[Tuhan bertanya kepada Elia, "apa yang kau kerjakan di sini?"]
Elia pun memberikan jawaban yang sama: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang diri yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku".
Jawaban seperti ini merupakan jawaban yang mengasihani diri. Jika kita berpikir bahwa kita adalah orang yang paling susah, yang paling hina, yang paling memikul salib, itu adalah perkataan dari setan. Orang yang dalam pelayanan merasa bahwa ia telah bersusah-susah melayani Tuhan, pelayanannya sudah tidak beres. Orang yang semakin giat melayani Tuhan namun juga semakin sadar bahwa ia telah berkorban terlalu banyak bagi Tuhan, maka pelayanannya sudah tidak beres. Jika kita benar-benar telah berkorban bagi Tuhan, maka kita tidak akan merasa telah berkorban.
Tuhan kita adalah Tuhan yang begitu keras dalam beberapa hal kepada hamba-hamba-Nya...
Setelah dua kali Elia menjawab dengan jawaban yang sama, Tuhan tidak lagi memakai dia. Tuhan menyuruhnya mengurapi Elisa menjadi nabi penggantinya.
(dari buku "Pelayan Yang Mengasihani Diri" [Surabaya: Momentum] Buku ini sangat memberkati saya. Silahkan hubungi Toko Buku Momentum)