah bukan saja ada, tetapi juga menjadi dasar dari segala sesuatu yang ada". Allahlah yang menopang keberadaan kita dan menjadi fokus keberadaan kita. Allah adalah dasar dari segala sesuatu yang ada dan berada. Kalau kita tidak mengerti bahwa Allah ada, maka kita menjadi seperti layang-layang putus, dan kalau kita tidak tahu bahwa Allah ada, maka kita menjadi orang bodoh. 

Bukan saja Allah itu ada, Ia juga ada di mana pun Saudara berada. Ini berarti Allah ada di mana-mana. Ini yang kedua. Seorang yang bodoh adalah orang yang selain percaya Allah ada tetapi juga menganggap Ia mungkin sedang tidur di surga dan tidak memperhatikan apa yang dikerjakan manusia. 

Kalau kita mempunyai pengertian bahwa Allah bukan saja ada tetapi bahwa Ia juga mempunyai pengertian atas segala sesuatu dan segala sesuatu dilihat oleh-Nya, maka kita mempunyai iman kepercayaan yang benar, yang tidak bodoh dan yang dapat dipertanggungjawabkan. Waktu kita mengetuk pintu, di situ Allah ada. Waktu seseorang berzinah, waktu itu Allah sedang melihat. Waktu kita mau mencuri, waktu kita mempunyai satu pikiran untuk menyontek, di situ Allah ada. Allah mengetahui segala pikiran kita. Karena itu, janganlah menjadi bodoh tetapi berusahalah mengerti kehendak Allah. Kebodohan datang pertama kali karena tidak mengerti bahwa Allah itu ada. 

bersambung...

(dari buku "Mengetahui Kehendak Allah" [Surabaya: Momentum])

Kamis, 13 Maret 2014

D. James Kennedy: Sudahkah Kita Memberitakan Injil?

Kita bisa mengucap syukur kepada Allah untuk segala sesuatu yang telah dicapai kalangan misionaris, tetapi kita harus ingat bahwa pekerjaan mereka belum selesai. Perhatikan pertanyaan ini, yang terus terngiang-ngiang di telinga, diajukan oleh seorang India yang baru saja bertobat. Semoga pertanyaan itu dapat memotivasikan diri kita supaya lebih giat berdoa, lebih giat memberi dan barangkali - bagi beberapa pembaca - bahkan pergi ke ladang misi:

"Seorang misionaris kolportir [seorang yang membagi-bagikan buku Kristen] menceritakan kisah Natal kepada sekelompok orang di sebuah desa di India Utara. Kemudian ia membaca kisah itu dari Kitab Suci. "Sudah berapa lama Putra Allah dilahirkan?", seseorang bertanya. "Kurang lebih dua ribu tahun yang lalu", sang misionaris menjawab. "Kalau begitu, mengapa kabar itu baru sekarang sampai ke desa kami?" penduduk desa itu bertanya dengan terheran-heran. "Siapa yang menyembunyikan Buku [Alkitab] itu selama ini?"

Kita tidak boleh lagi menyembunyikan Buku [Alkitab] ini! Kita tidak boleh istirahat sampai seluruh dunia mendapat tahu mengenai kebenarannya.

(dari buku "Bagaimana Jika Alkitab Tidak Pernah Ditulis?")

David Livingstone: Memajukan Kepentingan Kerajaan-Nya

[David Livingstone, misionaris perintis ke pedalaman Afrika, menyerahkan hidupnya berpuluh-puluh tahun melayani di Afrika. Ketika ia akan meninggal, ia minta agar ketika mayatnya dikirim ke Inggris, jantungnya dikuburkan di Afrika. Ia telah memberikan seluruh hidupnya sepenuh hatinya untuk membawa Injil ke Afrika]

"Aku tidak menilai apapun yang aku miliki atau mungkin punyai sebagai berharga, kecuali yang berhubungan dengan kerajaan Kristus. Jika ada sesuatu yang dapat memajukan kepentingan kerajaan-Nya, maka hal itu harus diberikan kepada orang lain atau disimpan, hanya jika melalui memberi atau menyimpan itu aku dapat membesarkan kemuliaan-Nya, karena dari-Nya aku mendapat pengharapanku pada waktu nanti dan di dalam kekekalan".

(dari D. James Kennedy, "Bagaimana Jika Alkitab Tidak Pernah Ditulis?")

Rabu, 12 Maret 2014

Ayat-Ayat: Melakukan Kehendak Tuhan (2)

[Jangan lupa membaca ayat-ayat sebelum dan sesudahnya dalam 1 pasal]

Yoh_7:17  Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. 

Kis_13:22  Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. 

Kis_13:36  Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan. 

Efe_6:6  jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, 

Ibr_10:7  Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku." 

Ibr_10:9  Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. 

Ibr_10:36  Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. 

Ibr_13:21  kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin. 

1Pe_4:3  Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang. 

