Senin, 10 Maret 2014

G. J Baan: Paling Hina & Paling Pahit

Pengorbanan Kristus harus menghapuskan murka Allah Bapa terhadap dosa-dosa anak-anak-Nya. Oleh karena itu, Kristus tidak hanya menanggung dosa-dosa anak-anak-Nya ("Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia", Yoh. 1:29) tetapi juga menanggung murka dan kutuk Allah Bapa ("Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: 'Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib'" - Gal. 3:13).

Untuk melakukannya, Ia harus menderita kematian yang paling pahit dan paling hina: mati di atas kayu salib. Kematian ini bukan hanya sangat menyakitkan melainkan juga sangat memalukan. Hanya penjahat-penjahat yang paling keji yang dihukum dengan cara ini. Ia menjadi salah satu dari mereka dan terhitung di antara para penjahat seperti yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya: "Ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak" (Yes. 53:12).

(dari buku "TULIP: Lima Pokok Calvinisme" [Surabaya: Momentum])