Kamis, 31 Juli 2014

Andrew Hoffecker: 3 Maksud Hukum Taurat (2)

Ketiga, untuk membimbing orang-orang percaya dengan menyediakan suatu standar yang bisa mereka tiru dalam keputusan-keputusan etis sehari-hari. Meskipun dua fungsi negatif pertama mempresuposisikan kerusakan manusia, fungsi positif hukum adalah untuk mendorong orang-orang yang telah bertobat untuk menginginkan kehidupan yang kudus.

Perbedaan-perbedaan theologis memecah orang-orang Kristen dalam hal penggunaan ketiga dari hukum ini. Martin Luther misalnya, percaya bahwa dosa begitu luas, bahkan dalam kehidupan Kristen, sehingga hukum tidak pernah dapat melakukan fungsi yang positif; ia hanya dapat mengekang dan menginsafkan manusia akan dosanya. Luther percaya manusia begitu cenderung pada kesombongan sehingga penggunaan hukum secara positif memberinya kecenderungan untuk menggunakannya sebagai suatu sarana untuk membenarkan diri, dengan demikian menyangkal perlunya anugerah Allah untuk membuatnya menjadi benar.

Namun, John Calvin, sementara menegaskan anugerah Allah sebagai hal yang mutlak bagi keselamatan, percaya bahwa Alkitab mengajarkan bahwa hukum adalah penuntun ke dalam kehidupan yang kudus, bagi orang-orang percaya dalam nas-nas seperti Amsal 6:23 ("karena perintah itu pelita dan ajaran itu cahaya...") dan Yohanes 15:10 ("jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal dalam kasih-Ku"). (Lihat juga Rm 3.31 dan 7:12).

(dari buku "Membangun Wawasan Dunia Kristen 2" [Surabaya: Momentum])

Andrew Hoffecker: 3 Maksud Hukum Taurat (1)

Pertama, untuk mengekang orang-orang berdosa dengan memerintahkan mereka untuk taat kepada kehendak Allah. Hukum eksternal itu meneguhkan hati isi hati nurani internal manusia. Karena dosa begitu mudah mendistorsikan hati nurani, menjadikannya tidak efektif sebagai suatu standar yang absolut untuk kebenaran, manusia memerlukan suatu sumber yang eksternal yang objektif yang menyatakan dengan jelas apa yang benar dan apa yang salah. Sama seperti seorang hakim menakutkan bagi para pelaku kejahatan (Rm 13:3), demikianlah hukum memperingatkan tentang beratnya konsekuensi dosa. Dalam dunia yang belum dilahirkan kembali, hukum Allah menjadi sesuatu yang membahayakan bagi dosa. Secara individual, kita membutuhkan hukum untuk mengekang dorongan-dorongan kita yang berdosa. Tertib sosial juga membutuhkan hukum untuk menahan kejahatan dan dengan demikian mempertahankan ketertiban dalam bidang politik.

Kedua, untuk mengarahkan mereka kepada Kristus dengan menginsafkan mereka akan dosa mereka. Hukum menetapkan kesalahan orang-orang yang belum lahir kembali dengan menunjukkan kepada mereka dosa mereka (Rm 3:20). Paulus dengan jelas mengilustrasikan karakter pedagogis hukum dengan menyebutnya sebagai "penuntun bagi kita sampai Kristus datang" (Gal. 3:24). Hukum melakukan suatu fungsi yang serupa dalam tatanan sosial dengan melayani sebagai suatu basis bagi pendakwaan dalam suatu sidang pengadilan. Orang-orang yang bertanggung jawab untuk memelihara ketertiban dalam masyarakat harus memiliki suatu standar untuk menghakimi perilaku si terdakwa.

bersambung...

(dari buku "Membangun Wawasan Dunia Kristen 2" [Surabaya: Momentum])

Rabu, 30 Juli 2014

Bruce Ray: Allah Berdaulat Atas Waktu (2)

Ketika persekutuan Yosua yang dibuat dengan tergesa-gesa dengan orang-orang Gibeon ditantang oleh persekutuan orang-orang Amori, dia keluar untuk menemui kelima raja Amori itu di medan perang (Yosua 10:1-15). Di tengah peperangan, Yosua memohon kepada Allah untuk membuat matahari berhenti, untuk memperpanjang hari sehingga dia dan laskarnya dapat mengejar musuhnya. Dan Allah melakukannya! Matahari berhenti di atas Gibeon; bulan berhenti di Lembah Ayalon, dan musuh Yosua dan musuh Allah dikalahkan semua. "Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian" (ayat 14).
...
Karena semua waktu adalah waktu Allah, Dia memiliki kekuasaan atas waktu yang kita gunakan. Kita hanya pelayan dari waktu Allah, dan Dia memerintahkan siklus mingguan untuk bekerja dan istirahat.

Di sinilah letak ketidaksukaan manusia terhadap perintah Sabat. Sejak kejatuhan manusia dalam dosa, ketika Adam dan Hawa menyatakan kemerdekaan mereka dari Allah, semua keturunan dari orang tua pertama kita telah membenci pernyataan Allah tentang kedaulatan-Nya atas waktu. Kita mengira waktu adalah milik kita, untuk digunakan sesuka kita, dan kita tidak menghormati kuasa Sang Kekal atas yang sementara.

(dari buku "Merayakan Sabat" [Surabaya: Momentum])

Bruce Ray: Allah Berdaulat Atas Waktu (1)

Karena waktu adalah bagian dari tatanan yang diciptakan, manusia tunduk kepada batasan-batasannya, dan Allah berdaulat atasnya. Seluruh waktu adalah milik Sang Pencipta, dan Dia tidak dapat dibatasi olehnya dengan cara apapun. Allah tidak terikat kepada hari, bulan dan tahun seperti halnya kita. Dia tidak menjadi tua seperti kita. Waktu adalah sesuatu yang relevan untuk tatanan yang diciptakan, dan kita tunduk kepadanya karena kita adalah bagian dari ciptaan, tetapi tidak demikian halnya dengan Allah.

Kita dapat memperpanjang waktu kerja kita dengan menggunakan lampu listrik, tetapi kita tidak dapat memperpanjang hari. Kita tidak dapat memperpanjang atau mempersingkat hari. Kita tunduk kepada waktu dan tidak mempunyai kuasa atasnya. Jam tangan digital saya berkedap-kedip sebagai sesuatu yang selalu mengingatkan saya bahwa waktu Allah terus berjalan dan tidak bergantung pada saya atau harapan saya. Bagaimanapun kerasnya saya mencoba, saya tidak dapat memperlambat tibanya hari pembayaran pajak atau memajukan hari Natal. Allah menciptakan waktu dan kedaulatan-Nya atas waktu adalah total.

bersambung...

(dari buku "Merayakan Sabat" [Surabaya: Momentum])

Selasa, 29 Juli 2014

Kalimat Penting: Beth Moore: Malu Membagikan Iman?

"Alasan utama kita merasa malu dalam membagikan iman kita adalah karena kita seringkali hanya memiliki sedikit untuk dibagikan".

(dari buku "Berdoa Sesuai Firman" [Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab])

Kalimat Penting: Beth Moore: Iman vs Kepercayaan Diri

"Iman bukanlah memercayai kepercayaan diri sendiri yang tak tergoncangkan. Iman memercayai Allah yang tidak tergoncangkan ketika sekeliling saya bergoncang dan gemetar".

(dari buku "Berdoa Sesuai Firman" [Persekutuan Pembaca Alkitab])

Senin, 28 Juli 2014

Pdt. Stephen Tong: Panggilan Hamba Tuhan & Kesulitan

Pertanyaan: Mungkinkah panggilan Tuhan pada seorang untuk jadi hamba-Nya batal, karena kesulitan yang dia alami dalam hidupnya?