1 Yoh_2:17  Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. 

Why_17:17  Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi. 

Ayat-Ayat: Melakukan Kehendak Tuhan (1)

[Jangan lupa membaca ayat-ayat sebelum dan sesudahnya dalam satu pasal]

Mzm_40:9 aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku." 

Mzm_103:21  Pujilah TUHAN, hai segala tentara-Nya, hai pejabat-pejabat-Nya yang melakukan kehendak-Nya. 

Mzm_143:10  Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata! 

Mzm_145:19  Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. 

Mat_7:21  Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 

Mat_12:50  Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." 

Mat_21:31  Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 

Mar_3:35  Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." 

Luk_12:47  Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. 

Luk_12:48  Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." 

Yoh_4:34  Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. 

Yoh_6:38  Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. 

Selasa, 11 Maret 2014

Christmas Evans Penuh Penderitaan (2)

"Aku harus membaca Alkitab", katanya kepada penduduk desa di Wales, di gereja Presbiterian Arminia yang dikunjunginya.

"Itu baik, Christmas", jawab mereka, "Tetapi nak, tidak ada satu per tujuh penduduk di daerah ini yang dapat membaca sebuah huruf pun".

Beberapa bulan kemudian, Christmas Evans mengherankan hati teman-temannya karena membaca walaupun dengan terbata-bata sebuah ayat dari kitab suci. Kemudian ia mengatakan, "Allah telah memanggilku untuk berkhotbah" sehingga orang-orang memperbincangkan dia.

Ia mencari-cari pendetanya untuk meminta tolong. "Pak Pendeta, maukah bapak mengajar saya?", ia berkata dengan gagap. Cahaya pengetahuan lebih menyinari mukanya yang berlekuk-lekuk itu.

Pendeta itu setuju dan kemudian ia mengajar Christmas yang masih muda selama enam bulan. Tidak berapa lama kemudian karena simpanan uangnya habis, pemuda itu memutuskan untuk pergi ke Inggris. "Saya akan bekerja pada musim menuai kemudian kembali untuk menerima pendidikan yang lebih banyak", ia berkata kepada gurunya.

Di jalan ia dihadang oleh orang banyak. Mereka menghantam dia dengan sengit, meninggalkannya dalam keadaan luka-luka memar serta sebelah matanya tak dapat melihat.

Tetapi Christmas Evans tidak menyerah. Ia pulang ke rumah dan belajar lebih banyak, sehingga ia menguasai bahasa Yunani, Ibrani dan Latin. Ia giat dalam pelayanannya yang berpindah-pindah serta melelahkan yang membawanya dalam perjalanan-perjalanan yang sukar dengan menunggang kuda atau berkereta kuda bermil-mil jauhnya dan memperoleh julukan bagi dirinya "rasul" dari Wales. Beribu-ribu orang telah bertobat dan banyak gereja baru didirikan melalui pelayanannya.

(James Hefley, "Bagaimana Tokoh-Tokoh Kristen Bertemu Dengan Kristus?" [Bandung: Kalam Hidup]

Christmas Evans Penuh Penderitaan (1)

"Dilahirkan pada hari Natal!" seru seorang petani dengan gembira. "Ya, kita tidak punya apa-apa untuk diberikan kepadanya kecuali nama. Nama apa yang akan kita berikan bu?"

Mata Joanna Evans melirik dengan lembut kepada bayi yang berbaring rapat di sisinya. "Kita akan menamainya Christmas sebab itu hari kelahirannya", ia berkata dengan sederhana.

Demikianlah anak laki-laki itu dilahirkan dalam tahun 1766 dan kemudian ia dikenal sebagai "rasul" [utusan Injil] dari daerah liar Wales [Inggris Raya].

Dalam masa mudanya, Christmas Evans mengalami banyak situasi yang tidak menyenangkan dan hampir-hampir merupakan tragedi. Setelah ayahnya meninggal, ia hidup dengan pamannya yang kejam. Kemudian ia bekerja sebagai pelayan kepada siapa saja yang mau memberinya makan. Ia ditikam dalam suatu perkelahian. Ia diselamatkan dari tenggelam. Ia jatuh dari sebuah pohon yang tinggi dengan memegang pisau yang terhunus di tangannya. Kudanya lari dengan cepat melalui lorong yang sempit dan rendah.

Ketika berumur delapan belas, ia tidak dapat membaca sepatah kata pun. Tetapi ia tahu bahwa ia seorang yang berdosa dan kalau bukan karena kasih Allah ia pasti masuk neraka. Pada waktu api kebangunan rohani berkobar-kobar di antara pemuda-pemudi di daerah Cardiganshire, anak yatim ini mencari perlindungan dalam Kristus.

bersambung...

