Beberapa kali Allah disebut secara khusus sebagai Allah Abraham, Ishak dan Yakub (Mat. 8:11; 22:32; Mrk. 12:26; Luk. 20:37; Kis. 3:13; 7:32). Demikian Ia juga disebut "Allah nenek moyang kita" dalam Kisah Para Rasul 22:14. Dalam kalangan Yahudi, penggambaran hubungan Allah dengan para bapa leluhur memberikan memberikan arti yang sangat penting.
Hubungan itu menonjolkan Allah yang jauh lebih besar dari pada suatu ilah kesukuan saja. Hal itu menunjukkan bahwa sikap Allah diakui masih sama seperti apa yang terlihat dahulu ketika Allah memperlakukan nenek moyang bangsa Yahudi dengan ramah. Hubungan itu menekankan kesinambungan antara penyataan Kristen dan PL.
(dari buku "Teologi PB 1" [Jakarta: Gunung Mulia]