Senin, 15 Oktober 2012

Pdt. Stephen Tong: Buah Roh Kudus: Kesabaran

Tidak mudah bagi orang yang suka serba cepat untuk bersabar. Cara orang Tionghoa menuliskan kata sabar adalah dengan lambang pisau di atas jantung. Kesabaran berarti kemauan yang harus takluk kepada proses waktu. Waktu itu pelan, kemauan itu cepat. Manusia itu makhluk yang paradoks. Pikiran manusia berkonflik karena mempunyai daya pikir yang cepat sekali tetapi waktu tidak tidak selalu berjalan secepat pikiran kita.

Jika anda sedang terburu-buru dalam perjalanan dan melihat lampu lalu lintas berwarna merah, anda pasti jengkel. Hati anda sudah di tempat tujuan, tetapi tubuh anda masih di tengah perjalanan. Kesabaran menjadi konflik yang menjadikan kecepatan pikiran dengan proses waktu sepadan.

Kesabaran di sini memiliki arti yang lebih dalam lagi, yaitu ketekunan yang melihat dengan pengharapan sehingga bisa menerima sesuatu pada saat yang sulit. Orang yang tidak mempunyai pengharapan akan melawan atau menyerah pada keadaan. Tetapi orang yang mempunyai pengharapan menanti kehendak Tuhan digenapi. Itulah kesabaran. Dalam Alkitab, kesbaran selalu dikaitkan dengan penderitaan.

"Dan pengharapan tidak mengecewakan karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh ROh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" (Rm 5:5). Dalam penderitaan pun Roh Kudus mencurahkan cinta kasih dari Tuhan Allah ke dalam hati manusia. Kesabaran mendatangkan pengharapan yag menghasilkan ketekunan sebab kesabaran mengaitkan diri dengan pengharapan yang kekal.