(dari James C. Hefley, "Bagaimana Tokoh-Tokoh Kristen Bertemu Dengan Kristus" [Bandung: Kalam Hidup])

Senin, 10 Maret 2014

G. J Baan: Paling Berdosa & Paling Terkutuk

Di dalam Kristus, Allah yang mahatinggi telah mati bagi orang yang paling berdosa dan paling terkutuk. Sungguh membahagiakan dan menghibur hati berita-berita Injil! Dengan demikian, keajaiban pekerjaan Kristus sebagai Pengganti dan Jaminan yang telah memikul dosa-dosa kita pada diri-Nya menjadi tidak terpahami! Ia telah diadili menggantikan mereka dan telah dihukum mati. Dia menanggung kesalahan mereka pada diri-Nya. Mereka sebenarnya patut mendapatkan apa yang tidak kurang dari kematian kekal. Dan ini adil.

Pengorbanan Kristus telah menghapuskan murka Allah sebab pengorbanan itu memenuhi tuntutan Allah bahwa dosa harus dihukum dengan kematian meski bukan kematian umat pilihan yang berdosa melainkan kematian Kristus yang menggantikan mereka. Atas dasar ini Allah Bapa dapat menghapus dosa-dosa anak-anak-Nya dan keselamatan telah diperoleh oleh Kristus. Kehidupan kekal, yang telah hilang karena dosa, sekarang telah menjadi mungkin kembali. Melalui kematian Kristus, kehidupan telah diperoleh.

(dari buku "TULIP: Lima Pokok Calvinisme" [Surabaya: Momentum])

G. J Baan: Paling Hina & Paling Pahit

Pengorbanan Kristus harus menghapuskan murka Allah Bapa terhadap dosa-dosa anak-anak-Nya. Oleh karena itu, Kristus tidak hanya menanggung dosa-dosa anak-anak-Nya ("Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia", Yoh. 1:29) tetapi juga menanggung murka dan kutuk Allah Bapa ("Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: 'Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib'" - Gal. 3:13).

Untuk melakukannya, Ia harus menderita kematian yang paling pahit dan paling hina: mati di atas kayu salib. Kematian ini bukan hanya sangat menyakitkan melainkan juga sangat memalukan. Hanya penjahat-penjahat yang paling keji yang dihukum dengan cara ini. Ia menjadi salah satu dari mereka dan terhitung di antara para penjahat seperti yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya: "Ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak" (Yes. 53:12).

(dari buku "TULIP: Lima Pokok Calvinisme" [Surabaya: Momentum])

Minggu, 09 Maret 2014

Jonathan Edwards: Orang Berdosa di Tangan Allah yang Murka (2)

[berikut ini adalah cuplikan khotbah yang sangat terkenal yang disampaikan pada tahun 1741]

...
Saat ini Allah masih bersedia mengampuni Anda; ini adalah hari pengampunan, sekarang Anda masih bisa berseru dengan harapan untuk mendapat pengampunan. Tetapi ketika hari pengampunan ini telah lewat, ratap tangis dan jeritan anda yang paling menyayat dan paling memilukan sekalipun akan menjadi sia-sia belaka.
...
Maka dari itu, marilah setiap orang yang saat ini masih berada di luar Kristus, dan sedang tergantung di atas lubang neraka, baik orang tua, setengah baya, anak-anak muda, atau anak-anak kecil, sekarang dengarkan panggilan lantang yang berasal dari firman Allah dan providensi-Nya...
...

Oleh karena itu, baiklah setiap orang yang masih berada di luar Kristus, bangun dan lari dari murka yang akan tiba itu. Murka Allah yang mahabesar saat ini jelas tertuju pada sejumlah besar anggota jemaat di tempat ini. Marilah setiap orang melarikan diri dari Sodom: "Larilah dan selamatkanlah nyawamu; jangan menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di lembah Yordan, larilah ke pegunungan supaya engkau jangan mati lenyap" (Kej. 19:17).

(dari buku "Allah Sedang Berkarya" [Surabaya: Momentum])

Jonathan Edwards: Orang Berdosa di Tangan Allah yang Murka (1)

[berikut ini cuplikan khotbah yang sangat terkenal itu yang disampaikan pada tahun 1741]

...
Orang-orang fasik itu memang pantas dibuang ke dalam neraka. Demi tegaknya keadilan Ilahi, tidak ada yang merasa keberatan ketika Allah menggunakan kuasa-Nya untuk menghancurkan mereka. Ya, keadilan telah berteriak keras menuntut dijatuhkannya hukuman yang setimpal atas dosa-dosa mereka. Mengenai pohon yang menghasilkan anggur asam di Sodom, keadilan ilahi berkata, "Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma" (Luk. 13:7). Pedang keadilan Ilahi setiap saat dapat diayunkan ke kepala mereka dan hanya kuasa kemurahan dan kehendak Allah yang berdaulat saja yang akan mampu menahannya.

