Kata 'gambar' dan 'rupa' dipakai secara bersinonim dan dipakai saling bergantian dan dengan demikian tidak menunjuk dua hal yang saling berbeda. Dalam Kej. 1:26 kedua kata ini dipakai, tetapi dalam ayat 27 hanya kata pertama yang dipakai. Kenyataan ini cukup untuk mendukung keseluruhan ide ini. Dalam Kej. 5:1 hanya kata 'rupa' yang dipakai tetapi dalam ayat 3 kedua kata itu muncul lagi. Kej. 9:6 hanya memakai kata 'gambar' untuk menunjukkan keseluruhan.
Jika kita melihat Perjanjian Baru kita dapati kata 'gambar' dan 'kemuliaan' dipakai dalam 1 Kor. 11:7, 'gambar' saja dipakai dalam Kol. 3:10, dan 'rupa' hanya ditulis dalam Yak. 3:9. Jadi jelas bahwa kedua kata itu dipakai secara bergantian dalam Alkitab. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia 'diciptakan' juga dalam keserupaan dengan Allah dan bahwa kerupaan ini bukan sesuatu yang diberikan kepadanya belakangan.
Pendapat yang biasa adalah bahwa kata 'serupa' ditambahkan pada kata 'segambar' untuk menyatakan bahwa rupa ini adalah suatu gambar yang amat sempurna. Pengertiannya adalah bahwa melalui penciptaan apa yang semula merupakan bentuk awal yang ada pada Allah kemudian 'dicetakkan' pada manusia. Allah adalah yang aslinya dan manusia adalah salinannya. Tentu saja hal ini berarti bahwa manusai bukan saja membawa gambar Allah tetapi manusia adalah benar-benar gambar Allah.