Apakah tujuan dari pelayanan Paulus? Dia menjelaskannya saat berbicara di hadapan Raja Agripa. Ketika Yesus menampakkan diriNya kepada Paulus di jalan menuju Damaskus, Dia berkata: "Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepadaKu memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan" (Kis. 26:17-18).
Maka tujuan pelayanan Palus adalah untuk membawa orang kepada pertobatan. Di dalam terang ini kita dapat memahami ucapan-ucapan Paulus kepada pendengarnya di Athena: "Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia... Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana mereka harus bertobat" (Kis. 17:29-30).
Perhatikan juga panggilan universal Paulus di Roma 2:4, "Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahanNya, kesabaranNya, dan kelapangan hatiNya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?"
Dalam Kitab Terakhir dari Alkitab, Tuhan yang ditinggikan saat berbicara kepada jemaat Laodikia, mengulangi panggilanNya yang mendesak untuk bertobat, "Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah" (Why. 3:19).
Dan Petrus menjelaskan bahwa alasan mengapa Kristus belum kembali ke dunia adalah bahwa Dia menginginkan semua orang di segala tempat bertobat dan diselamatkan: "Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat" (2 Pet. 3:9).
(dari buku "Diselamatkan oleh Anugerah")