Mereka sudah berada di bawah penghukuman neraka. Mereka bukan saja layak untuk dibuang ke sana, tetapi juga layak dihakimi dengan hukum Allah, yakni hukum kebenaran yang kekal dan tidak berubah, yang telah ditetapkan Allah antara diri-Nya dan diri manusia berdosa. Hukum itu berdiri melawan dan menentang mereka; sehingga nasib mereka telah ditetapkan bagi neraka. Yohanes 3:18 berbunyi: "Barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman". Maka setiap orang yang belum bertobat pasti menjadi milik neraka. Ia berada di sana karena memang berasal dari sana: "Kamu berasal dari bawah" (Yoh. 8:23). Dan di situlah ia terikat; di situlah tempat keadilan, firman Allah dan penghakiman hukum Allah yang tidak berubah itu dijatuhkan padanya.
...

bersambung...
(dari buku "Allah Sedang Berkarya" [Surabaya: Momentum])

Sabtu, 08 Maret 2014

Pdt. Stephen Tong: 6 Sifat Dosa (2)

Keempat, tidak benar dan tidak adil. Sifat keempat dalam Alkitab, adalah segala sesuatu yang tidak adil, yang tidak benar, itu berdosa. Ini tercantum dalam 1 Yohanes 5:17. Semua yang tidak benar, tidak adil, yang tidak lurus, tidak benar, itu semua dianggap berdosa (unrighteous things are sinful).

Kelima, tahu yang baik tetapi tidak menjalankan. Mengetahui hal yang baik tapi tidak menjalankan adalah berdosa. Kalimat ini berat sekali, karena menuntut suatu kaitan antara pengetahuan dan kelakuan. Anything you know, you should do it, anything you pray, you should pay it, anything you hear, you should practise it. Kalau Saudara sudah mendengar khotbah tetapi Saudara sengaja tidak mau menjalankan, makin Saudara mendengar khotbah makin Saudara berbuat dosa. Kalau Saudara sudah mengetahui suatu hal baik, tapi saudara tidak mau menjalankan, Saudara sudah berdosa. Yang tidak menjalankan pengetahuan yang baik seperti apa yang sudah diterima di dalam pengetahuannya, ia sedang berbuat dosa.
...

Keenam, melanggar atau melampaui tuntutan Taurat. Terakhir, dalam Alkitab, 1 Yohanes 3:4, yaitu segala sesuatu yang melanggar atau melampaui tuntutan Taurat adalah dosa. Apa yang ditentukan oleh hukum Tuhan, apa yang diperintahkan satu per satu, jika Saudara melawan atau melanggarnya, maka pelanggaran-pelanggaran itu adalah dosa. Seperti apa yang sudah dikatakan di atas mengenai satu istilah yang disebut 'Avon'. Istilah itu berarti 'transgression', melewati, melanggar, melewati batas yang ditetapkan oleh Tuhan, itu dosa adanya.

(dari buku "Dosa, Keadilan dan Penghakiman" [Surabaya: Momentum])

Pdt. Stephen Tong: 6 Sifat Dosa (1)

Pertama, bebal. Pikiran yang bebal adalah dosa. Seorang yang bodoh, seorang yang bebal adalah seorang yang tidak luwes dan tidak mau dikoreksi, terus membangkang, terus mau mengagungkan pikiran sendiri. Orang yang berpikiran sedemikian sedang berbuat dosa. Ini tercatat dalam Amsal 24:9. Pikiran orang bebal, pikiran orang bodoh, pikiran orang kaku, yang tidak mau mencari Tuhan, yang tidak mau dicela oleh Tuhan, yang terus mempertahankan kekakuan dan kebodohan diri, itu dianggap dosa.

Kedua, kecongkakan orang yang sedang sukses atau lancar adalah dosa. Barangsiapa sukses, lancar, kaya, mempunyai pencapaian tertentu, lalu pada akhirnya ia tidak lagi memandang orang lain, orang ini sedang berdosa. Keangkuhan melalui kesuksesan, itu adalah dosa. Ini tercatat dalam Amsal 21:4.
....

Ketiga, kurang iman. Segala sesuatu yang mengandung [aspek] kurang iman, itu berdosa. Ini tercantum dalam Roma 13 ayat terakhir. Baik makan, baik minum atau melakukan segala sesuatu harus dengan iman. Jikalau Saudara tidak beriman, Saudara berdosa. Mengenai butir ini saya tidak akan memberikan penjelasan terlalu banyak. Segala sesuatu yang dilakukan dengan keraguan itu berdosa, kurang iman kepercayaan, penuh keraguan dan kurang beriman itu berdosa.

bersambung...

(dari buku "Dosa, Keadilan dan Penghakiman" [Surabaya: Momentum])

Jumat, 07 Maret 2014

John F. MacArthur, Jr: Tanda Kerohanian Sejati (2)

Target paling penting [ultimate objective] dari kerohanian adalah menjadi seperti Kristus. Paulus menegaskan kebenaran ini berulang kali (1 Kor. 1:11; Gal. 2:20; Efe. 4:13; Flp. 1:21). Bagi Paulus, kerohanian ultimat adalah menjadi seperti Yesus dan hal itu bukan merupakan sesuatu yang dapat engkau peroleh melalui pengalaman satu kali tetapi melalui cara bawah sadar [subliminal technique].

