Ketiga, menoleh ke belakang mengungkapkan ketidakpercayaan yang angkuh. Rupanya isteri Lot meragukan bahwa Allah akan melakukan apa yang sudah Ia katakan, yaitu menghancurkan Sodom. "Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah" (Ibr. 11:6). Bila ada orang yang berpikir bahwa ia tahu lebih baik dari pada Allah, maka jiwa mereka berada dalam bahaya besar. Jika kita tidak dapat memahami alasan Allah mengizinkan hal-hal tertentu terjadi dalam hidup kita, maka kewajiban kita ialah berdiam diri dan percaya.
Keempat, menoleh ke belakang mengungkapkan kecintaan rahasia terhadap materialisme dunia ini. Ia tidak bisa meninggalkan rumahnya tanpa melihat kembali walau hanya sekilas. Keinginan-keinginan hatinya berada di Sodom, meskipun tubuhnya sekarang berada di luar kota itu. Matanya tertuju ke tempat di mana hartanya berada, seperti jarum kompas yang selalu menunjuk ke utara. "Persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah" (Yak. 4:4). "Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu" (1 Yoh. 2:15).
(dari buku "Aspek-Aspek Kekudusan" [Surabaya: Momentum])