Istilah 'kasih' merupakan kata yang paling penting dan mendasar. Sifat ilahi akan memancar dari seseorang yang taat kepada Roh Kudus. Allah itu adalah kasih adanya. Allah mengasihi mereka yang tidak patut dikasihi. Yesus berfirman: "jikalau engkau hanya mencintai mereka yang cinta kepadamu, apa bedanya engkau dengan anak-anak kafir?" (Luk. 6:32-36).
Allah yang mewahyukan Alkitab adalah kasih. Jika ada agama yang mengajarkan agar kita berbuat baik kepada mereka yang baik serta kepada mereka yang kurang baik, maka agama itu cukup agung. Tetapi Yesus Kristus mengatakan, "cintailah musuhmu". Ketika seorang percaya tidak lagi membenci dan membalas musuhnya yang melanggar hak asasinya, serta bisa mengasihi musuhnya, maka itu merupakan kekuatan yang asalnya dari Roh Kudus.
Buah Roh Kudus yagn pertama dinyatakan melalui kasih. Kasih yang bukan hanya teori dan perkataan belaka, tetapinya nyata dalam tindakan. Objek kasih tidak terbatas kepada yang patut dikasihi saja, tetapi juga kepada yang tidak layak dikasihi. Kita seharusnya menghargai mereka yang selalu mempunyai cinta kasih yang keluar dari hati mereka tanpa memandang bulu. Janganlah hanya mencintai orang yang kaya. Jika ada cinta kasih dalam hati kita, hendaklah itu bukan menjadi satu modal untuk mencari keuntungan.