Hal itu merupakan hal yang konstan, usaha terus menerus, [sebagaimana dikatakan oleh Paulus] "Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Flp. 3:12-14).

(terjemahan bebas dari buku "Charismatic Chaos" [Grand Rapids: Zondervan])

John F. MacArthur, Jr: Tanda Kerohanian Sejati (1)

Suatu tanda dasar dari kerohanian sejati adalah kesadaran yang mendalam akan dosa. Di dalam Alkitab, orang-orang yang begitu membenci kejahatan mereka justru adalah orang-orang yang dianggap sangat rohani. Paulus mengatakan bahwa ia adalah pemimpin orang berdosa (1 Tim. 1:15). Petrus mengatakan, "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." (Luk. 5:8).

Yesaya mengatakan, "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir" (Yes. 6:5). Orang-orang yang bersifat rohani menyadari bahwa mereka sedang dalam perjuangan hidup mati melawan dosa. Paulus mengatakan bahwa ia mematikan dirinya [kedagingannya] setiap hari (1 Kor. 15:31) [Versi Inggris: Paul said that he died to himself daily (1 Cor. 15:31)].

(terjemahan bebas dari buku "Charismatic Chaos" [Grand Rapids: Zondervan])

Kamis, 06 Maret 2014

Ayat-Ayat: Tentang Habel dalam Perjanjian Baru

Mat_23:35  supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah.

Luk_11:51  mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.

Ibr_11:4  Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.

Ibr_12:24  dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.


Ayat-Ayat: Tentang Kain dalam Perjanjian Baru

Ibr. 11:4:  Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.

1 Yoh. 3:12:  bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.

Yud_1:11:  Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.


Rabu, 05 Maret 2014

Jane Smith-Betty Carlson: Antonio Vivaldi, Iman & Musik (2)

Di manapun Vivaldi berada, ada berlimpah-limpah gubahan musik. Vivaldi merupakan komponis progresif yang penuh dengan ide dan konservatori itu merupakan lingkungan yang indah untuk bereksperimen dengan musik. Ia seorang yang kontras - mudah marah tetapi mudah pula tenang. Karakteristik ini tercermin dalam musiknya yang diwarnai dengan kontras dramatis dalam dinamika dan harmoni serta ritme yang berubah-ubah namun ketergesaannya dalam menggubah musik adalah salah satu kelemahannya. Ada banyak kreasi dan melodi yang indah dalam musik Vivaldi karena ia senantiasa mencari suara-suara baru. Vivaldi selalu siap sedia dengan alat musik dan penyanyi untuk mencoba ide-ide barunya.

The Four Seasons barangkali merupakan karya Vivaldi yang paling terkenal. Itu adalah salah satu karya besarnya dalam musik deskriptif yang menandai kehidupan musik dalam zaman Vivaldi. Gayanya menjadi gaya yang diikuti sampai saat ini. Suara-suara burung yang dihasilkannya sama jelasnya dengan beberapa mosaik burung yang indah di Katedral St. Mark. Karyanya sering dipertunjukkan pada zaman ini. Vivaldi seorang penyair yang penuh dengan kuasa dalam liriknya, menciptakan sebuah soneta untuk tiap musim dan musik akan mengiringi tiap-tiap musim itu. The Four Seasons menghadirkan paralel gaya Barok yang penting dengan oratorio Haydn The Seasons. Selanjutnya muncul simfoni Pastoral Beethoven. Vivaldi merupakan salah seorang tokoh terkemuka pada masa transisi dari akhir gaya Barok menuju awal gaya klasik.

(dari buku "Karunia Musik" [Surabaya: Momentum])

Jane Smith-Betty Carlson: Antonio Vivaldi, Iman & Musik (1)

Antonio Vivaldi (1678-1741) dilahirkan dalam keluarga musik di mana ayahnya seorang pemain biola terkemuka. Vivaldi mengawali pendidikan menjadi imam tetapi kemudian ia beralih menjadi musikus. Ia telah ditahbiskan menjadi pastor pada tahun 1703 tetapi karena kondisi kesehatannya, ia dibebaskan dari tugas itu dan seumur hidupnya mengabdikan diri dalam pelayanan musik.

Vivaldi meninggal dalam kemiskinan dan tanpa kemahsyuran, karena tak ada yang tahu di mana kuburnya. Musiknya tak dikenal, dilupakan dalam perpustakaan umum maupun pribadi. Musik Vivaldi yang terasa hidup itu akan dilupakan selamanya bila Bach tidak membuat salinan beberapa karyanya. Bach diketahui telah menyalin setidaknya sembilan concerto Vivaldi.

