Selasa, 11 Maret 2014

Christmas Evans Penuh Penderitaan (1)

"Dilahirkan pada hari Natal!" seru seorang petani dengan gembira. "Ya, kita tidak punya apa-apa untuk diberikan kepadanya kecuali nama. Nama apa yang akan kita berikan bu?"

Mata Joanna Evans melirik dengan lembut kepada bayi yang berbaring rapat di sisinya. "Kita akan menamainya Christmas sebab itu hari kelahirannya", ia berkata dengan sederhana.

Demikianlah anak laki-laki itu dilahirkan dalam tahun 1766 dan kemudian ia dikenal sebagai "rasul" [utusan Injil] dari daerah liar Wales [Inggris Raya].

Dalam masa mudanya, Christmas Evans mengalami banyak situasi yang tidak menyenangkan dan hampir-hampir merupakan tragedi. Setelah ayahnya meninggal, ia hidup dengan pamannya yang kejam. Kemudian ia bekerja sebagai pelayan kepada siapa saja yang mau memberinya makan. Ia ditikam dalam suatu perkelahian. Ia diselamatkan dari tenggelam. Ia jatuh dari sebuah pohon yang tinggi dengan memegang pisau yang terhunus di tangannya. Kudanya lari dengan cepat melalui lorong yang sempit dan rendah.

Ketika berumur delapan belas, ia tidak dapat membaca sepatah kata pun. Tetapi ia tahu bahwa ia seorang yang berdosa dan kalau bukan karena kasih Allah ia pasti masuk neraka. Pada waktu api kebangunan rohani berkobar-kobar di antara pemuda-pemudi di daerah Cardiganshire, anak yatim ini mencari perlindungan dalam Kristus.

bersambung...

(dari James C. Hefley, "Bagaimana Tokoh-Tokoh Kristen Bertemu Dengan Kristus" [Bandung: Kalam Hidup])