Sebutan mengenai Allah ini hanya terdapat dalam Wahyu 1:8 dan 21:6. Dalam bagian akhir kitab Wahyu, sebutan ini juga digunakan kepada Kristus (22:13). Harus dipahami bahwa sebutan ini merupakan bentuk kiasan yang mempunyai arti mencakup segala sesuatu, dengan demikian sebutan ini berarti bahwa baik awal maupun akhir dan segala sesuatu di antaranya harus dihubungkan dengan Allah.
Arti ungkapan ini terutama dapat dirasakan dalam kitab yang begitu banyak membahas tentang zaman akhir. Dalam sebutan ini, terkandung pengertian bahwa seluruh perjalanan sejarah dipandang sebagai aktivitas Allah. Tidak ada masa-masa dalam sejarah, di luar penyertaan Alah. Hal ini erat kaitannya dengan pengertian mengenai Allah Pencipta.
("Teologi PB 1" [Jakarta: Gunung Mulia])