Semakin banyak sarjana mengakui Vivaldi sebagai inovator musik yang kuat, komponis dengan daya cipta yang hebat dan pencipta sesungguhnya dari konserto solo yang dipikirkan sebelumnya oleh Corelli dan Torelli.

Vivaldi menjadi kepala Konservatori (sekolah musik atau sekolah seni lainnya) Ospedale della Pieta, yang mempunyai hubungan dengan empat institusi biara. Tempat ini merupakan tempat penampungan yang kadang menampung hingga 6000 anak perempuan hasil hubungan di luar nikah. Sebelum adanya tempat penampungan ini, anak-anak itu biasanya dibuang di kanal-kanal kota. Dalam konservatori ini, anak-anak diajar bernyanyi, memainkan biola, flute, oragan, oboe, cello dll.

Setiap hari minggu atau hari-hari libur diadakan pertunjukan musik di kapel oleh anak-anak gadis ini. Para penonton diperbolehkan datang dan diizinkan duduk sepanjang mereka mau. Tetapi, tepuk tangan tidak diperbolehkan. Sebagai gantinya, terdapat bunyi batuk, dengusan hidung, hentakan kaki dan lainnya. Banyak musisi termasuk Handel yang memberi komentar positif terhadap pertunjukan ini.

bersambung...

(dari buku "Karunia Musik")


Selasa, 04 Maret 2014

Pdt. Benyamin F. Intan: Menolak Penyembahan Pemerintahan

[Markus 12:17: "Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia."]

Kedua, dengan jelas dan gamblang Yesus menolak pemerintahan idolatry [berhala] ala Kaisar melalui perkataan "Berikanlah... kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah". Kutipan ini simply menyatakan kepada kita bahwa ada hal-hal yang bukan punya Kaisar. Itu berarti otoritas Kaisar terbatas bukan? Kaisar bukan Tuhan karena masih ada hal-hal lain yang di luar jangkauannya, masih ada hal-hal yang tidak mampu ia miliki dan kuasai. Dengan demikian tidakkah itu berarti bahwa klaim Kaisar untuk menyejajarkan dirinya dengan Allah otomatis gugur validitasnya?

Pembedaan yang Yesus buat antara "milik" Allah dan "milik Kaisar dalam Markus 12:17 menurut John Locke menunjukkan bahwa Yesus tidak hanya mengajarkan "perbedaan" an sich tetapi juga pemisahan mutlak antara kepunyaan Allah dan kepunyaan Kaisar (Walzer 245). Lebih dari itu, "milik Allah" dan "milik Kaisar" menurut Michael Walzer, bertentangan satu sama lainnya. Di antara mereka ada suatu "irreconciliable tension" yang tidak mungkin teratasi. Oleh karena itu, satu-satunya jalan, argue Walzer, perlu dibangun suatu "tembok pemisah" di antara mereka (243 dst). Sehingga itu berarti bahwa Allah sama sekali tidak boleh mencampuri apalagi punya wewenang dalam masalah-masalah "politik". Dengan kata lain, Kaisar satu-satunya "penguasa tunggal" bidang politik.

Jika itu betul bahwa Kaisar merupakan "penguasa tunggal" dalam aspek kehidupan politik tidakkah itu berarti bahwa Kaisar telah menjadi "Allah" to a certain degree? [dalam pengertian tertentu] Benarkah demikian yang Yesus maksudkan? Jawabannya tentu saja tidak! Yesus sama sekali tidak bermaksud seperti itu. Yesus dan orang Yahudi sezamannya, menurut Bauckham, selalu "take it for granted" di dalam mengaplikasikan "God's law" [hukum Tuhan] kepada "the whole life" (81) termasuk di dalamnya aspek kehidupan politik. Sehingga aneh bin ajaib bila dikatakan bahwa Allah tidak berwenang apalagi diasumsikan bahwa Ia sama sekali tidak boleh mencampuri urusan politik! Dengan demikian argumentasi bahwa Kaisar menjadi Allah "to a certain degree" pun tidak bisa dipertahankan validitasnya.

(dari buku "Perjuangan Menantang Zaman")

Pdt. Benyamin F. Intan: Kewajiban Membayar Pajak

Sambil memegang koin pembayar pajak denarius, Yesus bertanya kepada orang Farisi dan Herodian: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Ketika mereka menjawab bahwa koin tersebut milik kepunyaan kaisar, bersabdalah Yesus: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah" (Mrk. 12:17). Perkataan Yesus tersebut paling tidak mengandung dua hal utama.

Pertama, tak bisa dipungkiri bahwa perkataan Yesus "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar" jelas-jelas menunjukkan bahwa Yesus membenarkan hak Kaisar untuk menarik pajak. Kata kerja "beri" dalam kutipan di atas atau dalam bahasa Inggrisnya "to render" yang dterjemahkan dari bahasa Yunani "apodidonai" menurut [FF] Bruce memiliki "the sense of giving back to someone that which belongs to him" (Bruce 1983, 216) [perasaan memberi kembali kepada seseorang apa yang menjadi miliknya].