Jawaban Pdt. Stephen Tong:
Tidak! Hanya mungkin sedikit lambat. Itu sebabnya, betapa pun sulit hidupmu, menengadah lah terus kepada Tuhan dan bersandar pada-Nya yang memanggilmu. Saya sendiri sudah menjadi piatu sejak usia tiga tahun, tetapi di usia tujuh puluh tahun masih bisa melakukan banyak perkara untuk Tuhan. Padahal waktu saya muda, tak punya uang untuk studi di luar negeri. Hidup susah, bahkan pernah waktu diutus untuk menghadiri satu Konferensi Teologi di Hongkong bersama Pdt. Peter Wongso, saat membuat paspor, beliau yang sudah WNI hanya perlu membayar sepuluh ribu rupiah. Tetapi saya yang saat itu masih berstatus stateless, belum punya WNI harus membayar lima puluh ribu rupiah. Identik dengan lima bulan honor saya. Tetapi ceramah yang saya sampaikan di sana menjadi berkat besar. Meski setelah pulang saya harus hidup dengan hemat sekali, tapi saya bersukacita. Sungguh, ada banyak kesusahan yang tidak kalian ketahui. Tetapi Tuhan terus memimpin sampai hari ini. Di mana orang memandang saya lebih kaya [secara rohani] dari siapapun. Semua itu adalah anugerah Tuhan, yang tidak pernah menelantarkan orang yang benar-benar mau bersandar pada-Nya.

(dari Ringkasan Khotbah GRII Pusat 8 Mei 2011)

Pdt. Stephen Tong: Benda Seni, Musik Klasik & Iman Kristen

Pertanyaan: Benarkah iman Kristen dapat bertumbuh lewat kebudayaan seperti musik, benda peninggalan purba...?

Jawaban Pdt. Stephen Tong:
Ini adalah  pertanyaan yang sangat bagus. Musik, seni... yang terindah harus untuk Tuhan. Itu sebab, kemarin malam saya masih "lembur" untuk memajang patung-patung Budha dari Tibet. Mungkin kau bertanya: apa hubungan antara patung yang wajahnya begitu menakutkan yang bersetubuh dengan perawan yang muda belia itu dengan iman Kristen? Patung itu diletakkan di [museum], bukan untuk meningkatkan iman Kristenmu. Melainkan menyadarkan kita: selain Yesus Kristus tidak ada orang yang sungguh-sungguh suci. Bahkan dewa yang dijunjung tinggi dan disembah orang pun bersetubuh dengan perawan muda.

(Memang seharusnya saya sendiri yang memberi penjelasan akan semua benda yang ada di [museum]. Tapi saya tak mungkin punya waktu untuk itu. Maka saya menuliskan keterangan, kalian dapat membacanya. Dan kalau mungkin, bacalah buku-buku agar dapat mengerti lebih dalam).

Jadi, lewat musik, kita melihat kemuliaan Tuhan. Dan lewat membandingkan musik-musik yang ada, kita menyadari betapa indah dan bernilainya musik Kristiani. Begitu juga lewat membedakan lukisan yang mengandung pengertian iman Kristen, kita jadi lebih cerdas. Karena semua itu adalah mandat budaya. Di mana prinsip dasarnya: biarlah Kristus jadi yang terutama, ditinggikan di segala bidang kebudayaan: politik, etika, pendidikan, sastra, filsafat...
...
Maka symphoni, museum, sekolah, yang saya dirikan bukan asal-asalan, juga bukan untuk cari uang, melainkan untuk memuliakan Tuhan...

(dari Ringkasan Khotbah GRII Pusat 8 Mei 2011)

Minggu, 27 Juli 2014

Kalimat Penting: Paradoks Kebebasan-Perbudakan

"Ketika seseorang diselamatkan oleh Kristus, ia tidak lagi menjadi budak dosa tetapi menjadi budak kebenaran. Orang yang sudah diselamatkan itu dengan bebas dan rela menyerahkan diri untuk menjadi budak kebenaran, hamba Kristus. Inilah paradoks kebebasan-perbudakan".

Kalimat Penting: Paradoks Kesempitan-Kelimpahan Hidup

"Pada waktu Paulus berkata, "bagiku hidup adalah Kristus", ia sedang menyempitkan hidupnya kepada Kristus yang limpah. Inilah paradoksnya definisi hidup Paulus".

Sabtu, 26 Juli 2014

Ayat-Ayat: Akuilah Dia

[Amsal 3:6 dalam berbagai terjemahan]

(ASV)  In all thy ways acknowledge him, And he will direct thy paths.

(ESV)  In all your ways acknowledge him, and he will make straight your paths.

(IBIS)  Ingatlah pada TUHAN dalam segala sesuatu yang kaulakukan, maka Ia akan menunjukkan kepadamu cara hidup yang baik.

(ITB)  Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

(KJV)  In all thy ways acknowledge him, and he shall direct thy paths.

Ayat-Ayat: Percaya Kepada Tuhan

[Amsal 3:5 dalam berbagai terjemahan]

(ASV)  Trust in Jehovah with all thy heart, And lean not upon thine own understanding:

(ESV)  Trust in the LORD with all your heart, and do not lean on your own understanding.

(IBIS)  Percayalah kepada TUHAN dengan sepenuh hatimu, dan janganlah mengandalkan pengertianmu sendiri.

(ITB)  Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

(KJV)  Trust in the LORD with all thine heart; and lean not unto thine own understanding.


Jumat, 25 Juli 2014

O. Hallesby: Ketenangan (2)

Ia mengalami kebenaran ucapan Yesus bahwa orang yang lemah lembut akan diberkati. Berlawanan dengan kebiasaan, ia justru mengalami sukacita dalam membiarkan dirinya direndahkan orang lain.

Yang menjadi sumber sukacita bagi dia adalah persekutuannya dengan Tuhan. Ia tidak pernah merasakan begitu menyatu dengan Tuhan seperti ketika ia sedang mengalami kehinaan. Ia mengangkat salibnya yang kecil dan berjalan mengikuti jejak Tuhan Yesus dengan senang hati, aman dan penuh sukacita, sambil merasakan bahwa salibnya telah menyatu dengan Kristus, dan bahwa memikul salib memberi sukacita dan kekuatan dalam kehidupan Kristen, yang sebelumnya tidak dikenalnya dalam menanggung beban hidup sehari-hari.

Pada saat yang sama, membawa segala sesuatu ke bawah penilaian Allah adalah satu sukacita bagi dia. Bila orang lain salah paham terhadap dia dan mengabaikan dia, ia akan kembali menghadap Allah. Dan apabila ia telah menempatkan dirinya serta semua maksud hatinya di hadapan Allah, ia akan mengalami suatu perasaan aman yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, teristimewa dalam waktu di mana perhatian dan kebaikan hati orang terhadapnya hampir saja menghalangi dia untuk mendapatkan perkenanan Allah di dalam segala hal.

(dari buku "Di Bawah Naungan Sayap-Nya" [Jakarta: Gunung Mulia])

O. Hallesby: Ketenangan (1)

Cinta akan kehormatan membuat kita gelisah, letih lesu. Itulah yang membuat kehidupan orang yang selalu berjuang demi kehormatan itu menjadi begitu menyedihkan.

Ia selalu kuatir kalau-kalau ia tidak akan dipandang atau diperhatikan, kalau-kalau ia gagal membuat hal yang mengesankan, gagal meraih keberhasilan dan di atas segalanya gagal maju. Kegelisahan yang sedikit banyak ia sadari itu memenuhi jiwanya sepanjang waktu.

Orang yang memiliki keberanian untuk direndahkan dan tidak diperhatikan, bebas dari kekuatiran yang menggerogoti tersebut. Ia benar-benar mengalami ketenangan yang telah Yesus janjikan bagi orang yang lemah lembut. Ia menemukan ketenangan di dalam kenyataan bahwa orang tidak menganggap dia lebih tinggi dari apa adanya.

Biasanya orang memang suka salah anggap. Ia menyadarinya karena ia telah memiliki keberanian untuk memandang dirinya di bawah terang yang benar. Ia sering merasa sedih bila menyadari bahwa orang telah menaksir dia lebih tinggi sehingga mau berharap lebih dari dari dia.

