Kamis, 25 Oktober 2012

Salah Mengerti Lahir Baru

Kita sering membaca iklan di majalah dinding gereja atau majalah rohani: "Dicari, seorang Staf Administrasi. Syarat: (1) Lahir Baru (2) dst". "Lahir baru" kerap dijadikan kriteria untuk banyak rekrutmen dalam konteks kekristenan. Bahkan tidak sedikit pengusaha Kristen yang mencari staf dengan kriteria "lahir baru".

Di dalam Alkitab, Tuhan Yesus membicarakan lahir baru atau lahir kembali di dalam Yohanes 3. Dalam ayat 3 dan 5, Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang tidak dilahirkan kembali tidak bisa melihat atau masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Lahir baru diperlukan karena manusia sudah mati dalam dosa (Efe 2:1). Ayat ini, seperti dikatakan John Calvin, bukan sedang mengancamkan kematian. Ayat ini mendeklarasikan bahwa orang yang di dalam dosa sudah mati rohani. Karena itu, perlunya kehidupan kembali yang digambarkan oleh Tuhan Yesus melalui metafora kelahiran supaya ia bisa hidup dalam kebenaran.

Orang yang mati rohani dalam dosa hanya mungkin hidup melalui pendengaran akan firman Tuhan. Iman hanya timbul melalui pendengaran akan firman Kristus (Roma 10:17).

Itu sebabnya, ketika orang yang mati rohani itu mendengar Injil dan hari itu Roh Kudus hendak menyelamatkannya, maka Roh Kudus akan memakai firman Tuhan (yang sama kuasanya dengan firman yang mencipta) untuk menanamkan prinsip hidup baru. Di sini terjadi proses penghidupan kembali. Setelah ia sudah hidup baru, maka sekarang ia mempunyai "telinga rohani" untuk mendengar panggilan Tuhan melalui firman Tuhan.

Bukan panggilan di telinga jasmani (karena hal itu sudah terus menerus di dengarnya). Yang penting di sini adalah panggilan di telinga rohani yakni suara lembut Roh Kudus yang seolah-olah berkata, "anakKu, sekarang pulanglah kepada penciptaMu, berdamailah dengan Allahmu, terimalah Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu".

Lalu Roh Kudus kemudian menguatkan orang itu untuk menyatakan ya kepada panggilan Tuhan. Kalau hal ini terjadi dalam konteks KKR maka orang itu akan maju ke depan menerima panggilan. Pada waktu kehidupan rohani sudah ada maka pikiran, perasaan dan kehendaknya diperbaharui. Di situ, ia menangis: menyesal akan dosa-dosanya dan bersyukur atas anugerah Tuhan.

Jadi, lahir baru sebenarnya tidak disadari. Yang kita sadari adalah iman kepada Kristus dan pertobatan dari dosa. Lebih baik kriterianya sekarang diganti: "Dicari: Staf Administrasi. Syarat: (1) sudah percaya Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat (2) dst".