Itu berarti bahwa pembayaran pajak kepada Kaisar tidak hanya merupakan kewajiban atau "unquestioned obligation" [kewajiban yang tidak perlu dipertanyakan lagi] tetapi lebih dari itu merupakan suatu "moral duty" [kewajiban moral] (Stauffer 129). Dengan membenarkan Kaisar menarik pajak, tidakkah itu berarti bahwa pemerintahan Kaisar adalah pemerintahan yang "legitimate" di mata Yesus? Dengan demikian Yesus menolak pandangan Zealot yang beranggapan bahwa pemerintahan Kaisar adalah pemerintahan yang "tidak sah". Bagi Yesus, semua "human government" adalah "sah", legitimate, dan "berasal" dari Allah. Seperti ditulis Rasul Paulus, bahwa "tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada ditetapkan oleh Allah" (Rm 13:1). Itu berarti bahwa bagi Yesus dan Paulus, semua "human government" memiliki corak pemerintahan "teokrasi" dalam arti "a regime in which all authority is recognized to derive from God" (McGrath 106) [sebuah rejim di mana semua otoritas diakui berasal dari Allah].
.....
bersambung..

(dari buku "Perjuangan Menantang Zaman")

Senin, 03 Maret 2014

Kalimat Penting: John Stott: Antara Konservatif dan Radikal

“Every Christian should be both conservative and radical; conservative in preserving the faith and radical in applying it.” 

Terjemahan bebas: 
"Setiap orang Kristen haruslah sekaligus seorang yang konservatif dan radikal; konservatif dalam memelihara iman dan radikal dalam mengaplikasikannya".

Kalimat Penting: John Stott: Antara Cinta dan Kebenaran

“Our love grows soft if it is not strengthened by truth, and our truth grows hard if it is not softened by love.” 

Terjemahan bebas: 
"Cinta kita akan menjadi lembek bila tidak diperkuat dengan kebenaran dan kebenaran kita akan menjadi keras bila tidak dilembutkan oleh cinta". 


Minggu, 02 Maret 2014

Katekismus Jenewa: Mengapa Tuhan Yesus Disebut Imam?

Pertanyaan 42: Apa manfaat Kerajaan-Nya bagi kita?
Jawaban: Oleh Dia hati nurani kita dijadikan bebas dan kita dipenuhi kekayaan rohani-Nya, agar kita hidup dalam kebenaran dan kekudusan. Dengan demikian kita memiliki juga kekuatan yang perlu untuk mengalahkan iblis, dosa, daging, dunia yang menjadi musuh jiwa kita.

Pertanyaan 43: Dan Imamat-Nya?
Jawaban: Pertama, bahwa Dia adalah Pengantara bagi kita, untuk mendamaikan kita dengan Allah Bapa-Nya. Selanjutnya bahwa melalui Dia kita dapat menghampiri Allah dan mempersembahkan korban, yaitu diri kita sendiri bersama dengan segala sesuatu yang kita hasilkan. Dalam hal itu, kita ikut mengambil bagian dalam Imamat-Nya (Ibr. 7-10; 13).

Pertanyaan 44: Tinggallah jawaban Nabi.
Jawaban: Jabatan itu diberikan kepada Tuhan Yesus agar Dia menjadi guru dan pengajar semua orang milik-Nya. Tujuannya ialah supaya kita dibimbing ke pengetahuan sejati tentang Bapa dan kebenaran-Nya, begitu rupa sehingga kita menjadi murid dan anggota keluarga Allah.

Pertanyaan 45: Jadi, engkau hendak menyimpulkan bahwa gelar "Kristus" itu mencakup tiga jabatan yang Allah berikan kepada Anak-Nya agar Dia membagikan hasil dan kekuatannya kepada orang-orang percaya milik-Nya?
Jawaban: benar.

(dari Th. van den End, "Enam Belas Dokumen Dasar Calvinisme")

Katekismus Jenewa: Mengapa Tuhan Yesus Disebut Nabi?

Pertanyaan 38: Dan jabatan Imam?
Jawaban: Itulah jabatan dan wewenang menghadap Allah, agar memperoleh rahmat dan anugerah, dan meredakan murka-Nya, dengan mempersembahkan korban yang berkenan kepada-Nya.

Pertanyaan 39: Mengapa engkau menamakan Yesus Kristus "nabi"?
Jawaban: Sebab dengan turun ke dunia (Yes. 7:14) Dia menjadi utusan dan Duta berkuasa penuh dari Allah Bapa-Nya, untuk menerangkan sepenuhnya kehendak-Nya kepada seisi dunia dan dengan demikian mengakhiri semua nubuat dan wahyu (Ibr. 1:2).