Karena itu, ia akan mengalami ketenangan dan sukacita yang luar biasa bila orang tidak menganggap dia lebih dari apa adanya, dan dengan demikian ia juga boleh segera menyadari akan kenyataan bahwa ia memiliki kesanggupan yang lebih dari apa yang diduga orang.

bersambung...

(dari buku "Di Bawah Naungan Sayap-Nya" [Jakarta: Gunung Mulia])

Kamis, 24 Juli 2014

Harry Blamires: Orang Kristen & Demokrasi (2)

Prinsip demokrasi membuktikan bahwa setiap orang bisa menyalahgunakan kekuasaan sehingga kekuasaan tidak boleh diletakkan di dalam tangan siapa pun tanpa dibatasi. Dasar bagi prinsip demokrasi adalah doktrin Kristen tentang dosa asal. Kita semua bisa rusak, dan menjalankan kekuasaan atau otoritas atas orang lain memberikan kita kemungkinan untuk rusak dan menyalahgunakannya. Semakin sedikit kekuasaan permanen ada di tangan seseorang, semakin baik. Jadi, orang Kristen menyambut demokrasi bukan karena semua orang diberkati dengan penilaian yang baik; orang Kristen menyambut demokrasi karena mereka tahu bahwa semua orang bisa jatuh ke dalam pencobaan dan penyalahgunaan kekuasaan.

(dari buku "Pemikiran Pasca-Kristen" [Surabaya: Momentum])

Harry Blamires: Orang Kristen & Demokrasi (1)

Dengan kata lain demokrasi diperlukan karena adanya sesuatu pada demokrasi itu yang dapat menjaga kita. "Semua kekuasaan akan disalahgunakan, dan kekuasaan yang absolut akan disalahgunakan secara absolut". Praktik demokrasi melindungi kita dari penyalahgunaan kekuasaan dan tirani, karena demokrasi memampukan kita untuk menyingkirkan pemerintah yang akan menyalahgunakan kekuasaan jika ia tidak dibatasi. Jadi, prinsip demokrasi tidak dengan sendirinya membuktikan bahwa setiap orang begitu kompeten sehingga opininya harus harus ditindaklanjuti. 

bersambung...

(dari buku "Pemikiran Pasca-Kristen" [Surabaya: Momentum])

Rabu, 23 Juli 2014

J. C Ryle: Apakah Dosa Isteri Lot? (2)

Ketiga, menoleh ke belakang mengungkapkan ketidakpercayaan yang angkuh. Rupanya isteri Lot meragukan bahwa Allah akan melakukan apa yang sudah Ia katakan, yaitu menghancurkan Sodom. "Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah" (Ibr. 11:6). Bila ada orang yang berpikir bahwa ia tahu lebih baik dari pada Allah, maka jiwa mereka berada dalam bahaya besar. Jika kita tidak dapat memahami alasan Allah mengizinkan hal-hal tertentu terjadi dalam hidup kita, maka kewajiban kita ialah berdiam diri dan percaya.

Keempat, menoleh ke belakang mengungkapkan kecintaan rahasia terhadap materialisme dunia ini. Ia tidak bisa meninggalkan rumahnya tanpa melihat kembali walau hanya sekilas. Keinginan-keinginan hatinya berada di Sodom, meskipun tubuhnya sekarang berada di luar kota itu. Matanya tertuju ke tempat di mana hartanya berada, seperti jarum kompas yang selalu menunjuk ke utara. "Persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah" (Yak. 4:4). "Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu" (1 Yoh. 2:15).

(dari buku "Aspek-Aspek Kekudusan" [Surabaya: Momentum])

J. C Ryle: Apakah Dosa Isteri Lot? (1)

Kita membaca bahwa "isteri Lot... menoleh kebelakang, lalu menjadi tiang garam" (Kej. 19:26). Apakah menoleh kebelakang kelihatan sebagai dosa kecil? Begitulah yang dirasakan oleh sebagian orang. Tetapi ada banyak hal yang tersimpan dalam pandangan mata isteri Lot dari pada yang kita kira.

Pertama, menoleh ke belakang mengungkapkan karakternya yang sesungguhnya. Hal-hal kecil seringkali memperlihatkan dengan lebih baik keadaan hati kita dari pada hal-hal besar. Gejala-gejala yang kecil bisa menjadi tanda adanya penyakit yang berat. Satu pandangan mata bisa memperlihatkan keadaan hati seseorang - lihat Matius 5:28.

Kedua, menoleh ke belakang mengungkapkan ketidaktaatannya. Peringatan malaikat sudah jelas, "janganlah menoleh ke belakang!" Istri Lot tidak menurut. Bila Allah berbicara dengan jelas lewat firman-Nya di dalam Kitab Suci, maka kewajiban kita pun menjadi jelas.

bersambung...

(dari buku "Aspek-Aspek Kekudusan" [Surabaya: Momentum])

Selasa, 22 Juli 2014

Cornelius van Til: Alkitab & Kedaulatan Allah

Doktrin pengilhaman Alkitab yang infallible [tidak bisa bersalah] tercakup di dalam doktrin kedaulatan Ilahi. Allah tidak mungkin berdaulat di dalam kekuasaan-Nya atas umat manusia yang rasional jika Ia tidak berdaulat di dalam wahyu-Nya mengenai diri-Nya sendiri kepada umat manusia tersebut. Jika Allah berdaulat di dalam keberadaan, maka sudah pasti Ia juga Ia berdaulat di dalam bidang pengetahuan.

(teks dari John Frame, "Cornelius van Til" [Surabaya: Momentum])

Cornelius van Til: Anugerah Umum Terus Berkurang

Seluruh anugerah umum merupakan anugerah yang terdahulu. Keumumannya terletak di dalam keterdahuluannya... Anugerah umum ini berkenaan dengan seluruh dimensi kehidupan tetapi anugerah umum ini terus berkurang seiring berjalannya sejarah. Pada bagian awal sejarah, terdapat banyak anugerah umum. Terdapat suatu natur bersama yang baik di bawah kemurahan umum Allah. Tetapi anugerah-ciptaan ini menuntut tanggapan, ia tidak bisa tetap bertahan apa adanya. Anugerah ini bersifat bersyarat, pembedaan harus terjadi dan memang terjadi. Pembedaan ini pertama-tama datang dalam bentuk suatu penolakan umum terhadap Allah. Anugerah umum memang terus berlanjut; tetapi sekarang ia berada di level yang lebih rendah; anugerah ini memang panjang sabar agar manusia bisa dibawa kepada pertobatan.
...
(tetapi ia akan terus berkurang dengan semakin bergulirnya sejarah. Bersama setiap tindakan bersyarat, signifikansi yang tersisa dari kebersyaratan ini semakin berkurang. Allah membiarkan manusia untuk mengikuti jalan penolakan terhadap-Nya yang mereka pilih sendiri ini dengan semakin cepat dari pada sebelumnya, ke arah penggenapan akhir. Allah meningkatkan sikap murka-Nya terhadap kaum tertolak seiring berlalunya waktu, sampai tiba di akhir waktu, yaitu di saat penggenapan yang hebat dari sejarah, kondisi mereka telah menyusul keadaan mereka.

(teks dari John Frame, "Cornelius van Til" [Surabaya: Momentum])

Senin, 21 Juli 2014

Ayat-Ayat: Kuasa Dalam Surat Roma (2)

Rom_7:1  Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, --sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum--bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup? 

Rom_7:14  Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa. 

Rom_8:3  Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, 

Rom_8:39  atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. 

Rom_9:17  Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi." 

Rom_9:22  Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan-- 
Rom_11:23  Tetapi merekapun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali. 

Rom_14:4  Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri. 

Rom_15:19  oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah memberitakan sepenuhnya Injil Kristus. 

Rom_16:25  Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, --menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya, 

Ayat-Ayat: Kuasa Dalam Surat Roma (1)

Rom_1:4  dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. 

Rom_3:9  Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa, 

Rom_4:21  dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. 

Rom_5:14  Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. 

Rom_5:15  Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. 

Rom_5:17  Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. 

Rom_5:21  supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan 
berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. 

Rom_6:6  Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. 

Rom_6:9  Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. 

Rom_6:12  Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. 

