[Joni Eareckson Tada adalah seorang hamba Tuhan yang dipakai Tuhan luar biasa, dalam keadaan lumpuh total dari leher ke bawah akibat kecelakaan menyelam. Pembahasan ini diilustrasikan dengan cerita Vicky, seorang ibu muda yang pernah akan diperkosa tetapi kemudian tidak jadi namun tertembak dan lumpuh seumur hidup]
Ketiga, pengampunan menyadari bahwa kepahitan berarti kita mengambil hal yang tidak kita miliki. Hanya Allah yang berhak mengatakan "Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan" (Rm. 12:19). Kepahitan, kemarahan dan kekerasan yang ditimbulkannya merupakan cara yang naluriah untuk membalas orang yang telah berbuat jahat kepada kita. Ketika Vicky melihat bahwa rasa marahnya hanya merugikan dirinya sendiri, ia segera melepaskan haknya untuk "membalas dendam".
Keempat, pengampunan melibatkan kerja sama dengan Allah demi kebaikan orang lain. Mengampuni orang-orang yang berbuat jahat terhadap kita memberi kesempatan pada Allah untuk bekerja dalam kehidupan mereka. Meskipun Vicky tidak pernah mendapat kesempatan untuk mengampuni penyerangnya berhadapan muka, orang-orang lain melihat bahwa responsnya yang penuh belas kasihan dan mereka yakin akan pengampunan yang Allah sediakan bagi mereka dalam dosa-dosa mereka. Kehidupannya menjadi contoh yang nyata, daging-dan-darah, dari rahmat Allah yang melimpah.
(dari buku "Hidup Yang Terancam" [Surabaya: Momentum])