Pertanyaan 40: Apa hal itu membawa manfaat bagimu?
Jawaban: Semua itu berguna bagi kita. Sebab Yesus Kristus telah menerima segala pemberian itu dengan maksud memberi kita [kesempatan] mengambil bagian di dalamnya, supaya kita semua menerima dari kepenuhan-Nya (Yoh. 1:16).

Pertanyaan 41: Jelaskan hal itu lebih jauh kepadaku.
Jawaban: Dia telah menerima Roh Kudus bersama semua karunia-Nya dengan sempurna, untuk menghadiahkan dan membagikannya kepada kita, yaitu masing-masing menurut ukuran dan jatah yang Allah tahu cocok baginya (Ef. 4:7). Dengan demikian kita menimba dari Dia, bagaikan dari sumber, semua harta rohani yang kita miliki.

(dari Th. van den End, "Enam Belas Dokumen Dasar Calvinisme")

Sabtu, 01 Maret 2014

Joni E. Tada: Kepahitan Menjadi Pengampunan (2)

[Joni Eareckson Tada adalah seorang hamba Tuhan yang dipakai Tuhan luar biasa, dalam keadaan lumpuh total dari leher ke bawah akibat kecelakaan menyelam. Pembahasan ini diilustrasikan dengan cerita Vicky, seorang ibu muda yang pernah akan diperkosa tetapi kemudian tidak jadi namun tertembak dan lumpuh seumur hidup]

Ketiga, pengampunan menyadari bahwa kepahitan berarti kita mengambil hal yang tidak kita miliki. Hanya Allah yang berhak mengatakan "Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan" (Rm. 12:19). Kepahitan, kemarahan dan kekerasan yang ditimbulkannya merupakan cara yang naluriah untuk membalas orang yang telah berbuat jahat kepada kita. Ketika Vicky melihat bahwa rasa marahnya hanya merugikan dirinya sendiri, ia segera melepaskan haknya untuk "membalas dendam".

Keempat, pengampunan melibatkan kerja sama dengan Allah demi kebaikan orang lain. Mengampuni orang-orang yang berbuat jahat terhadap kita memberi kesempatan pada Allah untuk bekerja dalam kehidupan mereka. Meskipun Vicky tidak pernah mendapat kesempatan untuk mengampuni penyerangnya berhadapan muka, orang-orang lain melihat bahwa responsnya yang penuh belas kasihan dan mereka yakin akan pengampunan yang Allah sediakan bagi mereka dalam dosa-dosa mereka. Kehidupannya menjadi contoh yang nyata, daging-dan-darah, dari rahmat Allah yang melimpah.

(dari buku "Hidup Yang Terancam" [Surabaya: Momentum])

Joni E. Tada: Kepahitan Menjadi Pengampunan (1)

[Joni Eareckson Tada adalah seorang hamba Tuhan yang dipakai Tuhan luar biasa, dalam keadaan lumpuh total dari leher ke bawah akibat kecelakaan menyelam. Pembahasan ini diilustrasikan dengan cerita Vicky, seorang ibu muda yang pernah akan diperkosa tetapi kemudian tidak jadi namun tertembak dan lumpuh seumur hidup]

Pertama, pengampunan melibatkan sikap positif terhadap pelanggaran itu dan bukan sikap negatif terhadap si pelaku. Jika kita terus berfokus kepada si pelaku, sulit untuk menghindari kepahitan. Tetapi jika kita berfokus secara positif pada pelanggaran itu, kita akan bisa memandangnya dari perspektif kekekalan dan juga melihat bagaimana hal ini membantu kita dalam kehidupan ini. Dengan sudut pandang kekekalan, pelaku dan pelanggarannya menjadi kurang penting dan respons kita atas masalah-masalah kita menjadi keprihatinan utama. Vicky mulai melihat bahwa kelumpuhannya bukan hanya telah membawa dia ke dalam pengenalan akan Yesus Kristus dan keselamatan tetapi ini juga menjadi sarana yang penting dalam mengembangkan karakteristik Kristus dalam hidupnya seperti kesabaran, tahan menderita, penguasaan diri dan kepercayaan pada Allah. 

Kedua, pengampunan memandang si pelaku sebagai alat dalam tangan Allah. Yesus Kristus bisa merasa pahit terhadap orang-orang yang memukuli-Nya dan memaku Dia pada kayu salib, tetapi Dia memandang mereka sebagai pelaksana-pelaksana rencana Allah bagi hidup-Nya. Karena itu Dia sanggup mengatakan "Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Luk. 23:34). Setelah Vicky belajar tentang kedaulatan Allah dan pengendalian-Nya atas semua perkara manusia, ia menyadari bahwa Allah-lah yang sebenarnya mengizinkan serangan itu terjadi. Dan jika Yesus begitu mengasihi dirinya sehingga mau mati baginya, tentulah Dia bisa dipercaya ketika Dia mengizinkan kelumpuhan menimpa dirinya. 

bersambung...

(dari buku "Hidup Yang Terancam" [Surabaya: Momentum])