Rom_6:14  Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. 


Minggu, 20 Juli 2014

Kalimat Penting: Oswald Chambers: Doa Orang Kudus

"Doa orang kudus tidak pernah mementingkan diri sendiri, melainkan selalu mementingkan Allah".

"Berhenti berdoa tentang diri Anda sendiri dan mulai mendoakan orang lain sebagai hamba-hamba Yesus. Itulah arti sesungguhnya menjadi roti yang dipecahkan dan anggur yang dicurahkan".

"Alasan doa adalah hubungan yang intim dengan Bapa".

(dari buku "Berdoa: Sebuah Tugas Yang Kudus" [Batam: Interaksara])

Kalimat Penting: Oswald Chambers: Doa Yesus & Doa Roh Kudus

"Allah menempatkan kita ke dalam situasi-situasi di mana Ia dapat menjawab doa Anak-Nya dan doa Roh Kudus".

[Tuhan Yesus berdoa syafaat di sebelah kanan Allah Bapa, khususnya dalam konteks serangan, godaan dan tuduhan setan bagi orang percaya. Roh Kudus bersyafaat dari dalam hati orang percaya (Rm 8:26) dalam konteks penderitaan].

(dari buku "Berdoa: Sebuah Tugas Yang Kudus" [Batam: Interaksara])

Sabtu, 19 Juli 2014

Kalimat Penting: John Stott: Ibadah Gereja Yang Hidup

"Ibadah adalah kewajiban gereja yang pertama dan utama".

"Ibadah kita adalah tanggapan terhadap firman Allah".

"Ibadah yang menyenangkan Tuhan dipersembahkan bersama-sama oleh umat-Nya".

(dari buku "The Living Church" [Jakarta: Gunung Mulia])

Kalimat Penting: John Stott: Roh Kebenaran Bekerja

"Di manapun Roh Kebenaran bekerja, kebenaran menjadi pokok persoalannya".

"Gereja yang hidup adalah gereja yang belajar".

(dari buku "The Living Church" [Jakarta: Gunung Mulia])

Jumat, 18 Juli 2014

Kalimat Penting: Kelemahan Manusia & Belas Kasihan Tuhan

"Setiap hari kita berhadapan dengan banyak sekali kelemahan kita. Di sini kita belajar satu hal: tidak ada satu area pun dalam hidup kita yang tidak memerlukan belas kasihan Tuhan. Setiap inci dan setiap menit dalam hidup kita memerlukan belas kasihan Tuhan".

Kalimat Penting: Enak Sebentar Tapi...

"Dosa selalu mempunyai sifat ini: enak sebentar tetapi penyesalan dan kerugian seumur hidup. Orang yang berhubungan seks sebelum nikah, menikmati kesenangan sementara yang berdosa hanya berapa menit, tetapi rongrongan perasaan bersalah ditambah kebohongan menghadapi pertanyaan anak akan berlangsung seumur hidup".

Kamis, 17 Juli 2014

Pasangan Muda, Perhatikanlah Ini! (2)

[Norman Wright menuliskan beberapa petunjuk untuk pasangan yang akan menikah:]

Pertama, para pasangan sebaiknya jangan dulu mengumumkan pertunangan atau menentukan tanggal pernikahan paling tidak sebelum mereka mengikuti setengah dari seluruh jadwal konseling pranikah [atau kelas pembinaan pranikah].

Kedua, para pasangan harus memikirkan dampak yang ditimbulkan atas keputusan-keputusan yang dibuat mereka mengenai masalah anak-anak.

Ketiga, ketidakseimbangan rohani merupakan hal yang paling ingin dijumpai pada banyak pasangan dewasa ini.

Keempat, sumber konflik lainnya yang sering muncul adalah sifat ketergantungan kepada orang tua salah satu atau kedua pihak.

Kelima, banyak orang tua yang penuh kasih di Amerika Serikat rela membayarkan biaya mengikuti konseling pernikahan demi anak mereka.

[dari buku James Dobson, "Cinta Kasih Seumur Hidup" [Bandung: Kalam Hidup])

Pasangan Muda, Perhatikanlah Ini! (1)

[James Dobson menulis sejumlah pertanyaan untuk didiskusikan dan dipertimbangkan di hadapan seorang konselor pernikahan atau seorang pendeta:]

Di manakah kalian akan tinggal setelah menikah?

Apakah pengantin perempuan akan bekerja? Berapa lama?

Apakah kalian berencana untuk mempunyai anak? Berapa banyak? Kapan? Berapa tahun jaraknya?

Apakah istri akan kembali bekerja setelah anak-anak lahir? Setelah berapa lama?

Bagaimana anak-anak tersebut didisiplin? Diberi makan? Disekolahkan?

Gereja mana yang akan kalian kunjungi?

Apakah ada perbedaan-perbedaan teologis yang harus dipertimbangkan?

Dalam hal apakah peranan kalian akan berubah?

Bagaimana tanggapan kalian pada mertua?

Di manakah kalian akan menghabiskan masa liburan Natal dan Paskah?

Bagaimana keputusan-keputusan yang menyangkut masalah keuangan di ambil?

Siapa yang akan menulis dan menandatangani buku cek? [ATM, kartu kredit?]

Bagaimana pendapat kalian mengenai utang-piutang?

Apakah kalian akan membeli mobil dengan cara meminjam uang? Kapan? Mobil yang bagaimana?

Seberapa jauhkah tindakan keintiman seksual yang kalian lakukan sebelum menikah?

Seandainya teman-teman pihak pengantin perempuan sama sekali berlainan dengan teman-teman pengantin laki-laki, bagaimana kalian akan saling berhubungan? Hal-hal apakah yang paling ditakuti dar tunangan Anda?

Apakah yang Anda harapkan dari dia?

(dari buku "Cinta Kasih Seumur Hidup" [Bandung: Kalam Hidup])

Rabu, 16 Juli 2014

Pdt. Stephen Tong: Firman Allah & Hati Nurani (2)

1 Petrus 1:22 [Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.]

Kita telah menyucikan diri karena taat kepada kebenaran. Di dalam ayat ini ditegaskan lebih jauh lagi yaitu bukan sekadar mendengar atau membaca firman, tetapi taat. Setelah mendengar, mengerti, apakah kita menaati dan tunduk kepada firman. Tanpa taat kepada firman, tidak mungkin hidup menjadi suci. Firman akan menjadikan kita suci dari kelakuan yang jahat.

Yohanes 17:17 [Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.]

Ayat ini merupakan perkataan Yesus yang merupakan doa-Nya kepada Bapa bagi gereja-Nya. Kebenaran bukan berada di tempat atau buku-buku lain dari tokoh-tokoh besar dunia. Kebenaran hanya ada di dalam Alkitab.

(dari buku "Roh Kudus, Suara Hati Nurani & Setan" [Surabaya: Momentum])

Pdt. Stephen Tong: Firman Allah & Hati Nurani (1)

Seluruh Kitab Suci mengatakan pembersihan hati nurani hanya dilakukan oleh tiga kekuatan saja [Firman Allah, Darah Yesus dan Roh Kudus], tidak lebih tidak kurang. Firman Tuhan merupakan faktor pertama untuk membersihkan kita dari dosa. Hal ini jelas dicatat di beberapa bagian penting, seperti:

Mazmur 119 [Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.].

Alkitab akan menghindarkan kita dari berbuat dosa, sebaliknya perbuatan dosa akan menghindarkan kita dari membaca Alkitab. Bagi orang yang memelihara firman, maka firman itu akan tersimpan di dalam hatinya dan pada saat-saat tertentu akan muncul untuk memberi kekuatan melawan perbuatan dosa. Heran sekali, jika kita sering kali menghafalkan ayat-ayat firman Tuhan yang penting, maka pada saat kita digoda oleh setan, langsung muncul satu kalimat dari ayat Alkitab untuk memberi kekuatan kepada kita untuk melawan setan.

bersambung...

