Ibrani 'malki-tsedeq', artinya 'sedek ialah raja (ku)' atau seperti dalam Ibr 7:2 ' raja kebenaran'. Dia raja Salem (mungkin kota Yerusalem) dan imam 'Allah Yang mahatinggi' (el elyon) yang menyongsong Abram sekembalinya dari perang melawan Kedorlaomer dan sekutu-sekutunya. Melkisedek memberi Abram roti dan anggur, memberkati dia dalam Nama Allah Yang Mahatinggi dan menerima dari Abram sepersepuluh rampasan dari tangan musuh.
Kemudian Abram menolak tawaran raja Sodom, bahwa semua bagian rampasan itu menjadi milik Abram kecuali dari tawanan yang sudah dilepaskan dan bersumpah demi Allah Yang Mahatinggi bahwa tidak akan dibiarkannya seorangpun membanggakan diri dengan berkata, bahwa dialah yang membuat Abram kaya (ay 22; di situ NM [=MT] menambahkan Yahweh di muka el elyon dan dengan itu ditekankan bahwa kedua nama itu menunjuk kepada Allah yang sama)...
Dalam Mazmur 110:4, seorang raja keturunan Daud ditetapkan dengan sumpah Allah menjadi 'imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek'. Latar belakang penetapan ini terdapat dalam penaklukan Yerusalem oleh Daud kira-kira tahun 1000 SM dan berdasarkan ini Daud dan keturunannya menjadi ahli waris atas jabatan imam raja dari Melkisedek. Raja yang ditetapkan dengan cara demikian disebut Yesus dan orang-orang sezaman-Nya sebagai Mesias, anak Daud (Mrk. 12:35)...
(dari "Ensiklopedia Alkitab Masa Kini" [Jakarta: YK Bina Kasih/ OMF])