Target paling penting [ultimate objective] dari kerohanian adalah menjadi seperti Kristus. Paulus menegaskan kebenaran ini berulang kali (1 Kor. 1:11; Gal. 2:20; Efe. 4:13; Flp. 1:21). Bagi Paulus, kerohanian ultimat adalah menjadi seperti Yesus dan hal itu bukan merupakan sesuatu yang dapat engkau peroleh melalui pengalaman satu kali tetapi melalui cara bawah sadar [subliminal technique].
Hal itu merupakan hal yang konstan, usaha terus menerus, [sebagaimana dikatakan oleh Paulus] "Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Flp. 3:12-14).
(terjemahan bebas dari buku "Charismatic Chaos" [Grand Rapids: Zondervan])