(dari buku "Roh Kudus, Suara Hati Nurani & Setan" [Surabaya: Momentum])

Selasa, 15 Juli 2014

Ayat-Ayat: Bermegah Dalam Surat-Surat Paulus (2)

2Ko_10:13  Sebaliknya kami tidak mau bermegah melampaui batas, melainkan tetap di dalam batas-batas daerah kerja yang dipatok Allah bagi kami, yang meluas sampai kepada kamu juga.

2Ko_10:15  Kami tidak bermegah atas pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain di daerah kerja yang tidak dipatok untuk kami. Tetapi kami berharap, bahwa apabila imanmu makin bertumbuh, kami akan mendapat penghormatan lebih besar lagi di antara kamu, jika dibandingkan dengan daerah kerja yang dipatok untuk kami.

2Ko_10:16  Ya, kami hidup, supaya kami dapat memberitakan Injil di daerah-daerah yang lebih jauh dari pada daerah kamu dan tidak bermegah atas hasil-hasil yang dicapai orang lain di daerah kerja yang dipatok untuk mereka.

2Ko_10:17  "Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

2Ko_11:30  Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.

2Ko_12:9  Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Gal_6:14  Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.

Flp_2:16  sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

Flp_3:3  karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.

2Tes_1:4  sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita:

Ayat-Ayat: Bermegah dalam Surat-Surat Paulus (1)

Rom_2:23  Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?

Rom_3:27  Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!

Rom_4:2  Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah.

Rom_5:2  Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.

Rom_5:3  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,

Rom_5:11  Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.

Rom_15:17  Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah.

1Ko_1:31  Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

2Ko_1:14  seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

2Ko_5:12  Dengan ini kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi kepada kamu, tetapi kami mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami, supaya kamu dapat menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah.


Senin, 14 Juli 2014

Kalimat Penting: Blaise Pascal: Mengenal Allah Dengan Benar (2)

"Mengenal keadaan kita yang menyedihkan tanpa mengenal Allah menyebabkan rasa putus asa".

"Mengenal Yesus Kristus membawa keseimbangan karena Ia menunjukkan kepada kita baik Allah maupun keadaan kita yang menyedihkan itu".

(dari buku Tony Lane, "Runtut Pijar" [Jakarta: Gunung Mulia])

Kalimat Penting: Blaise Pascal: Mengenal Allah Dengan Benar (1)

"Bukan saja tidak mungkin, tetapi tidak ada manfaatnya untuk mengenal Allah tanpa Kristus".

"Mengenal Allah tanpa mengenal keadaan kita yang menyedihkan hanya membawa kita kepada kesombongan".

(dari buku Tony Lane, "Runtut Pijar" [Jakarta: Gunung Mulia])

Minggu, 13 Juli 2014

Kalimat Penting: Yang Dikuatirkan Jarang Terjadi

"Mayoritas hal-hal yang dikuatirkan justru jarang terjadi".

[Dr. Walter Cavert melaporkan bahwa dalam penelitian tentang kekuatiran, hanya 8% dari hal-hal yang dikuatirkan adalah hal-hal yang masuk akal untuk dipikirkan. Sisanya 92% adalah hal-hal yang berupa khayalan yang tidak pernah terjadi dan di luar kendali manusia. Kerap, kekuatiran terjadi karena imajinasi manusia akibat pembentukan lingkungan, media dan masa kecil].

Kalimat Penting: Beda Kemunafikan & Kekuatiran

"Perbedaan kemunafikan dan kekuatiran adalah kemunafikan menuntut perhatian dari orang lain sedangkan kekuatiran menuntut perhatian kepada diri sendiri".

(insipirated by Sinclair Ferguson)

Sabtu, 12 Juli 2014

Tony Lane: Reformasi John Wycliffe (2)

[John Wycliffe (1324-1384), teolog Inggris, Reformator sebelum Martin Luther dan John Calvin mengkritik gereja Katolik pada tahun 1500an]

Dengan memuliakan Alkitab, Wycliffe juga menurunkan derajat paus. Dalam karya tahun 1379, yang berjudul "De Potentate Papae" (Kekuasaan Paus), ia menunjukkan bahwa kepausan adalah jabatan yang dilembagakan oleh manusia, bukan oleh Allah. sebagaimana William dari Ockham sebelumnya, ia mengemukakan bahwa kuasa paus tidak mencakupi pemerintah sekuler. Selanjutnya kuasa paus tidak datang langsung dari jabatannya, tetapi tergantung apakah ia mempunyai sifat-sifat moral seperti Petrus. 

Seorang paus yang tidak mengikuti Yesus Kristus adalah Antikristus (Kristus gadungan yang disebut dalam Perjanjian Baru, yang adalah musuh kebenaran). Belakangan Wycliffe melangkah lebih jauh lagi dan sama sekali menolak kepausan karena melihat semua paus (bukan saja para paus yang tidak baik) sebagai Antikristus. 

(dari buku "Runtut Pijar" [Jakarta: Gunung Mulia])

Tony Lane: Reformasi John Wycliffe (1)

[John Wycliffe (1324-1384), teolog Inggris, Reformator sebelum Martin Luther dan John Calvin mengkritik gereja Katolik pada tahun 1500an]

Wycliffe hanya satu di antara sekian banyak orang yang menyerang korupsi dan kesewenangan di gereja. Akan tetapi dia orang yang penting waktu itu, yang menyelidiki praktek-praktek tersebut dan menyerang doktrin-doktrin Katolik pada saat itu yang melatarbelakanginya. 

Wycliffe memutuskan hubungan dengan tradisi Katolik ketika ia memilih Alkitab sebagai kewibawaan terakhir dalam mencari penyelesaian masalah. Pada tahun 1378 ia menulis "De Veritate Sacrae Scripturae" (Kebenaran Kitab Suci), yang di dalamnya ia menggambarkan Alkitab sebagai norma yang paling akhir dan tuntas. Norma itu yang harus dipakai untuk menguji gereja, tradisi, konsili bahkan paus sendiri. 

Alkitab memuat segala sesuatu yang perlu untuk diselamatkan tanpa ditambah-tambah dengan tradisi-tradisi. Selain itu, semua orang Kristen harus membacanya sendiri, bukan hanya rohaniawan. Untuk maksud itu, Wycliffe mendesak agar Alkitab diterjemahkan ke dalam bahasa sehari-hari zaman itu. Ia juga menyuruh "pengkhotbah-pengkhotbah" miskin sebagai penginjil membawa Alkitab dan mengkhotbahkannya. Dalam hal ini mereka mirip dengan anggota-anggota ordo pengemis sebelumnya, kecuali dalam sikap mereka melawan penguasa-penguasa gereja. 

bersambung...

(dari buku "Runtut Pijar" [Jakarta: Gunung Mulia])

Jumat, 11 Juli 2014

Kalimat Penting: J. I Packer: Berdoa & Kedaulatan Allah

"Jadi, dengan berdoa bagi pertobatan orang lain dan dengan bersyukur atas pertobatan Anda sendiri, Anda mengakui kedaulatan anugerah Allah. Semua orang Kristen di mana pun melakukan hal yang sama".

(dari buku "Penginjilan dan Kedaulatan Allah" [Surabaya: Momentum])

Kalimat Penting: J. I Packer: Bersyukur & Kedaulatan Allah

"Jadi, cara anda memandang dan bersyukur atas pertobatan Anda telah menunjukkan bahwa Anda mengakui kedaulatan anugerah ilahi. Setiap orang Kristen di dunia ini melakukan hal yang sama".

(dari buku "Penginjilan dan Kedaulatan Allah" [Surabaya: Momentum])

Kamis, 10 Juli 2014

Donald Guthrie: Allah Nenek Moyang Israel

Beberapa kali Allah disebut secara khusus sebagai Allah Abraham, Ishak dan Yakub (Mat. 8:11; 22:32; Mrk. 12:26; Luk. 20:37; Kis. 3:13; 7:32). Demikian Ia juga disebut "Allah nenek moyang kita" dalam Kisah Para Rasul 22:14. Dalam kalangan Yahudi, penggambaran hubungan Allah dengan para bapa leluhur memberikan memberikan arti yang sangat penting.

