[bacalah artikel sebelumnya]
[supremasi = kekuasaan tertinggi; kedudukan tertinggi]
Supremasi kuasa-Nya untuk berjalan di atas air, menahirkan para penderita kusta dan menyembuhkan orang lumpuh, mencelikkan mata orang buta, menyebabkan orang tuli mendengar dan badai berhenti dan yang mati bangkit, dengan satu kata saja, atau bahkan dengan sebuah pikiran saja;
Supremasi kemurnian-Nya yang tidak pernah berdosa atau memiliki satu mili detik saja sikap buruk atau pikiran yang jahat dan najis;
Supremasi sifat bisa diandalkan-Nya, yang tidak pernah melanggar perkataan-Nya atau membiarkan satu janji tidak ditepati;
Supremasi keadilan-Nya untuk memutuskan pada saatnya semua pertanggungjawaban moral di alam semesta, baik yang diselesaikan di salib atau di neraka;
Supremasi kesabaran-Nya untuk menanggung kebodohan kita selama dekade demi dekade dan menahan penghakiman terakhir-Nya atas tanah ini dan atas dunia, sehingga banyak orang boleh bertobat;
Supremasi ketaatan-Nya yang mutlak sebagai hamba untuk menjalankan perintah-perintah Bapa-Nya dengan sempurna dan menanggung penderitaan yang sangat menyiksa di atas salib dengan sukarela;
bersambung...
(dari buku "Seks dan Supremasi Kristus" [Surabaya: Momentum])