[bacalah artikel sebelumnya]
[supremasi = kekuasaan tertinggi; kedudukan tertinggi]
Supremasi kelembutan dan kerendahan hati dan kelemahlembutan-Nya yang tidak akan mematahkan buluh yang terkulai atau memadamkan sumbu yang pudar;
Supremasi murka-Nya yang suatu hari kelak akan meledak menimpa dunia ini dengan begitu menakutkan sehingga manusia memilih untuk berseru kepada karang dan gunung agar menimpa mereka dari pada harus menghadapi murka Sang Anak Domba;
Supremasi anugerah-Nya, yang memberi hidup pada pemberontak yang mati rohani dan membangkitkan iman dalam diri orang yang begitu membenci Allah dan membenarkan orang-orang yang lalim dengan kebenaran-Nya sendiri;
Supremasi kasih-Nya, yang rela mati bagi kita bahkan ketika kita masih orang berdosa dan membebaskan kita agar memiliki sukacita yang semakin limpah dengan mengambil semakin banyak manfaat dari-Nya;
Supremasi kesukaan-Nya sendiri, yang tidak pernah berakhir dalam persekutuan Trinitas, kuasa dan tenaga yang tidak terbatas yang menyebabkan alam semesta dan yang suatu hari kelak akan jadi warisan bagi setiap orang kudus yang bergumul.
(dari buku "Seks dan Supremasi Kristus" [Surabaya: Momentum])