Hubungan itu menonjolkan Allah yang jauh lebih besar dari pada suatu ilah kesukuan saja. Hal itu menunjukkan bahwa sikap Allah diakui masih sama seperti apa yang terlihat dahulu ketika Allah memperlakukan nenek moyang bangsa Yahudi dengan ramah. Hubungan itu menekankan kesinambungan antara penyataan Kristen dan PL.

(dari buku "Teologi PB 1" [Jakarta: Gunung Mulia]

Donald Guthrie: Alfa dan Omega

Sebutan mengenai Allah ini hanya terdapat dalam Wahyu 1:8 dan 21:6. Dalam bagian akhir kitab Wahyu, sebutan ini juga digunakan kepada Kristus (22:13). Harus dipahami bahwa sebutan ini merupakan bentuk kiasan yang mempunyai arti mencakup segala sesuatu, dengan demikian sebutan ini berarti bahwa baik awal maupun akhir dan segala sesuatu di antaranya harus dihubungkan dengan Allah.

Arti ungkapan ini terutama dapat dirasakan dalam kitab yang begitu banyak membahas tentang zaman akhir. Dalam sebutan ini, terkandung pengertian bahwa seluruh perjalanan sejarah dipandang sebagai aktivitas Allah. Tidak ada masa-masa dalam sejarah, di luar penyertaan Alah. Hal ini erat kaitannya dengan pengertian mengenai Allah Pencipta.

("Teologi PB 1" [Jakarta: Gunung Mulia])

Rabu, 09 Juli 2014

Ayat-Ayat: Pemerintah Yang Baik Menurut Amsal (2)

[Versi Bahasa Indonesia Sehari-Hari]

20:28  Kalau raja memerintah dengan kasih, jujur dan adil, maka ia akan tetap berkuasa.

22:11  Orang yang menyukai ketulusan dan yang manis bicaranya, akan menjadi sahabat raja.

25:2  Allah diagungkan karena apa yang dirahasiakan-Nya; raja dihormati karena apa yang dapat diterangkannya.

29:14  Kalau raja membela hak orang lemah, bertahun-tahun ia akan memerintah.

31:3  Janganlah memboroskan tenagamu atau menghamburkan kekuatanmu kepada wanita. Sudah banyak raja yang hancur karena wanita.

31:5  Sebab, apabila raja minum minuman keras, ia lupa akan hukum dan tidak menghiraukan hak orang lemah.

Ayat-Ayat: Pemerintah Yang Baik Menurut Amsal (1)

[Versi Bahasa Indonesia Sehari-Hari]

14:28  Kejayaan raja terletak pada jumlah rakyatnya; tanpa rakyat ia tidak dapat berkuasa.

14:35  Raja senang kepada pegawai yang cakap; tapi ia marah kepada pegawai yang tak dapat menjalankan tugas.

16:15  Kebaikan hati raja mendatangkan hidup sejahtera, seperti awan menurunkan hujan di musim kemarau.

19:12  Murka raja seperti auman singa; kebaikan raja seperti embun yang membasahi tumbuh-tumbuhan.

20:8  Bila raja duduk di kursi pengadilan, ia dapat melihat semua yang jahat.

20:26  Raja yang bijaksana tahu siapa orang yang jahat; ia akan menghukum mereka tanpa ampun.

Selasa, 08 Juli 2014

Matthew Henry: Tangan Besi vs Hati Hamba (2)

[Mar 10:42  Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Mar 10:43  Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
Mar 10:44  dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. ]

Janganlah ada di antara kamu yang berlaku demikian [bertangan besi]; mereka yang ada di bawah kekuasaanmu harus menjadi seperti domba di tangan gembala, yang melindungi dan memberi mereka makan, dan menjadi pelayan bagi mereka, dan bukanlah seperti kuda yang berada di bawah perintah penunggangnya, yang mempekerjakan dan memukul mereka dan mendapatkan untung dari pekerjaan mereka.

Ia yang berkehendak menjadi besar dan terkemuka, yang berusaha mendapatkan kemuliaan dan kekuasaan duniawi, hendaklah menjadi hamba untuk semuanya, menjadi hina dan rendah di mata semua orang yang baik dan bijaksana, karena ia yang meninggikan dirinya akan direndahkan. Aatau lebih tepat lagi, "Ia yang sungguh-sungguh ingin menjadi besar dan terkemuka, harus bersedia untuk berbuat kebaikan bagi semua orang, harus merendahkan diri, untuk melakukan berbagai pelayanan yang paling hina dan mengerjakan semua pelayanan yang paling sulit. Mereka yang melakukannya tidak hanya akan sangat dihormati dalam kehidupan yang akan datang, tetapi juga menjadi sangat terpuji dalam kehidupan sekarang ini, karena sangat berguna".

(dari buku "Tafsiran Matthew Henry: Injil Markus" [Surabaya: Momentum])

Matthew Henry: Tangan Besi vs Hati Hamba (1)

[Mar 10:42  Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Mar 10:43  Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
Mar 10:44  dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.]

Bahwa umumnya kekuasaan disalahgunakan dalam dunia ini (ay. 42). Mereka yang memerintah bangsa-bangsa, yang mempunyai nama dan jabatan sebagai pemerintah, memerintah rakyat dengan tangan besi, maksudnya semua yang mereka lakukan dan kehendaki sama sekali bukan untuk melindungi rakyat dan menyediakan kesejahteraan bagi mereka, tetapi untuk berkuasa atas mereka. Para penguasa ini harus ditaati, bertindak sewenang-wenang, dan menginginkan segala-galanya. "Sic volo, sic jubeo, stat pro ratione voluntas" [apa yang aku kehendaki, itulah yang aku perintahkan; kesenangan hatiku, itulah yang menjadi hukumku].

Yang mereka perdulikan adalah apa yang dapat mereka peroleh melalui penaklukan mereka untuk mendukung kebesaran dan kemegahan mereka, dan bukan ap ayang akan mereka lakukan bagi rakyat.

bersambung...

(dari buku "Tafsiran Matthew Henry: Injil Markus" [Surabaya: Momentum])

Senin, 07 Juli 2014

Kalimat Penting: Jangan Bersandar Kepada Capres

"Bagaimanapun para capres/cawapres adalah manusia yang terbatas. Kalau kita menggantungkan seluruh nasib bangsa pada seorang capres/cawapres, kita salah besar dan akan kecewa berat".

Kalimat Penting: Capres & Hati-Hati Bicara

"Berhati-hatilah bicara dalam keadaan apapun. Kadang-kadang buahnya dipetik setelah waktu yang lama. Pada waktu itu, kita akan sangat menyesal mengapa dulu berbicara seperti itu. Inilah yang kita pelajari dari para capres/cawapres".

Minggu, 06 Juli 2014

Ayat-Ayat: Penghiburan Tuhan (Roma 8 - BIS - 2)

Rom 8:19  Seluruh alam menunggu dengan sangat rindu akan saatnya Allah menyatakan anak-anak-Nya.

Rom 8:20  Sebab alam sudah dibiarkan untuk menjadi rapuh, bukan karena kemauannya sendiri, tetapi karena Allah membiarkannya demikian. Meskipun begitu ada juga harapan ini:

Rom 8:21  bahwa pada suatu waktu alam akan dibebaskan dari kuasa yang menghancurkannya dan akan turut dimerdekakan dan diagungkan bersama-sama dengan anak-anak Allah.

Rom 8:22  Kita tahu bahwa sampai saat ini seluruh alam mengeluh karena menderita seperti seorang ibu menderita pada waktu melahirkan bayi.

Rom 8:23  Dan bukannya seluruh alam saja yang mengeluh; kita sendiri pun mengeluh di dalam batin kita. Kita sudah menerima Roh Allah sebagai pemberian Allah yang pertama, namun kita masih juga menunggu Allah membebaskan diri kita seluruhnya dan menjadikan kita anak-anak-Nya.

Rom 8:24  Karena dengan berharap, maka kita diselamatkan. Tetapi kalau apa yang kita harapkan itu sudah kita lihat, maka itu bukan lagi harapan. Sebab siapakah masih mengharapkan sesuatu yang sudah dilihatnya?

