Jumat, 28 Maret 2014

John Stott: Gereja Tanpa Firman Allah ??

Secara ideal, gereja adalah ciptaan Allah yang baru dan ajaib. Gereja adalah suatu masyarakat baru milik Yesus, yang menghayati keserasian antar berbagai keturunan, bangsa dan kebudayaan dan karena itu merupakan suatu hal yang unik baik dalam sejarah maupun dalam masyarakat masa kini. Gereja bahkan adalah "kemanusiaan baru", pelopor suatu umat manusia yang tertebus dan telah diperbaharui. Gereja adalah suatu umat Allah yang menjalani kehidupannya di bumi dan juga kelak di surga dalam pengabdian kasih kepada Allah dan sesamanya. Betapa mulia dan indah gambaran idela gereja!

Dalam realitanya, gereja adalah Kita (maafkan bahasa saya ini), yaitu segerombolan orang Kristen yang penuh dosa, lemah, gemar bertengkar, bodoh dan dangkal, yang selalu kurang memenuhi harapan Allah dan bahkan gagal memahaminya.

Mengapa terjadi jurang antara ideal tadi dengan kenyataan yang ada? Mengapa gereja masa kini di seluruh dunia ada dalam keadaan berbahaya, lemah, terpecah belah dan sedikit saja membawa pengaruh Kristus terhadap dunia? Saya yakin penyebabnya banyak, tetapi saya percaya penyebab utamanya adalah seperti yang Amos katakan, "kelaparan... akan firman Tuhan" (Am. 8:11) atau tegasnya karena Alkitab diabaikan. Banyak ragam ketidaksetiaan gereja terutama disebabkan oleh ketidaksetiaannya kepada pernyataan diri Allah dalam Alkitab.

Dr. Martin Lloyd-Jones tepat menuliskan ini dalam bukunya "Preaching and Preachers" (1971), "masa dan periode ketika sejarah gereja mengalami kemerosotan, selalu adalah masa ketika khotbah mengalami kemunduran". Dengan kata lain, gereja tetap ada dalam keadaan sakit dan lemah apabila ia menolak firman Allah yang merupakan obat bagi kesembuhannya dan makanan untuk menguatkannya.

[Refleksi saya: doakan agar Tuhan membangkitkan hamba-hamba Tuhan dengan kuasa kebangunan untuk membawa firman Tuhan yang murni, bagaikan pisau, membersihkan gereja dan orang percaya dari dosa dan dengan kuasa Roh Kudus membangunkan gereja dalam pertobatan sejati]

(diambil dari John Stott, "Alkitab: Buku Untuk Masa Kini" [Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab])