Hidup dalam pertobatan dan ketaatan mendorong transformasi. Pertobatan merupakan kejujuran yang rendah hati, yang dengan perasaan dukacita dan malu meninggalkan apa yang salah dan selanjutnya melakukan apa yang baik. Ketaatan merupakan usaha yang sungguh-sungguh untuk hidup berdasarkan kehendak yang Allah nyatakan bagi kita, tanpa mengecualikan hal-hal yang kita senangi.
Seorang Puritan yang ditanya, mengapa ia begitu saksama (precise) menjalankan agamanya (pada masa itu orang Puritan disebut "precisians"), menjawab, "oh Tuan, saya melayani Allah dengan saksama". Kita perlu ingat bahwa kita pun demikian. Pertobatan dan ketaatan jarang terjadi dalam gereja kita hari ini - pemuasan diri dan kesenangan telah menggantikannya - tetapi hasrat hati yang diperbarui untuk memperkenan Allah akan mendorong umat Kristen mempraktekkan keduanya.
Mereka juga akan berjaga-jaga dan berdoa dengan sangat serius untuk menghadapi berbagai pengaruh yang bisa menyebabkan mereka mengabaikan keduanya. Hidup dalam pertobatan dan ketaatan akan membuat kita terfokus dan cepat melawan pencobaan, seperti Kristus ketika sedang berjalan di bumi ini (Lih. Luk. 4:1-13; 22:28; Ibr. 4:15; 5:7-8).
(dari buku "Rencana Allah Bagi Anda" [Surabaya: Momentum])