Rom 8:25  Tetapi kalau kita mengharapkan sesuatu yang belum kita lihat, maka kita menunggunya dengan sabar.

Rom 8:26  Begitu juga Roh Allah datang menolong kita kalau kita lemah. Sebab kita tidak tahu bagaimana seharusnya kita berdoa; Roh itu sendiri menghadap Allah untuk memohonkan bagi kita dengan kerinduan yang sangat dalam sehingga tidak dapat diucapkan.

Rom 8:27  Maka Allah, yang mengetahui isi hati manusia, mengerti kemauan Roh itu; sebab Roh itu memohon kepada Allah untuk umat Allah, dan sesuai dengan kemauan Allah.

Rom 8:28  Kita tahu bahwa Allah mengatur segala hal, sehingga menghasilkan yang baik untuk orang-orang yang mengasihi Dia dan yang dipanggil-Nya sesuai dengan rencana-Nya.

Rom 8:29  Mereka yang telah dipilih oleh Allah, telah juga ditentukan dari semula untuk menjadi serupa dengan Anak-Nya, yaitu Yesus Kristus. Dengan demikian Anak itu menjadi yang pertama di antara banyak saudara-saudara.

Rom 8:30  Begitulah Allah memanggil mereka yang sudah ditentukan-Nya terlebih dahulu; dan mereka yang dipanggil-Nya itu, dimungkinkan-Nya berbaik kembali dengan Dia. Dan mereka yang dimungkinkan-Nya berbaik kembali dengan Allah, mengambil bagian dalam hidup Allah sendiri.

Rom 8:31  Apakah yang dapat dikatakan sekarang tentang semuanya itu? Kalau Allah memihak pada kita, siapakah dapat melawan kita?

Rom 8:32  Anak-Nya sendiri tidak disayangkan-Nya, melainkan diserahkan-Nya untuk kepentingan kita semua; masakan Ia tidak akan memberikan kepada kita segala sesuatu yang lainnya?

Rom 8:33  Siapakah yang dapat menggugat kita umat yang dipilih oleh Allah, kalau Allah sendiri menyatakan bahwa kita tidak bersalah?

Rom 8:34  Apakah ada orang yang mau menyalahkan kita? Kristus Yesus nanti yang membela kita! Dialah yang sudah mati, atau malah Dialah yang sudah dihidupkan kembali dari kematian dan berada pada Allah di tempat yang berkuasa.

Rom 8:35  Apakah ada yang dapat mencegah Kristus mengasihi kita? Dapatkah kesusahan mencegahnya, atau kesukaran, atau penganiayaan, atau kelaparan, atau kemiskinan, atau bahaya, ataupun kematian?

Rom 8:36  Dalam Alkitab tertulis begini, "Sepanjang hari kami hidup di dalam bahaya maut karena Engkau. Kami diperlakukan seperti domba yang mau disembelih."

Rom 8:37  Tidak! Malah di dalam semuanya itu kita mendapat kemenangan yang sempurna oleh Dia yang mengasihi kita!

Rom 8:38  Sebab saya percaya sekali bahwa di seluruh dunia, baik kematian maupun kehidupan, baik malaikat maupun penguasa, baik ancaman-ancaman sekarang ini maupun ancaman-ancaman di masa yang akan datang atau kekuatan-kekuatan lainnya;

Rom 8:39  baik hal-hal yang di langit, maupun hal-hal yang di dalam bumi atau apa saja yang lain, semuanya tidak dapat mencegah Allah mengasihi kita, seperti yang sudah ditunjukkan-Nya melalui Kristus Yesus, Tuhan kita.

Ayat-Ayat: Penghiburan Tuhan (Roma 8 - BIS - 1)

Rom 8:1  Sekarang tidak ada lagi penghukuman terhadap mereka yang hidup bersatu dengan Kristus Yesus.

Rom 8:2  Sebab hukum Roh Allah yang membuat kita hidup bersatu dengan Kristus Yesus sudah membebaskan saya dari hukum yang menyebabkan dosa dan kematian.

Rom 8:3  Apa yang tidak dapat dilakukan oleh hukum agama, karena kita manusia lemah, itu sudah dilakukan oleh Allah. Allah mengalahkan kuasa dosa dalam tabiat manusia dengan mengirimkan Anak-Nya sendiri, yang datang dalam keadaan sama dengan manusia yang berdosa, untuk menghapuskan dosa.

Rom 8:4  Allah melakukan itu supaya kehendak-Nya yang dinyatakan dalam hukum agama Yahudi itu dapat dijalankan dalam diri kita yang hidup menurut Roh Allah dan bukan menurut tabiat manusia.

Rom 8:5  Orang-orang yang hidup menurut tabiat manusia, terus memikirkan apa yang diinginkan oleh tabiat manusia. Tetapi orang-orang yang hidup menurut Roh Allah, terus memikirkan apa yang diinginkan oleh Roh Allah.

Rom 8:6  Kalau pikiranmu dikuasai oleh tabiat manusia, maka akibatnya kematian. Tetapi kalau pikiranmu dikuasai oleh Roh Allah, maka akibatnya ialah hidup dan kedamaian dengan Allah.

Rom 8:7  Orang yang pikirannya dikuasai oleh tabiat manusia, orang itu bermusuhan dengan Allah; karena orang itu tidak tunduk kepada hukum Allah; dan memang ia tidak dapat tunduk kepada hukum Allah.

Rom 8:8  Orang-orang yang hidup menurut tabiat manusia, tidak dapat menyenangkan Allah.

Rom 8:9  Tetapi kalian tidak hidup menurut tabiat manusia. Kalian hidup menurut Roh Allah--kalau, tentunya, Roh Allah sungguh-sungguh memegang peranan di dalam dirimu. Orang yang tidak mempunyai Roh Kristus, orang itu bukanlah kepunyaan Kristus.

Rom 8:10  Tetapi kalau Kristus hidup di dalam dirimu, maka meskipun badanmu akan mati karena dosa, namun Roh Allah memberikan hidup kepadamu, sebab hubunganmu dengan Allah sudah baik.

Rom 8:11  Kalau Roh Allah, yang menghidupkan Kristus dari kematian, hidup di dalam dirimu, maka Ia yang menghidupkan Kristus dari kematian itu, akan menghidupkan juga badanmu yang dapat mati itu. Ia melakukan itu dengan Roh-Nya yang hidup di dalammu.

Rom 8:12  Itulah sebabnya, Saudara-saudara, kita mempunyai tanggung jawab; tetapi bukan tanggung jawab kepada tabiat manusia; kita tidak perlu hidup menurut keinginannya.

Rom 8:13  Karena kalau kalian hidup menurut tabiat manusia, maka kalian akan mati; tetapi kalau dengan kuasa Roh Allah, kalian terus saja mematikan perbuatan-perbuatanmu yang berdosa, maka kalian akan hidup.

Rom 8:14  Orang-orang yang dibimbing oleh Roh Allah, adalah anak-anak Allah.

Rom 8:15  Sebab Roh, yang diberikan oleh Allah kepada kalian, tidaklah membuat kalian menjadi hamba sehingga kalian hidup di dalam ketakutan. Sebaliknya Roh Allah itu menjadikan kalian anak-anak Allah. Dan dengan kuasa Roh Allah itu kita memanggil Allah itu, "Bapa, ya Bapaku!"

Rom 8:16  Roh Allah bersama-sama dengan roh kita menyatakan bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Rom 8:17  Nah, kalau kita adalah anak-anak-Nya, maka kita pun adalah ahli waris-Nya yang akan menerima berkat-berkat yang disediakan Allah untuk anak-anak-Nya. Kita akan menerima bersama-sama dengan Kristus apa yang sudah disediakan Allah bagi-Nya; sebab kalau kita menderita bersama Kristus, kita akan dimuliakan juga bersama Dia.

Rom 8:18  Semua penderitaan yang kita alami sekarang, menurut pendapat saya, tidak dapat dibandingkan sama sekali dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

Sabtu, 05 Juli 2014

J. I Packer: Mengalami Transformasi (4)

Hidup dalam penundukan dan kemantapan mendorong transformasi. Penetapan ilahi akan membuat pola baptisan terus berulang di sepanjang hidup kita, pola di mana kita turun hingga ke titik terendah dan dari sana Allah membangkitkan kita menuju suatu kualitas hidup yang baru. Tunduk pada proses ini merupakan bagian dari disiplin pemuridan. Saat-saat seperti itu menuntut keteguhan menghadapi luka dan duka sampai pada akhirnya. Dan dengan pertolongan Allah ketika Ia menjawab doa kita, keteguhan ini akan terpelihara. Yesus sendiri dengan taat menjalani semua ini (Ibr. 12:2-3; I Ptr. 2:21-23), dan jika kita menerima luka dan duka yang diakibatkan oleh pengalaman ini sebagai berasal dari Allah, maka kita akan semakin dibuat serupa dengan Yesus.

(dari buku "Rencana Allah Bagi Anda" [Surabaya: Momentum])

J. I Packer: Mengalami Transformasi (3)

Hidup dalam kebergantungan dan penantian mendorong transformasi. Semakin keras kita bersandar pada Allah, semakin kita menyerupai Kristus. Hidup keseharian kita seharusnya merupakan pengulangan tiada henti dari empat langkah ini, yaitu: mengenali apa yang harus dikerjakan, memohon Allah menolong kita mengerjakannya, mengerjakannya dengan harapan menerima pertolongan yang kita minta dan mendapati bahwa pertolongan ini sungguh diberikan, dan menoleh ke belakang sambil bersyukur pada Allah atas pertolongan yang diberikan sebelum melanjutkan ke tugas berikutnya. Inilah cara kita menerapkan nasehat Paulus, "kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar" (Flp. 2:12).

Hidup dalam kebergantungan dan penantian membuat kita selalu memandang kepada Yesus sebagai teladan dan sumber pertolongan kita dan kita akan semakin menyerupai apa yang kita pandang.

(dari buku "Rencana Allah Bagi Anda" [Surabaya: Momentum])

Jumat, 04 Juli 2014

J. I Packer: Mengalami Transformasi (2)

Hidup dalam pertobatan dan ketaatan mendorong transformasi. Pertobatan merupakan kejujuran yang rendah hati, yang dengan perasaan dukacita dan malu meninggalkan apa yang salah dan selanjutnya melakukan apa yang baik. Ketaatan merupakan usaha yang sungguh-sungguh untuk hidup berdasarkan kehendak yang Allah nyatakan bagi kita, tanpa mengecualikan hal-hal yang kita senangi.

Seorang Puritan yang ditanya, mengapa ia begitu saksama (precise) menjalankan agamanya (pada masa itu orang Puritan disebut "precisians"), menjawab, "oh Tuan, saya melayani Allah dengan saksama". Kita perlu ingat bahwa kita pun demikian. Pertobatan dan ketaatan jarang terjadi dalam gereja kita hari ini - pemuasan diri dan kesenangan telah menggantikannya - tetapi hasrat hati yang diperbarui untuk memperkenan Allah akan mendorong umat Kristen mempraktekkan keduanya.

Mereka juga akan berjaga-jaga dan berdoa dengan sangat serius untuk menghadapi berbagai pengaruh yang bisa menyebabkan mereka mengabaikan keduanya. Hidup dalam pertobatan dan ketaatan akan membuat kita terfokus dan cepat melawan pencobaan, seperti Kristus ketika sedang berjalan di bumi ini (Lih. Luk. 4:1-13; 22:28; Ibr. 4:15; 5:7-8).

(dari buku "Rencana Allah Bagi Anda" [Surabaya: Momentum])

J. I Packer: Mengalami Transformasi (1)

Lebih khusus lagi, hidup dalam iman dan pengharapan mendorong transformasi. Iman menjauhkan kita dari segala bentuk pemuasan diri, kebergantungan diri, dan keberpusatan diri. Iman adalah mata yang melihat, telinga yang mendengar, tangan yang memeluk dan kaki yang melangkah, semuanya menuju kepada Kristus untuk mendapatkan persekutuan yang mempersatukan.

Iman percaya kepada janji Allah dalam Kitab Suci, hikmat Allah dalam berbagai peristiwa, dan Allah Putera sebagai Juruselamat dan Gembala, kapan saja dan di mana saja. Iman menghasilkan pengharapan dan kepastian bahwa Allah kasih karunia sedang membawa kita pulang menuju kemuliaan, dan bahwa "penderitaan ringan sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami" (2 Kor. 4:7).

Pengharapan mempertahankan keyakinan dan menyingkirkan semua sikap apatis dan putus asa. Hidup dalam iman dan pengharapan akan membuat cara berpikir kita semakin serupa dengan cara berpikir Kristus ketika Ia berada di bumi.

(dari buku "Rencana Allah Bagi Anda" [Surabaya: Momentum])

Kamis, 03 Juli 2014

Rendah Hati adalah...

Rendah hati adalah sifat yang disukai Allah...

Rendah hati adalah sikap hati bukan sikap tubuh...

Rendah hati adalah sifat mengaku segala-galanya adalah anugerah Allah...

Rendah hati adalah sifat mengaku bahwa diri lemah dan tidak layak...

Rendah hati adalah sifat menghargai orang lain...

Mari kita belajar rendah hati seperti Kristus...

Allah yang rela lahir sebagai manusia...

Allah yang rela menderita di dunia...

Allah yang rela memikul salib di Golgota...

Allah yang rela menanggung dosa manusia...

Allah yang rela menanggung neraka bagi orang percaya...

Minder adalah...

Minder adalah sifat manusia yang menghina dirinya sendiri...

Minder adalah sifat menghina diri sampai lebih rendah dari binatang...

Minder adalah sifat merasa kemampuannya rendah padahal...

Minder adalah alat setan untuk menghancurkan kepercayaan diri...
     sehingga berkat besar ditelan keminderan...

Jangan minder...
Tuhan memberi kekuatan untuk jadi berkat...

Sombong adalah...

Sombong adalah sifat manusia yang meninggikan diri...

Sombong adalah sifat manusia yang merasa lebih tinggi dari orang lain...

Sombong adalah sifat manusia yang merasa lebih tinggi dari keadaan sesungguhnya...

Sombong adalah sifat suka bicara besar-besar dan hebat-hebat padahal...

Jangan sombong...

Sombong adalah kekejian di mata Tuhan...

Rabu, 02 Juli 2014

Kalimat Penting: Keluarbiasaan Tuhan Yesus Ketika Menderita (3)

"Ketika Tuhan Yesus dipermalukan, Ia sabar menanggung semuanya demi taat kepada kehendak Bapa dan kasih kepada manusia. Kita paling tidak sabar dipermalukan. Apalagi kalau kita benar. Di sini, Tuhan Yesus luar biasa".

Kalimat Penting: Keluarbiasaan Tuhan Yesus Ketika Menderita (2)

"Tuhan Yesus yang benar, ketika menderita, Ia tidak membalas dengan mengancam atau memprotes. Semua ini dilakukan demi ketaatan kepada Bapa dan kasih kepada manusia. Hal ini terbalik dengan manusia berdosa. Manusia berdosa, jangankan kalau ia berbuat benar. Ketika ia dihukum karena kesalahan saja ia masih memprotes. Apalagi kalau ia dihukum dalam kebenaran".

Kalimat Penting: Keluarbiasaan Tuhan Yesus Ketika Menderita (1)

"Dari semua caci maki yang ditujukan kepada Tuhan Yesus, caci maki yang paling tidak masuk akal adalah caci maki dari 2 penjahat di atas kayu salib. Kalau seseorang mengalami kebangkrutan dalam usahanya, ia tidak mungkin mau dinasehati oleh orang yang lebih bangkrut lagi. Di sini, Tuhan Yesus yang suci, malah dicaci maki oleh penjahat. Tetapi Ia sabar menanggung semuanya demi ketaatan kepada Bapa dan kasih kepada orang percaya".